Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehheny andriana Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Pengertian dan Unsur-Unsur Pendidikan Oleh: Kelompok 3 Heri Setiawan(11) Iin Alviana(13) Evan Putro A.W.(02)
2
Pengertian Pendidikan I. Batasan tentang Pendidikan II. Tujuan dan Proses Pendidikan III. Konsep (PSH) IV. Kemandirian dalam Belajar
3
Pengertian Pendidikan Batasan tentang Pendidikan Berikut adalah beberapa batasan pendidikan yang berbeda berdasarkan fungsinya. a. Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya b. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi c. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warga Negara d. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja e. Definisi Pendidikan Menurut GBHN
4
Tujuan dan Proses Pendidikan Sebenarnya apa sih tujuan pendidikan itu?
5
Tujuan dan Proses Pendidikan Berikut adalah beberapa macam tujuan pendidikan a. Tujuan Umum b. Tujuan Institusional c. Tujuan Kurikuler d. Tujuan Instruksional
6
Tujuan dan Proses Pendidikan Lalu apa yang dimaksud dengan proses pendidikan?
7
Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH) PSH adalah…
8
Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH) Mengapa PSH itu diperlukan? Berikut adalah beberapa alasan mengapa PSH itu sangat diperlukan. a. Alasan Keadilan b. Alasan Ekonomi c. Alasan faktor sosial yang berhubungan dengan perubahan peranan keluarga, remaja, dan emansipasi wanita dalam kaitannya dengan perkembangan iptek d. Alasan perkembangan iptek e. Alasan sifat Pekerjaan
9
Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH) Berikut adalah ciri-ciri khas PSH, yang diharapkan menjiwai pendidik masa kini dan pada masa mendatang. a. PSH menghilangkan tembok pemisah antara sekolah dengan lingkungan kehidupan nyata di luar sekolah b. PSH menempatkan kegiatan belajar sebagai bagian penting dari proses hidup yang saling berkesinambungan c. PSH lebih mengutamakan pembekalan sikap dan metode daripada isi pendidikan d. PSH menempatkan peserta didik sebagai individu yang menjadi pelaku utama di dalam proses pendidikan
10
Kemandirian dalam Belajar Apa yang dimaksud dengan kemandirian dalam belajar?
11
Kemandirian dalam Belajar Berikut adalah alasan yang menopang kemandirian belajar menurut Conny Semiawan. a. Perkembangan iptek semakin pesat b. Penemuan iptek tidak mutlak benar 100% c. Peserta didik mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak dengan contoh-contoh konkret d. Dalam proses pendidikan dan pembelajaran seyogyanya tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan penanaman nilai-nilai ke dalam diri peserta didik
12
Unsur-Unsur Pendidikan I. Subjek yang dibimbing II. Orang yang membimbing III. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik IV. Ke arah mana bimbingan ditujukan V. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan
13
Subjek yang dibimbing Siapa saja yang disebut sebagai subjek yang dibimbing ?
14
Subjek yang dibimbing Berikut adalah ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik. a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik b. Individu yang sedang berkembang c. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri
15
Orang yang membimbing Siapa saja yang disebut sebagai orang yang membimbing ?
16
Orang yang membimbing Hal yang penting untuk diperhatiakan ialah persoalan kewibawaan. a. Apa yang dimaksud dengan kewibawaan? b. Bagaimana kewibawaan timbul? c. Bagaimana memelihara kewibawaan?
17
Interaksi antara peserta didik dengan pendidik Interaksi edukatif yang seperti apa yang dimaksud?
18
Materi/ Isi Pendidikan Dalam hal ini materi dapat dibagi menjadi 2. yaitu : a. Materi inti b. Materi lokal
19
Konteks yang Mempengaruhi Pendidikan a. Alat dan Metode Alat pendidikan dibedakan atas yang preventif dan yang kuratif. b. Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung ( Lingkungan Pendidikan )
20
Pendidikan sebagai Sistem I. -Pengertian Sistem II. -Komponen dan Saling Hubunan antara Komponen dalam Sistem Pendidikan III. -Hubungan Sistem Pendidikan dengan Sistem lain dan Perubahan Kedudukan dari Sistem IV. -Pemecahan Masalah Pendidikan Secara Sistematik V. -Keterkaitan Antara Pengajaran dan Pendidikan VI. -Pendidikan Prajabatan dan Pendidikan dalam Jabatan sebagai Sebuah Sistem VII. -Pendidikan Formal, Non-Formal, dan Informal sebagai Sebuah Sistem
21
Pengertian Sistem Sistem adalah…
22
Komponen dan Saling Hubunan antara Komponen dalam Sistem Pendidikan Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen. Untuk melihat komponen sistem pendidikan, di bawah ini dikemukakan pengandaian Toffler. Gambar tersebut mengilustrasikan apa yang biasanya disebut “model sistem terbuka”.
23
Komponen dan Saling Hubunan antara Komponen dalam Sistem Pendidikan
24
Hubungan Sistem Pendidikan dengan Sistem lain dan Perubahan Kedudukan dari Sistem
25
Pemecahan Masalah Pendidikan Secara Sistematik a. Cara Memandang Masalah Sebenarnya, perubahan cara memandang suatu status dari komponen menjadi sistem ataupun sebaliknya suatu sistem menjadi komponen dari sistem yang lebih besar, tidak lain daripada perubahan cara memandang ruang lingkup suatu sistem atau dengan kata lain ruang lingkup suatu permasalahan. Selanjutnya, memandang suatu sistem dalam konteks ruang lingkup yang lebih besar (suprasistem) mempunyai manfaat agar kita memandang suatu persoalan tidak lepas dari hal-hal yang melatarbelakangi atau yang mewadahinya. Sebab dibalik sebuah sistem sebagai produk budi daya atau rekayasa, seperti sistem pendidikan, tentu terdapat konsep dan cita-cita.
26
b. Masalah Berjenjang Apa yang dimaksud dengan masalah berjenjang ?
27
c. Analisis Sistem dalam Pendidikan Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang efisien dan efektif Prinsip utama dari penggunaan analisis sistem ialah : Bahwa dipersyaratkan untuk berpikir secara sistematik, artinya kita harus memperhitungkan segenap komponen yang terlibat dalam masalah pendidikan yang akan dipecahkan. Jika tujuan sistem tidak tercapai sepenuhnya, maka dapat diusahakan : a. Menemukan komponen yang mengandung kelemahan b. Menemukan hubungan antarkomponen yang mengandung kelemahan c. Memperbaiki komponen dan atupun hubungan antarkomponen yang lemah tersebut
28
d. Saling Hubungan Antarkomponen
29
e. Hubungan Sistem dengan Supresistem SUPRA SISTEM
30
f. Proses dan Tujuan Sistem Pendidikan Pada bagian terdahulu dijelaskan bahwa sistem pendidikan memproses masukan mentah dengan menggunakan masukan instrumental sehingga menjadi keluaran, yaitu tamatan. Bagaimana wujud keluaran yang dikehendaki, menjadi tujuan dari sistem pendidikan. Tujuan ini memberikan arah pada kegiatan sistem, yang memproses masukan mentah. Secara operasional tujuan tersebut menentukan isi dari masing-masing komponen masukan instrumental.
31
Keterkaitan Antara Pengajaran dan Pendidikan Istilah pengajaran dapat dibedakan dari pendidikan, tetapi sulit dipisahkan. Jika dikatakan “anak diajar menulis yang baik” lebih terasa sebagai pengajaran. Tetapi jika “anak dikembangkan kegemarannya untuk menulis yang baik” maka lebih mirip pendidikan. Demikian pula jika dikatakan “guru mengajar murid menyusun jadwal belajar untuk belajar di rumah “, ini lebih cenderung dianggap sebagai kegiatan “mengajar”. Jika yang dipersoalkan atau dijadikan tekanan aspek pengetahuan, disebut “pengajaran”, dan jika aspek pembentukan sikap menjadi tekanan disebut “pendidikan”.
32
Disamping dua sisi seperti yang dikemukakan, jika pengajaran ingin dibedakan dari pendidikan, masih ada segi-segi lain yang dapat dikemukakan sebagai berikut.
33
Pendidikan Prajabatan dan Pendidikan dalam Jabatan sebagai Sebuah Sistem Pendidikan prajabatan berfungsi memberikan bekal secara formal kepada calon pekerja dalam bidang tertentu dalam periode waktu tertentu seperti STM tiga tahun, diploma III matematika 3 tahun, ataupun strata I jurusan matematika 4 tahun untuk dibekali menjadi pekerja di bidang teknik guru matematika pada SMP ataupun guru matematika pada SLTA. Sedangkan pendidikan dalam jabatan bermaksud memberikan bekal tambahan kepada orang-orang yang telah bekerja berupa penataran, kursus-kursus, dan lain-lain.
34
Pendidikan Formal, Non-Formal, dan Informal sebagai Sebuah Sistem Pendidikan formal yang sering disebut pendidikan persekolahan berupa rangkaian jenjang pendidikan yang telah baku. Sedangkan pendidikan non-formal semakin hari semakin berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat dan ketenagakerjaan. Dilihat dari segi wujud penyelenggaran semakin beraneka ragam mulai dari paguyuban, sarasehan, kursus-kursus, dan lain-lain.
35
Hal-hal yang menjadi faktor pendorong perkembangan pendidikan non-formal ialah : a. Semakin banyaknya jumlah angkatan muda yang tidak dapat melanjutkan sekolah. Sedangkan mereka terdororng untuk memasuki lapangan kerja dengan harus memiliki keterampilan tertentuk yang dipersyaratkan oleh lapangan kerja b. Lapangan kerja, khususnya sektor swasta, mengalami perkembangan cukup pesat dan lebih pesat ketimbang perkembangan sektor pemerintah. Masing-masing lapangan kerja tersebut menuntut persyaratan-persyaratan khusus, yang lazimnya belum dipersiapkan oleh pendidikan formal. Pendidikan informal sendiri sebenarnya tidak sulit untuk dipahami karena sebagian besar waktu peserta didik adalah justru berada di dalam ruang lingkup yang sifatnya informal. Keberhasilan pendidikan dalam arti terwujudnya keluaran pendidikan yang berupa SDM sangat tergantung kepada sejauh mana ketiga sub-item tersebut berperan
36
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.