Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MEWUJUDKAN TERBENTUKNYA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MEWUJUDKAN TERBENTUKNYA"— Transcript presentasi:

1 MEWUJUDKAN TERBENTUKNYA E-mail : dinusmath63@gmail.com
MARI MENULIS PTK YANG PRAKTIS MEWUJUDKAN TERBENTUKNYA GURU YANG PROFESIONAL Oleh : Suaidin FB: SUAIDIN DOMPU HP

2 SEDIKIT PENGALAMAN MENULIS UNTUK BERBAGI
1998 : Lomba Kreatifitas Guru Tkt Nas (piagam) 1998 sd 2000: Medikom Depdiknas RI 2000 : Lomba KTI IMTAQ Pembel (L , Bogor) 2006 : Usul DUPAK ke IV-B,(di nilai 4) sisanya dikembalikan = (kadaluarsa +catatan untuk diperbaiki ) 2008 : Juara II Lomba PTK/PTS Pengawas Prs.NTB 2008/skrng : Aktif KTI OL ( P4TK (3 PTS/W + 1 , ( 3 dimuat ,Jurnal Edumat Nas ISSN ) Depdiknas RI 2010 = Asisten Tim Penilai PTK KTI Online P4TK Bandung

3 Aktif menulis di : http://www.ispi.or.id/ http://www.republika.or.id
2011: Usul DUPAK ke-IV/b ,3 PTS, 1 PTK kolaborasi, 1 Jurnal NAS, 2 Artikel Koran. Hasilnya= 19 Poin P.Profesi,total = 675,100 Tgl 7-9 Nov 2011: 52 Penulis Best Practice terbaik 2011,(guru, Kasek ,Pengawas) Ke jakarta ,Mendesiminasikan Hasil (Jurnal ) Aktif menulis di : Fb.Suaidin Dompu = Facebook International Award Certificate 2010 ($) Blog : = Piagam Award The Seven Shadow 2012 =$

4

5

6 KARYA TULIS ILMIAH YANG DIPUBLIKASIKAN
Penggunaan Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write Untuk Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran  Matemayika Materi Peluang Bagi Siswa Kelas X Program  SKS  SMA 1 Kempo Implementasi Pembelajaran Cooperatis Learning Dalam Upaya Meningkaatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Matematika Pada SMAN 1 Kempo  (Penelitian Kolaboratif) Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Melalui Pembelajaran Think-Talk- Write  dalam Kelompok Kecil Siswa kelas XI SMAN 1 Manggelewa  Peningkatan Kinerja Guru dalam Manajemen Pengelolaan Kelas Melalui Supervisi Klinis Di SMA Binaan Kabupaten Dompu

7 5. Upaya  Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Model Pembelajaran CTL Melalu Pelatihan Model “Klasemen” Bagi Guru-Guru SMA Wilayah Binaan Di Kabupaten  Dompu 6.Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menerapkan  Strategi Pembealajaran “Think-Talk-Write”  Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah  Matematika Pada Wilayah SMA Binaan Di  Kabupaten Dompu Melalui Supervisi Kolaboratif 7. Peningkatan Kemapuan Guru Dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan Model  Pembelajaran Cooperatif  Learning Melalui Supervisi  Akademik Pengawas Di SMA BIinaan  Kabupaten   Dompu 8 Peningkatan Kinerja  Guru Binaan Dalam Menyusun Strategi Dan Model Pembelajaran Melalui Work Shop Pada SMAN 2 Kempo Kabupaten Dompu

8 PENULIS BEST PRAKTICE TERBAIK GURU,KEPSEK & PENGAWAS SEKOLAH
TGL 7 sd 9 November 2011 Bogor Jawa Barat KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL Jl. Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan, Jakarta 10270 Telp. (021) , , Fax. (021) ,

9

10

11 Pelatihan ini bertujuan untuk membantu Guru/Kepala Sekolah agar:
Mampu memahami, merancang dan menulis proposal dan Laporan PTK yang paraktis . Mampu melakukan tahapan PTK dari tahap planning, action, observation, sampai reflection. Salah satu bentuk keg pengembangan profesi guru banyak diminati adalah KTI hasil PTK

12 REFORMASI BIROKRASI 1. Pemen negara Pendayaan aparatur negara dan reformasi birikrasi No.16/2009 tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya 2. Peraturan bersama Mendiknas dan Kepala BKN No: 03/V/PB/2010 dan Nomor: 14 Tahun 2010 Tentang Juklak Jab Fungsional Guru dan Angka Kreditnya 3. Permendiknas No.35 thn 2010 : Juknis Pelaksanaan JAFUNG Guru dan Angka Kreditnya 4, Buku I, II, III, IV dan Buku V Perubahan mendasar ? : Penilaian Kinerja Guru ,sebelumnya lebih bersifat administratif menjadi lebih berorientasi praktis, kuantitatif, dan kualitatif, (guru akan lebih bersemangat untuk meningkatkan kinerja dan profesionalitasnya). Guru profesional ,tidak hanya melaksanakan, tetapi harus mengembngkan profesinya (KTI dll). 5.Dampaknya: Permen 28/2010 : Rektrukmen CAKEP

13 standar di atas 1 sesuai 4 2 3 di bawah Di tolak Guru Profesional
Untuk dapat melaksanakan proses pendidikan , maka di diperlukan: tidak hanya melaksanakan, tetapi harus mengembngkan profesinya (KTI dll). 4 2 1 3 di atas di bawah sesuai standar (0% < X ≤ 25% = 1; 25% < X ≤ 50% = 2; 50% < X ≤ 75% = 3; 75% < X ≤ 100% = 4) Di tolak

14

15

16 JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GURU (Permenneg PAN & RB No
JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GURU (Permenneg PAN & RB No.16/2009, pasal 17) AKK AKPKB AKP Guru Pertama Guru Muda Guru Madya Guru Utama Penata Muda, IIIa Penata Muda Tingkat I, IIIb Penata, IIIc Penata Tingkat I, IIId Pembina, IVa Pembina Tingkat I, IVb Pembina Utama Muda, IVc Pembina Utama Madya, IVd Pembina Utama, IVe 100 150 200 300 400 550 700 850 1050 50 100 150 200 3 pd, 0 pi/ki 3 pd, 4 pi/ki 3 pd, 6 pi/ki 4 pd, 8 pi/ki 4 pd,12 pi/ki 4 pd,12pi/ki 5 pd,14pi/ki 5 pd,20 pi/ki 5 10 15 20 Angka Kredit Komulatif (AKK), (AKPKB), dan Angka Kredit Unsur Penunjjang (AKP)

17 a 91  100 Amat baik b 76  90 Baik c 61  75 Cukup d 51  60 Sedang e
Permenegpan No.16/2009 a 91  100 Amat baik b 76  90 Baik c 61  75 Cukup d 51  60 Sedang e ≤50 Kurang 125% 100% 75% 50% 25% dari jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun

18 PENGEMB. KEPROFESIAN BERKELANJUTAN ( PKB )
1.Melaksanakan pengembangan diri a. Mengikuti diklat fungsional b. Kegiatan kolektif guru yang meningkatkan kompetensi dan/atau keprofesian guru 2. Melaksanakan Publikasi Ilmiah a. Presentasi pada forum ilmiah b. Melaksanakan publikasi Ilmiah hasil penelitian atau gagasan ilmu pada bidang pendidikan formal -Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya, diseminarkan di sekolahnya, disimpan di perpustakaan.

19 MENGAPA HARUS PTK? Guru tidak perlu keluar kelas
Guru berupaya memperbaiki mutu pembelajaran Masalahnya diangkat dari kelas yang paling merisaukan (dari guru sendiri) Guru dan siswa dapat langsung merasakan dampaknya Guru dapt diskusi sesama guru (menumbuhkan budaya akademik)

20 MANFAAT PTK : MANFAAT PTK
Menghasilkan laporan-laporan PTK : bahan panduan bagi (guru) untuk meningkatkan kulitas pembelajaran. Selain itu hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat dijadikan sebagai bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah. Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di kalangan pendidik. Hal ini ikut mendukung professionalisme dan karir pendidik. Mewujudkan kerja sama, kaloborasi yang sinergi antar guru dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran. Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Di samping itu, hasil belajar siswa pun dapat meningkat. Mendorong proses pembelajaran yang PAIKEM,

21 KARAKTERISTIK PTK 1. INOVATIF : Penemuan strategi/ metode, media, asesmen 2. KOLABORATIF : antar praktisi (Dalam konteks kegiatan pengawasan sekolah, seorang pengawas sekolah dapat berperan sebagai kolaborator bagi guru dalam melaksanakan PTK). 3. REFLEKTIF : Hasil refleksi pembelajaran di kelas dilakukan secara terus menerus 4. SIKLUS : berulang. 5. Tidak Perlu Populasi Dan Sampel 6. Permasalahan Sederhana, Nyata,aktula, Jelas, & Tajam Dari Kelas Sendiri

22 (Suharsimi, 2002) Kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru) dan peneliti (pengawas, dosen atau widyaiswara) merupakan salah satu ciri khas PTK. Melalui kolaborasi ini mereka bersama menggali dengan mengkaji permasalahan nyata yang dihadapi oleh guru dan atau siswa. Sebagai penelitian yang bersifat kolaboratif, harus secara jelas diketahui peranan dan tugas guru dengan peneliti. Dalam PTK kolaboratif: peneliti setara dengan guru, Peran kolaborasi : menentukan keberhasilan PTK terutama pada kegiatan mendiagnosis masalah, merencanakan tindakan, melaksanakan penelitian (tindakan, observasi, merekam data, evaluasi, dan refleksi), menganalisis data, menyeminarkan hasil, dan menyusun laporan hasil. Sering terjadi PTK dilaksanakan sendiri oleh guru. Guru melakukan PTK tanpa kerjasama dengan peneliti. Dalam hal ini guru berperan sebagai peneliti sekaigus sebagai praktisi pembelajaran. Guru profesional seharusnya mampu mengajar sekaligus meneliti. Dalam keadaan seperti ini, maka guru melakukan pengamatan terhadap diri sendiri ketika sedang melakukan tindakan

23 PRINSIP PTK Tidak mengganggu & menghambat kegiatan utama/kurikulum
Tidak melanggar komitmen guru Metodologi yg digunakan taat azas ptk Metode Dari Siklus Ke Siklus Harus Sama, Namun Makin Baik/Sempurna. Pengumpulan data tidak menuntut waktu berlebihan Merupakan siklus yang berkelanjutan Tidak mengenal kelompok eksperimen dan kontrol.

24 PRA PELAKSANAAN PELAKSANAAN PASCA PELAKSANAAN TAHAPAN PTK 1

25 A. PRA-PELAKSANAAN 1. Penetapan fokus masalah
2. Identifikasi bentuk tindakan sesuai masalah yang dihadapi 3. Memformulasikan masalah (Rumusan masalah) 4. Memformulasikan hipotesis tindakan (Jika ada) 5. Memformulasikan kegiatan 1 – 4 ke dalam bentuk rencana penelitian yang disebut Proposal PTK.

26 1. MENETAPKAN FOKUS MASALAH
Sikap dan keberanian untuk mempertanyakan, tentang kualitas proses dan hasil pembelajaran yang dicapai selama ini (tahapan merasakan adanya masalah). a. identifikasi dan analisis masalah Ajukan pertanyaan kepada diri sendiri: “Apa yg memprihatinkan Saudara dalam melaksanakan pembelajaran (proses, sarana, atau hasil )”? Lalu jawablah.

27 Guru, obyektif , mengungkap kelemahan yang terjadi tdk
1.Apakah kompetensi awal siswa yang mengikuti pelajaran cukup memadai? 2.Apakah proses pembelajaran yang dilakukan cukup efektif? 3.Apakah sarana pembelajaran cukup memadai? 4.Apakah hasil pembelajaran cukup berkualitas? 5.Bagaimana melaksanakan pembelajaran dengan strategi inovatif tertentu? dsb Guru, obyektif , mengungkap kelemahan yang terjadi tdk Ditutupi.

28 CARA MELAKUKAN IDENTIFIKASI MASALAH
Menuliskan semua permasalahan pembelajaran. Memilah permasalahan menurut jenis/ bidangnya, jumlah siswa yang mengalaminya, serta tingkat frekuensi timbulnya masalah tersebut. Mengurutkan dari yang ringan, jarang terjadi, banyaknya siswa yang mengalami untuk setiap permasalahan yang teridentifikasi. Diambil masalah yang dianggap paling penting untuk dipecahkan sehingga layak diangkat menjadi masalah PTK. Pada tahap selanjutnya, masalah-masalah yang telah diidentifikasi dan ditetapkan dirumuskan secara jelas, spesifik, dan operasional

29 2.Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis
b.Menetapkan masalah 1.Aktifitas dan hasil belajar fisika siswa rendah 2.Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis 3.Rendah Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran 3.Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPS? (V.Harapan)

30 2. IDEMTIFKASI BENTUK TINDAKAN
1.Identifikasi kemungkinan bentuk tindakan sesuai masalah yang dihadapi (poin c), Caranya : ajukan pertanyaan pada diri sendiri: “Tindakan apakah yang dilakukan untuk memecahkan keprihatinan tentang pembelajaran yang bapak/ibu lakukan?” Sebelum menjawabnya identifikasilah faktor penyebab munculnya masalah: “saya mengajar banyak ceramah, aktivitas siswa rendah, pemanfaatan media pembel, LKS, tidak dilakukan” 2.Mendiskusikan dengan teman sejawat,Ahlinya 4.Buku ilmiah/referensi

31 Pilihlah tindakan yang sesuai berdasarkan 4 pertimbangan di atas, misalnya:
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK STAD Strategi pembel menulis yang berorientasi pada proses pembelajaran berorientasi proses penyampaian materi dengan menggunakan LKS penggunaan strategi pembelajaran inkuiri, Jigsaw, TTW, CTL dll) Dan seterusnya (pilih model pembelajaran inovatis) (variabel tindakan)

32 BENTUK TINDAKAN Apakah penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD dapat meningkatkan Aktifitas dan hasil belajar Apakah strategi pembelajaran menulis yang berorientasi pada proses dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis? Apakah pembelajaran berorientasi proses dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran? Apakah penyampaian materi dengan menggunakan LKS dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran? Apakah penggunaan strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPS? , dll

33 (variabel harapan/masalah)
Misal Pilih: Masalah : rendahnya aktifitas dan hasil belajar Fisika Materi… (KD yang dirasakan masalah ) (variabel harapan/masalah) Tindakan : Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD (variabel tindakan) Misal settingnya : Siswa Kelas XI SMK 1 Dompu

34 3. MEMFORMULASIKAN MASALAH
Kalimat tanya. Rumusan harus bersifat: a. jelas, tidak ambigu b. dituangkan dlm bentuk kalimat tanya (Bagaimanakah atau apakah ) c. menunjukkan secara jelas setting penelitian. d. Urutannya penyajiannya dapat: (1). Kata tanya > Variabel Tindakan > Variabel Harapan > Setting Penelitian; (2). Kata tanya > Variabel Tindakan > Setting Penelitian > Variabel Harapan (3). Kata tanya > Variabel Harapan > Variabel Tindakan > Setting Penelitian; dan (4). Kata Tanya > Variabel Harapan > Setting Penelitian > Variabel Tindakan

35 Contoh Rumusan Masalah :
1. Bagaimanakah penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD untuk meningkatkan Aktifitas dan hasil belajar pada mata pel Fisika materi fluida Statik siswa kelas XI SMK 1 Dp? 2. Bagaimanakah penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD pada mata pelajaran Fisika materi fluida Statik kelas XI SMA X Dompu untuk meningkatkan hasil belajar siswa? 3. Bagaimanakah meningkatkan Aktifitas dan hasil belajar melalui penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD pada mata pelajaran Fisika materi fluida Statik siswa Kelas kelas XI SMK 1 Dp? 4. Bagaimanakah meningkatkan aktifitas dan hasil belajar pada mata pelajaran Fisika materi fluida Statik melalui penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD ?

36 b. Kalimat Pernyataan Masalah yang ingin dipecahkan dalam PTK ini adalah rendahnya aktifitas dan hasil belajar siswa pada mata Rendahnya hasil belajar siswa tersebut akan diatasi melalui penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD

37 4. MEMFORMULAIKAN HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis tindakan sesuai dengan permasalahan yang akan Dipecahkan seperti contoh berikut: Diformulasikan dengan 2 cara: a. variabel tindakan + akan meningkatkan + variabel harapan + (Setting boleh ya/tdk), misalnya: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD akan meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa Kelas XI SMKN 1 Dompu Strategi pembelajaran menulis yang berorientasi pada proses dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis. Pembelajaran berorientasi proses dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Penyampaian materi dengan menggunakan LKS dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPS.

38 b. Jika + variabel tindakan + maka + variabel harapan + setting penelitian,
misalnya: 1.Jika Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD digunakan maka akan meningkatkan aktiftas dan hasil belajar siswa (pada mata pelajaran ……………….. 2. dsrunsnya…………………………………………………….

39 PROPOSAL PTK Memformulasikan kegiatan 1 – 4 ke dalam bentuk rencana penelitian yang disebut Proposal PTK. Tahap 5 biasa disebut Tahap Penyusunan proposal PTK. Proposal PTK disusun berdasarkan format proposal PTK yang ada. ( Disarankan Produk Depdiknas). atau Buku 1,2,3,4,5 Juknis !

40 BEDA SAPI GILA & SAPI NORMAL.pps
Gerak Badan

41 TIGA KEG UTAMA PTK 1. MEYUSUN USULAN /PROPOSAL 2. MELAKSANAKAN PTK
3. MENULIS LAPORAN HASIL PTK sebagai KTI

42 FORMAT PROPOSAL PTK Format Proposal PTK Judul Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah dan Cara Pemecahannnya Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori Hipotesis Tindakan Metode/Perencanaan Penelitian Jadwal Penelitian Personalia Penelitian Rencana Anggaran Penelitian Daftar Pustaka

43 Sistimatika Proposal penelitian
BAB I PENDAHULUAN a.Latar Belakang Masalah b.Perumusan Masalah c.Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian BAB II KAJIAN TEORI BAB III METODE PENELITIAN a.Setting b.Prosedur/siklus penelitian. c.Pengumpulan data. d.Indikator kinerja, Jadwal kegiatan penelitian

44 FORMAT PROPOSAL PTK Format Proposal PTK Judul BAB I.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah B.Rumusan Masalah dan Cara Pemecahannnya C.Tujuan dan Manfaat Penelitian BAB II.KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS TINTAKAN BAB III.METODOLOGI PENELITIAN/Prosedur Penelitian Jadwal Penelitian Personalia Penelitian Rencana Anggaran Penelitian Daftar Pustaka

45 FORMAT LAPORAN PTK Bagian Awal Bagian awal terdiri dari: 1. Halaman Judul 2. Halaman Pengesahan disertai tanggal pengesahan 3. Abstrak 4. Kata Pengantar disertai tanggal penyusunan 5. Daftar Isi 6. Daftar tabel/ lampiran

46 Bagian Isi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian BAB II KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA Kajian Teori tentang Variabel Masalah Kajian teori variable Tindakan, serta Hasil Penelitian yang Relevan Kerangka Berfikir

47 BAB III Metode Penelitian
A.Subjek Penelitian B.Prosedur/Siklus Penelitian C.Teknik Pengumpulan Data D.Teknik Analisis Data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.Diskripsi Subjek penelitian B.Sajian Hasil Penelitian C.Pembahasan BAB V SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan B.Saran C. Bagian Penunjang

48 C. Bagian Penunjang DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN (RPP, semua instrumen, contoh hasil kerja siswa dan guru, daftar hadir siswa, foto kegiatan beserta penjelasannya)

49 Judul PTK Bagaimana menuliskan Judul PTK yang benar?
Judul yang baik harus: 1. Singkat, Jelas, & Menarik, biasanya maksimal 20 kata 2. Unsur-Unsurnya terdiri dari: a. variabel harapan b. variabel tindakan c. setting penelitian 4. Contohnya:

50 FORMULA PENULISAN Judul PTK
a). V. Harapan + V. Tindakan + SETTING 1.Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPS melalui Penggunaan strategi pembelajaran inkuiri Siswa Kelas X SMKN 1 Dompu   2. Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar melalui melalui penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD pada mata pelajaran Fisika materi fluida Statik siswa kelas XI SMK 1 Dompu b). V. Harapan + setting + V. Tindakan c). V. Tindakan + V. Harapan + setting d). V. Tindakan + setting + V. Harapan

51 JUDUL PTK/PTS/PTSW MENGANDUNG TIGA UNSUR:
* WHAT – apa yang akan ditingkatkan (dipecahkan masalahnya) * WHO - siapa yang akan ditingkatkan * HOW - bagaimana cara untuk meningkatkannya 51

52 CONTOH PENERAPAN (1) WHAT (Apa): Meningkatkankemampuan menyusun RPP
WHO (Siapa): Guru-guru di SMKN 1 Dompu HOW (Bagaimana) : Melalui penugasan dan saling mengoreksi 52

53 CONTOH PENERAPAN (2) What :
Meningkatkan Kemampuan menerapkan strategi pembelajaran "think-talk- write" sebagai alternatif pemecahan masalah matematika WHO : Guru Pada Wilayah SMA/SMK Binaan Di Kabupaten Dompu HOW : Melalui Supervisi Kolaboratif

54 Meningkatkan Aktifitas dan Kemampuan Pemecahan Masalah matematika
CONTOH PENERAPAN (3) WHAT : Meningkatkan Aktifitas dan Kemampuan Pemecahan Masalah matematika WHO : Siswa Kelas X di SMA 1 KEMPO HOW : Melalui Strategi Pembelajaran Thing-Talk-Write 54

55 CONTOH PENERAPAN (4) WHAT : WHO : HOW :
Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Mengoperasikan Software Mata Pelajaran KKPI WHO : Siswa Kelas XI … SMK N 1 Dompu HOW : Menggunakan Metode Think-Pair-Share 55

56 CONTOH PENERAPAN (5) WHAT – WHO - SISWA KELAS X (SMA) HOW -
PENINGKATKAN KEBERANIAN BERPENDAPAT WHO - SISWA KELAS X (SMA) HOW - DENGAN DISKUSI DAN SHARING

57 BAB I . PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan pembelajaran. Untuk itu, dalam uraian latar belakang masalah yang harus dipaparkan hal-Hal sbb: 1.Mengapa masalah yang ingin dipecahkan melalui variabel yang dipilih penting untuk dipecahkan?” 2. Latar Belakang yang baik memuat: a. Refleksikan tentang masalah pembelajaran di kelas dan diperkuat dengan data. b. Uraikan faktor penyebab munculnya masalah c. Uraikan/kemukakan pengaruh terhadap kelas, apa yang terjadi dan apabila hal itu dibiarkan d. Uraikan/kemukakan alternatif tindakan yang akan diambil e. Uraikan keuntungan yang didapat apabila masalah terpecahkan 3. Kelima komponen no. 2 di atas disusun saling terkait dalam bentuk alinea, umum-khusus

58 Contoh Latar Belakang (klik)
1. Refleksi Masalah Siswa Kelas XI-C SMKN 1 Dompu merupakan salah satu Kelas XI yang nilai rata-rata paling rendah dibandingkan dengan 3 rombel laainya.Hasil pengamatan, pada tahun pelajaran yang lalu nilai rata-rata KKM diperoleh siswa 61,5 padahal KKM yang ditentukan untuk mata pelajaran Fisika materi Fuluda 70. Sedangkan nilai ketuntasan belajar secara klasikal baru mencapai 59. Walaupun nilai rata-rata tersebut berada di atas KKM, akan tetapi masih jauh berada di bawah standar ideal KKM, yaitu 75 ke atas. Adapun nilai SKB klasikal berada di bawah 85%. Hal ini merupakan salah satu masalah yang dihadapi dalam pembelajaran Fisika mata pelajaran…….

59 2. Faktor Penyebab Setelah ditelusuri, munculnya permasalahan di atas disebabkan oleh beberapa hal, yaitu (1) aktivitas pembelajaran masih didominasi guru, siswa banyak mencatat; (2) metode pembelajaran yang digunakan guru tidak variatif, cenderung ceramah (ekspositori); (3) penggunaan media pembelajaran kurang optimal; (4) hasil belajar siswa kurang mengembirakan.

60 2.Faktor Penyebab (alternatif lain)
Demikian pentingnya keterampilan berdiskusi untuk dimiliki oleh siswa agar memiliki kemampuan berkomunikasi dan berjiwa demokratis namun setelah ditelusuri munculnya permasalahan disebabkan karena sering kegiatan diskusi dalam pembelajaran tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan, bahkan sering guru menghindari kegiatan diskusi dalam pembelajaran karena ragu dan khawatir. Guru ragu atas kemampuan dan kesiapan siswa juga khawatir akan terjadi kekacauan dikelas sehingga siswa tidak belajar sebagaimana yang diharapkan. Kenyataan dalam proses pembelajaran fisika dengan menggunakan metode diskusi siswa terlihat kurang aktif. Hal ini terjadi karena kurang baiknya rancangan diskusi yang dilakukan atau karena model diskusi yang dirancang belum memenuhi kaidah-kaidah diskusi yang seharusnya dilakukan. Hal ini merupakan salah satu masalah yang dihadapi dalam pembelajaran Fisika mata pelajaran……

61 3. Akibat yang Ditimbulkan
Kondisi atau model pembelajaran seperti di atas dapat mengakibatkan (1) siswa kurang kreatif karena guru terlalu dominan; (2) semangat belajar siswa rendah karena pembelajaran monoton sehingga aktivitas belajar siswa menurun. Menurunnya akitivitas siswa dapat berdampak terhadap rendahnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang diberikan guru; (3) siswa jenuh dan bosan dengan serta pada akhirnya tidak menyukai mata pelajaran fisika ; dan (3) anak-anak menjadi rentan tidak lulus mata pelajaran Fisika materi….

62 4. Bentuk Tindakan yang Diambil
Permasalahan tersebut di atas sering ditemukan dalam pembelajaran Fisika Kelas XI SMK 1 Dp. Sehingga diperlukan suatu tindakan atau upaya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Berdasarkan analisis terhadap faktor penyebab di atas dan situasi siswa perlu penerapan metode atau media pembelajaran yang inovatif. Berkaitan dengan hal tersebut bentuk tindakan yang diambil Untuk meningkatkan aktifitas berdiskusi dalam proses dan hasil pembelajaran mungkin dapat dilakukan dengan meningkatkan frekuensi atau dengan mencobakan teknik-teknik pembelajaran dalam model pembelajaran kooperatif, salah satu diantaranya adalah teknik STAD (Student Teams Achievement Division) atau tim siswa kelompok prestasi. STAD merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana. Kooperatif teknik STAD terdiri dari 5 komponen utama yakni : Penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor pengembangan dan penghargaan kelompok.

63 5. Keuntungan yang Didapat
Penggunaan model pembelajaran kooperatif, salah satu diantaranya adalah teknik STAD (Student Teams Achievement Division) atau tim siswa kelompok prestasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa terutama untuk mengurangi dominasi guru dalam pembelajaran, meningkatkan partisipasi siswa, dan pembelajaran berlangsung lebih menyenang. Dengan demikian, penguasaan siswa terhadap kompetensi dasar yang ingin di capai lebih baik sehingga pada gilirannya hasil belajar siswa meningkat. Oleh karena itu, penelitian tentang penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD Untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar pada mata pelajaran Fisika materi fluida Statik siswa kelas XI SMK 1 Dompu perlu dilakukan.

64 B. Rumusan Masalah dan Cara Pemecahannya
Bisa dalam 2 bentuk, yaitu kalimat tanya dan kalimat pernyataan a. Kalimat pertanya, terdiri dari: 1. kata tanya: bagaimanakah atau apakah 2. variabel harapan 3. variabel tindakan 4. setting penelitian b. kalimat pernyataan: (1) ada alternatif tindakan yang akan diambil; (2) ada hal positif yang tercapai

65 Cara Formulasi : Rumusan Masalah
Kalimat tanya: a. Bagaimanakah + V. harapan + V. Tindakan + setting Bagaimanakah meningkatkan aktifitas dan hasil belajar fisika materi ……..melalui penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD siswa kelas XI-a SMA 1 Kempo?. b. Bagaimanakah + V. Harapan + setting + V. Tindakan c. Bagaimanakah + V. Tindakan + V. Harapan + setting d. Bagaimanakah + V. Tindakan + setting + V. Harapan Kalimat Pernyataan Masalah yang ingin dipecahkan dalam PTK ini adalah rendahnya aktifitas dan hasil belajar fisika materi fulida statik kelas XI-a SMA X Dompu akan diatasi melalui penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD

66 Cara Pemecahannya Cara Pemecahaan Masalah berisi:
1. Langkah Tindakan yang diambil atas masalah 2. Argumentasi Logis pemilihan tindakan,mencakup : Kesesuaian dengan masalah, Kemutakhiran, keberhasilan dalam penelitian sejenis, dan keselarasan dengan teori atau pendapat ahli. Pemecahan Masalah; merupakan uraian altematif tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah. Pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti disesuaikan dengan kaidah PTK. Cara pemecahan masalah ditentukan atas dasar akar penyebab permasalahan dalam bentuk tindakan yang jelas dan terarah.

67 Contoh Uraian Cara Pemecahannya (Klik)
Pemecahan masalah pembel fisika materi fluida statik di kelas XI SMKN 1 DP ditempuh melalui beberapa tahapan kegiatan, dengan kegiatan pokok sebagai berikut. 1. Mengidentifikasi kembali sumber-sumber masalah yang dihadapi dalam pembelajaran fisika 2. Menyusun skenario pembelajaran yang berorientasi pada CTL dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik STAD 3. Menyusun lembar observasi aktivitas belajar siswa dan guru serta lembar penilaian hasil belajar. 4. Melaksanakan tahap-tahap pembelajaran sesuai RPP yang disusun butir 2 5. Mendiskusikan hasil evaluasi kegiatan pembelajaran dan memberikan refleksi terhadap semua kegiatan yang sudah dilakukan 6. Merevisi perencanaan siklus berikutnya berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus sebelumnya.

68 C. TUJUAN DAN MANFAAT TUJUAN
Tujuan diuraikan sesuai dengan rumusan masalah dan diformulasikan dengan kalimat pernyataan, yaitu menggunakan kata: untuk mengetahui/mendeskripsikan, contoh 1.untuk mengetahui peningkatan aktifitas dan hasil belajar fisika materi fluida statik melalui penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD siswa kelas XI SMK 1 Dompu 2. Untuk Mengetahui penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD dalam meningkatkan aktifitas dan hasil belajar fisika materi fluida Statik pada siswa kelas XI-a SMA 1 Kempo RUMUS : Untuk mengetahui + V. Harapan + V. Tindakan + setting Atau ( untuk mengetahui + rumusan masalah)

69 Umumnya dimulai dengan kalimat : PTK ini bertujuan untuk menguji manfaat …( tulis dengan jelas nama tindakannya), guna meningkatkan ( tulis dengan rinci apa yang akan di tingkatkan), bagi siswa ( tulis subyek PTK-nya)

70 TUJUAN PTK yang salah Dengan menerapkan diskusi kelompok, peneliti ingin meningkatkan prestasi siswa Peneliti ingin meningkatkan prestasi belajar siswa melalui media pembelajaran individual

71 TUJUAN PTK BETUL: * Dengan menerapkan diskusi kelompok peneliti ingin meningkatkan dan mengetahui apakah siswa aktif dan kreatif Melalui pembelajaran dengan media individual peneliti ingin meningkatkan dan mengetahui tingginya minat belajar siswa

72 TUJUAN PTK yang BENAR Ingin meningkatkan dan mengetahui hal-hal Yang ditanyakan dalam rumusan masalah Ingin meningkatkan dan mengetahui dampak Tindakan dalam pembelajaran, misalnya: * Bagaimana siswanya? * Bagaimana suasana pembelajaran? * Bagaimana kelancarannya * Bagaimana peningkatan hasilnya 72

73 MANFAAT Manfaat bagi: Siswa: Guru; dan Sekolah.
PTK ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa….( tuliskan manfaat bagi sisa, guru , sekolah ). Manfaat bagi: Siswa: Guru; dan Sekolah.

74 Bagi siswa a. Meningkatnya kemampuan berdiskusi siswa dalam Pembelajaran fisika. b. Dapat membangun pengetahuan siswa tentang konsep-konsep fisika melalui diskusi dengan sesama teman c. Meningkatnya kemampuan bekerja sama secara demokratis dalam diri siswa

75 Bagi guru Meningkatnya keterampilan guru dalam memimpin diskusi sebagai salah satu metode dalam pembelajaran. Memberikan alternatif dalam pengelolaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif Teknik STAD untuk mengembangkan keterampilan berdiskusi siswa

76 BAB II. KERANGKA TEORI dan HIPOTESIS TINDAKAN
Pada bagian ini diuraikan landasan konseptual dalam arti teoritik yang digunakan peneliti dalam menentukan alternatif pemecahan masalah Berisi tentang: (Apa, mengapa, bagimana)? Bagaimana teori Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD , siapa saja tokoh-tokoh dibelakangnya, bagaimana sejarahnya, apa yang spesifik dari teori tersebut, persyaratannya, dll. 2. Bagaimana bentuk tindakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD yang dilakukan dalam penerapan teori tersebut pada pembelajaran, strategi pembel, skenario pelak Pembel, dll. 3. Bagaimana keterkaitan atau pengaruh penerapan model tersebut dengan perubahan yang diharapkan, atau terhadap masalah yang akan dipecahkan, hal ini hendaknya dapat dijabarkan dari berbagai hasil penelitian yang sesuai 4, Bagaimana perkiraan hasil (hipotesis tindakan) dengan dilakukannya penerapan model di atas pada pembelajaran terhadap hal yang akan dipecahkan. Sumber Kerangka Teori: Karya Ilmiah, jurnal, buku teks, teori-teori, dan pengalaman praktis

77 BAB II. KERANGKA TEORI dan HIPOTESIS TINDAKAN
Diuraikan landasan konseptual dalam arti teoritik yang digunakan peneliti dalam menentukan alternatif pemecahan masalah. Contoh, akan dilakukan PTK yang menerapkan model pembel kooperatif Teknik STAD sebagai jenis tindakannya. Pada kajian pustaka harus jelas dapat dikemukakan: Kemukakan secara lengkap berdasarkan teori dan temuan yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan. Bagaimana teori pembel Cooperatif STAD, apa yang spesifik dari teori tersebut, persyaratannya. Bagaimana langkah-langkah tindakan yang dilakukan pada pembelajaran, strategi pembelajarannya. Bagaimana peningkatan mutu proses pembelajaran dengan penerapan model tersebut dengan perubahan yang diharapkan, atau terhadap masalah yang akan dipecahkan, sehingga dapat memunculkan hipotesis tindakan. SUMBER KERANGKA TEORI: KARYA ILMIAH, JURNAL, BUKU TEKS, TEORI-TEORI, DAN PENGALAMAN PRAKTIS

78 BAB III. METODE PENELITIAN
a.Setting (Subyek penelitian ) b.Prosedur/siklus penelitian. (Tiap siklus mengikuti tahapan PTK (perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi) c.Pengumpulan data. d. Indikator kinerja, d. Jadwal kegiatan penelitian

79 dari empat langkah di atas.
A. Setting Penelitian a.Setting penelitian dan karakteristik subjek penelitian. Pada bagian ini disebutkan di mana penelitian tersebut dilakukan, di kelas berapa dan bagaimana karakteristik dari kelas subyek penelitian. b. Prosedur/siklus penelitian. Pada bagian ini dijelaskan jumlah siklus yang akan dilakukan dan berapa pertemuan tiap siklus. Diusahakan minimal dua siklus dan tiap siklus minimal 3 pertemuan. Tiap siklus mengikuti tahapan PTK (perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi) Berisi: langkah/desain tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah, terdiri dari empat langkah di atas.

80 Perencanaan Tindakan yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK seperti: penetapan tindakan, pembuatan skenario pembelajaran, pengadaan alat-alat dalam rangka implementasi PTK, dan lain-lain yang terkait dengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang ditetapkan. Perencanaan Tindakan 1.Menyusun skenario pembelajaran, RPP, 2.Mempersiapkan media dan atau sumber belajar 3.Mengembangkan format evaluasi) 4.Menyusun lembar observasi pembelajaran

81 Pelaksanaan Tindakan berisi:
menerapkan tindakan mengacu RPP (oleh siswa, guru, maupun observer) atau yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan. Skenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan. Observasi/pengamatan berisi: Menerapkan observasi dengan dengan lembar observasi ,kapan, siapa, apa, dan bagaimana hasil yang diobservasi

82 Refleksi berisi uraian: , yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi tindakan berikutnya. bandingan antara hasil dengan indikator

83 Refleksi dalam PTK ini adalah upaya untuk menganalisis, interpretasi dan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Hasil refleksi ini digunakan untuk menetapkan langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan PTK. Dengan kata lain, refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam menentukan tindak lanjut dalam rangka pencapaian tujuan yang diharapakan

84 d. Pengumpulan data. Pada bagian ini ditunjukan dengan jelas jenis data dan cara pengumpulannya/instrumen yang akan digunakan. e. Indikator kinerja, pada bagian ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit. f. Jadwal kegiatan penelitian disusun dalam matriks yang menggambarkan urutan kegiatan dari awal sampai akhir.

85 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dimaksud adalah data nilai hasil evaluasi setelah kegiatan pembelajaran satu siklus dilaksanakan. Data nilai ini diperoleh melalui tes. Disamping itu diperoleh data keterampilan sosial . Data ini diperoleh selama poses pembelajaran berlangsung dan ada format khusus untuk itu.yakni lembar observasi penilaian keterampilan berdiskusi. Alat dan teknik pemantauan a.Instrumen pengamatan keterampilan diskusi siswa b.Instrument pengamatan keterampilan kegiatan guru c.Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

86 Sumber, Jenis, dan Cara Pengumpulan Data: a. Sumber: Siswa, Guru
b. Jenis data: perencanaan, proses, dan hasil c. Cara pengumpulan: observasi dan dokumentasi Analisis Data: a. Reduksi data b. Pemaparan hasil reduksi c. Penyimpulan Indikator Keberhasilan: Tolok ukur keberhasilan siswa baik secara individual maupun secara klasikal Yang menjadi kriteria keberhasilan penelitian tindakan kelas ini yaitu apabila jumlah yang siswa menunjukkan ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 85 % dengan memperoleh nilai sesuai kriteria ketuntasan Minimal (KKM ) untuk mata pelajaran Fisika kelas XI SMK Negeri 1 Manado semester ganjil yaitu 65 Nilai perolehan = skor perolehan/skor idel x 100

87 BAB III PADA LAPORAN PTK
Pada Bab III, deskripsikan setting penelitian, keadaan siswa, waktu pelaksanaan, sasaran yang dicapai. Tahapan di setiap siklus yang memuat: rencana, pelaksanaan/ tindakan, pemantuan dan evaluasi beserta jenis instrumen yang digunakan, refleksi (perlu dibedakan antara metode penelitian pada usulan penelitian dengan metode yang ada pada laporan penelitian). Tindakan yang dilakukan berisfat rational, feasible, collaborative. Kemukakan indikator keberhasilan atas dasar tindakan yang diberikan.

88 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Subjek Penelitian Sajian Hasil Penelitian (sajian tiap siklus) Pembahasan

89 Dideskripsikan setting penelitian secara lengkap
kemudian uraian pelaksanaan masing-masing pertemuan di setiap siklus dengan disertai data lengkap berserta aspek-aspek yang direkam/diamati. Rekaman itu menunjukkan adanya perubahan akibat tindakan yang diberikan. Ditunjukkan adanya perbedaan dengan pelajaran yang biasa dilakukan. Pada refleksi diakhir setiap siklus berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan dan kelemahan yang tenjadi dalam bentuk grafik. Kemukakan adanya perubahan/kemajuan/ perbaikan yang terjadi pada diri siswa, lingkungan kelas, guru sendiri, minat, motivasi belajar, dan hasil belajar. Untuk bahan dasar analisis dan pembahasan kemukakan hasil keseluruhan siklus ke dalam suatu ringkasan tabel/ grafik. Dan tabel/grafik rangkuman itu akan dapat memperjelas perubahan yang terjadi disertai pembahasan secara rinci dan jelas.

90 BAB V Terakhir dalam Bab V sajikan simpulan dan hasil penelitian sesuai dengan hasil analisis dan tujuan penelitian yang telah disampaikan sebelumnya. Berikan saran sebagai tindak lanjut berdasarkan simpulan yang diperoleh baik yang menyangkut segi positif maupun negatifnya.

91 CONTOH DAFTAR RUJUKAN 1. Rujukan dari Buku : Nama pengarang. (tahun terbit). judul buku (cetak miring). edisi buku. Kota penerbit: nama penerbit. (model American Psychology Association – APA edisi kelima). Contoh: Wiersma, W. (1995). Research Methods in Education: An Introduction Boston: Allyn and Bacon. 2. Rujukan dari Artikel/Bab dalam suatu Buku : Nama pengarang. (tahun terbit). judul artikel. In/dalam nama editor (Ed.). Judul buku (cetak miring). Edisi. nama penerbit, kota penerbit, halaman. Contoh: Schoenfeld, A.H., (1993). On Mathematics as Sense Making: An Informal Attack on the Unfortunate Divorce of Formal and Informal Mathematics, dalam J.F. Voss., D.N. Perkins & J.W. Segal (Eds.). Informal Reasoning and Education. Hillsdale. NJ: Erlbaum, Hal 3. Rujukan Artikel dari Jurnal ; Nama pengarang, tahun, judul artikel, nama jurnal (cetak miring), volume jurnal, halaman. Contoh: Mikusa, M.G. & Lewellen, H., (1999). Now Here is That, Authority on Mathematics Reforms, The Mathematics Teacher, 92:

92 LAMPIRAN *) TMT Tahun. 2013 SEMUA RPP YANG DILAKSANAKAN
SEMUA INSTRUMEN YG DIGUNAKAN CONTOH HASIL KERJA SISWA DAN GURU COPY DAFTAR HADIR SISWA SELAMA PELAKSANAAN TINDAKAN FOTO KEGIATAN PENJELASANNYA. *) SURAT PERNYATAAN DARI KEPALA SEKOLAH BAHWA LAPORAN PENELITIAN TELAH DISEMINARKAN. *)SEMINAR DISEKOLAHNYA DGN MENGUNDANG MINIMAL DUA SEKOLAH DISEKITARNYA. *) TMT Tahun. 2013

93 PROPORSI LAPORAN PENELITIAN
BAB IV : * MERUPAKAN PORSI PALING BANYAK * MILIK PENELITI SENDIRI * EKSKLUSIF * YANG DIBANGGAKAN PENELITI

94 PENYAKIT GURU YANG PERLU DIWASPADAI
(1).KUDIS - KUrang DISiplin . (2). ASMA - ASal Mengisi Absen. (3).TBC - Tidak Bisa Computer. (4).KRAM - Kurang terampil. (5).ASAM URAT - Asal Sampai sekolh terus Tidur. (6). GINJAL - Gaji Ingin Naik tapi kerJAnya Lamban. (7).PUCAT - PUlang CepAT.

95 Penyakit yang justru akan semakin merusak dan membahayakan pendidikan.
(8). DIARE DI kelas Anak2 diREmehin, (9). LESU LEmah SUmber, (10). RABUN - RPP n silaBUs Nihil, (11). KURAP - KUrang RApi, (12). BULAK - Bicara sih Unggul tp PeLAksanaan Kosong Penyakit yang justru akan semakin merusak dan membahayakan pendidikan. Semoga saya dan Anda sekalian tidak termasuk kategori yang satu  ini dan mari belajar ! Heheeeeeeeee…..

96 TERIMA KASIH WASSALAMUALAIKUM W.W
Kembangkan budaya AKADEMIK dan berbagi pendapat dalam mengimplementasikan pengembangan profesionalitas secara berkelanjutan (PKB). TERIMA KASIH WASSALAMUALAIKUM W.W

97 Terima Kasih

98 No. Masalah Tindakan Setting 1. Prestasi belajar rendah CTL (van Hiele), bertanya Matematika, kelas 5 SDN 1 Bima 2. Kemampuan apresiasi siswa rendah Strategi induktif model taba Bahasa Indonesia, kelas 5 SDN 1 Dompo 3. Aktivitas/ parti-sipasi siswa rendah Media puzzle, tutor teman sebaya IPS Kelas 4 SDN 1 Sumbawa 4. Kemampuan Menulis Deskriptif Siswa rendah Stategi Pemetaan Pikiran, strategi simulasi rekam alam, strategi pengamatan lingkungan Bahasa Indonesia Kelas 4 SDN 1 Taliwang 5. Motivasi Belajar Siswa Rendah CTL, Permainan Ular Tangga Matematika Kelas 4 SDN 1 Selong

99 No. Masalah Tindakan Setting 6. Kemampuan Komunikasi Sosial Siswa Rendah Problem Solving & CTL IPS Kelas kelas 5 SDN 1 Praya 7. Kemampuan Berpikir Analisis Siswa rendah Strategi Discovery IPA Kelas 4 SDN 1 Gerung 8. Daya serap Siswa rendah CTL Matematika Kelas 1 SMPN 1 Mataram 9. Penguasaan konsep siswa rendah Peta konsep Biologi, Kelas 2 SMPN 1 Tanjung 10. Pemahaman siswa terhadap opera-sional prosedur dan proses permesinan rendah Metode Tugas (Task Based) kelas 2 SMK rendah VS metode Tugas (Task Based)

100 No. Masalah Tindakan Setting 11. Rendahnya kebe-ranian bertanya dan mengemu-kakan pendapat Tutor teman sebaya IPS Kelas 4 SDN 1 Mataram 12. Penguasaan konsep teorema pytagoras siswa rendah Model Pembelajaran Quantum Teaching Matematika siswa kelas 2 SMP 1 Kota Bima 13. Kemampuan speaking siswa rendah Permainan Tebak-Tebakan (guessing games) Bahasa Inggris kelas 3 SMPN 1 Taliwang 14. Minat belajar matematika rendah Model pembelajaran Estafet Matematika kelas 3 IPA SMA 1 Praya


Download ppt "MEWUJUDKAN TERBENTUKNYA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google