Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVerawati Sucianty Budiaman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
SIRKULASI ATMOSFER 16/09/2018
2
Tujuan Insktruksional Khusus
Setelah mengikuti materi ini, mahasiswa mampu mengemukakan secara deskriptif tentang konsep dasar “Differential Heating” serta sirkulasi udara skala Global dan Lokal 16/09/2018
3
Sub-Pokok Bahasan Skala Gerak Atmosfer Konsep “Differential Heating”
Konsep Sirkulasi Thermal Sistem Angin Lokal Sirkulasi Global 16/09/2018
4
Skala Gerak Atmosfer 16/09/2018
5
Skala Gerak Atmosfer Ukuran Skala Nama Lebih dari 20.000 km Makro-
Skala Planeter 2.000 – km Makro- Skala Sinoptik 200 – km Meso- Skala Meso 20 – 200 km Meso- 2 – 20 km Meso- 200 m – 2 km Mikro- Turbulensi di lapisan-batas atmosfer 20 – 200 m Mikro- Turbulensi di sub-lapisan 2 – 20 m Mikro- Turbulensi inersial 16/09/2018
6
(Sumber: Schnelle dan Dey ( 2000) ; Lutgens dan Tarbuck (1982))
SKALA GERAK ATMOSFER (Sumber: Schnelle dan Dey ( 2000) ; Lutgens dan Tarbuck (1982)) Skala Meteorologi Skala pengukuran Fenomena yang terkait Skala Rincian Horizontal Vertikal Skala mikro Mikro- Mikro- 200 m – 2 km 20 m – 200 m Permukaan – 100 m turbulensi kecil laju penurunan suhu permukaan efek gesekan boundary layer efek topografi Skala meso (antar stasiun cuaca) Beberapa jam – beberapa hari 1 km -100 km (kota kecil, kota besar, pengendalian polusi udara) Permukaan - 1 km turbulensi besar, angin darat – angin laut urban heat island angin lembah-gunung Skala Sinoptik (cyclonic scale) Beberapa hari – beberapa minggu Negara dan benua ( km*) Permukaan - 15 km sistem badai pembentukan awan, front siklon-antisiklon Skala Makro (Global) Beberapa hari – beberapa tahun 100 km - hemisphere Permukaan – 20 km Gelombang baratan 16/09/2018
7
Skala Gerak Atmosfer Gambar 3 skala gerak atmosfer 16/09/2018
8
Skala Gerak Atmosfer Skala waktu [T] untuk berbagai fenomena dapat ditentukan oleh skala horizontal [L] melalui relasi Dengan a = 1 det/m 16/09/2018
9
Soal -1 Tentukan skala waktu untuk
a. Turbulen skala mikro berdiameter 1 meter. b. Tornado dengan radius angin sekitar 100 meter c. Gelombang Kevin dengan panjang gelombang zonal km 16/09/2018
10
Differential Heating 16/09/2018
11
Differential Heating Sirkulasi global (sirkulasi umum) dikendalikan oleh keseimbangan antara incoming radiation dan outgoing radiation. Differential Heating : perbedaan pemanasan antara dua tempat dalam ruang 16/09/2018
12
Distribusi Temperatur Meridional
Dalam rata-rata setahun, SST di daerah ekuator lebih hangat dari pada daerah kutub 16/09/2018
13
Distribusi Temperatur Meridional
Gradien temperatur secara meridional di permukaan (biru) dan di ketinggian 15 km (biru muda) z = 0 km z = 15 km lintang 16/09/2018
14
Radiative Forcings Kurva variasi meridional fluks radiasi yang datang (F-in) dan fluks radiasi yang keluar (F-out) surplus F F-in F- out defisit defisit 16/09/2018
15
Radiative Forcings SURPLUS DEFISIT DEFISIT
Netto radiasi Fnet = Fin – Fout dalam (GW/m) SURPLUS DEFISIT DEFISIT 16/09/2018
16
Radiative Forcing Perbedaan antara F-in dan F-out tidak lain adalah “Differential Heating Radiative” Tampak bahwa perbedaan radiasi yang datang dan radiasi yang keluar (F-netto) bernilai positif di kawasan tropis dan bernilai negatif di luar tropis Ketidak seimbangan radiatif yang digambarkan pada grafik tersebut harus dikompensasikan oleh sirkulasi atmosferik dan oseanik 16/09/2018
17
Radiative Forcing Total transport panas (dalam Watt) yang dibutuhkan untuk mengkompensasi radiasi oleh sirkulasi atmosferik dan oseanik Lintang 16/09/2018
18
Radiative Forcing Dari gambar tampak bahwa akibat sirkulasi atmosferik maupun oseanik, energi banyak dialirkan masuk ke lintang menengah dari pada yang keluar, sehingga terdapat netto pemanasan yang mengkompensasikan pendinginan radiatif di lintang tersebut. 16/09/2018
19
Radiative Forcing Secara umum...... Jika terdapat perbedaan “differential heating” secara horizontal, maka akan terjadi kompensasi panas oleh gerakan fluida, dimana panas itu akan mengalir dari daerah surplus ke daerah defisit, sehingga di daerah defisit terjadi pemanasan 16/09/2018
20
Konsep Sirkulasi Termal
16/09/2018
21
Karakteristik Termal Karakteristik termal air : panas yang diserap tidak langsung digunakan untuk meningkatkan suhu, tetapi didistribusikan melalui mekanisme konveksi, materi ikut bergerak Karakteristik termal daratan : panas yang diserap digunakan untuk meningkatkan suhu, mekanisme distribusi panas melalui konduksi, materi tidak ikut bergerak Pengaruh kemiringan permukaan (topografi): Lereng lebih dulu dipanaskan dibanding lembah 16/09/2018
22
Sirkulasi Termal Udara cenderung mengembang Udara cenderung mengendap
16/09/2018
23
Sirkulasi termal Dari gambar tampak bahwa udara mengalami sirkulasi
Pada kolom lapisan yang hangat, udara naik (rises), sedangkan pada lapisan yang dingin, udara turun (sinks). 16/09/2018
24
Sistem Angin Lokal 16/09/2018
25
Sistem Angin Lokal Merupakan sistem angin yang terjadi dalam skala meso-. Sistem angin lokal yang terkenal, yang akan dibahas 1. Angin Darat dan Angin Laut 2. Angin Gunung dan Angin Lembah 3. Angin Foehn (Angin Chinok) 16/09/2018
26
Angin Laut dan Angin Darat
16/09/2018
27
Angin Laut dan Angin Darat
Sejumlah radiasi matahari yang diserap lautan akan didistribusikan lebih luas baik horizontal maupun vertikal daripada daratan dengan jumlah radiasi sama, karena adanya pencampuran dalam kolom air. Lautan : konveksi Daratan : konduksi 16/09/2018
28
Angin Laut dan Angin Darat
radiasi matahari maksimum: perbedaan suhu paling besar antara daratan dan lautan, daratan lebih hangat dibanding lautan. radiasi minimum : permukaan lautan lebih hangat dibanding daratan, tetapi perbedaan suhu di antara keduanya tidak sebesar pada musim panas. 16/09/2018
29
16/09/2018
30
ANGIN GUNUNG-LEMBAH 16/09/2018
31
Angin Lembah Selama siang hari, sinar matahari menghangatkan lembah, sehingga udara di lembah akan menghangat Udara yang hangat ini menjadi ringan dari pada udara di atas lembah, sehingga udara bergerak dari lembah menuju ke puncak gunung, yang dikenal sebagai angin lembah 16/09/2018
32
16/09/2018
33
Angin Gunung Sedangkan pada malam hari, lembah lebih cepat mendingin, dari pada di tempat yang lainnya, sehingga udara di lembah lebih dingin. Akhirnya udara bergerak dari puncak gunung ke kaki gunung, disebut sebagai angin gunung 16/09/2018
34
Angin Chinok (Foehn) Angin Kumbang Angin Gending Angin Bohorok
Angin Brubu Chinook : rocky mountain; Foehn : peg Alpen Rainshadow effect : 16/09/2018
35
Angin Chinok (Foehn) Angin Foehn merupakan angin kering dan hangat yang turun di sisi leeward dari sebuah gunung atau bukit. Angin ini terjadi ketika angin horizontal yang kuat mengalir melalui gunung. Sebagai contoh lihat gambar 16/09/2018
36
Mekanisme Angin Chinok
barat. timur 16/09/2018
37
Mekanisme terbentuknya Angin Foehn
Misalkan angin baratan yang kuat mengalir melalui barisan pegunungan dari utara ke selatan Kondisi seperti ini akan menghasilkan palung tekanan rendah di sisi timur dari gunung, yang kemudian palung tekanan rendah ini akan memaksa udara untuk turun ke bawah di sisi sebelah timur gunung seperti ditunjukan pada gambar 16/09/2018
38
Mekanisme terbentuknya angin Foehn
Ketika udara tersebut turun disisi sebelah timur gunung, maka ia mengalami kompresi dan menghangat. Sehingga sumber penghangatan udara pada angin foehn (chinok) adalah pemanasan kompresi (compresional heating) 16/09/2018
39
Mekanisme pembentukan Angin Foehn
Ketika terjadi awan dan presipitasi di sisi windward gunung, maka hal tersebut dapat meningkatkan temperatur chinok, yaitu bahwa panas laten yang dilepaskan dalam awan akan memberikan suplemen bagi compresional heating di sisi leeward gunung. 16/09/2018
40
Mekanisme angin Foehn Hal ini menyebabkan udara yang turun di kaki gunung lebih hangat dari pada udara yang naik di sisi sebelah barat gunugn Selain itupun, udara yang turun lebih kering, karena uap air sudah mengkondensasi ketika udara naik di sisi windward gunung. 16/09/2018
41
Angin Chinok (Foehn) A chinook wall cloud forming over the Colorado Rockies (viewed from the plains) 16/09/2018
42
Sistem angin global 16/09/2018
43
Pokok Bahasan Sirkulasi Umum Atmosfer
1. Model Sel Tunggal (Single–Cell Model) 2. Model Tiga Sel (Three-Cell Model) Angin Pasat dan Jet Stream Sirkulasi Walker dan El-Nino serta La Nina ENSO Sirkulasi Monsoon Siklon Tropis 16/09/2018
44
Sirkulasi Umum 16/09/2018
45
Sirkulasi Umum Atmosfer
Sirkulasi umum menyatakan gerakan aliran udara secara rata-rata (umum) di dunia. Sedangkan angin aktual bisa bervariasi pada satu tempat dan pada saat yang diberikan. Penyebab utama yang mengendalikan sirkulasi umum adalah adanya pemanasan yang tidak sama di permukaan bumi 16/09/2018
46
Sirkulasi umum Di tropis mendapat kelimpahan energi radiatif, sedangkan di kutub mengalami kerkurangan energi radiatif Sehingga untuk menyeimbangkannya , maka atmosfer mentrasportasikan udara yang hangat di tropis ke kutub, dan mentransportasikan udara yang dingin di kutub ke tropis 16/09/2018
47
1. Model Sel Tunggal 16/09/2018
48
Model Sel Tunggal 16/09/2018
49
Model Sel Tunggal Asumsi 1. permukaan bumi serba sama
2. matahari selalu di ekuator 3. bumi tidak berotasi Model sirkulasi yang sederhana ini disebut sebagai sel Hadley. Walaupun sederhana, model ini tidak ada dalam realitasnya 16/09/2018
50
2. Model Tiga Sel 16/09/2018
51
Model Tiga Sel Ferrel cell 16/09/2018
52
Model Tiga Sel Karena bumi berotasi, maka sistem konveksi sederhana akan pecah menjadi barisan sel-sel. Meskipun lebih kompleks dari pada model sel tunggal, akan tetapi masih ada beberapa kemiripan, yaitu : surplus energi di derah tropis, dan defisit energi di kutub 16/09/2018
53
Model Tiga Sel Dari ekuator ke lintang 30, dan dari lintang 60 ke kutub, sirkulasi bersesuaian dengan model sel Hadley Sepanjang sabuk ekuatorial, udara menghangat, dan gradien tekanan horizontal lemah sehingga anginpun lemah (daerah yang demikian disebut DOLDRUMS) Udara yang hangat di sabuk ekuator ini kemudian naik, mengkondensasi membentuk awan-awan Cumulus yang besar (Cb). panas laten yang dilepaskan akibat formasi awan-awan Cb secara besar-besaran ini memberikan energi yang cukup untuk mengendalikan sel Hadley 16/09/2018
54
Model Tiga Sel Udara yang naik ini akan mencapai tropopause yang berperan seperti barrier, sehingga udara bergerak secara lateral ke kutub. Gaya Coriolis akan membelokkan gerak udara tersebut, sehingga menjadi angin baratan (Jet Stream) di lintang 30 BBU dan 30 BBS pada tropopause 16/09/2018
55
Penjelasan Udara yang bergerak ke kutub dari ekuator ini mengalami pendinginan secara radiatif. Akibat pendinginan ini, udara akan menjadi lebih berat, sehingga ketika mendekati lintang menengah, udara ini mulai konvergen. Konvergensi ini akan menaikan massa udara di permukaan, sehingga di tekanan permukaan bertambah di sabuk lintang 30 16/09/2018
56
Penjelasan Kemudian karena ada beda tekanan permukaan, maka udara di permukaan bergerak dari lintang menengah ke ekuator, dan mengalami penghangatan. Gaya coriolis membelokan gerak udara tersebut, sehingga udara bergerak dari timur laut di BBU dan tenggara di BBS (angin pasat/Trade Winds) 16/09/2018
57
Penjelasan Di dekat ekuator, terdapat pertemuan dua angin pasat, yaitu angin pasat timur laut dan angin pasat tenggara, yang membentuk pita daerah konvergensi. Pita daerah konvegensi ini di sebut sebagai Intertropical Convergence Zone (ITCZ) 16/09/2018
58
Model tiga sel 16/09/2018
59
16/09/2018
60
Model Tiga Sel Di lintang 30, tidak semua udara di permukaan bergerak ke ekuator, tapi sebagian bergerak ke kutub dan mengalami defleksi akibat gaya coriolis, menghasilkan aliran baratan di kedua belahan bumi pada lintang 60. Di lintang 60, gerakan massa udara dari lintang 30 bertemu dengan gerak massa udara dari kutub yang disebut Polar Front 16/09/2018
61
Model Tiga Sel Konvergensi dari 2 massa udara ini membentuk pita tekanan rendah sub-polar (Subpolar low), dimana udara naik dan awan –awan badai terbentuk. Ketika udara mencapai tropopause, maka sebagian kembali ke lintang 30 dan sebagian lagi kembali ke kutub. Kemudian di masing-masing lintang tersebut udara turun ke permukaan. Demikian seterusnya 16/09/2018
62
Sirkulasi Umum (model tiga sel)
16/09/2018
63
Pengaruh permukaan bumi terhadap model tiga sel
Model tiga sel diatas masih mengasumsikan bahwa permukaan bumi itu homogen. Faktanya : permukaan bumi tidak homogen. [permukaan bumi itu terdiri atas daratan dan lautan, maka permukaan bumi ini berinteraksi antara model tiga sel] 16/09/2018
64
Pengaruh permukaan bumi terhadap model 3 sel (Gb.b)
16/09/2018
65
16/09/2018
66
Pada bulan Januari di BBU
Adanya kontras antara daratan dan lautan Terdapat 4 sistem tekanan semipermanen 1. Bermuda high (Azores high) 2. Pacific high [keduanya merupakan zona antisiklon subtropis] 3. Icelandic low 4. Aleutian low [keduanya merupakan zona siklonik di subpolar] 16/09/2018
67
Pada Bulan Januari di BBU
Selain itu terdapat 1 sistem tekanan yang tidak semipermanen yang terbentuk akibat pendinginan yang intensif di daratan 1. Siberian high (di Cina) 16/09/2018
68
Pada bulan januari di BBS
Jumlah daratan sangat sedikit dibandingkan dengan lautan-nya, akibatnya tidak ada kontras antara daratan dan lautan. Sehingga subtropical high sesuai dengan yang didefinisikan oleh model sirkulasi 3 sel. Di subpolar: pola tekanan rendah terbentang sepanjang pita keliling bumi di 60LS 16/09/2018
69
Pada bulan Juli 16/09/2018
70
Pada bulan juli Di BBU Secara umum, terdapat pusat-pusat tekanan rendah di benua, seperti menggantikan pola pusat-pusat tekanan tinggi pada saat januari. Diatas samudera, pola tekanan tinggi cenderung tetap seperti di bulan januari Di BBS Terdapat barisan pola-pola tekanan tinggi di subtropis dan mirip seperti model 3 sel 16/09/2018
71
Perbandingan pola januari dan pola juli
Pola tekanan rendah di sub-polar terbentuk sangat kuat pada saat januari di BBU Pola tekanan tinggi sub-tropis dominan di kedua belahan bumi Posisi ITCZ bergeser mengikuti posisi matahari, yaitu ITCZ di BBS pada saat Januari, dan di BBU pada saat Juli 16/09/2018
72
Perubahan posisi ITCZ 16/09/2018
73
Sistem Angin Monsun Merupakan sistem angin skala sinoptik yang berubah arahnya secara musiman: arah angin berbeda pada saat winter dan summer Mekanisme angin monsun mirip dengan pembentukan angin darat – laut, hanya ketika udara bergerak, maka gaya coriolis akan bekerja pada gerak udara tersebut. 16/09/2018
74
Zona Angin Monsun 16/09/2018
75
16/09/2018
76
16/09/2018
77
Winter Monsoon di Asia Selama winter, maka udara diatas benua Siberia lebih dingin dari pada udara di atas samudera Hindia dan laut cina selatan, dan membentuk tekanan tinggi dalam daerah yang cukup luas di atas benua Siberia Akibatnya udara bergerak dari siberia ke samudera Hindia. Selama pergerakan ini, udara dibelokkan ke kanan akibat gaya coriolis. 16/09/2018
78
Winter Monsoon di Asia karena massa udara terbentuknya adalah massa udara yang dingin dan kering, maka winter monsoon ini memberikan musim kering dari timur hingga ke selatan Asia. 16/09/2018
79
Summer Monsoon di Asia Pada saat summer, maka terjadi sebaliknya, sehingga udara bergerak dari samudera hindia dan laut cina selatan ke benua siberia Udara ini hangat dan kaya akan uap air (karena berasal dari samudera), sehingga di Asia timur hingga selatan mengalami musim basah 16/09/2018
80
Terimakasih 16/09/2018
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.