Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Dr. Trikinasih Handayani, M. Si dan Tim

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Dr. Trikinasih Handayani, M. Si dan Tim"— Transcript presentasi:

1 MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Dr. Trikinasih Handayani, M. Si dan Tim
DI SEKOLAH DASAR Dr. Trikinasih Handayani, M. Si dan Tim Dekan FKIP UAD 1

2 Tugas guru dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang No
Tugas guru dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,  Pasal 20 Undang-Undnag No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru,yakni : TUGAS GURU 1 Merencanakan pembelajaran 2 Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu 3 Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; 4 Membimbing dan melatih peserta didik / siswa 5 Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 6 Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai; dan 7 Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan.

3 BRAIN STORMING TUGAS 1 Kelompok 1 Kelompok 2 dan 3 Kelompok 4 dan 5
APA PERBEDAAN PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN Kelompok 2 dan 3 KEMUKAKAN MACAM-MACAM PENDEKATAN PEMBELAJARAN TUGAS 1 Kelompok 4 dan 5 KEMUKAKAN MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN Kelompok 6 KEMUKAKAN MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN

4 BAGAIMANA CARA MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN di KELAS?

5 Penerapan Model Pembelajaran di Sekolah Dasar
PAHAMI KARAKTERISTIK MATERINYA SERTA KARAKTERISTIK MAHASISWA PAHAMI APA SKL, KOMPETENSI DAN INDIKATOR HASIL BELAJAR YANG INGIN DICAPAI MEDIA PEMB YANG TEPAT WAKTU SUSUN RPS/RPP STANDAR PROSES MODEL, PENDEKATAN, METODE YANG TEPAT PENDAHULUAN KEGIATAN INTI PENUTUP Pendekatan Model Metode

6 HAL PENTING DALAM PEMBELAJARAN
DESAIN PENGALAMAN BELAJAR YANG BAIK PILIH MODEL CONCRETE EXPERIENCE (Penanaman Belief) Pendekatan experiencial learning sebagai bekal melakukan habituasi ACTIVE EXPERIMENTATION (Aktualisasi Belief) REFLECTIVE OBSERVATION (Pendalaman Belief) BAGAIMANA FASENYA APA PENDEKATAN YANG DIPILIH ABSTRACT CONCEPTUALIZATION (Penguatan Belief) MENJADI PENGALAMAN BELAJAR SISWA Aplikasi Aktualisasi PERLUKAH MEDIA METODE YANG DIPILIH Menghasilkan Penguatan Mendalami Pendalaman Mengalami Penanaman DITUANG-KAN DALAM PERENCANAAN PEMB. BERAPA WAKTU DIGUNAKAN Membaca Pencarian

7 Dahar, R.W. (1989) Model pembelajaran merupakan suatu kerangka konseptual yang dilukiskan berupa prosedur secara sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu.

8 JIKA DISANDINGKAN, MAKA PERBEDAAN ANTARA MODEL ,PENDEKATAN, DAN METODE PEMBELAJARAN
Model merupakan POLANYA. Pola sebuah rencana berupa tahapan atau fase pembelajaran yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Pendekatan adalah titik tolak atau SUDUT PANDANG oleh pendidik dalam proses pembelajaran Metode adalah CARANYA. Cara mengkomunikasikan materi pelajaran kepada peserta didik

9 Diagram pemilihan Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Karakteristik Materi Karakteristik mahasiswa KI,KD dan Indikator hasil belajar Menentukan Model Pembelajaran Menentukan Pendekatan Pembelajaran Menentukan Metode Pembelajaran

10 MODEL PEMBELAJARAN di Sekolah Dasar

11 Model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) di Sekolah Dasar.
Model pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning) di Sekolah Dasar. Model pembelajaran berbasis projek (project based learning) di Sekolah Dasar.

12 Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

13 MENGENAL MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBL)
Perilaku Mengajar Guru Toleransi Terhadap Keberagaman Perancang Masalah Autentik Fasilitator Motivator dan Mediator Pemecahan Masalah Mendorong Kel. Belajar Berbasis Inquiri Landasan Teoritik Pand. Kognitivistik Pand. Konstruktivis Teori Piaget Teori Bruner Teori Vygotsky Teori Dewey CIRI UTAMA MODEL PBL Dampak Isturksional dan Pengiring Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Ketrampilan Akademik Ketrampilan Inquiri Ketrampilan Berkolaborasi Tentative Keilmuan Lingkungan Belajar Flexible (luar atau dalam kelas) Demokrasi Sumber Belajar yang Memadai Fasilitas yang Cukup Memadai Kolaboratif dan Koperatif Kebebasan Berpikir direaliasikan Bruner

14 KOMPONEN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBL)
SINTAKSIS MODEL 5 Fase, Yaitu: Orientasi Masalah Mengorganisasi Siswa Belajar Membimbing Penyelidikan secara Individu/Kelompok Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Kerja Menganalisis dan Mengevaluasi Pemecahan masalah Prinsip Reaksi Pengelolaan Pembelajaran berfokus pada siswa, guru sebagai MITRA PEMBELAJARAN pemberi scaffolding Fasilitator motivator dan mediator dlm pemecahan masalah Mendorong kel. Belajar berbasis inquiri KOMPONEN MODEL PBL Dampak Isturksional dan Pengiring Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Ketrampilan Akademik Ketrampilan Inquiri Ketrampilan Berkolaborasi SISTEM PENDUKUNG BUKU MODEL2 PEMBEL RENCANA PEMBELAJARAN BUKU GURU BUKU SISWA ASSESMENT AUTENTIK Sistem Sosial Flexible (luar atau dalam kelas) Demokrasi Komunikasi transaksional Kolaboratif dan koperatif Toleransi terhadap Keberagaman

15 Keterkaitan Komponen Model Dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Kompetensi Materi Pokok Perangkat dan Media Pembelajaran Skenario Pembelajaran Produk/Penilaian KOMPONEN UTAMA MODEL PEMBELAJARAN Sintaks Sistem Sosial Prinsip Reaksi Pengelolaan Sistem Pendukung Dampak Instruksional dan Pengiring Kognitif Afektif Psikomotor

16

17

18 Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran adalah persiapan dalam mengelola pembelajaran yang akan dilaksanakan pada setiap tatap muka Kompetensi Materi KOMPONEN RPP Model, Strategi, Metode Media dan Sumber Belajar Skenario Pembelajaran Penilaian

19 Sintak Pembelajaran Berbasis Masalah
1. Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah 2. Mengorganisasi peserta didik untuk belajar 3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan

20 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah
TAHAP AKTIVITAS Tahap 1 Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan sarana atau logistik yang dibutuhkan. Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah nyata yang dipilih atau ditentukan Tahap 2 Mengorganisasi peserta didik untuk belajar Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang sudah diorientasikan pada tahap sebelumnya. Tahap 3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan kejelasan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Tahap 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru membantu peserta didik untuk berbagi tugas dan merencanakan atau menyiapkan karya yang sesuai sebagai hasil pemecahan masalah dalam bentuk laporan, video, atau model. Tahap 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses pemecahan masalah yang dilakukan

21 Pembelajaran Berbasis Masalah pada Tematik Kelas I (Tema:“Aku Merawat Tubuhku”)
MAPEL KD INDIKATOR Bhs. Ind 3.2 Menjelaskan cara merawat kebersihan badan secara lisan Melengkapi huruf pada kata yang rumpang 4.2 Menjelaskan cara-cara mandi secara lisan. Menuliskan cara merawat kesehatan badan Mate 3.1 Melakukan operasi penjumlahan bilangan 1-10 4.1 Membuat contoh soal cerita penjumlahan.

22 Penerapan dalam Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Inti Tahap 1 Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah Guru menyampaikan masalah “ Banyak orang yang sering terjangkit penyakit kulit, akibat kurangnya memelihara atau merawat tubuh, bagaimana caranya agar tubuh tetap sehat tidak terjangkit penyakit kulit?, dengan memperlihatkan sebuah gambar orang berbadan kotor (mengamati) Tahap 2 Mengorganisasi peserta didik untuk belajar Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok Siswa mengamati gambar, Guru mendorong siswa agar bertanya tentang gambar yang diamati (menanya ) Tahap 3 Membimbing Penyelidikan individual maupun kelompok Guru menyediakan fasilitas untuk membantu siswa memecahkan masalah dengan menyajikan gambar – gambar tentang menjaga kebersihan/ merawat tubuh,seperti mandi, keramas,menyisir, memotong kuku, dan alat- alat untuk membersihkan tubuh lainnya.

23 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Tahap 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Siswa dibimbing guru untuk merumuskan hasil diskusi dalam bentuk yang menarik, dan mereka sukai,misalnya : cara merawat tubuh yang baik, cara mandi yang benar, cara menggosok gigi yang benar dan lain – lain (mengasosiasi ) Tahap 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi. Bagaimana cara memlihara/ merawat tubuh yang baik agar tetap sehat dan bugar, sehingga tidak terserang penyakit, dengan menceriterakan : cara merawat kuku yang baik,cara mandi yang benar, dan cara keramas yang benar, cara menggosok gigi yang benar dan lain-lain(mengkomunikasikan) Penguatan: Guru memberikan penguatan dengan cara menjelaskan pentingnya menggunting kuku,mandi, dan keramas.  Siswa berlatih melengkapi huruf dan mewarnai gambar sabun di buku siswa

24 Alat mandi yang dapat membersihkan tubuh adalah.... (Sabun mandi)
Inti Siswa menunjukan kotak bekas pembungkus alat kebersihan ( mengamati ) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya Guru meminta seorang siswa maju untuk melakukan penjumlahan ( mengumpulkan informasi) Siswa menyelesaikan soal cerita yang dicontohkan guru,misalnya : Ibu mempunyai 4 kotak sabun + 1 kotak sabun lagi, kalau dijumlahkan = Guru menggambar 4 kotak sabun, lalu 1 kotak sabun lagi di papan tulis.( mengamati ) Siswa bersama guru menghitung jumlah dan menuliskan angkanya.( mengasosiasikan ) Siswa diminta menyebutkan kotak – kotak yang akan dijumlahkan sambil menyebutkan nama temannya, pada kelompok itu, misalnya : Edo mempunyai 2 kotak, Deni mempunyai 3 kotak, berapa jumlah kotak mereka?(menyampaikan informasi )

25 Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning)

26 Sintaks Pembelajaran Berbasis Penemuan
1. Stimulation / pemberian rangsangan 2. Problem statement / pernyataan / identifikasi masalah 3. Pengumpulan data 4. Pengolahan data 5. Pembuktian 6. Menarik kesimpulan

27 Sintaks Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery learning)
TAHAP AKTIVITAS GURU Tahap 1 Stimulation/pemberian rangsangan Siswa dihadapkan pada suatu permasalahan agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Dalam PBM guru dapat memulai dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah Tahap 2 Problem statement/ pernyataan/identifikasi masalah Setelah dilakukan stimulasi, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pelajaran. Kemudian dipilih salah satu untuk dirumuskan dalam bentuk hipotesis Tahap 3 Data collection / pengumpulan data Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan data /informasi sebanyak2nya. Pada tahap ini berfungsi untuk menyatakan / membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Kegiatan yang dilakukan bisa dengan membaca literature, mengamati obyek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri, dan sebagainya.

28 TAHAP AKTIVITAS GURU Tahap 4 Data processing / pengolahan data Data yang diperoleh siswa melalui membaca literatur, mengamati obyek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri, dan sebagainya, diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsir pada tingkat kepercayaan tertentu. Tahap 5 Verification/ pembuktian Siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Verifikasi akan berjalan baik dan kreatif jika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya Tahap 6 Generalization / menarik kesimpulan / generalisasi Proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama.

29 Model Pembelajaran Discovery pada Tematik Kelas IV (Sub Tema:“Indahnya Budaya Bangsaku”)
MAPEL KD INDIKATOR Bhs. Ind 3.1 Menjelaskan persamaan antara dua rumah adat yang disajikan Mate 3.6 Membedakan jenis sudut lancip, tumpul, dan siku-siku

30 Penerapan dalam Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Inti (I) Tahap 1 Stimulasi Siswa membaca teks tentang rumah adat dan mengamati bentuknya. (mengamati) Tahap 2 Identifikasi Masalah Siswa secara berkelompok mengidentifikasi ciri-ciri rumah adat panjang dan rumah lontik menanya ) Tahap 3 Pengumpulan data Siswa mencatat sebanyak-banyaknya ciri-ciri rumah adat panjang dan rumah adat lontik (mengumpulkan Informasi) Tahap 4 Pengolahan Data Siswa mengumpulkan dan membuat table yang termasuk persamaan dan perbedaan antara rumah adat panjang dan rumah adat lontik Tahap 5 Pembuktian: Siswa membuktikan bahwa antara ciri-ciri rumah adat yang dibuat dengan gambar yang disajikan sudah sesuai (Mengasosiasi/menalar) Tahap 6 Kesimpulan Siswa dapat menyimpulkan bahwa ternyata ada persamaan dan perbedaan rumah adat panjang dan lontik (menalar)

31 Penerapan dalam Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Mengkomunikasikan Siswa mempresentasikan kesimpukan perbedaan dan persamaan rumah adat panjang dan lontik INTi (II) Tahap 1 Stimulasi Siswa diminta mengamati gambar rumah adat panjang dan lancip. Siswa mengajukan pertanyaan tentang isi gambar. Guru menjelaskan tentang jenis-jenis sudut beserta ukurannya (sudut lancip, siku2 dan tumpul) Tahap 2 Identifikasi Masalah Siswa mengidentifikasi jenis-jenis sudut pada kedua rumah adat panjang dan lontik dengan cara melingkari (dibuku siswa halaman 11) Tahap 3 Pengumpulan Data Siswa mencari berbagai benda yang berada dikelas untuk ditentukan jenis sudutnya (missal buku, penggaris, kotak pensil,dsb) Tahap 4 Pengolahan Data Siswa mengukur benda yang dikumpulkan, kemudian membuat table yang berisi kolom nama benda, perkiraan besar sudut, besar sudut hasil pengukuran dan jenis sudut Siswa menuliskan hasil pengukuran dit abel yang sudah dibuat

32 Penerapan dalam Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan INTi (II) Tahap 5 Pembuktian Siswa dapat membuktikan besar sudut setelah melakukan pengukuran Tahap 6 Penyimpulan Siswa dapat menyimpulkan bahwa jika besar sudut yang dia perkirakan sebelum pengukuran besarnya sama dengan setelah diukur, dan mengetahui jenis sudutnya

33 Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning)

34 SINTAK/LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PBP)
1. Penentuan Proyek 2. Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek 3. Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek 4. Penyelesaian Proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru 5. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil Proyek 6. Evaluasi proses dan hasil proyek

35 Sintak Pembelajaran Berbasis Proyek
TAHAP KEGIATAN GURU DAN PESERTA DIDIK Tahap 1 Penentuan Proyek Guru memberi tugas proyek kepada peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk memilih/menentukan proyek yang akan dikerjakannya baik secara kelompok ataupun mandiri. Tahap 2 Perancangan/langkah-langkah penyelesaian Proyek Peserta didik merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian proyek dari awal sampai akhir beserta pengelolaannya, yg berisi aturan main dalam pelaksanaan, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung tugas proyek, pengintegrasian berbagai kemungkinan penyelesaian tugas proyek, perencanaan sumber/bahan/alat yang dapat mendukung penyelesaian tugas proyek, dan kerja sama antar anggota Tahap 3 Penyusunan Jadwal Peserta didik di bawah pendampingan guru melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancangnya.

36 KEGIATAN GURU DAN PESERTA DIDIK
lanjutan TAHAP KEGIATAN GURU DAN PESERTA DIDIK Tahap 4 Penyelesaian Proyek Aktivitas yang dapat dilakukan dalam kegiatan proyek : a) membaca, b) meneliti, c) observasi, d) interviu, e) merekam, f) berkarya seni, g) mengunjungi objek proyek, atau h) akses internet. Guru bertanggung jawab memonitor aktivitas peserta didik dalam melakukan tugas proyek mulai proses hingga penyelesaian proyek. Tahap 5 Penyusunan laporan dan presentasi Hasil proyek dalam bentuk produk (produk karya tulis, karya seni, atau karya teknologi/prakarya) Presentasikan kepada peserta didik yang lain atau masyarakat dalam bentuk pameran produk pembelajaran. Tahap 6 Evaluasi proses dan hasil proyek Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek. Proses refleksi pada tugas proyek dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Pada tahap evaluasi, peserta didik diberi kesempatan mengemukakan pengalamannya selama menyelesaikan tugas proyek yang berkembang dengan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas proyek. Pada tahap ini juga dilakukan umpan balik terhadap proses dan produk yang telah dihasilkan.

37 PjBL pada Tematik Kelas IV (Sub Tema:“Macam-Macam Sumber Energi”)
MAPEL KD INDIKATOR Bhs Ind 4.1 4.1.1 Menyajikan laporan hasil percobaan dan pengamatan tentang sumber energi angin dan air serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.   4.2 Mempraktikkan teks instruksi tentang pembuatan kincir angin. IPA 4.7 Menjelaskan melalui tulisan laporan tentang pemanfaatn sumber energi angin dan air dalam kehidupan. SBdP 3.5 Meningkatkan keterampilan menggunting, melipat dan menempel berdasarkan instruksi tertulis secara mandiri. 4.14 Mendesain kincir angin dan kincir air sederhana menggunakan media kertas dan plastik bekas.

38 PjBL pada Tematik Kelas IV (Sub Tema:“Macam-Macam Sumber Energi”)
Siswa diminta mengamati kincir angin dan kincir air yang dibawa oleh guru. (mengamati) Siswa distimulasi untuk bertanya dari hasil pengamatan terhadap kedua kincir tersebut hingga terbentuk rumusan masalah. (menanya) Siswa secara berkelompok menentukan proyek yang akan dikerjakan (membuat kincir angin dan atau kincir air). (penentuan proyek) Siswa membaca instruksi di buku tentang cara membuat kincir angin dan kincir air. (mengumpulkan informasi) Dengan bimbingan guru, siswa menentukan langkah- langkah pembuatan kincir angin dan kincir air. (perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek)

39 Dengan bimbingan guru, siswa membagi tugas dalam setiap kelompoknya agar 2 kincir tersebut selesai dibuat dalam waktu yang ditentukan.(penyusunan jadwal pelaksanaan proyek) Siswa secara berkelompok membuat kincir angin dan kincir air sesuai langkah dan pembagian tugas yang telah direncanakan sebelumnya. (eksperimen);(penyelesaian proyek) Guru berkeliling memastikan siswa memahami instruksi yang diberikan dan memberikan bantuan kepada siswa yang menemui kesulitan. Siswa diminta untuk melakukan percobaan dengan kincir angin dan kincir air yang telah mereka buat. (eksperimen);(penyelesaian proyek)

40 KEGIATAN GURU DAN PESERTA DIDIK
lanjutan TAHAP KEGIATAN GURU DAN PESERTA DIDIK Siswa keluar kelas dan mempraktekkan cara agar kincir angin dan kincir air dapat bergerak. (eksperimen);(penyelesaian proyek) Siswa melakukan hal tersebut secara bergantian dengan teman kelompoknya. (eksperimen);(penyelesaian proyek) Ketika siswa sedang menggerakkan kincir angin dan kincir air, siswa yang lain dalam satu kelompok diminta untuk mengamati perbedaan dan persamaan dari kedua kincir tersebut. (mengasosiasi) Setelah percobaan selesai dilakukan, siswa kembali ke dalam kelas. (penyusunan laporan proyek) Siswa menuliskan hasil pengamatan seperti yang tertera pada buku siswa halaman 9.

41 Siswa diminta untuk membaca sumber lain mengenai manfaat dari kincir angin dan kincir air. Sumber bacaan bisa dari perpustakaan/internet/artikel yang disediakan guru/buku teks siswa halaman 10. (mengasosiasi) Setelah mendapat informasi lebih tentang manfaat kincir angin dan kincir air, siswa secara berkelompok membuat laporan hasil percobaan dan pengamatan. (penyusunan laporan proyek) Perwakilan setiap kelompok siswa mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas. (mengkomunikasikan);(publikasi hasil proyek) Siswa diberi kesempatan menyampaikan pengalamannya selama menyelesaikan tugas proyek. (evaluasi proses dan hasil proyek)

42 MODEL PEMBELAJARAN LAIN BESERTA SINTAKSNYA
CONTOH MODEL PEMBELAJARAN LAIN BESERTA SINTAKSNYA Adnan M.Baralemba, WI Pusdiklat Pegawai 10

43 Mahasiswa memecahkan masalah
MODEL PBI 1. Ada permasalahan yang akan dipecahkan Mahasiswa memecahkan masalah Mahasiswa mempresentasekan hasil pemecahan masalah Melaksanakan refleksi dan penguatan Melaksanakan review LANGKAH-LANGKAH (FASE) Adnan M.Baralemba, WI Pusdiklat Pegawai 28

44 MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI)
1. Memberi contoh cara menggunakan/ mengerjakan / menjawab Menugaskan peserta didik latihan menggunakan/ mengerjakan / menjawab pertanyaan Memberi contoh cara menggunakan / mengerjakan / menjawab ke konsep yang lebih rumit atau dalam Menugaskan peserta didik latihan lanjutan menggunakan/ mengerjakan/ menjawab dalam memahami konsep lebih kompleks atau dalam Menugaskan peserta didik mempresentasekan hasil latihan Melaksanakan refleksi dan penguatan Melaksanakan review LANGKAH-LANGKAH (FASE) Adnan M.Baralemba, WI Pusdiklat Pegawai 28

45 Contoh Fase Model Pembelajaran Cooperative Learning
FASE-FASE PERILAKU PENDIDIK Fase 1 : present goals and set Menyampaikan tujuan dan memper siapkan peserta didik Menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik siap belajar Fase 2 : present information Menyajikan informasi Mempresentasikan informasi kepada paserta didik secara verbal Fase 3 : organize students into learning teams (Mengorganisir peserta didik ke dalam tim – tim belajar) Memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang tata cara pembentukan tim belajar dan membantu kelompok melakukan transisi yang efisien. Fase  4 : assist team work and study Membantu kerja tim dan belajar Membantu tim- tim belajar selama peserta didik mengerjakan tugasnya Fase 5 : test on the materials Mengevaluasi Menguji pengetahuan peserta didik mengenai berbagai materi pembelajaran atau kelompok- kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Fase 6 : provide recognition Memberikan pengakuan atau penghargaan Mempersiapkan cara untuk mengakui usaha dan prestasi individu maupun kelompok. Adnan M.Baralemba, WI Pusdiklat Pegawai 29

46 Model Pembelajaran Kooperatif terdiri dari beberapa tipe
STAD ( Student Achievement Divisions ) Jigsaw Group Investigation Struktural (Mencari Pasangan ( Make a Match ); Bertukar Pasangan; Berkirim Salam dan Soal; Bercerita Berpasangan; Dua Tinggal Dua Tamu ( Two Stay Two Stay ); Keliling Kelompok; Numbered Heads Together, Think – Pair – Share, dll.

47 TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI (SLAVIN, 1995)
STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI (SLAVIN, 1995) Langkah-langkah : Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll) Guru menyajikan pelajaran Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh mahasiswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu Memberi evaluasi Kesimpulan

48 MODEL COOPERATIF LEARNING (CL) TIPE JIGZAW
Bagi kelas dalam kelompok-kelompok (disebut home teams) Siapkan bahan ajar dalam bentuk teks, gambar-gambar, permasalahan beberapa set sesuai dengan jumlah kelompok Tiap siswa bertanggung jawab mempelajari suatu bagian dari bahan ajar Setiap siswa yang mendapatkan bagian materi yang sama berkumpul dan mendiskusikan permasalahan dan jawabannya (disebut kelompok pakar : expert group). Setelah itu kembali ke kelompok : home teams Kelompok home teams mendiskusikan hasil anggota expert group. Untuk memperluas pendapat/wawasan, kalau waktu cukup beberapa kelompok bisa presentasi Setelah selesai guru dapat melakukan evaluasi Mahasiswa berprestasi diberi penghargaan LANGKAH-LANGKAH (FASE) Adnan M.Baralemba, WI Pusdiklat Pegawai 28

49 MODEL COOPERATIF LEARNING (CL) TIPE Group Investigation
Pendidik menjelaskan secara garis besar permasalahan atau kasus Pendidik membagi kelas dalam kelompok kecil Masing-masing kelompok merencanakan kegiatan belajar untuk menyelesaikan permasalahan sesuai sub topik yang dipilih Kelompok melaksanakan rencana belajar dengan berbagai sumber/media yang ada Para siswa belajar melakukan pembahasan, dan membuat sajian yang menarik dan komunikatif Setiap kelompok menyajikan hasil kajiannya, kelompok lain bisa membahas/memberi masukan Pendidik melakukan evaluasi LANGKAH-LANGKAH (FASE) Adnan M.Baralemba, WI Pusdiklat Pegawai 28

50 BEBERAPA MODEL PEMBELAJARAN LAINNYA
Model Reading Guide (Penuntun Bacaan) Menyampaikan bahan bacaan yang akan dipelajari, di dalamnya terdapat pertanyaan dari masalah yang telah ditentukan Membagikan bahan bacaan dengan pertanyaan yang telah disiapkan Menugaskan peserta didik mempelajari bacaan dan menjawab pertanyaan sesuai masalah yang telah ditetapkan Membahas bersama hasil pekerjaan mahasiswa. Memberi ulasan - Kesimpulan LANGKAH-LANGKAH (FASE) Adnan M.Baralemba, WI Pusdiklat Pegawai 28

51 CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN DENGAN KD
EXAMPLES NON EXAMPLES CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN DENGAN KD Langkah-langkah : Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui LCD Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar Melalui diskusi kelompok 2-3 orang mahasiswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai Kesimpulan

52 PICTURE AND PICTURE Langkah-langkah :
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai Menyajikan materi sebagai pengantar Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut Dari alasan/urutan gambar tersebut dosen memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai Kesimpulan/rangkuman

53 NUMBERED HEADS TOGETHER
(KEPALA BERNOMOR) (SPENCER KAGAN, 1992) Langkah-langkah : Siswa dibagi dalam kelompok, setiap mahasiswa dalam setiap kelompok mendapat nomor Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain Kesimpulan

54 COOPERATIVE SCRIPT (DANSEREAU CS., 1985) Skrip kooperatif :
metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari Langkah-langkah : Guru membagi mahasiswa untuk berpasangan Guru membagikan wacana/materi tiap mahasiswa untuk dibaca dan membuat ringkasan Guru dan mahasiswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar : Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas. Kesimpulan mahasiswa bersama-sama dengan Guru Penutup

55 (MODIFIKASI DARI NUMBER HEADS) KEPALA BERNOMOR STRUKTUR
Langkah-langkah : Siswa dibagi dalam kelompok, setiap mahasiswa dalam setiap kelompok mendapat nomor Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang berangkai Misalnya : mahasiswa nomor satu bertugas mencatat soal. siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya. Jika perlu, dosen bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain Kesimpulan

56 (MENCARI PASANGAN) (Lorna Curran, 1994)
MAKE - A MATCH Langkah-langkah : Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban Setiap siswa mendapat satu buah kartu Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap mahasiswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya Demikian seterusnya Kesimpulan/penutup

57 PENDEKATAN PEMBELAJARAN

58 Pendekatan Pembelajaran
Pengertian Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Ellington (1984) untuk menyebut pendekatan itu ada 2 yaitu pendekatan berorientasi pada pendidik dan pendekatan berorientasi pada peserta didik. pendekatan yang berorientasi pada peserta didik. Contohnya antara lain Pendekanan PAKEM, CTL, Saintifik, Ket. Proses, Tematik. Pendekatan Pembelajaran Adnan M.Baralemba, WI Pusdiklat Pegawai 29

59 PAKEM CTL

60 Apa itu PAKEM?

61 embelajaran P Merubah dari konsep MENGAJAR ke PEMBELAJARAN 61

62 ktif P Aktif secara fisik
Melakukan aktifitas fisik; duduk, lompat, lari, menempel, mendorong, menarik, dst. Aktif secara mental (berpikir) Berfikir: menganalisis, memprediksi, menghitung, menarik kesimpulan, mengamati, menerapkan teori, dst. Aktif secara emosional Intrapersonal (kemauan, empati, motivasi) Interpersonal/sosial (kerjasama, toleransi)

63 A Guru aktif memantau kegiatan belajar siswa : Memberi umpan balik
Siswa aktif : Membangun konsep bertanya Mengemukakan gagasan Mempertanyakan Melakukan kegiatan Guru aktif memantau kegiatan belajar siswa : Memberi umpan balik Mengajukan pertanyaan yang menantang Mempertanyakan gagasan siswa

64 Agar siswa Aktif 1. Guru bersahabat dan bersikap terbuka
2. Guru mengajukan pertanyaan yang mengundang banyak jawaban siswa 1. Guru bersahabat dan bersikap terbuka 3. Guru merespon dan menghargai semua pendapat siswa Agar siswa Aktif 4. Guru memberikan umpan balik 5. Guru secara aktif memfasilitasi siswa (mempermudah kegiatan belajar siswa) 64

65 bukan meniru Menciptakan Ciri-ciri manusia kreatif:
belajar berkarya Menciptakan bukan meniru Ciri-ciri manusia kreatif: Rasa ingin tahu yang besar Memunculkan Ide yang orisinal. Selalu bersemangat & pantang menyerah Toleran terhadap ketidakpastian. Toleran terhadap perubahan. Fungsional, berguna dan bermanfaat bagi dirinya, orang lain dan lingkungan disekitarnya. 65

66 K reatif Ciri-ciri manusia kreatif: Rasa ingin tahu yang besar
Memunculkan Ide yang orisinal. Selalu bersemangat & pantang menyerah Toleran terhadap ketidakpastian. Toleran terhadap perubahan. Fungsional, berguna dan bermanfaat bagi dirinya, orang lain dan lingkungan disekitarnya. 66

67 Agar peserta didik Kreatif
Merancang/ membuat sesuatu Menulis/ mengarang Guru kreatif : Mengembangkan kegiatan yang menarik dan beragam Membuat alat bantu belajar Memanfaatkan lingkungan Guru menghargai dan memamerkan hasil karya semua siswa Agar peserta didik Kreatif

68 fektif Guru: E Mencapai tujuan pembelajaran siswa : E = Efektif:
Mencapai kompetensi yang diharapkan Guru: Mencapai tujuan pembelajaran siswa : Mencapai kompetensi yang diharapkan 68

69 Agar Pembelajaran Efektif
Guru mengakomodasi gaya belajar audio, visual dan kinestetik Guru memberikan tugas-tugas dengan panduan yang jelas Guru memperhati-kan efisiensi waktu Agar Pembelajaran Efektif Guru memanfaatkan sumber belajar dan media pembelajaran dengan tepat Guru mengelola kelas dengan baik Kelas memiliki ‘aturan main’ dan kesepakatan 69

70 Peserta didik juga berhak hidup bahagia di sekolah
Menyenangkan Peserta didik juga berhak hidup bahagia di sekolah 70

71 M Pembelajaran Tidak membuat peserta didik takut:  takut salah
 berani mencoba/berbuat  berani bertanya berani mengemukakan pendapat/ gagasan berani mempertanyakan gagasan orang lain Pembelajaran Tidak membuat peserta didik takut:  takut salah  takut ditertawakan  takut dianggap sepele

72 Agar Pembelajaran Menyenangkan
Guru menciptakan suasana dan Lingkungan pembelajaran yang kondusif (mendukung) Agar Pembelajaran Menyenangkan Guru memberikan tugas-tugas yang menarik, menantang, dan sesuai dg. karakteristik/ kebutuhan mahasiswa Guru tampil dengan cukup bersemangat, gembira dan ramah 72

73 Apa CTL itu? CTL Konsepsi pembelajaran yang membantu dosen:
■ Mengaitkan antara materi yang diajarkannya dg situasi dunia nyata mahasiswa (konteks pribadi, lingkungan fisik, sosial, kultural), ■ Mendorong mahasiswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan-nya dalam konteks kehidupan mereka sehari-hari. ■ Menempatkan mahasiswa didalam konteks bermakna yang menghubungkan pengetahuan awal mahasiswa dengan materi yang sedang dipelajarinya dan sekaligus memperhatikan faktor kebutuhan individual mahasiswa.

74 Apa Tujuan CTL? ■ Membekali mahasiswa dengan pengetahuan yg lebih bermakna, secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan ke permasalahan lain dan dari satu konteks ke konteks lainnya. ■ Hasil pembelajaran kontekstual diharapkan dapat lebih bermakna bagi mahasiswa untuk memecahkan persoalan, berpikir kritis, dan melaksanakan pengamatan serta menarik kesimpulan dalam kehidupan jangka panjangnya.

75 Apakah CTL berbeda dengan inovasi pembelajaran yang lain ?
Pada prinsipnya sama, yaitu bagaimana mengembangkan Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM).

76 Beberapa Prinsip/Kata Kunci CTL:
1. Materi dimulai dari kongkret ke konsep/abstrak, dari apa yang telah diketahui siswa, dan dekat dengan kehidupan nyata: 2. Pembelajaran Menyenangkan dan efektif Contoh: Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, Guru memutarkan lagu yang berisi syair/puisi sesuai materi Kompetensi Dasar tertentu. Lagu tersebut dipilih sesuai kegemaran siswa saat itu sehingga mereka menikmati dan terhibur. Siswa diminta mendengarkan dan menjelaskan arti dari setiap kalimat pada syair tersebut. Mereka mendiskusikan dan diminta membuat puisi, serta guru mengarahkan.

77 3. Siswa Aktif, Kritis dan Kreatif serta terjadi Perubahan Perilaku Positif Contoh: Dalam pembelajaran PKn, siswa diminta mengkaji terjadinya kemacetan lalu lintas di kota-kota besar (dekat tempat tinggal siswa). Siswa diminta mengkaji dari aspek kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas, keamanan berkendara, kedisiplinan, ajaran agama, dll. 4. Pembelajaran Bermakna dalam Kehidupan serta terjadi Perubahan Perilaku Positif Contoh: Dalam pembelajaran Agama, Guru menghadirkan seorang tokoh agama yang sangat dihormati karena kesalehan, keberhasilan dan keteladanannya. Tokoh tsb diminta menyampaikan materi agama dan pengalaman-nya kepada siswa. Kemudian dilakukan tanya jawab atau diskusi.

78 KATA-KATA KUNCI PEMBELAJARAN CTL
Mengutamakan pengalaman nyata Berfikir tingkat tinggi Berpusat pada siswa Siswa aktif, kritis, da kreatif Pengetahuan bermakna dalam kehidupan Dekat dengan kehidupan nyata Perubahan perilaku Siswa praktik, bukan menghafal Learning bukan teaching Pendidikan (education) bukan pengajaran (instruction) Pembentukan manusia Memecahkan masalah Siswa akting, guru mengarahkan Hasil belajar diukur dengan berbagai cara, bukan hanya dengan tes

79 PERBEDAAN CTLKONVENSIONAL
NO. CTL KONVENSIONAL 1. Menyandarkan pada pemahaman makna Menyandarkan pada hafalan 2. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa Pemilihan informasi di-tentukan oleh guru 3. Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran siswa secara pasif menerima informasi

80 NO. CTL TRADISONAL 4. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata/-masalah yang disi-mulasikan Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis 5. Selalu mengkaitkan informasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa Memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai saatnya diperlukan 6. Cenderung mengintegrasikan beberapa bidang Cenderung terfokus pada satu bidang (disiplin) tertentu

81 NO. CTL TRADISONAL 7. siswa menggunakan waktu belajarnya untuk menemukan, menggali, berdiskusi, berpikir kritis, atau mengerjakan proyek dan pemecahan masalah (melalui kerja kelompok) Waktu belajar siswa se-bagian besar dipergu-nakan untuk mengerja-kan buku tugas, men-dengar ceramah, dan mengisi latihan yang membosankan (melalui kerja individual) 8. Perilaku dibangun atas kesadaran diri Perilaku dibangun atas kebiasaan

82 NO. CTL TRADISONAL 9. Keterampilan dikem-bangkan atas dasar pemahaman
Keterampilan dikem-bangkan atas dasar latihan 10. Hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri Hadiah dari perilaku baik adalah pujian atau nilai (angka) rapor 11. siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal tsb keliru dan merugikan siswa tidak melakukan sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman

83 NO. CTL TRADISONAL 12. Perilaku baik berdasar-kan motivasi intrinsik
Perilaku baik berdasar-kan motivasi ekstrinsik 13. Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks dan setting Pembelajaran hanya terjadi dalam kelas 14. Hasil belajar diukur melalui penerapan penilaian autentik. Hasil belajar diukur melalui kegiatan akademik dalam bentuk tes/ujian/ulangan.

84 BENANG MERAH PAKEM KEMANDIRIAN Ciri manusia mandiri: Berfikir kreatif
Terampil mengambil keputusan Terampil memecahkan masalah Mampu mengelola diri (waktu, tenaga, biaya) Mampu berkolaborasi (fleksibel)

85 Berpusat pada Peserta didik
DUA FENOMENA YANG BISA TERLIHAT JIKA KITA MENERAPKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN Berpusat pada Guru Berpusat pada Peserta didik

86 Berpusat pada Guru Guru sebagai pengajar & dipandang sbg. satu-satunya sumber belajar bg siswa Penyampaian melalui ceramah Guru menentukan apa yang mau diajarkan dan bagaimana cara siswa mendapatkan informasi yang akan mereka pelajari

87 Berpusat pada Peserta Didik
Guru sebagai fasilitator dan motivator, bukan penceramah Fokus pembelajaran pada peserta didik bukan guru. Peserta didik belajar aktif. Peserta didik mengontrol proses belajar dan menghasilkan karya mereka sendiri, tidak mengutip dari guru. Pembelajaran menggunakan/ memanfaatkan lingkungan & berbagai sumber belajar secara bervariasi

88 Strategi mengajar Berpusat pada Guru mencakup :
membaca nyaring memberi instruksi memberi informasi menjelaskan mengandalkan buku paket ceramah pengarahan tugas-tugas membimbing tanya jawab

89 Strategi berpusat pada siswa termasuk:
belajar kelompok bermain peran menulis dengan kata-kata sendiri pemecahan masalah diskusi kelas/ debat praktik keterampilan penelitian/riset

90 Dalam Pembelajaran PAKEM-CTL Peserta Didik
berpikir sendiri bekerjasama mengerjakan sendiri tugas mereka berdiskusi bersama teman teman menulis karya sendiri membaca buku buku mengerjakan tugas bersama menggunakan apa yang telah mereka pelajari dalam praktik

91 PENDEKATAN SAINTIFIK (Permendikbud No.103 Tahun 2014, pasal 2, ayat 8) Dalam Kurikulum 2013, juga dikenal istilah pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengikuti kegiatan ilmiah, dengan alur urutan kegiatan atau pengalaman belajar sebagai berikut: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan Adnan M.Baralemba, WI Pusdiklat Pegawai 29

92 METODE PEMBELAJARAN

93 Pengertian Metode Pembelajaran
Pembelajaran: upaya membuat seseorang belajar secara sungguh-sungguh Belajar: Berupaya memperoleh ilmu Metode (method),menurut Fred Percival dan Henry Ellington (1984) adalah cara yang umum untuk menyampaikan pelajaran kepada peserta didik atau mempraktikkan teori yang telah dipelajari dalam rangka mencapai tujuan belajar. Tardif dalam Muhibbin Syah (1995) menjelaskan bahwa metode diartikan sebagai cara untuk melaksanakan kegiatan penyajian materi pelajaran kepada peserta didik. Metode Pembelajaran metode pembelajaran adalah cara memproses kegiatan belajar supaya peserta didik dapat berinteraksi secara aktif sehingga terjadi perubahan pada dirinya sesuai dengan tujuan belajar yang direncanakan

94 BEBERAPA METODE YANG SERING DIGUNAKAN
CURAH PENDAPAT EKSPERIMEN INQUIRI PEMBERIAN TUGAS DISKUSI BERMAIN PERAN PENEMUAN KARYAWISATA PEMECAHAN MASALAH KERJA KELOMPOK PRESENTASI SIMULASI CERAMAH TANYA JAWAB DEMONSTRASI MODEL PEMBELAJARAN, PENDEKATAN PEMBELAJARAN SERTA METODE PEMBELAJARAN TIDAK BERDIRI SENDIRI-SENDIRI, TETAPI SALING BERHUBUNGAN SATU SAMA LAIN

95 Bagaimana cara menerapkan metode ceramah?
APAKAH METODE CERAMAH ITU? Suatu cara penyajian materi pelajaran yang disampaikan dengan lisan (verbal) Medianya berupa suara dan gaya pendidik. Siswa dituntut memiliki keterampilan mendengarkan. Bagaimana cara menerapkan metode ceramah? Pastikan tujuan yang ingin dicapai Pastikan materi yang akan diceramakan Jika perlu alat bantu, siapkan! Persiapan Informasikan tujuan yang ingin dicapai (ceramah) Jelaskan kaitan materi yang akan diajarkan dengan pengetahuan awal peserta didik (apersepsi)  (bias terjadi perpaduan antara Ceramah dan Tanya jawab) Jaga kontak mata dengan peserta didik Gunakan bahasa yang komunikatif, mudah dipahami peserta didik (ceramah) Jelaskan materi secara sistematik (Ceramah) Jika saat berceraman ada peserta didik memotong bembicaraan, maka segera tanggapi atau respon dengan segera ( ceramah saat ini bias berubah menjadi Tanya jawab dan curah pendapat, atau lainnya ) Jaga agar kelas tetap kondusif dan menyenangkan Cara menerapkan

96 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN METODE CERAMAH
Dalam waktu singkat dapat disajikan materi yang banyak Melatih kemampuan siswa untuk mendengarkan dengan baik dengan benar. Memungkinkan terjadi penguatan terhadap materi yang diceramahkan Memungkinkan untuk mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman pendidik Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dan mengantarkan penggunaan metode lain. KELEMAHAN Guru mendominasi, siswa fasif Komunikasi satu arah. Tidak segera diketahui umpan balik Bisa menjemukan siswa Materi hanya bias diingat dalam jangka waktu singkat

97 Bagaimana cara menerapkan metode demonstrasi?
APAKAH METODE DEMONSTRASI ITU? Metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, atau cara mengajar dengan cara memperlihatkan suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Bagaimana cara menerapkan metode demonstrasi? Pastikan tujuan yang ingin dicapai Pastikan dan kuasai langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaskukan, bila perlu lakukan uji coba demonstrasi Tata tempat agar semua mahasiswa dapat mengamatinya Persiapan Dapat dilakukan pada saat menyampaikan materi dengan memperagakan sesuati saat ini peserta didik diminta mengamati, mencatat tentang hal yang didemonstrasikan. Saat demonstrasi, upayakan semua peserta didik dapat mengamati jalannya demonstrasi dan mencatat data hasil deminstrasi Sedapatnya demonstrasi dilakukan secara sistematis dan relevan dengan materi, inikator dan tujuan pembelajaran Peserta didik diminta menyampaikan hasil pengamatannya sesuai yang didemonstrasikan Memberi pemaknaan terhadap data hasil demonstrasi sesuai tujuan pembelajaran Cara menerapkan

98 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN METODE DEMONSTRASI
Peserta didik lebih menghayati tentang terapan pengetahuan Peserta didik memperoleh pengetahuan atau keterampilan bidang tertentu. Peserta didik memperoleh pengalaman dari kegiatan yang dipraktekkan KELEMAHAN Memerlukan persiapan matang untuk demonstrasi Diperlukan kecakapan dan keahlian khusus Memerlukan sarana dan prasarana praktek. Waktu digunakan lebih lama.

99 Bagaimana cara menerapkan metode eksperimen?
APAKAH METODE EKSPERIMEN ITU? Metode pembelajaran yang memberikan kesempatan mahasiswa secara perorangan atau kelompok untuk melakukan suatu proses percobaan. Bagaimana cara menerapkan metode eksperimen? Pastikan masalah atau tujuan yang ingin dicapai Pastikan alat dan bahan diperlukan serta LK, termasuk variable yang harus dikontrol Persiapan Memberi informasi tentang cara belajar melalui eksperimen serta hal-hal yang harus dihindari atau keselamatan kerja (ceramah dan Tanya jawab) Menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam bereksperimen serta memperkenalkan alat dan bahan yang digunakan (biasa menggunakan LKS) Memberi kesempatan kepada peserta didik bertanya tentang hal-hal yang belum jelas terkait pelaksanaan eksperimen Meminta peserta didik mengambil alat dan bahan yang digunakan saat eksperimen Menugaskan peserta didik untuk melakukan eksperimen Mengamati ketepatan pelaksanaan eksperimen serta data yang dikumpulkan peserta didik Meminta peserta didik melaporkan data,analisis data serta kesimpulan dari hasil eksperimen Cara menerapkan

100 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN METODE EKSPERIMEN
Membuat peserta didik percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan sendiri Dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang IPTEK. Dapat membawa terobosan baru melalui penemuan-penemuan KELEMAHAN Waktu diperlukan lama Biaya mahal

101 Bagaimana cara menerapkan metode resitasi?
APAKAH METODE PENUGASAN (RESITASI) ITU? Metode pembelajaran yang memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengerjakan tugas tertentu tentang materi yang dibelajarkan. Metode ini dapat dilakukan diberbagai tempat missal lab, perpustakaan dll. Bagaimana cara menerapkan metode resitasi? Pastikan tujuan yang ingin dicapai Pastikan tugas yang akan diberikan telah sesuai materi yang dibelajarkan serta tujuan yang ingin dicapai Jika memerlukan peralatan, pastikan bahwa peralatan dan bahan telah tersedia semua Persiapan Jelaskan langkah-langkah pokok tentang tugas dan cara mengerjakan tugas, biasanya menggunakan LK, Lembar Observasi, atau instrumen lainnya Beri kesempatan pada peserta didik menanyakan hal-hal yang belum jelas terkait dengan tugas yang akan diberikan. Distribusikan tugas tersebut Perintahkan untuk mengerjakan tugas Amati perkembangan hasil belajar peserta didik Minta peserta didik untuk membuat laporan hasil tugas bila perlu dipresentasikan. Cara menerapkan

102 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN METODE RESITASI
Peserta didik memperoleh hasil belajar sendiri Memupuk keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri KELEMAHAN Berpotensi nyontek Berpotensi dikerjakan oleh orang lain

103 Bagaimana cara menerapkan metode kerja kelompok?
APAKAH METODE KERJA KELOMPOK ITU? Metode pembelajaran dengan menitikberatkan pada interaksi sesama mahasiswa dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas secara bersama-sama. Bagaimana cara menerapkan metode kerja kelompok? Pastikan bahwa bahan yang akan dikerjakan sesuai tujuan pembelajaran Pastikan bahwa materi pelajaran telah dijabarkan dalam tugas-tugas kelompok Telah tersedia sumber belajar yang akan menjadi sasaran kegiatan kerja kelompok Telah tersedia kelengkapan tugas, aturan, cara kerja serta tata tertib kerja kelompok Persiapan Beri motivasi kepada peserta didik tentang pentingnya kerja kelompok Bentuk kelompok Jelaskan apa yang harus dikerjakan oleh kelompok Beri kesempatan bertanya jika ada penjelasan yang belum jelas tentang tugas serta cara mengerjakan tugas dalam kelompok Distribusikan tugas yang akan dikerjakan oleh kelompok Lakukan monitor Minta peserta didik membuat laporan hasil kerja kelompok kemudian dipresentasikan hasil kerja kelompok tersebut Beri respons dan minta kelompok lain pula memberi respon Cara menerapkan

104 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN METODE KERJA KELOMPOK
Membuat peserta didik aktif mencari bahan untuk menyelesaikan tugas Melatih kerja sama antar peserta didik. Mengembangkan kepemimpinan dan keterampilan berdiskusi KELEMAHAN Memungkinkan ada yang tidak aktif dalam kelompok. Memerlukan fasilitas yang beragam yang harus disediakan

105 Hal dipertimbangkan dalam memilih model, pendekatan dan strategi pembelajaran
Pahami dan hayati apa yang menjadi tujuang/kompetensi dikembangkan Pelajari dan hayati karakteristik materi pembelajaran yang akan dibelajarkan Apa media yang akan digunakan sesuaikan dengan karakteristik warga belajar dan materi pembel. Siapa sasaran belajar pahami karakteristik peserta didik Apa model, pendekatan, metode pembelajaran yang akan diterapkan Buat RPP

106 LEMBAR KERJA

107 GUNAKAN KURIKULUM ATAU SILABUS
LEMBAR KERJA GUNAKAN KURIKULUM ATAU SILABUS NAMA : ………………………………………………………………………………. Instansi Asal : …………………………………………………………… Kompetensi Inti : ………………………………………………………………………………… Kompetensi Dasar: ……………………………………………………………………………...... Indikator Hasil Bel: …………………………………………………………………………………. Tujuan Pembel : …………………………………………………………………………………. Materi Pokok : …………………………………………… GAMBARAN SITUASI KELAS Keadaan Siswa …………….………………………………………………………………………………………………………… Ketersediaan Alat/Media Pembelajaran ………………………………………………………………………………… Kondisi ruang belajar ……………………………………………………………………………………………………………. Model pembelajaran diterapkan : ………………………………………………………………………………………………… Alasan Pemilihan Model Pemb : ……………………………………………………………………………………………….. Pendekatan Pembelajaran dipilih : ………………………………………………………………………………………………. Alasan Pemilihan pendekatan : ………………………………………………………………………………………………. Metode Pembelajaran : ………………………………………………………………………………………………. Penilaian Referensi

108 FASE-FASE PEMBELAJARAN
PENERAPAN MODEL, PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN PADA LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN : ……………………………………………………………………………………………… PENDEKATAN PEMBELAJARAN : …………………………………………………………………………………………….. METODE PEMBELAJARAN : 1. …………………………………………………………………………………………… 2……………………………………………………………………………………………… 3……………………………………………………………………………………………… 4…………………………………………………………………………………………….. FASE-FASE PEMBELAJARAN PENDEKATAN METODE PEMBELAJARAN WAKTU PENDAHULUAN Menyampaikan topic Memberi prasyarat pengetahuan dengan cara ………. Memberi motivasi dengan cara……….. Menyampaikan tujan pembelajaran dan ruang lingkup materi dengan cara………. KEGIATAN INTI (Fase dari Model Pembelajaran yang dipilih) 1. 2. 3. 4. 5. PENUTUP Membimbing siswa membuat simpulan Melaksanakan evaluasi Memberi penugasan sebagai tindak lanjut JUMLAH Penilaian Referensi

109 selamat mengerjakan tugas semoga materi diklat ini bermanfaat …Amiin …
Daftar Pustaka Dahar, R.W Teori-teori Belajar. Jakarta:Erlangga. Baralemba, Adnan M Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemendikbud. Depok TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA selamat mengerjakan tugas semoga materi diklat ini bermanfaat …Amiin …


Download ppt "MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Dr. Trikinasih Handayani, M. Si dan Tim"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google