Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Oleh : Sri Hartati, M.Pd Widyaiswara LPMP Jateng

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Oleh : Sri Hartati, M.Pd Widyaiswara LPMP Jateng"— Transcript presentasi:

1 Oleh : Sri Hartati, M.Pd Widyaiswara LPMP Jateng
LESSON STUDY Oleh : Sri Hartati, M.Pd Widyaiswara LPMP Jateng

2 AGENDA Masalah yang dihadapi dalam pembelajaran
Upaya mengatasi masalah Reformasi sekolah Lesson Study Merencanakan Pembelajaran Melaksanakan Pembelajaran Mengamati Pembelajaran Merefleksi (Simulasi) Pembelajaran yang baik Membangun Komitmen

3 Yang manakah Anda?

4 Mari kita perhatikan posisi kita dalam pendidikan...............

5 Isilah instrumen 1, dan ikuti langkah selanjutnya...........

6 NO ASPEK STS (1) TS (2) R (3) S (4) SS (5) A Guru ideal adalah sosok pembelajar B Sekolah ada untuk peningkatan masyarakat C Guru harus menjadi sosok berwenang di sekolah D Ceramah-diskusi adalah teknik mengajar paling efektif E Guru dipandang sebagai fasilitator belajar F Menghafal adalah kunci untuk memproses kemampuan G Siswa harus berperan aktif dalam rancangan pembelajaran H Pembelajaran yang efektif tidak muncul pada pembelajaran yang kaku dan disiplin tinggi I Pengulangan dan pengetahuan faktual adalah komponen penting dalam setiap lingkungan belajar J Peran guru adalah menjelaskan ilmu K Pendidikan sangat penting untuk masa depan & karir kita, jadi kita harus meraih pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan L Pendidikan sangat penting untuk kehidupan saat ini, jadi kita harus meraih pengetahuan yang bermanfaat dan kemampuan memecahkan masalah.

7 CARA MENENTUKAN.......... NILAI JUMLAH C J D F I K TOTAL (A) A B E G H
TOTAL (B)

8 Selanjutnya Bandingkan Total (A) dan Total (B)
Temukan perbedaan dari Total (A) – Total (B) Perhatikan tabel berikut Total (A) – Total (B) 24-12 11-7 6 – (-6) -7 – (-11) -12 – (-24) TIPE PEMIKIRAN KEPENDIDIKAN TIPE 1 TIPE 2 TIPE 3 TIPE 4 TIPE 5

9 SAYA, GURU YANG BAGAIMANA YA...
TIPE KONSERVATIF SEDIKIT KONSERVATIF FLEKSIBEL CENDERUNG LIBARAL SANGAT LIBERAL

10 Sedikit menengok pendidikan di dunia lain..................

11 SISTEM PENDIDIKAN TRADISIONAL VS MODERN
Laporan Hasil Penelitian Sistem Pendidikan di Jepang : IQ murid-murid di Jepang tergolong tinggi Tingkat buta huruf sangat rendah Sistem kontrol Pemerintah Pusat sangat kuat (Menentukan kurikulum yang berlaku secara nasional bagi sekolah negeri dan swasta) Metode pembelajaran menekankan hafalan dan daya ingat untuk menguasai materi

12 lanjutan Tujuan pembelajaran agar siswa lulus ujian akhir dan/atau dapat masuk ke sekolah jenjang lebih tinggi Pembelajaran tidak mengembangkan daya kritis dan kemandirian siswa Perlakuan terhadap semua siswa sama (tidak ada perlakuan khusus) Siswa dituntut untuk hormat dan patuh pada guru, orang tua dan sekolah

13 Sistem Pendidikan di AS
Fleksibel Siswa dibimbing untuk independen dan inovatif dalam berpikir Kehidupan lebih bahagia/tidak tertekan Memperhatikan perbedaan individual Pembelajaran menggunakan metode inquiry (diskusi 5%, mendengarkan ceramah guru 25%, 17% mencatat, 63% praktek, PR dan tes)

14 Kalau demikian, Apa keunggulan sistem pendidikan di Jepang ? Apa juga kelemahannya ? Dan apa keunggulan sistem pendidikan di AS ? Bagaimana pembelajaran yang baik bagi siswa kita ? Berkiblat ke Jepang atau AS ?

15 Sistem Pendidikan Paradigma Baru
Sesuai dengan falsafah dan budaya bangsa sendiri Desentralisasi Restrukturisasi pendidikan (input-proses-output. Tdk hanya metode) - teaching vs learning - kebebasan dan otonomi (orientasi pembelajaran siswa, profesionalitas guru, akuntabilitas sekolah, partisipasi ortu dan masy.)

16 Bagaimana kondisi proses pembelajaran yang terjadi di kelas-kelas kita ..............

17 Apakah fenomena yang terjadi di kelas-kelas kita tersebut merupakan(dirasakan sebagai) masalah oleh Bapak/Ibu guru ?

18 Perhatikanlah Video berikut
Perhatikanlah Video berikut Catatlah masalah yang terjadi (muncul) selama pembelajaran tersebut...

19 Guru berceramah – menyampaikan informasi
Siswa mendengarkan

20 Perbedaan individu kurang diperhatikan

21 7 Kesalahan yang sering terlupakan....
Pembelajaran dengan jalan pintas Menunggu peserta didik berperilaku negatif Menggunakan Destructive Dicipline Mengabaikan perbedaan peserta didik Merasa paling pandai Diskriminatif Memaksa hak peserta didik

22 Akibatnya

23 Apa yang Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasinya ?

24 Isilah Instrumen 2 berikut.....

25 Perlu Solusi ??????

26 KEWAJIBAN GURU adalah . MEMBUAT SEMUA SISWA
KEWAJIBAN GURU adalah  MEMBUAT SEMUA SISWA MEMAHAMI PELAJARAN Perlu  PERUBAHAN SIKAP MENTAL (untuk menciptakan pembelajaran yang baik)

27 BEBERAPA FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MUTU PENDIDIKAN
Pendekatan pendidikan kita lebih menekankan pada input dan output serta kurang memperhatikan aspek proses pendidikan; Manajemen pengelolaan pendidikan kita cenderung kaku, birokratis dan belum sepenuhnya mampu mengembangkan MBS; Rendahnya mutu, profesionalisme dan kesejahteraan guru; Kurang sarana dan prasarana pendidikan; Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pembiayaan pendidikan.

28 REFORMASI PENDIDIKAN Meningkatkan profesionalisme guru
(melalui kolegialitas, inovasi dan otonomi) Meningkatkan hubungan dengan orang tua dan masyarakat Membangun masyarakat belajar (learning comunity)

29 PERUBAHAN PARADIGMA PARADIDMA BELAJAR V.S. PARADIGMA MENGAJAR
BERPUSAT PADA GURU V.S SISWA FORMAL V.S. NONFORMAL MATEMATIS TEKSTUAL V.S. KONTEKSTUAL TOPDOWN V.S. BUTTOM UP BERORIENTASI PADA MATERI V.S. KOMPETENSI

30 Sistem PBM   Siswa Naik kelas/lulus PBM Lingkungan Kurikulum
Alat Bantu Belajar Buku Siswa Naik kelas/lulus PBM Lingkungan

31 Dampak Peserta Didik Lingkungan Standar Isi Standar Proses
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana dan Prasarana Standar Kompetensi Lulusan Peserta Didik Standar Proses Pembelajaran Dampak Standar Pembiayaan Standar Pengelolan Standar Penilaian Sistem Pembelajaran Ditinjau dari Standar Proses Pembelajaran Tim Standar Proses 9/17/2018

32 STANDAR PROSES I. Pendahuluan R P P Prinsip-prinsip penyusunan RPP
PERMENDIKNAS NO 41 TH 2007 STANDAR PROSES I. Pendahuluan R P P Prinsip-prinsip penyusunan RPP II. Perencanaan Proses Pembelajaran A. S i l a b u s Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran III. Pelaksanaan Proses Pembelajaran B. PelaksanaanPembelajaran 1. Pendahuluan 2. Kegiatan Inti 3. Penutup Eksplorasi Elaborasi Konfirmasi IV. Penilaian Hasil Pembelajaran STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DAN PANDUAN PENILAIAN KELOMPOK MATA PELAJARAN V. Pengawasan Proses Pembelajaran Pemantauan Supervisi Evaluasi Tindak Lanjut Pelaporan 9/17/2018 Tim Standar Proses 37

33 PP N0 19 tahun 2005 Pasal 19 (1): Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi pe- serta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

34 LESSON STUDY

35 LESSON STUDY Lesson Study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun learning community.

36 MODEL PELAKSANAAN LESSON STUDY
Berbasis MGMP Berbasis Kelompok Sekolah Berbasis Sekolah

37 LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH (LSBS)
Dilaksanakan pada sekolah tertentu Banyaknya guru tiap rumpun bidang studi minimal 3 orang. Jadwal pelajaran diatur sedemikian hingga pelaksanaan lesson study tidak mengganggu tugas guru. Bentuk kelompok-kelompok guru bidang studi/ rumpun bidang studi Melakukan langkah-langkah lesson study Dapat memasukkan misi sekolah dalam kegiatan lesson study. Guru senior/pakar pada setiap bidang studi sebagai koordinator.

38 Pengelompokan Guru dlm Lesson Study Berbasis Sekolah
SMA/SMP/MA/MTs/SMK/MAK ……. Kel guru Mapel A Mapel B Mapel C Mapel D DSB

39 SEJARAH LESSON STUDY (JUGYOKENKYU)
Sejarah perkembangan Jepang Pesatnya kemajuan Jepang Kehidupan modern berjalan cepat Bermunculan kota-kota Metropolitan Berdampak buruk pada dunia pendidikan Keruntuhan sekolah-sekolah, ditandai dengan ; banyak siswa yang sering membolos, suasana kelas yang ribut/gaduh, perkelahian antarsiswa, kenakalan remaja, bunuh diri dsb yang berakibat proses pembelajaran terganggu.

40 lanjutan Di Jepang ada wajib belajar untuk SD dan SMP
Sekolah-sekolah memiliki peralatan dan buku-buku yang lengkap Tetapi guru masih menjadi “penguasa” di kelas Banyak guru bicara “keras” di kelas Guru menjadi “raja” di kelas, membuat aturan, memimpin, menentukan metode, menilai, merasa menjadi sumber ilmu Kegiatan pembelajaran berpusat pada guru, siswa hanya sebagai “pelengkap penderita”.

41 lanjutan Masyarakat/orang tua siswa cemas akan masa depan anak-anaknya
Pemerintah khawatir akan masa depan bangsanya karena generasi mudanya kehilangan semangat belajar Manabu Sato (guru besar Unv.Tokyo) menggagas perlunya Reformasi Pendidikan Reformasi Pendidikan ditekankan pada pentingnya menciptakan Masyarakat Belajar di sekolah dan Membuka seluas-luasnya pembelajaran di kelas untuk diamati siapa saja (Lesson Study).

42 lanjutan Dalam Reformasi Sekolah, pertama-tama yang harus belajar bukan siswanya tapi GURUnya Jika pembelajaran tidak efektif, maka yang dituntut untuk berubah adanya guru dengan belajar kepada sesama guru. Caranya, sewaktu melaksanakan pembelajaran di kelas diikuti guru lain untuk mengamati proses pembelajaran, kemudian memberikan masukan tentang bagaimana siswa belajar, keaktifan siswa, perubahan sikap dan pengetahuan siswa, bahasa tubuh siswa, bukan kelemahan atau kejelekan guru yang mengajar.

43 lanjutan Gagasan Manabu Sato mulai diterima
Dikembangkan oleh MAKOTO YOSHIDA Banyak sekolah ingin mengubah diri dan terbebas dari keruntuhannya Koichi Ito, Kepala Sekolah SD Towada di pinggiran Tokyo melakukan Reformasi melalui Lesson Study, kegiatannya diliput TV NHK dan disiarkan langsung ke seluruh Jepang.

44 lanjutan SD Hamanogo yang mengalami keruntuhan juga melakukan Reformasi Sekolah dengan Lesson Study yang didukung oleh walikota setempat SMP Gakuyo menjadi sekolah percontohan karena berhasil bangkit hanya dengan menerapkan Lesson Study dalam waktu satu tahun, tidak ada lagi siswa yang membolos, kasus kenakalan kecil, dan penguasaan materi pelajaran oleh siswa meningkat.

45 lanjutan Perlunya inservice training untuk pemahaman Lesson Study lebih detail untuk mengatasi rendahnya mutu pembelajaran di sekolah. Bagaimana dengan sekolah-sekolah di Indonesia ? Apa menghadapi masalah seperti di Jepang? Apa kita juga perlu menerapkan Lesson Study untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah ?

46 Bagaimana Langkah-langkah Implementasi Lesson Study ?

47 Lesson Study Tiga tahapan lesson study 1. Perencanaan (plan)
2. Pelaksanaan dan Observasi (do) 3. Refleksi (see)

48 PENTAHAPAN LESSON STUDY
PLAN (merencanakan) DO (melaksanakan) SEE (merefleksi)

49 Perencanaan dalam Lesson Study
Pemilihan bahasan, yaitu materi pelajaran yang sulit dipahami oleh kebanyakan siswa. Pemilihan metode/pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi topik dan tingkat perkembangan intelektual siswa, dan yang berpusat pada kegiatan siswa (student center),misalnya : Pendekatan kolaboratif, PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan).

50 lanjutan Penyusunan sajian materi pelajaran yang runtut.
Penyusunan RPP yang dapat difahami oleh sesama guru. Pemilihan alat dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran. Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Penyusunan alat evaluasinya. Penyusunan lembar observasi.

51 Perencanaan (PLAN) (Para guru matematika dan dosen/widyaiswara/instrukt ur bekerjasama secara kolaboratif membuat perencanaan pembelajaran)

52 FUNGSI PERENCANAAN DALAM LESSON STUDY
Penyusunan Skenario pembelajaran beserta perangkatnya dan instrumen observasinya. Pengimbasan pengetahuan secara kolaboratif. Pelatihan yang langsung diterapkan dalam pembelajaran. Penyusunan lesson plan (RPP) yang dapat dipahami sesama guru. Penyusunan awal proposal penelitian tindakan kelas, jika diperlukan.

53 Pelaksanaan dan Observasi
Seorang guru sebagai Guru model Melaksanakan proses pembelajaran dengan mengacu pada RPP yang telah disusun dengan diamati guru lain (Open class/Buka Kelas) Gambaran Mengajar Saya sajikan situasi bagi anak untuk dipikirkan. Saya amati apa yang mereka perbuat dengan situasi itu daripada saya beritahu apa yang harus mereka lakukan terhadap situasi itu.

54

55 Guru lain dan pakar sebagai Observer.
Observer mengambil tempat sedemikian hingga dapat leluasa mengamati jalannya proses pembelajaran tanpa mengganggu aktivitas dan konsentrasi siswa. Observer tidak diperkenankan melakukan intervensi pada pembelajaran, seperti menegur guru, membantu atau bertanya kepada siswa. Fokus observasi pada aktivitas belajar siswa, baik secara individual maupun kelompok.

56 Pelaksanaan Pembelajaran (DO) (Apersepsi Guru)

57 Mengajar Menciptakan suasana yang mengembangkan - inisiatif - tanggung jawab belajar si pembelajar ke arah belajar seumur hidup. Siswa: Konsumen BA Produsen

58 Pelaksanaan Pembelajaran (DO) (Guru memberi penjelasan kepada siswa)

59 Paradigma Baru Pengajaran Pembelajaran Memberikan peran lebih banyak kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dan kreativitas dirinya. 9/17/2018 Tim Standar Proses 64

60 Kerucut Pengalaman Yang Diingat Tingkat Keterlibatan 10% 20% Verbal
Baca 20% Verbal Dengarkan 30% Lihat Gambar/ Diagram Lihat Video/Film Visual Lihat Demonstrasi 50% Terlibat dalam Diskusi 70% Menyajikan/Presentasi Terlibat 90% Bermain Peran Berbuat Melakukan Simulasi Mengerjakan Hal yang Nyata “Succesful Learning Comes from doing” (Wyatt $ Looper, 1999)

61 Es TOMAT (eSenyum, Tolong, Maaf, dan Terima kasih).
Bah_Karakteristik belajar orang dewasa_1

62

63 Belajar? Proses membangun makna/ pemahaman, oleh si pembelajar, terhadap - pengalaman - informasi yang disaring dengan - persepsi - pikiran (pengetahuan yang dimiliki) - perasaan Jadi, Belajar = memproduksi gagasan  mengkonsumsi gagasan 

64 Pelaksanaan Pembelajaran (DO) (Guru menyimpulkan pelajaran)

65 Refleksi Kesan penyaji/guru model ttg cara/strategi pembelajaran yang telah dilakukan. Tanggapan-tanggapan observer yang difokuskan pada pembelajaran siswa. Tanggapan balik dari penyaji/guru model. Komentar dari nara sumber untuk perbaikan pada pembelajaran berikutnya.

66 BA Refleksi Bentuk a.l. : Memikirkan kembali apa yang diperbuat/dipikirkan - mengapa demikian? - apakah hal itu berlaku untuk ? Mengapa? - Untuk perbaikan gagasan/makna - Untuk tidak mengulangi kesalahan - Peluang lahirkan gagasan baru

67

68 PERANAN KEPSEK DLM PELAKSANAAN LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH
Sebagai penggerak, motivator dan koordinator secara keseluruhan Mengatur jadwal pelajaran, agar pelaksanaan lesson study tidak mengganggu tugas pokok guru di sekolah Memimpin kegiatan lesson study, khususnya dalam perencanaan dan refleksi Mengarahkan kegiatan lesson study, khususnya dalam membawa misi sekolah Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan lesson study.

69 Dengan melaksanakan lesson study para guru secara kolaboratif :
menentukan kompetensi yang perlu dimiliki siswa, satuan (unit) pelajaran dan materi pelajaran yang efektif; mengkaji dan meningkatkan pembelajaran yang bermanfaat bagi siswa; memperdalam pengetahuan tentang materi pelajaran yang disajikan para guru; menentukan tujuan jangka panjang yang akan dicapai para siswa;

70 merencanakan pelajaran secara kolaboratif;
mengkaji secara teliti proses pembelajaran dan perilaku siswa; mengembangkan pengetahuan pembelajaran yang andal; dan melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang dilaksanakannya berdasarkan pandangan siswa dan kolega guru.

71 MANFAAT LESSON STUDY Mengurangi keterasingan guru (dari komunitasnya), khususnya dalam pembelajaran Membantu guru untuk mengobservasi dan mengkritisi pembelajarannya Memperdalam pemahaman guru tentang materi pelajaran, cakupan dan urutan materi dalam kurikulum. Membantu guru memfokuskan bantuannya pada seluruh aktivitas belajar siswa. Menciptakan terjadinya pertukaran pengetahuan tentang pemahaman berpikir dan belajar siswa Meningkatkan kolaborasi pada sesama guru.

72 DAMPAK LESSON STUDY Peningkatan mutu guru dan mutu pembelajaran yang pada gilirannya berakibat pada peningkatan mutu lulusan (siswa). Guru memiliki banyak kesempatan untuk membuat bermakna ide-ide pendidikan dalam praktek pembelajaran nya sehingga dapat merubah perspektif tentang pembelajaran, dan belajar praktek pembelajaran dari perspektif siswa.

73 DAMPAK LESSON STUDY Guru mudah berkonsultasi kepada pakar dalam hal pembelajaran atau kesulitan materi pelajaran. Perbaikan praktek pembelajaran di kelas. Peningkatan kolaborasi antar guru dan antara guru dan pakar/dosen dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Peningkatan ketrampilan menulis karya tulis ilmiah atau buku ajar.

74 SEMINAR HASIL LESSON STUDY
Pemaparan hasil lesson study di antara kelompok lesson study atau antar sekolah Tukar pengalaman lesson study tentang permasalahan yang muncul dan penyelesaiannya. Penulisan artikel hasil lesson study untuk disebarluaskan

75 Perlunya Membangun Komitmen Bersama......

76 Penghadang Inovasi/pembaharuan

77 “Kalau memang sudah mau, seribu rintangan akan diserbu.
Tapi kalau tak mau, satu alasan membuat ragu” (Pepatah Melayu)

78 Mari merajut kembali benang-benang pembelajaran kita............

79 ×  Proses Hasil P B M Masukan Sikap/Perilaku Guru Siswa Harapan BA
Interaksi Komunikasi Refleksi Mengalami P B M Sikap/Perilaku Guru Tata Ruang Kelas Siswa Harapan Ingin tahu Imajinasi Ber-Tuhan Peka, kritis Mandiri, kreatif Bertanggung jawab Bertaqwa ×

80

81 Sekian………….. Terima kasih atas Perhatian Ibu/Bapak
Sukses selalu……. Wassallam wr.wb

82 TERIMA KASIH SEKIAN KESIMPULAN TERIMA KASIH sekian
Meningkatkan mutu pelayanan kepada anggota dan memberikan motivasi tentang sistem pertanian dan irigasi. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut melestarikan Sumber Daya Air serta upaya mengantisipasi banjir & kekeringan. Adanya keberlanjutan sistem irigasi. Mendukung Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air ( GN-KPA ) khususnya kawasan DAS Muria. SEKIAN TERIMA KASIH TERIMA KASIH sekian


Download ppt "Oleh : Sri Hartati, M.Pd Widyaiswara LPMP Jateng"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google