Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYanti Tanuwidjaja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Hadis Rasulullah SAW tentang waktu sholat
2
Segala puji untuk ALLAH yang Maha Suci lagi Maha Agung pemilik alam semesta. Salam dan selawat semoga senantiasa kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wasallam. Kita tentu sudah tahu dengan firman ALLAH ta’ala dalam surah ke-4 An Nisa: 103 bahwa sesungguhnya sholat itu adalah fardu (kewajiban) yang ditentukan waktunya atas orang-orang beriman. Dan kitapun tentu sudah tahu bahwa sholat fardu lima waktu adalah kewajiban yang diserahkan kepada seluruh umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sesudah beliau melakukan Isra’ dan Mi’raj. Selain itu ada sholat-sholat sunat lainnya yang diajarkan beliau shallallahu 'alaihi wasallam. Sebagai seorang mukmin kita wajib mentaati peraturan ALLAH dan Rasul-NYA. Presentasi ini adalah FIQIH Islam, kita ambil tajuk tentang waktu-waktu sholat yaitu mengenai dalil-dalil yang mengatur waktu-waktu sholat yang diwajibkan dan yang dilarang oleh ALLAH dan Rasul-NYA, agar kita jangan sampai karena sangat ingin beribadah kepada-NYA tetapi malah terbalik, ALLAH membenci kita karena melanggar aturan-NYA. Dan jangan sampai pula kita dimurkai oleh ALLAH sebagai orang-orang yang melalaikan sholat karena mengulur-ulurkan waktu atau melanggar waktu larangan-NYA.
3
Rujukan Kitab: Sahih Muslim Syarah Nawawi
WAKTU sholat FARDU Rujukan Kitab: Sahih Muslim Syarah Nawawi
4
DALIL DARI HADIS SAHIH Dari Abdullah bin Umar, katanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “sholat fajar (subuh) waktunya hingga matahari mulai terbit. sholat Zuhur waktunya hingga datang waktu Ashar. sholat Ashar waktunya hingga cahaya matahari mulai menguning. sholat Maghrib waktunya hingga hilang mega merah. sholat Isya waktunya hingga seperdua malam”. [Muslim] Dari Abdullah bin Umar, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: “Waktu zuhur adalah selama belum datang waktu Ashar. Waktu Ashar adalah selama cahaya matahari belum menguning. Waktu Maghrib ialah selama mega (awan) merah belum hilang. Waktu Isya hingga seperdua malam. Dan waktu Fajr (subuh) hingga terbit matahari”. [Muslim] Dari Abdullah bin Umar, katanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Waktu Zuhur, apabila matahari telah tergelincir hingga bayangan seseorang telah sepanjang badannya, yaitu selama belum datang waktu Ashar. Waktu Ashar, selama cahaya matahari belum menguning. Waktu sholat Maghrib, selama belum hilang mega (awan) merah. Waktu sholat Isya hingga seperdua malam. Dan waktu Subuh, sejak terbit fajar hingga terbit matahari. Apabila matahari terbit, berhentilah sholat karena dia terbit antara dua tanduk setan. [Muslim]
5
DALIL DARI HADIS SAHIH Dari Sulaiman bin Buraidah, dari bapaknya, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada beliau tentang waktu-waktu sholat. Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: “sholatlah bersama-sama dengan kami dua hari ini”. Maka ketika matahari telah tergelincir beliau menyuruh Bilal untuk azan dan qamat untuk sholat Zuhur. Kemudian disuruh beliau pula Bilal qamat untuk sholat Ashar, sedangkan matahari masih tinggi dan cahayanya masih terang. Kemudian disuruh beliau pula Bilal qamat untuk sholat Maghrib, yaitu ketika matahari telah terbenam. Kemudian disuruh beliau pula Bilal qamat untuk sholat Isya, yaitu ketika mega merah telah hilang. Kemudian disuruh beliau pula Bilal qamat untuk sholat Subuh, yaitu ketika terbit fajar. Pada hari kedua disuruh beliau pula Bilal azan dan qamat untuk sholat Zuhur agak terlambat dari kemarin yaitu sehingga hawa panas telah agak reda. Setelah panas reda, barulah beliau sholat. Kemudian beliau sholat Ashar ketika matahari agak tinggi, tetapi agak terlambat dari kemarin. Dan beliau sholat Maghrib sebelum hilang mega merah. sholat isya setelah lewat sepertiga malam. sholat subuh setelah langit agak bercahaya. Kemudian beliau bertanya: “kemanakah orang yang bertanya tentang waktu sholat itu?”. Laki-laki itu menjawab: Saya ya Rasulullah! Sabda beliau: Waktu-waktu sholat adalah seperti yang telah anda saksikan itu. [Muslim]
6
DALIL DARI HADIS SAHIH Dari Salamah bin Akwa, katanya: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa sholat Maghrib apabila matahari sudah terbenam. [Muslim] Dari Aisyah, ia berkata: Pada suatu malam Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lambat keluar untuk sholat Isya, sehingga sebagian malam telah berlalu dan jamaah masjid sudah tertidur. Sesudah itu barulah beliau keluar untuk sholat. Beliau bersabda: “Kalaulah tidak akan memberatkan kepada umatku, maka inilah waktu (yang baik) untuk sholat Isya”. [Muslim] Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sholat Zuhur setelah tergelincir matahari. sholat Ashar ketika matahari masih bersih (belum berubah warna). sholat Maghrib apabila matahari sudah terbenam. sholat Isya kadang-kadang diundurkannya dan kadang-kadang disegerakannya. Apabila dilihatnya jamaah telah berkumpul, maka disegerakannya. Dan apabila mereka lambat berkumpul, maka diundurkannya. Dan beliau sholat Subuh ketika hari masih gelap. [Muslim]
7
Simulasi Jam Sholat PERHATIAN:
Awal waktu sholat yang kita sampaikan ini adalah untuk menentukan saat-saat pertama dimulainya Adzan di Masjid, sedangkan waktu untuk mengerjakan sholat fardhu adalah apabila Qamat sudah dikumandangkan Awal waktu sholat senantiasa berubah-ubah mengikuti peredaran bulan dan matahari. Setiap kota/negara memiliki waktu yang berbeda pula
8
Waktu ISYA Awal waktu dimulai ketika syafaq (cahaya putih di awan) sudah lenyap berganti gelap, jam 07:30 PM malam. Akhir waktunya adalah hingga seperdua malam, 01:30 AM. (1 malam dihitung sejak waktu Isya jam 07:30 PM malam hingga ayam jantan mulai ramai berkokok jam 04:30 AM pagi) Range waktu Isya = 07:30 PM – 01:30 AM Yaitu sekitar 6 jam
9
Waktu SUBUH Awal waktu dimulai ketika ayam jantan mulai ramai berkokok, jam 04:45 AM pagi. Akhir waktunya adalah ketika matahari mulai terbit yang ditandai dengan adanya sinar/cahaya dilangit dan awan mulai berwarna terang, sekitar jam 05:45 AM pagi. Range waktu Subuh = 04:45 PM – 05:45 PM Yaitu sekitar 60 menit (1 jam)
10
Waktu ZUHUR Awal waktunya adalah setelah tergelincirnya matahari dari pertengahan langit, sekitar jam 12:15 PM siang. Akhir waktunya apabila bayang-bayang sesuatu telah sama dengan panjangnya atau sebelum masuk waktu Ashar yaitu jam 03:00 PM sore. Range waktu Zuhur = 12:15 PM – 03:00 PM Yaitu sekitar 2 jam 45 menit
11
Waktu ASHAR Awal waktu dimulai ketika waktu Zuhur sudah habis dan panjang bayangan akan sama panjang dengan benda yang kena cahaya matahari itu, jam 03:15 PM sore. Akhir waktunya adalah ketika cahaya matahari mulai menguning, jam 06:00 PM senja. Range waktu Ashar = 03:15 PM – 06:00 PM Yaitu sekitar 2 jam 45 menit
12
Waktu MAGHRIB Awal waktu dimulai ketika matahari sudah menguning tanda mulai terbenam, 06:15 PM senja. Akhir waktunya adalah ketika matahari sudah tenggelam dan tidak tampak lagi, kemudian di langit awan berwarna merah (07:00 PM malam) kemudian awan merah itu berubah menjadi putih (syafaq) Range waktu Maghrib = 06:15 PM – 07:00 PM Yaitu sekitar 45 menit
13
Waktu sholat fardhu, rawatib dan muakkad
14
Waktu-waktu sholat antara ISYA dan SUBUH 07:30 PM ~ 05:45 AM
ISYA, 4 rakaat Ba’diyah Isya, 2 rakaat TAHAJJUD, 8 rakaat WITIR, 3 rakaat Sunat Fajr (Qabliyah Subuh), 2 rakaat SUBUH, 2 rakaat
15
Waktu-waktu sholat antara SUBUH dan ZUHUR 05:45 AM ~ 03:00 PM
WAKTU YANG HARAM UNTUK SHOLAT Qabliyah Zuhur, 2 rakaat ZUHUR, 4 rakaat Ba’diyah Zuhur, 2 rakaat DHUHA, 4 rakaat WAKTU YANG HARAM UNTUK SHOLAT Sunat Fajr (Qabliyah Subuh), 2 rakaat SUBUH, 2 rakaat
16
Waktu-waktu sholat antara ZUHUR dan ASHAR 12:15 PM ~ 06:15 PM
Qabliyah Zuhur, 2 rakaat ZUHUR, 4 rakaat Ba’diyah Zuhur, 2 rakaat ASHAR, 4 rakaat Haram melakukan sholat sunat sesudah Asar WAKTU YANG HARAM UNTUK SHOLAT
17
Waktu-waktu sholat antara ASHAR dan MAGHRIB 12:15 PM ~ 06:15 PM
ISYA, 4 rakaat Ba’diyah Isya, 2 rakaat ASHAR, 4 rakaat Haram melakukan sholat sunat sesudah Asar MAGHRIB, 3 rakaat Ba’diyah Maghrib, 2 rakaat WAKTU YANG HARAM UNTUK SHOLAT
18
Waktu yang diharamkan dan yang makruh untuk sholat
19
WAKTU-WAKTU HARAM Dari Ibnu Abbas berkata: Datanglah orang-orang yang diridhai dan ia ridha kepada mereka yaitu Umar, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang sholat sesudah Subuh hingga matahari bersinar, dan sesudah Asar hingga matahari terbenam. [Bukhari] Dari Ibnu Umar berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Apabila sinar matahari terbit maka akhirkanlah (jangan melakukan) sholat hingga matahari tinggi. Dan apabila sinar matahari terbenam, maka akhirkanlah (jangan melakukan) sholat hingga matahari terbenam. [Bukhari] Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang dua sholat. Beliau melarang sholat sesudah sholat Subuh sampai matahari terbit dan sesudah sholat Asar sampai matahari terbenam. [Bukhari] Dari Muawiyah berkata (kepada suatu kaum): Sesungguhnya kamu melakukan sholat (dengan salah). Kami telah menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kami tidak pernah melihat beliau melakukan sholat itu karena beliau telah melarangnya, yaitu dua rakaat sesudah sholat Asar. [Bukhari]
20
WAKTU-WAKTU HARAM Dari Uqbah bin Amir: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang sholat pada tiga saat: (1) ketika terbit matahari sampai tinggi, (2) ketika hampir Zuhur sampai tergelincir matahari, (3) ketika matahari hampir terbenam. [Bukhari] Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang sholat pada waktu tengah hari tepat (matahari di atas kepala), sampai tergelincir matahari kecuali pada hari Jumat. [Abu Dawud] Menurut jumhur ulama, sholat ini adalah sunat Tahiyatul Masjid, selain sholat ini tetap dilarang melakukan sholat apapun. Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: Matahari terbit dengan diikuti setan. Pada waktu mulai terbit, matahari berada dekat dengan setan, dan ketika telah mulai meninggi berpisah darinya. Pada waktu matahari berada tepat di tengah-tengah langit, ia kembali dekat dengan setan, dan ketika telah zawal (condong ke arah barat) ia berpisah darinya. Pada waktu hampir terbenam, ia dekat dengan setan, dan setelah terbenam ia berpisah lagi darinya. [Nasa’i]
21
WAKTU-WAKTU ANTARA (SYUBHAT)
Waktu antara atau waktu makruh adalah waktu yang berada diantara dua waktu sholat. Tentang waktu itu hukumnya adalah MUTASYABIHAT (samar / kurang jelas). Sebagaimana firman ALLAH dan hadis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang telah pernah kita sebutkan bahwa kita disuruh beriman kepada hal-hal yang bersifat Mutasyabihat dan dianjurkan untuk menjauhi dengan mengerjakannya. Ibarat berjalan di tepi sungai, jika salah melangkah kita mungkin akan terjatuh ke dalam sungai. Begitu pula ALLAH memiliki tepi-tepi larangan yang dirahasiakan-NYA, jika kita melanggarnya, boleh jadi kita yang berniat ibadah malah justeru membuat dosa. Sehingga sebagai manusia yang berakal sebaiknya kita menjauhinya.
22
MAKRUH MELAMBAT-LAMBATKAN SHOLAT DARI WAKTUNYA
Dari Abu Umamah, bahwa ketika ia (Abu Umamah) baru selesai sholat Zuhur, ia datang ke rumah Anas bin Malik di Basrah. Rumahnya di samping mesjid. Ketika kami masuk ke rumahnya, ia (Anas) bertanya: Apakah kalian sudah sholat Asar? Kami menjawab: Kami baru saja sholat Zuhur. Lalu Anas berkata: Kerjakanlah sholat Asar. Maka kamipun melaksanakan sholat Asar. Ketika kami selesai sholat Anas berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: itulah sholat orang munafik, ia duduk sambil menunggu matahari, sampai ketika matahari berada di dua tandk setan[*] ia bersegera bangkit dan sholat Asar empat rakaat dengan cepat tanpa banyak mengingat ALLAH. [Bukhari, Muslim, Tirmizi, Nasai, Abu Dawud, Ahmad & Malik] [*] Tanduk setan = arti padanan untuk waktu yang dekat dengan terbenamnya matahari.
23
TANDA MANUSIA AKHIR ZAMAN YAITU MELAMBAT-LAMBATKAN sholat DARI WAKTUNYA
Dari Abu Dzar, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadanya: Apa yang kamu lakukan jika semua pembesar atau pejabat negara telah sama-sama mengundurkan sholat dari waktunya? Jawabku: Apa perintah anda kepada saya? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: sholatlah kamu sendirian pada waktunya, jika kemudian engkau dapat pula berjamaah dengan mereka, maka sholat pulalah (bersama mereka). Dan sholatmu itu adalah (pahala) sunat bagimu. [Muslim] Dari Abu Dzar, katanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadanya: Akan terjadi sesudahku, dimana para pembesar akan melalaikan sholat. Karena itu sholatlah kamu tepat pada waktunya. Jika kamu sholat kembali bersama mereka, maka itu adalah suatu keuntungan bagimu. Jika tidak, maka sesungguhnya kamu sudah menjaga sholatmu. [Muslim] Dari Abu Dzar: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadaku sambil menepuk pahaku, “Apa yang engkau lakukan jika engkau berada dalam lingkungan kaum yang suka melalaikan sholat dari waktunya?” Jawabku: Apa perintah anda kepada saya? Beliau bersabda: sholatlah pada waktunya (meskipun sendirian), sesudah itu selesaikanlah segala urusanmu. Jika kebetulan orang sholat berjamaah dan engkau masih berada dalam masjid, maka sholatlah bersama mereka. [Muslim]
24
`
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.