Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehTeguh Budiono Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
AKTIVITAS KOMUNIKASI TERAPIS ANAK AUTIS DALAM PROSES MEMUDAHKAN KEMAMPUAN BERINTERAKSI DENGAN LINGKUNGAN (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Aktivitas Komunikasi Terapeutik Antara Terapis Anak Autis Dalam Proses Memudahkan Kemampuan Berinteraksi Dengan Lingkungan di Yayasan Cinta Autisma Bandung) Dethi Rosma Sari NIM
2
Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan kebutuhan dasar atau primer manusia namun tidak semua manusia dapat berkomunikasi dengan baik, dengan apa yang kita harapkan. Informasi mengenai autis dimasyarakat masih belum banyak dan belum mencakup seluruh lapisan masyarakat, bahkan banyak yang tidak mengerti apa itu gangguan autis. Keadaan anak-anak yang mengalami gangguan autis saat ini di masyarakat kelompok menengah ke bawah sangat memprihatinkan. Banyak orang tua yang menganggap keterlambatan berkomunikasi dan interaksi yang terjadi pada anaknya tersebut adalah hal yang wajar atau tidak menganggap autis yang terjadi pada anak mereka merupakan gejala gangguan mental atau gangguan jiwa. Saat ini banyak orang tua yang memiliki anak yang mengalami gangguan autis namun tidak menyadari bahwa anaknya mengalami gangguan autis.
3
Rumusan Masalah Pertanyaan Makro Pertanyaan Mikro
“Bagaimana Aktivitas Komunikasi Terapis Anak Autis Dalam Proses Memudahkan Kemampuan Berinteraksi Dengan Lingkungan di Yayasan Cinta Autisma ?” Pertanyaan Makro Bagaimana Situasi Komunikasi Terapis Anak Autis Dalam Proses Memudahkan Kemampuan Berinteraksi Dengan Lingkungan di Yayasan Cinta Autisma ? Bagaimana Peristiwa Komunikasi Terapis Anak Autis Dalam Proses Memudahkan Kemampuan Berinteraksi Dengan Lingkungan di Yayasan Cinta Autisma ? Bagaimana Tindak Komunikasi Terapis Anak Autis Dalam Proses Memudahkan Kemampuan Berinteraksi Dengan Lingkungan di Yayasan Cinta Autisma ? Pertanyaan Mikro
4
Maksud Penelitian Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguraikan, mengenai Aktivitas Komunikasi Terapis Anak Autis Dalam Proses Memudahkan Kemampuan Berinteraksi Dengan Lingkungan di Yayasan Cinta Autisma Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Situasi, Peristiwa, dan Tindak Komunikatif Terapis Anak Autis Dalam Proses Memudahkan Kemampuan Berinteraksi Dengan Lingkungan di Yayasan Cinta Autisma
5
Kegunaan Penelitian Kegunaan Kegunaan Teoritis Praktis
Penelitian ini berharap berguna sebagai pemahaman dan pengertian mengenai Ilmu Komunikasi secara umum, dan pengertian KomunikasiTerapeutik pada anak autis secara khusus Kegunaan Untuk Peneliti Kegunaan Untuk Akademik Kegunaan Untuk Yayasan
6
Tinjauan Pustaka Terapeutik Segala sesuatu yang memfasilitasi proses penyembuhan. Komunikasi : komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa Latin “Communication”. Jadi komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Komunikasi Terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan dan dilakukan untuk membantu penyembuhan / pemulihan pasien. Adapun fase-fase terapeutik : Fase Pra-Interaksi Fase Orienttasi/Perkenalan Fase Kerja Fase Terminasi
7
Kerangka Konseptual Kesulitan Berinteraksi Pada Anak Autis
Efektivitas Komunikasi Antar Personal Kredibilitas Komunikator Komunikasi Terapis dengan Anak Autis Komunikasi Terapeutik Etnografi Komunikasi Kemampuan Berinteraksi Anak Autis Situasi Peristiwa Tindak Komunikasi
8
Metode Penelitian Menurut Moleong
“Bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada” Etnografi Komunikasi adalah sebuah kajian tentang pola-pola komunikasi dalam komunitas budaya yang ditujukan pada kajian peranan bahasa dalam perilaku komunikatif suatu masyarakat
9
Lokasi Penelitian Waktu Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di Ciwastra, Jl. Kencana Puri II no.20 Margawangi Bandung Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan kurang lebih 6 bulan, yaitu dari bulan Februari s/d Juli 2013
10
Informan Penelitian Informan Kunci
No Nama Pekerjaan 1 Muhammad Rijalulhaq Mahasiswa S2 UNISBA 2 Anita Dwi Orang tua/Wiraswasta Informan dan key informan dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling, dimana teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian. Informan Kunci No Nama Pekerjaan 1 Rina Fitri Astuti Terapis 2 Linda Trianjani
11
Teknik Pengumpulan Data
Studi pustaka Referensi buku Skripsi peneliti terdahulu Internet searching Studi lapangan : Wawancara Observasi Dokumentasi
12
Hasil Penelitian & Pembahasan
Etnografi Komunikasi Terdiri dari 3 sub fokus : Situasi Komunikasi. Peristiwa Komunikasi. Tindakan Komunikasi.
13
Situasi Komunikatif Situasi Komunikasi merupakan konteks terjadinya komunikasi. Dalam aktivitas komunikasi terapis anak autis di Yayasan Cinta Autisma dengan menggunakan fase – fase terapeutik yang terdiri dari: Fase Pra – interaksi Fase orientasi / perkenalan Fase kerja Fase terminasi
14
S = Setting / scence P = Partisipan E = ends A = Act sequence K = Keys
Peristiwa komunikasi merupakan unit dasar untuk tujuan deskriptif. Sebuah peristiwa tertentu didefinisikan sebagai seluruh perangkat komponen yang utuh. Model yang diakronimkan dalam kata SPEAKING yang terdiri dari : S = Setting / scence P = Partisipan E = ends A = Act sequence K = Keys I = Instrumentelities N = Norms G = Genre
15
Tindak komunikatif merupakan bagian dari peristiwa komunikatif
Tindak komunikatif merupakan bagian dari peristiwa komunikatif. Tindak komunikatif pada dasarnya bersifat koterminus dengan fungsi interaksi tunggal, seperti pernyataan referensial, permohonan, atau perintah, dan bisa bersifat verbal atau non verbal. Dalam aktivitas terapi sering menggunakan terapi perilaku untuk menghilangkan perilaku yang tidak lazim, dan menggantinya dengan perilaku yang bisa diterima dalam masyarakat.
16
Kesimpulan Situasi yang memudahkan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya yaitu pada saat situasi kerja karena pada saat terapi lebih difokuskan pada sistem belajar secara berkelompok untuk mengoptimalkan anak autis bisa sembuh, mandiri dan masuk ke sekolah umum. Dengan begitu, anak autis dapat diterima oleh masyarakat di lingkungannya. Untuk menganalisis peristiwa komunikatif dalam proses memudahkan kemampuan berinteraksi anak autis dengan lingkungan terdapat beberapa komponen yang perlu diuraikan, yaitu kata SPEAKING. Tindakan komunikasi pada saat terapi selesai, para terapis berharap semua program yang telah dijalankan dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari anak autis tersebut dan membuat anak dapat berinteraksi dan berkomunikasi secara baik dengan orang lain agar anak tersebut dapat diterima dilingkungan sekitarnya. Proses komunikasi tidak selalu disampaikan dengan komunikasi verbal saja, tetapi ada juga komunikasi yang disampaikan dengan menggunakan komunikasi non verbal
17
Dokumentasi
18
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.