Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd"— Transcript presentasi:

1 r @ Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
KASUS-KASUS DALAM PENGAJARAN MIKRO Pengajaran MIKRO Beberapa kasus yang sering muncul dalam pelaksanaan Praktek Pengajaran Mikro Beberapa kasus yang sering muncul dalam pelaksanaan Praktek Pengajaran Mikro Sekaligus SOLUSI untuk masalah tersebut OLEH: Dra. SRI WAHYUNI, M.Pd 9/19/2018 Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd

2 r @ Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
1. Kurang menguasai bahan Bahan yang dipraktekkan dalam pengajaran mikro hanya sedikit, namun sering terjadi mhs kurang menguasai bahan. Hal ini tampak: Kecanggungan (kurang percaya diri) Tidak berani melepas Rencana Pembelajaran (RP) Sering melihat buku Grogi bila menghadapi pertanyaan Memberi jawaban yang berputar-putar Pembagian waktu tidak proporsional 9/19/2018 Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd

3 r @ Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
Hal-hal tersebut dapat diatasi dengan: Penguasaan RP berulang-ulang sebelum tampil Perlu latihan di rumah sebelum tampil Bertanya kepada dosen bila ada yang tidak dikuasai Pembuatan RP tidak mendadak Membuat singkatan materi dlm kartu kecil 9/19/2018 Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd

4 r @ Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
2. Grogi, kurang percaya diri Pada awal praktek pengajaran mikro pada umumnya mahasiswa cagur merasa canggun, grogi atau kurang percaya diri. Setelah dipaksakan tampak dari mereka: Badan gemetar Suara agak tidak lancar Keringat dingin bercucuran Tidak berani menatap siswa Tidak mantap dalam pelaksanaan Pengajaran Mikro 9/19/2018 Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd

5 r @ Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
Hal tersebut dapat diatasi dengan: Banyak latihan simulasi di rumah Berlatih bersama beberapa teman untuk mendapat masukan Memiliki keyakinan bahwa dirinya paling tahu materi yang diajarkan Berbicara lantang Menguasai bahan secara matang 9/19/2018 Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd

6 r @ Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
3. Sering tergesa-gesa waktu Pengajaran mikro Menit. Bila persiapan belum matang cenderung tergesa-gesa dan terlalu cepat menyampaikan materi Kurang memperhatikan tahapan dan butir-butir yang dinilai sebagaimana tercantum di lembar supervisor Materi selesai sedang waktu maih tersisa membuar cagur kebingungan Kurang melibatkan pertisipasi siswa 9/19/2018 Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd

7 r @ Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
Hal tersebut dapat diatasi dengan Membuat perencanaan mengajar secara mantap dari menit ke menit (2” apersepsi, 4” penyampaian materi, 2” evaluasi) Latihan pengelolaan waktu agar proporsional Bahan meliputi 1 atau 2 indikator pencapaian konpetensi dasar 9/19/2018 Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd

8 r @ Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
4. Materi terlalu banyak ketakutan sisa waktu, cagur menargetkan indikator terlalu banyak. Hal ini terlihat dari RP, hal ini mengakibatkan: Praktek mengajar terlalu tergesa-gesa, kurang memperhatikan aspek metodik Materi menjadi tidak mendalam Berbicara terlalu cepat dan kurang jelas 9/19/2018 Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd

9 r @ Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
Hal itu dapat diatasi dengan Cagur membuat perkiraan waktu terhadap bahan yang akan diajarkan Membuat perencanaan waktu yang lebih proporsional 9/19/2018 Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd

10 r @ Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
5. Kekurangan atau Kelebihan Waktu Dapat terjadi karena: Indikator pencapaian terlalu banyak Perkembangan bahan ajar terlalu melebar/ tidak fokus Terlalu menitik beratkan indikator tertentu, sehingga indikator yang lain tidak kebagian waktu, penyampaian materi tergesa-gesa, target pembelajaran terlalu berorientasi pada materi 9/19/2018 Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd

11 r @ Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
Kelebihan waktu terjadi apabila Indikator pencapaian kompetensi dasar di RP terlalu sedikit Praktikan tidak dapat mengembangkan bahan ajar secara memadai Praktikan tergesa-gesa ingin menyelesaikan bahan ajar 9/19/2018 Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd

12 r @ Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
6. Gerak yang Kaku mobilitas guru didepan kelas diperlukan sebagi isyarat non verbal agar pelajaran terfokus. Namun gerakan yang tidak perlu, harus dihindari a,l: Memainkan alat bantu pelajaran (kapur, penggaris, dll) tanpa disadari Gerakan tubuh yang kaku dan kikuk Gerakan/ isyarat non verbal yang tidak sesuai dengan materi yang diterangkan Gerakan tidak bermanfaat (menggaruk yang tidak gatal) 9/19/2018 Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd

13 r @ Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
Hal-hal itu dapat diatasi dengan: Melatih gerakan yang luwes, anggun, ramah, simpatik Melatih gerakan/ isyarat non verbal yang mendukung kejelasan informasi Menghilangkan gerakan yang tidak fungsional Berdiri di depan kelas denganb perasaan santai seolah-olah sebagai guru yang sesunguhnya 9/19/2018 Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd

14 r @ Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
7. Persiapan mengajar yg belum Lengkap persiapan mengajar merupakan pengganti praktik mengajar yang didiskripsikan, apabila dibaca orang lain mudah diketahui jalannya pembelajaran, namun sering terjadi: persiapan mengajar tidak ditulis lengkap, sehingga praktek kurang maksimal. Oleh karena itu pembelajaran harus dibuat serepresentatif mungkin dapat dikonsultasikan dengan Dosen Pembimbing 9/19/2018 Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd

15 r @ Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
8. Media Seadanya Pembelajaran yang baik menggunakan media yang dapat memperjelas materi pelajaran Namun sepertinya cagur kurang serius dalam melakukan praktek Pengajaran Mikro Hal ini tampak dari pembuatan media secara adanya/ bahkan tidak memakai media sama sekali. Padahal pembelajaran itu memerlukan media 9/19/2018 Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd

16 r @ Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
9. Suara Terlalau Lirih Harus berlatih suara keras dan lantang (dalam ruangan yang rata-rata berkapasias siswa) 9/19/2018 Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd

17 r @ Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
10. Waktu Selang Sering terabaikan Hal ini terjadi jika mahasiswa menerangkan dengan cara: Tergesa-gesa/ terlalu cepat karena kawatir materi yang disampaikan tidak selesai Kurang memberi kesempatan bagi siswa untuk memikirkan jawaban pertanyaan (antara pertanyaan dan jawaban harus ada selang untuk berpikir) 9/19/2018 Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd

18 r @ Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
11. Lupa menutup pelajaran Cagur pada umunya melakukan penutupan pelajaran dengan tanpa memberikan rangkuman/ pemberian tugas Rangkuman penting: untuk membuat simpulan danpenegasan pokok-pokok materi yang telah dibahas Pemberian tugas penting untuk merangsang siswa agar tetap aktif 9/19/2018 Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd

19 r @ Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
12. Sembrono Sebenarnya mahasiswa semester VI siap untuk melaksanakan tugas dan kuwajiban terutama praktek mengajar (sesuai program) Kenyataanya mahasiswa cagur belum siap/ belum menyadari hal tersebut Hal ini ditandai: Belum siap tampil praktik dengan menolak bila tiba gilirannya Bila terjadi kekeliruan ditertawakan atau justru cagur sendiri yang tertawa Media yang digunakan pembuatannnya asal-asalan sekedar memenuhi syarat penilaian Persiapan kurang komprehensif, kurang memenuhi kriteri pembelajaran 9/19/2018 Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd

20 r @ Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd
Selamat Mengajar 9/19/2018 Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd


Download ppt "Micro Teaching, Dra. Sri Wahyuni, M.Pd"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google