Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Kurniyati Indahsari
2
Pendahuluan Pokok Bahasan : Pembangunan Berkelanjutan Sub Pokok Bahasan : (1) Apa pembangunan berkelanjutan? (2) Mengapa ‘perlu’ pembangunan berkelanjutan? (3) Sejarah terkait pembangunan berkelanjutan (4) Bagaimana ‘konsep’ implementasi pembangunan berkelanjutan Tujuan Instruksional Khusus: Setelah mengikuti pertemuan ini peserta diharapkan mampu menjelaskan apa pembangunan berkelanjutan dan kondisi saat ini sehingga perlunya konsep pembangunan berkelanjutan, serta bagaimana mengimplementasikannya
3
Pembangunan Berkelanjutan?
Apa Pembangunan Berkelanjutan?
4
Apa Pembangunan Berkelanjutan
Pengertian: Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) : pembangunan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang Manfaat pembangunan (kesejahteraan), sumberdaya alam dapat dirasakan sama besar dari generasi ke generasi. Pembangunan harus terus berjalan, lingkungan/SDA terjaga, stabilitas sosial tinggi/aman. Perlu keseimbangan tiga pilar: Ekonomi, Lingkungan, Sosial
5
Apa Pembangunan Berkelanjutan
Profit (Ekonomi) Manusia (Keadilan Sosial) Planet (Lingku-ngan)
6
Apa Pembangunan Berkelanjutan
Akan ada 3 tujuan dalam pembangunan: Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan/Ekosistem TujuanEkonomi: Pertumbuhan, pemerataan dan Efisiensi Kapital Tujuan Sosial: Pemberdayaan masyarakat, partisipasi, mobilitas sosial, kepaduan/kohesi sosial, identitas budaya, dan pengembangan kelembagaan Tujuan Lingkungan/Ekosistem: Integritas ekosistem, daya dukung lingkungan, keaneka-ragaman hayati, dan isu-isu global
7
Apa pembangunan berkelanjutan
Sosial Lumayan, tapi?? Berkelanjutan Lingkungan Ekonomi Wajar, tapi?? Wajar, tapi??
8
Pembangunan Ekonomi, Komunitas, Berkelanjutan
Fokus: peningkatan standard hidup, pemenuhan kebutuhan usaha/ekonomi Perhatian: iklim usaha, ketenagakerjaan, transportasi, infrastruktur, dll. (ekonomi) Pembangunan Komunitas Fokus: peningkatan kualitas hidup, pemenuhan kebutuhan manusia Perhatian: perumahan, layanan sosial, pendidikan, kesehatan, rekreasi, dll. (sosial, lingkungan (?)) Pembangunan Berkelanjutan Fokus: peningkatan kualitas dan standar hidup; pemenuhan kebutuhan generasi saat ini dan mendatang Perhatian: 3 pilar (ekonomi, sosial, lingkungan)
9
Pembangunan Berkelanjutan?:
Mengapa Perlu Pembangunan Berkelanjutan?: Kondisi Saat Ini
10
Kecenderungan Model Pembangunan
Pembangunan yang hanya mengutamakan aspek ekonomi; Pemakaian sumber daya bahan dan energi yang berlebihan dampak negatif : kerusakan lingkungan (perubahan iklim, pemanasan global, biodiversity dan SDA menurun.), proses produksi inefisien Tragedy of the commons
11
Tragedy of the commons Situasi di mana sekelompok individu, bertindak independen dan rasional dalam memenuhi ‘kepentingan dirinya’, akan menurunkan kontribusi (produktifitas) SUMBERDAYA yang terbatas, walaupun sudah jelas bahwa hal ini tidak diinginkan oleh siapa dan kapan pun The world population was just 3.3 billion Based on Garrett Hardin’s work (1968)
12
Hubungan Lingkungan, Ekonomi dan Kemiskinan
Competing Conventional Wisdoms Anthropogenic interplay Ekonomi
13
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
~80% Permukaan lahan dunia secara signifikan berubah oleh ‘Aktifitas Manusia’ ~40% ‘fotosintesis’ diambil alih oleh manusia
14
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Konsentrasi CO2 meningkat antar waktu
15
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Suhu permukaan rata-rata global meningkat This causes the temperature to rise Slide courtesy James Hansen
16
Perubahan buruk pada ekosistem air
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’ Perubahan buruk pada ekosistem air Jumlah air di reservoirs (waduk, dll) untuk kepentingan manusia 4x lipat sejak1960 Pengambilan air dari sungai dan danau dua kali lipat sejak1960 most water use (70% worldwide) is for agriculture. Intercepted Continental Runoff: 3-6 times as much water in reservoirs as in natural rivers (Data from a subset of large reservoirs totaling ~65% of the global total storage)
17
Perubahan buruk pada siklus Biogeochemical
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’ Perubahan buruk pada siklus Biogeochemical Sejak 1960: Aliran Nitrogen di ekosistem meningkat 2x lipat Aliran fosfor meningkat 3x lipat > 50% pupuk nitrogen sintesis telah digunakan sejak1985 Synthetic N was first manufactured in 1913. Since 1750, the atmospheric concentration of carbon dioxide has increased by about 32% (from about 280 to 376 parts per million in 2003), primarily due to the combustion of fossil fuels and land use changes. Human-produced Reactive Nitrogen Humans produce as much biologically available N as all natural pathways and this may grow a further 65% by 2050
18
Polusi udara pengaruhi pertumbuhan tanaman
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’C Polusi udara pengaruhi pertumbuhan tanaman Climate change and sea-level rise are new “glamorous” problems, but the old pollution problems are getting worse. There have already been riots in China over air pollution. Look at the hotspots.
19
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’: kelangkaan air
20
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Bencana alam semakin sering terjadi
21
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’
Bencana besar berhubungan dengan perubahan iklim: banjir, kekeringan, badai
22
Penipisan sumber energi dari fosil (BBM)
Dampak ‘Tekanan Aktifitas Manusia’ Penipisan sumber energi dari fosil (BBM) Kelangkaan sumber energi energi mahal perekonomian, pekerjaan dan produktifitas menurun
23
Jika kondisi terus berlanjut, Apa yang terjadi dengan
generasi mendatang?? Bisakah “pembangunan” tetap berlanjut? Dibutuhkan “Keseimbangan”
24
Pertanyaan untuk Solusi Keseimbangan
Q1. Bagaimana menyeimbangkan Lingkungan dan ekonomi? Q 2. Bagaimana menyeimbangkan pemanfaatan sumberdaya lingkungan untuk kebutuhan masyarakat/sosial? Q 3. Bagaimana menyeimbangkan upaya pengentasan kemiskinan namun tetap memperhatikan pertumbuhan ekonomi?
25
Solusi : Pembangunan Berkelanjutan
Menurut Komisi Dunia Lingkungan dan Pembangunan: “Sustainable development is development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs".
26
Hubungan Lingkungan, Ekonomi dan Kemiskinan
Pendekatan baru: Pembangunan Berkelanjutan Environment Competing Conventional Wisdoms Anthropogenic interplay Economy
27
Pembangunan Berkelanjutan
Sejarah Konsep Pembangunan Berkelanjutan
28
Stockholm Conference (1972)
United Nations Conference on the Human Environment Dilaksanakan di Sweden 5–16 Juni 1972 Konferensi PBB pertama yang membahas isu lingkungan internasional Hasil: (1) Deklarasi 26 prinsip terkait pembangunan dan lingkungan; (2) Rencana Aksi: 109 rekomendasi
29
Stockholm Conference (1972)
26 Prinsip Pengakuan terhadap HAM; perlindungan bumi, SDA, biodiversity untuk semua generasi; kewajiban manusia dan negara mengelola dan menjaga lingkungan dan peningkatan kualitas hidup; dst. 3 Tipe Rencana Aksi: (a) The global environmental assessment programme (Earthwatch); (b) Environmental management activities; (c) International measures to support the national and international actions of assessment and management. Dijabarkan lebih lanjut ke 109 rekomendasi
30
World Conservation Strategy (1980)
Sebuah BUKU LAPORAN tentang Strategi Konservasi Dunia Dipersiapkan oleh The International Union for Conservation of Nature (IUCN) tahun 1980, kerjasama dengan UNEP, WWF, Unesco, FAO Berisi strategi konservasi untuk pembangunan berkelanjutan: prioritas-prioritas aksi nasional dan internasional untuk mencapai tujuan konservasi 3 Tujuan Konservasi: (1) menjaga proses ekologi dan sistem pendukung kehidupan; (2) perlindungan keragaman genetik; (3) Pemanfaatan berkelanjutan ekosistem dan spesies
31
World Commission on Environment and Development (1983)
1982: General Assembly PBB mengeluarkan resolusi 38/161 "Process of preparation of the Environmental Perspective to the Year 2000 and Beyond“ perlu komisi khusus untuk menjalankan pembangunan berkelanjutan 1983: Komisi PBB ini dibentuk untuk mendorong negara-negara menjalankan pembangungan berkelanjutan Dikenal juga dengan Brundtland Commission (ketua komisi: Gro Harlem Brundtland) Th 1987 dikeluarkan laporan Brundtland - “Our Common Future” konsep/definisi Pembangunan Berkelanjutan muncul pertama kalinya Th 1988: The Center for Our Common Future secara resmi ‘menggantikan’ tugas komisi ini
32
Earth Summit (1992) United Nations Conference on Environment and Development (UNCED), Rio de Janeiro, 3-14 Juni 1992 Earth Summit Hasil: (1) Agenda 21; (2) the Rio Declaration on Environment and Development; (3) the Statement of Forest Principles; (4) the United Nations Framework Convention on Climate Change and the United Nations Convention on Biological Diversity
33
Earth Summit (1992): Agenda 21
Cetak biru aksi yg harus dilakukan secara global, nasional, dan lokal oleh organisasi-organisasi PBB, pemerintah dan kelompok-kelompok di area di mana manusia secara langsung mempengaruhi lingkungan ‘21’ abad 21 4 tema utama: Promoting sustainable development through trade Making trade and environment mutually supportive Providing adequate financial resources to developing countries Encouraging economic policies conducive to sustainable development
34
Earth Summit (1992): Deklarasi Rio
Terdiri dari 27 prinsip yang mengarahkan pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia 27 prinsip di antaranya: manusia adalah ‘pusat’ perhatian pembangunan; kewajiban ‘membangun’ dan ‘melindungi’ lingkungan; penurunan kemiskinan; prioritas pada negara terbelakang; partisipasi publik; peran wanita; dst.
35
Earth Summit (1992): the Statement of Forest Principles
Berisi prinsip-prinsip konsensus dalam Pengelolaan, Konservasi, dan Pembangunan Berkelanjutan dari semua tipe hutan
36
Earth Summit (1992): the United Nations Framework Convention on Climate Change
Dikenal dengan UNFCCC Perjanjian negara-negara tentang lingkungan internasional, khususnya Perubahan Iklim Tujuan: Mencegah interfensi manusia yang membahayakan iklim, spt. stabilisasi konsentrasi gas rumah kaca (GRK) UNFCCC: Iklim sebagai common resources Perkembangan: Protokol Kyoto (komitmen negara-negara untuk menurunkan emisi GRK) di tahun 1997
37
Earth Summit (1992): the United Nations Convention on Biological Diversity
Dikenal dengan CBD Perjanjian negara-negara tentang lingkungan internasional, khususnya Keragaman hayati Keragaman hayati sebagai common resources Tiga Tujuan: - The conservation of biological diversity. - The sustainable use of the components of biological diversity. - The fair and equitable sharing of the benefits arising out of the utilization of genetic resources
38
Millenium Summit (2000) Konferensi tingkat tinggi (KTT) tanggal 6-8 September 2000 di New York, diiukuti 189 pimpinan negara di dunia Membahas peran PBB di abad 21 Hasil: United Nations Millenium Declaration (ada 8 bab) Dari deklarasi tersebut diturunkanlah Millenium Development Goals (MDGs)
39
Millenium Summit (2000): MDGs
Di th 2015 disepakati untuk mencapai tujuan berikut: Eradicating extreme poverty and hunger, achieving universal primary education, Promoting gender equality and empowering women Reducing child mortality rates, Improving maternal health, Combating HIV/AIDS, malaria, and other diseases, ensuring environmental sustainability, and developing a global partnership for development
40
World Summit on Sustainable Development (2002)
26 Agt – 4 Sept 2002 di Johannesburg, Afrika Selatan Dikenal juga sebagai Earth Summit 2002 atau “Rio+10” Hasil: Deklarasi Johannesburg serta Kesepakatan Internasional yang dirangkum dalam Johannesburg Plan of Implementation (JPoI) sebagai rencana aksi
41
World Summit 2002: JPoI JPoI : Rencana implementasi World Summit tentang Pembangunan berkelanjutan, diantaranya rencana: Menurunkan kemiskinan Mengubah pola konsumsi dan produksi yang ‘tidakberkelanjutan’ Melindungi dan mengelola pembangunan sosial ekonomi berbasis SDA Pembangunan berkelanjutan di era globalisasi, bidang kesehatan, dan negara-negara di dunia Kerangka pengembangan kelembagaan untuk pembangunan berkelanjutan
42
World Summit 2012 (Rio+20) New York, 29 Mei-2 Juni 2012
Hasil: konsepsi “ekonomi hijau dalam konteks pembangunan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan”
43
Pembangunan Berkelanjutan
Konsep Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan
44
Bagaimana Pelaksanaan Konsep
Ketiga tujuan sama pentingnya (segitiga sama sisi) Ekonomi Ekosistem Sosial Amdal Penilaian sumberdaya Internalisasi dampak/eksternalitas Distribusi pendapatan Employment Targeted assistance Partisipasi Konsultasi Pluralisme
45
Tujuan Ekonomi dan Sosial
Upaya pencapaian Tujuan Ekonomi dan Sosial: Peningkatan kesempatan kerja Pemerataan hasil-hasil pembangunan (prioritisasi kepada kelompok/wilayah termajinalkan). Contoh konkrit: pemberian kesempatan berusaha dan mengembangkan usaha bagi masyarakat kecil melalui pinjaman modal dan/atau kemitraan, penyediaan fasilitas yang mampu meningkatkan kualitas SDM (pendidikan, kesehatan, pemberdayaan dan pelibatan masyarakat dalam pembangunan.
46
Tujuan Ekonomi dan Lingkungan
Contoh konkrit upaya pencapaian kedua tujuan ini: Analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) untuk setiap aktifitas pembangunan, digalakkannya keikutsertaan perusahaan dalam membangun masyarakat melalui implementasi corporate social responsibility (CSR)yang diperuntukkan bagi masyarakat sekitar/lokal.
47
Tujuan Sosial dan Lingkungan
Contoh Konkrit pencapaian kedua tujuan ini: Adanya partisipasi masyarakat dalam pembangunan – khususnya masyarakat sekitar sebagai pemanfaat sumberdaya alam dan lingkungan. Adanya konsultasi dengan stakeholders pembangunan pun harus dilaksanakan untuk memastikan bahwa pembangunan diterima pihak-pihak berkepentingan tersebut. Pengakuan dan penghormatan terhadap tradisi, nilai-nilai atau kearifan lokal juga perlu dilakukan sehingga terjadi harmonisasi sosial dan terhindarnya konflik. Company Logo
48
Komposisi Modal Pembangunan
Komposisi 4 tipe kapital dalam pembangunan berkelanjutan: SDA SD Buatan SDM SDSos SDA SD Buatan SDM SDSos Antar waktu
49
Pembangunan Berkelanjutan
Indikator Pembangunan Berkelanjutan
50
Indikator Pembangunan
Pengertian indikator: Ukuran yang mengindikasikan bahwa objek/subjek yang diamati tergolong dalam kategori yang telah ditentukan. Indikator pembangunan: ukuran yang mengindikasikan apakah pembangunan berhasil/gagal, dst. Paradigma pembangunan tradisional: indikator ekonomi saja: PDB/kapita Indikator pembangunan berkelanjutan: Sesuai dengan tujuan, akan ada indikator ekonomi, sosial, dan lingkungan
51
Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Indikator Sosial – Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Pengangguran: terkait dengan produktifitas tenaga kerja Distribusi pendapatan (tingkat ketimpangan) Tingkat/Kondisi Kemiskinan: (1) individu/rumahtangga: % pengeluaran untuk kebutuhan pokok ; rasio konsumsi barang/jasa ; berdasarkan garis kemiskinan (contoh BPS dan World Bank); kondisi rumah ; kondisi kesehatan dan pendidikan anggota rumahtangga , dst. (2) regional/wilayah: akses transportasi, komunikasi, air bersih; tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakatnya; kepadatan penduduk rendah dan tersebar; kelembagaan adat setempat belum berkembang; dst.
52
Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Indikator Ekosistem / Lingkungan: Kualitas lingkungan hidup dan Produktifitas sumberdaya alam Variabel untuk mengukur indikator lingkungan tingkat erosi relatif rata-rata. Erosi relatif=erosi aktual – erosi yang masih ditoleran oleh alam. Makin tinggi erosi, makin rendah kualitas lingkungan hidup Kesimbangan alam mengatur air (hidro orologis) Efesiensi pemanfaatan air Produksi biomas (hutan) dalam jangka waktu tertentu
53
Indikator Pembangunan Berkelanjutan
Institusi Dunia: UNDP, World Bank Human Development Index (HDI), Phisical Life Quality Index, Diamond development, poverty indicators Millenium Developmeny goals (MDGs) Berbagai indikator yang merupakan gabungan 3 tujuan di atas 22 Indikator untuk memantau pencapaian MDGs dikeluarkan oleh BPS.
54
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.