Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi"— Transcript presentasi:

1 Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA Kebijakan dan Strategi Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi dalam Penguatan Kelembagaan dan Akademik menuju PTS Sehat Berbasis Manajemen Mutu Pada Acara Rakerda Kopertis Wilayah VIII Tahun 2017 Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Labuan Bajo, 25 Februari 2017 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

2 POSISI DAYA SAING DAN INOVASI INDONESIA
1 2 3 POSISI DAYA SAING DAN INOVASI INDONESIA PERAN IPTEK-DIKTI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN INOVASI Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

3 POSISI DAYA SAING DAN INOVASI INDONESIA
Loading... 1 POSISI DAYA SAING DAN INOVASI INDONESIA Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

4 GLOBAL COMPETITIVENESS INDEX – INDONESIA 2016 - 2017
Ranked 41 of 138 Countries 1st pillar: Institutions 4.1 2nd pillar: Infrastructure 4.2 3rd pillar: Macroeconomic environment 5.5 4th pillar: Health and primary education 5.3 5th pillar: Higher education and training 4.5 6th pillar: Goods market efficiency 4.4 7th pillar: Labor market efficiency 3.8 8th pillar: Financial market development 4.3 9th pillar: Technological readiness 3.5 10th pillar: Market size 5.7 11th pillar: Business sophistication 12th pillar: Innovation 4.0  Indicators Score Ranking 1. Secondary education enrollment 82.5 92 2. Tertiary education enrollment 31.1 82 3. Quality of the educatioAn system 4.4 39 4. Quality of math and science education 53 5. Quality of management schools 4.5 49 6. Internet access in schools 4.9 43 7. Availability of specialized training services 4.7 8. Extent of staff training 34  Indicators Score Ranking 9th pillar: Technological readiness 3.5 91 Availability of latest technologies 4.7 73 Firm-level technology absorption 5.0 39 FDI and technology transfer 4.6 60  Indicators Score Ranking 12th pillar: Innovation 4.0 31 Capacity for innovation 4.7 32 Quality of scientific research institutions 4.4 41 Company spending on R&D 26 University-industry collaboration in R&D 28 Gov’t procurement of advanced tech products 4.3 12 Availability of scientists and engineers 4.5 38 PCT patents, applications/million pop.* 0.1 99 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

5 GLOBAL INNOVATION INDEX – INDONESIA 2016 (WIPO)
Ranked 88 of 128 Countries Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

6 GLOBAL INNOVATION INDEX – INDONESIA 2016 (WIPO)
Innovation Input Sub Index Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

7 GLOBAL INNOVATION INDEX – INDONESIA 2016 (WIPO)
Innovation Output Sub Index Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

8 2 PERAN IPTEK-DIKTI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

9 Arah Pembangunan Nasional Jangka Panjang
Penciptaan nilai tambah berbasis keunggulan kompetitif (SDA + SDM + IPTEK) VISI Pembangunan RPJM N25 Rencana Jangka Panjang Nasi onal 2025 RPJMN Tahun Tahun RPJMN Tahun Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek RPJMN Tahun Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yg aman dan damai, yg adil dan demokratis dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, memperkuat daya saing perekonomian Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

10 RIPTEK dalam Sistem Pembangunan Nasional
Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

11 Fungsi dan Tujuan Perguruan Tinggi UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012
Fungsi (Pasal 4, ayat b) Mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma; Tujuan (Pasal 5, ayat b,c) Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa; Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia; dan terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pasal 47 (ayat 4) Pemerintah memberikan penghargaan atas hasil Pengabdian kepada Masyarakat yang diterbitkan dalam jurnal internasional, memperoleh paten yang dimanfaatkan oleh dunia usaha dan dunia industri, dan/atau teknologi tepat guna.

12 Struktur Organisasi enterian Rist ek dan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi MENTERI RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI Referensi : Peraturan Menteri Ristek Dikti No. 15/2015 1. 2. 3. Bidang Akademik; Bidang Infrastruktur Bidang Relevansi dan Produktivitas STAF AHLI Inspektorat Jenderal Sekretariat Jenderal Sekretariat Inspektorat Jenderal Biro Perencanaan Biro SDM Biro Keuangan dan Umum Biro Biro Inspektorat I Inspektorat II Inspektorat III Hukum dan Organisasi Kerjasama dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Sekretariat Direktorat Jenderal Sekretariat Direktorat Jenderal Sekretariat Direktorat Jenderal Sekretariat Direktorat Jenderal Sekretariat Direktorat Jenderal Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Direktorat Karier dan Kompetensi SDM Direktorat Sistem Riset dan Pengembangan Direktorat Pembelajaran Direktorat Sistem Inovasi Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi dan Lembaga Penunjang Lainnya Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi Direktorat Kualifikasi SDM Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Kemahasiswaan Direktorat Inovasi Industri Direktorat Sarana dan Prasarana Direktorat Pengembangan Teknologi Industri Direktorat Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Direktorat Penjaminan Mutu Direktorat Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kelompok Jabatan Fungsional enterian Rist Pusat ek dan Pusat Pusat Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kem Data dan Informasi Iptek Dikti Penelitian Iptek Pendidikan PT PP Iptek dan Pelatihan LLPT/ Kopertis LBM Dikti EIJKMAN

13

14 Arah Kebijakan Kemenristek
Dikti Arah: Meningkatkan tenaga terdidik dan terampil berpendidikan tinggi. Meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan lembaga litbang. Meningkatkan sumber daya litbang dan pendidikan tinggi yang berkualitas. Meningkatkan produktivitas penelitian dan pengembangan. Meningkatkan inovasi bangsa. Fokus bidang utama : Pangan, Energi, Teknologi dan Manajemen Transportasi, Teknologi Infomasi dan Komunikasi, 5.Teknologi Pertahanan dan Keamanan, 6.Teknologi Kesehatan dan Obat, dan 7.Material Maju. Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

15 Renstra Kemenristekdikti
CHANGE Business not as usual: Skilled workers, entrepreneurs inovation

16 Tujuan Strategis Kemenristekdikti 2015-2019
Sasaran Strategis Meningkatnya relevansi, kualitas dan kualitas sumber daya manusia berpendidikan tinggi, serta kemampuan iptek dan inovasi untuk keunggulan daya saing bangsa Meningkatnya kualitas pembelajaran dan mahasiswa pendidikan tinggi Meningkatnya kualitas kelembagaan Iptek & Dikti Meningkatnya relevansi, kualitas & kuantitas Sumber Daya Iptek dan Dikti Meningkatnya relevansi & produktivitas Riset dan Pengembangan 1 2 3 4 5 Menguatnya kapasitas inovasi IKU Kemenristekdikti Indeks Inovasi Indeks Perguruan Tinggi Indek Reformasi Birokrasi

17

18 Kreteria Penilaian Klasifikasi & Pemeringkatan PT
Kwalitas SDM Kwalitas kegiatan Kemahasiswaan Kwalitas Manajemen Kualitas Riset dan Publikasi 5. Entrepreneurship & Innovation Belum menjadi kriteria penjaminan mutu & kriteria penilaian klasifikasi & pemeringkatan PT Entrepreneurship & Innovation

19 3 STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN INOVASI
Loading... 3 STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN INOVASI Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

20 AGENDA PENGUATAN INOVASI
1. Flagship Program dan Konsorsium Inovasi Harmonisasi Kebijakan dan Program Pengembangan Instrumen Kebijakan (Innovation Support) Diseminasi dan Intermediasi Kerjasama Internasional 5 (Lima) Agenda Utama Penguatan Inovasi 2. 3. 4. 5. Peran /PPeenncdiapntaaaannPNeimlaei rintah Tambah Penguasaan ITPinTgEkKat Ketergantungan Impor Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

21 INOVASI EDQUIST, 2001, 1999 Clark dan Guy, 1997 OECD, 1999
Rosenfeld, 2002 UU No. 18/2002 Inovasi adalah ciptaan-ciptaan baru (dalam bentuk materi maupun intangible) yang memiliki nilai ekonomi yang berarti (signifikan), yang umumnya dilakukan oleh perusahaan atau kadang-kadang oleh para individu; Inovasi adalah aplikasi komersial yang pertama kali dari suatu produk atau proses yang baru; Inovasi merupakan suatu proses kreatif dan interaktif yang melibatkan kelembagaan pasar dan non pasar; Inovasi adalah transformasi pengetahuan kepada produk, proses dan jasa baru, tindakan menggunakan sesuatu yang baru; Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada kedalam produk atau proses produksi; DEFINISI INOVASI Sumber : Taufik, Tatang 2005 INOVASI Menciptakan Sesuatu Yang Baru Menghasilkan Hanya Ide-Ide baru Menghasilkan Ide, metode, alat baru Memperbaiki yang sudah ada Menyebarkan ide-ide baru Mengadopsi sesuatu yang baru yang sudah dicoba secara sukses di tempat lain Sumber : Fontana, Avanti 2009

22 Transformasi Paradigma
Perluasan Arti dan Makna INOVASI dalam Peraturan Per-UU-an UU No. 18 Tahun 2002 DRAFT RUU “Pengganti” UU 18/2002 memaknai inovasi sebagai “kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan Iptek yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi “ Sedangkan RUU “Pengganti” memaknai inovasi sebagai “kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan dan/atau perekayasaan yang menghasilkan kebaruan yang diterapkan dan bermanfaat secara komersial, ekonomi dan atau sosial budaya” PARADIGMA BARU “INOVASI” : INOVASI tidak hanya untuk kepentingan ekonomi dan komersialisasi tetapi juga untuk kepentingan sosial budaya yang lebih luas

23 KERANGKA INOVASI NASIONAL
TRIGGER (INSENTIF) Potensi Nasional (Litbang, SDA, SDM dll) Menjadi pendorong kekuatan ekonomi nasional. Inovasi Masyarakat BUMD/BUMN Investor PT LPNK Lemlit ESDM RISTEKDIKTI Perindustrian dll PENGIKAT (Kebijakan Nasional) KESAMAAN LANGKAH

24 TRL (Technology Readiness Levels)

25 Mempertemukan “SUPPLY” dan “DEMAND” dalam Inovasi dan Teknologi
DAYA SAING NASIONAL SISTEM PRODUK AKADEMISI + R&D DUNIA USAHA Ditjen Belmawa Ditjen Kelemb. Iptekdikti Ditjen SDID TRL 1,2,3,4 TRL 5 TRL 6 TRL 7 TRL 8 TRL 9 Pengguna Teknologi Penghasil Teknologi “LEMBAH KEMATIAN” Sinergi consulting Kesenjangan Ditjen Riset & Pengembangan Ditjen Penguatan Inovasi

26

27 DIREKTORAT JENDERAL RISET DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI
SKEMA PENDANAAN PROGRAM INSENTIF RISET DAN INOVASI DIREKTORAT JENDERAL RISET DAN PENGEMBANGAN DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI RISET DASAR RISET TERAPAN RISET PENGEMBANGAN DAN INOVASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 INSENTIF INSINAS (PERGURUAN TINGGI) INSENTIF INSINAS (LPNK/LPK) INSENTIF PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INDUSTRI INSENTIF INOVASI INDUSTRI INSENTIF INOVASI PERGURUAN TINGGI INSENTIF PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI INSENTIF CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI PERGURUAN TINGGI INSENTIF INKUBASI BISNIS Klaster Inovasi MENUJU HILIRISASI DAN KOMERSIALISASI UJI ALPHA (α) 1. Pengembangan purwarupa (prototype) 2. Replikasi 3. Uji laboratorium UJI BETA (β) Uji Lapangan (lingkungan pengguna/nyata) Pengembangan Lanjut DIFUSI 1. Aplikasi di pengguna 2. Komersialisasi awal 3. Pengembangan pasar 4. Komersialisasi lanjut EKSPLORASI 1. Ide/Konsep 2. Riset Eksplorasi 3. Feasibility/Scanning

28 STRATEGI INOVASI: Balanced Demand Driven dan Supply Push
Market identified Take to market Supply Push Basic Research Take to market Market to be identified Tecnology Product Development Research Innovation Support: sertifikasi, uji, standarisasi, pilot scale, trial productin, insentif, regulasi 2-3 Years Technology Many years of RnD Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

29 Pendekatan Kesisteman Pengorganisasian Penguatan Inovasi Nasional
Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Sistem Inovasi P e n g uI an ot av na si N a si Penciptaan Nilai Tambah dan produktifitas Ekonomi, Publik dan Akademik untuk peningkatan daya saing bangsa Sekretariat Direktorat Jenderal Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Inovasi Industri Direktorat Sistem Inovasi Direktorat Inovasi Industri Dukungan Manajemen Direktorat Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Penguatan Inovasi Nasional dikelola seocara holistik dan integratif sebagai sebuah sistem yang “beroperasni” berdasarkan roadmap pengembangan yang terarah secara foakus, konsisten serta berkelanjutan untuk mendukung penl iptaan nilai tambah menuju penguatan daya saing dan kemandirian bangsa. c Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

30 PLATFORM PENGUATAN INOVASI
REGULATING EMPOWERING EXECUTING Perumusan dan Penetapan Kebijakan, Harmonisasi Kebijakan Sektoral Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas, Mediasi, Difusi dan Diseminasi, Standarisasi, Sertifikasi. Pendanaan Inovasi: Kolaborasi dg Industri, Start-Up, Klaster Inovasi, Teaching Industry Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

31 PROGRAM PENGUATAN INOVASI KEMENRISTEK DIKTI
INSENTIF INOVASI INDUSTRI INSENTIF INOVASI PERGURUAN TINGGI INSENTIF PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI INSENTIF CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI PERGURUAN TINGGI INSENTIF INKUBASI BISNIS KLASTER INOVASI KEBIJAKAN INOVASI

32 TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PERTAHANAN DAN KEAMANAN
MODEL INSENTIF PENGUATAN INOVASI BIDANG FOKUS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PERTAHANAN DAN KEAMANAN ENERGI TRANSPORTASI PANGAN KESEHATAN OBAT BAHAN BAKU MATERIAL MAJU INSENTIF PENGAUATN INOVASI INOVASI INDUSTRI INOVASI PERGURUAN TINGGI CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI DARI PERGURUAN TINGGI PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI DARI PERGURUAN TINGGI INKUBASI BISNIS TEKNOLOGI INDUSTRI/LPNK/LPK/PT PERGURUAN TINGGI BERBADAN HUKUM (PTNBH) LPPM PTN/PTS LEMBAGA INKUBATOR PTN/PTS LEMBAGA INKUBATOR UMUM/SWASTA HILIRISASI DAN KOMERSIALISASI

33 KERANGKA PIKIR KEBIJAKAN dan PROGRAM SISTEM INOVASI
Intermediasi Kekayaan intelektual (intellectual property), Pembelajaran berorientasi industri (teaching industry), Mobilitas dosen ke industri (mobility of lecturers to industry), Pelayanan jasa ilmu pengetahuan dan teknologi (science and technology services) Lisensi (licence), Inkubasi (incubation), Publikasi (publication), Sertifikasi (certification) dan Standarisasi (standardization) Penetapan Prioritas Pengembangan Klaster Inovasi Berbasis Potensi Daerah (& Prakarsa Penetapan Klaster Hilirsasi Kebijakan Source Sharing Kriteria Produk Inovasi Audit Teknologi Double Tax Deduction Pemanfaatan Purwarupa Pengembangan Kapasitas Mobilisasi SDM Pengembangan dan Pemberdayaan Wahana Inovasi Sistem Inovasi Nasional Kebijakan SINas dan Kebijakan SIDa Pengukuran Indeks Daya Saing Daerah Integrasi Sistem Informasi Inovasi Database Inovasi Nasional (Database, Produk & Manajemen Sistem Informasi)

34 Konsep Pengembangan Teaching Industry
(*) Pemerintah Republik Indonesia (Kementerian Keuangan, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Ristek & Dikti) Perguruan Tinggi Lembaga Litbang Industri/Pabrik Insentif pajak Pemenuhan kebutuhan anggaran market driven, foresight technology., revenue SDM ahli, teknologi, kebutuhan spesifik order/load kapasitas Peran PT/Litbang : Memenuhi fixed cost Teknologi dan SDM ahli Kapasitas produksi/ “fabrication lab” Nilai Tambah Nasional Pemenuhan kebutuhan dalam negeri Peningkatan TKDN (daya saing dan kemandirian industri) Pengembangan dan pemenuhan tenaga kerja trampil Peningkatan ekspor produk DN Peran Industri : Pemberi order (load) Quality control “Bapak angkat” Informasi dinamika pasar Pengadaan pemerintah (*) Teaching Industry, dikembangkan sesuai target pembangunan bidang/sektor

35 PTNBH MELAKSANAKAN SELEKSI INTERNAL
SKEMA INSENTIF INOVASI PERGURUAN TINGGI DIRJEN PENGUATAN INOVASI MENGIRIMKAN SURAT KE PTNBH AGAR PTNBH MELAKUKAN SELEKSI PROPOSAL SECARA INTERNAL PTNBH MELAKSANAKAN SELEKSI INTERNAL PTBH MENGIRIMKAN HASIL SELEKSI INTERNAL KE SEKRETARIAT INOVASI PERGURUAN TINGGI PROSES PENGAJUAN KONSORSIUM PERGURUAN TINGGI/POLITEKNIK DAN LEMBAGA LITBANG PERGURUAN TINGGI SEBAGAI LEADER INDUSTRI DAN DUNIA USAHA PENDANAAN, REGULASI, DEREGULASI, INFRASTRUKTUR TINGKAT KESIAPTERAPAN TEKNOLOGI (TKT) PROGRAM INOVASI INDUSTRI RISET DASAR RISET TERAPAN RISET PENGEMBANGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 HASIL RISET SAMPAI PROTIPE PROTOTIPE KE INDUSTRI TUJUAN : MEMBANGUN INDUSTRI BERBASIS TEKNOLOGI YANG BERFUNGSI SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN SKALA INDUSTRI DAN MENDORONG HASIL-HASIL INOVASI PERGURUAN TINGGI KE INDUSTRI LUARAN : DALAM 3 ATAU 4 TAHUN KEDEPAN DIHASILKAN INDUSTRI BERBASIS TEKNOLOGI YANG BERFUNGSI SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN DAN MENDORONG HASIL-HASIL INOVASI PERGURUAN TINGGI KE INDUSTRI

36 CONTOH PRODUK INOVASI INDUSTRI
PENERIMA INSENTIF INOVASI INDUSTRI 2016

37 BASED LINE 2016 Dukungan Pendanaan R & D  Inovasi

38 Supply-Chain: Inovasi Teknologi Implan Tulang Stainless Steel (PT
Supply-Chain: Inovasi Teknologi Implan Tulang Stainless Steel (PT. Zenith Almart dan PTM-BPPT) UJI ALPHA (α) 1. Pengembangan purwarupa (prototype) 2. Replikasi 3. Uji laboratorium UJI BETA (β) Uji Lapangan (lingkungan pengguna/nyata) Pengembangan Lanjut DIFUSI 1. Aplikasi di pengguna 2. Komersialisasi awal 3. Pengembangan pasar 4. Komersialisasi lanjut / Penjualan produk ke RS seluruh Indonesia Prosedur standar produksi ALKES Riset trial production Pembangunan fasilitas produksi Sampling produk untuk sertifikasi Ijin produksi implan PT. Zenith BPPT PT. Zenith PTM-BPPT Dinkes Jatim RS Orthopedi Dinkes Jatim PT. Zenith PT. Zenith PTM-BPPT PT. Zenith PTM-BPPT PT. Zenith Distributor Alkes LKPP Uji produk ke pasien bedah tulang Penjualan produk untuk pasien BPJS Testing Trial produksi perdana implan

39 Kebutuhan teknologi pada rantai produksi klaster inovasi beras
Regulasi Riset dan pengembangan Infrastruktur Manajemen usaha pendampingan Kebijakan insentif

40 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
REPUBLIK INDONESIA PENGUATAN INOVASI NASIONAL DALAM UPAYA MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN DAN DAYA SAING BANGSA TERIMAKASIH Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi – Kementerian Ristek dan Dikti Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti


Download ppt "Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google