Chapter 07 Desain Pengukuran Sikap dan Teknik Pembuatan Skala

Presentasi berjudul: "Chapter 07 Desain Pengukuran Sikap dan Teknik Pembuatan Skala"— Transcript presentasi:

1 Chapter 07 Desain Pengukuran Sikap dan Teknik Pembuatan Skala

2 Desain Pengukuran Sikap dan Teknik Pembuatan Skala
Wednesday, September 19, 2018Wednesday, September 19, 2018Wednesday, September 19, 2018 Skala Likert Skala Thurstone 3. Skala Guttman 4. Skala Semantic Deferensial 5. Skala Rating

3 Skala Likert Wednesday, September 19, 2018Wednesday, September 19, 2018Wednesday, September 19, 2018 Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Contoh: Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara harapkan. Pelayanan di Rumah sakit : X a. Sangat setuju skor 5 b. Setuju skor 4 c. Tidak ada pendapat skor 3 d. Tidak setuju skor 2 e. Sangat tidak setuju skor 1

4 Skala Guttman Wednesday, September 19, 2018Wednesday, September 19, 2018Wednesday, September 19, 2018 Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif. Misalnya : Ya Tidak Baik Buruk Pernah Belum Pernah Punya Tidak Punya

5 Skala Semantik Deferensial
Wednesday, September 19, 2018Wednesday, September 19, 2018Wednesday, September 19, 2018 Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinum dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan. Contoh: Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah sakit ini ? … Pelayanan di rumah sakit 1. Sangat Buruk 5. Sangat Baik

6 Skala Rating Contoh: Kenyaman ruang loby Bank CBA: 5 4 3 2 1
Wednesday, September 19, 2018Wednesday, September 19, 2018Wednesday, September 19, 2018 Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif. Contoh: Kenyaman ruang loby Bank CBA: Kebersihan ruang parkir Bank CBA:

7 SKALA PENGUKURAN Pertemuan ketujuh Skala pengukuran amat bervariasi. Skala yang sederhana (simple scale) adalah satu skala yang digunakan untuk mengukur beberapa karakteristik. Pemilihan skala tergantung dari ciri-ciri yang mendasari konsep dan antisipasi peneliti terhadap penggunaan variabel yang digunakan dalam tahap analisis data.

8 VALIDITAS Skala pengukuran dikatakan valid, apabila melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Secara konseptual, dibedakan 3 macam jenis validitas (Sekaran), yaitu:validitas isi (content validity),validitas yang berkaitan dengan kriteria (criterion-related validity), dan validitas konstruk (construct validity). Pertemuan ketujuh

9 Dengan kata lain, untuk memilih skala yang sesuai, peneliti harus memilih peralatan yang dapat mengukur secara tepat dan konsisten apa yang harus diukur untuk mencapai tujuan perusahaan. Proses ini disebut evaluasi skala pengukuran. Pertemuan ketujuh Dalam mengevaluasi skala pengukuran, perlu diperhatikan: 1.Validitas 2.Reliabilitas

10 Validitas Isi (content Validity)
Pertemuan ketujuh Memastikan bahwa ukuran telah cukup memasukan sejumlah item yang representatif dalam menyusun sebuah konsep. Dengan kata lain adalah sebuah fungsi yang menunjukkan seberapa baik dimensi dan elemen sebuah konsep digambarkan. Face validity menunjukkan sebuah item mengukur sebuah konsep.

11 Validitas yang Berkaitan dengan Kriteria
Pertemuan ketujuh Validitas ini terjadi ketika sebuah ukuran membedakan individual pada kriteria yang akan diperkirakan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menetapkan concurrent validity atau predictive validity. Concurrent validity terjadi ketika skala yang ditetapkan dapat membedakan individual yang telah diketahui berbeda, sehingga skor untuk masing- masing instrumen harus berbeda. Predictive validity menunjukkan kemampuan sebuah instrumen pengukuran dalam membedakan individu dalam kriteria masa depan.

12 Validitas Konstruk (construct validity)
Pertemuan ketujuh Membuktikan seberapa bagus hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran sesuai dengan teori dimana pengujian dirancang. Hal tersebut dinilai dengan convergent validity dan discriminant validity. Convergent validity terjadi ketika skor yang dihasilkan oleh dua buah instrumen yang mengukur konsep yang sama memiliki korelasi yang tinggi.

13 Discriminant validity terjadi ketika berdasarkan teori, dua buah variabel diperkirakan tidak berkorelasi,dan skor pengukuran juga menunjukkan tidak berkorelasi secara empiris. RELIABILITAS Menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran) Pertemuan ketujuh

14 Reliabilitas mencakup dua hal utama, yaitu: stabilitas ukuran dan konsistensi internal ukuran (Sekaran). Pertemuan ketujuh Stabilitas Ukuran Menunjukkan kemampuan sebuah ukuran untuk tetap stabil atau tidak rentan terhadap perubahan situasi apapun. Kestabilan ukuran dapat membuktikan kebaikan (goodness) sebuah ukuran dalam mengukur sebuah konsep.

15 JENIS-JENIS VALIDITAS
DESKRIPSI -CONTENT VALIDITY -FACEVALIDITY -CRITERION-RELATED VALIDITY -CONCURRENT VALIDITY -PREDICTIVE VALIDITY -Apakah ukuran telah cukup mengukur konsep? -Apakah” ahli “mengesankan bahwa instrumen telah mengukur apa yang seharusnya diukur? -Apakah ukuran dibedakan sehingga dapat membantu dalam memprediksi variabel kriteria? -Apakah ukuran dibedakan sehingga dapat membantu dalam memprediksi variabel kriteria saat ini? -Apakah ukuran dibedakan sehingga dapat membantu dalam memprediksi variabel kriteria masa depan? Pertemuan ketujuh

16 Apakah instrumen yang ada sesuai dengan konsep teori?
VALIDITAS DESKRIPSI CONSTRUCT VALIDITY Apakah instrumen yang ada sesuai dengan konsep teori? CONVERGENT VALIDITY Apakah kedua instrumen dalam mengukur konsep berkorelasi tinggi? DISCRIMINANT VALIDITY Apakah ukuran memiliki korelasi rendah dengan variabel yang seharusnya tidak berhubungan dengan variabel? Pertemuan ketujuh

17 Thank You !