Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Nilai Kebudayaan : Pola Kebudayaan dan Persepsi Budaya

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Nilai Kebudayaan : Pola Kebudayaan dan Persepsi Budaya"— Transcript presentasi:

1 Nilai Kebudayaan : Pola Kebudayaan dan Persepsi Budaya
Komunikasi Antar Budaya Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya

2 Individu mencoba memahami realitas fisik dan sosialnya
Proses seleksi, organisasi dan interpretasi data dengan cara yang memungkinkan kita untuk memahami dunia Aspek psikologid dari persepsi yang membantu individu memahami komunikasi antar budaya Individu mencoba memahami realitas fisik dan sosialnya Persepsi?

3 Perception and Culture
Budaya mempengaruhi persepsi melalui dua konsep, yaitu : 1. Seleksi stimuli yang dipersepsikan. Proses ini terjadi ketika kita menseleksi stimuli dengan memberikan perhatian pada stimuli tersebut, dan budaya mempengaruhi apa yang akan kita perhatikan dan kita persepsi 2. Proses penentuan persepsi berdasarkan budaya. Kita memberikan makna bagi tiap hal yang kita persepsikan berdasarkan latar belakang budaya kita

4 Kepercayaan Kepercayaan merupakan sistem penyimpanan bagi esensi pengalaman individu yang telah lalu, termasuk pemikiran, memori, dan interpretasi terhadap peristiwa. Kepercayaan dibentuk oleh budaya individu Kepercayaan menjadi penting karena dianggap sebagai sebuah kebenaran Kepercayaan biasanya terefleksikan melalui tindakan dan perilaku komunikasi

5 Sumber gambar : http://bogor. tribunnews

6 Sumber gambar : http://news. abs- cbn
Sumber gambar : cbn.com/lifestyle/07/03/16/joey-meads- husband-comes-out-as-a-trans-woman Sumber gambar : and-style/17369-joey-mead-king-fashion-queen

7 Exploring Values Salah satu fungsi utama dari kepercayaan adalah hal tersebut membentuk dasar nilai yang memberikan aturan untuk membuat keputusan dan menyelesaikan konflik Nilai menjadi penting karena meliputi sebuah sistem yang merepresentasikan apa yang diharapkan, diperlukan dan apa yang terlarang

8 Beberapa Topics yang berkaitan dengan Nilai (Hofstede )
Baik vs Buruk Bahaya vs Aman Jelek vs Cantik Abnormal vs Normal Irasional vs Rasional Kotor vs Bersih Wajar vs Tidak wajar Tidak alami vs Alami Moral vs Imoral

9 Tiga jenis Nilai Nilai Primer Nilai Sekunder Nilai Tertier

10 Nilai Budaya Nilai merupakan aspek penting dari budaya yang ditansmisikan melalui berbagai sumber (keluarga, sejarah, teman, media, sekolah, dll) dan cenderung luas, menetap dan stabil Nilai diprogram sejak awal kehidupan kita , oleh karena itu kadang dapat dianggap irasional terutama saat dilihat oleh orang lain dari budaya yang berbeda Oleh karena itu nilai harus dipelajari di dalam konteks budaya tertentu.

11 Tradisi Palang Pintu pada Pernikahan Suku Betawi Sumber gambar :

12 Pola Kebudayaan/Cultural Pattern
Sebuah sistem budaya dan nilai yang berfungsi sebagai panduan masyarakat untuk mempersepsi berbagai hal yang terjadi di dunia Pola kebudayaan memberikan kontribusi terhadap berbagai cara kita melihat dunia dan hidup di dunia ini Pola kebudayaan ini berguna untuk mempelajari komunikasi antar budaya karena pola ini memberikan gambaran akan perilaku sebuah kelompok masyarakat

13 HAMBATAN DALAM PENGGUNAAN POLA KEBUDAYAAN

14 Budaya tidak dapat menggambarkan karakteristik seluruh anggota masyarakat
Tidak semua anggota masyarakat memiliki karakteristik yang sama, terdapat berbagai faktor pembeda, seperti umur, gender, status sosial ekonomi, pengalaman pribadi. “Lessons learned at such early ages become an integral part of thinking and behavior (Lynch & Hanson)

15 Pola Kebudayaan Dinamis
Kebudayaan dan nilai yang menyertainya selalu berubah dan beradaptasi dengan perkembangan zaman Contoh : Persamaan peran antara laki-laki dan perempuan dimana perempuan menjadi tulang punggung keluarga dan kaum laki menjadi Bapak Rumah Tangga

16 Pola Kebudayaan Dapat Bertentangan
Ada banyak kondisi dimana banyak nilai yang bertentangan ditemukan dalam sebuah kelompok masyarakat. Contohnya di Amerika Serikat yang mempercayai semua manusia memiliki derajat yang sama, masih banyak ditemukan perilaku rasisme yang diberikan pada suatu kelompok masyarakat tertentu.

17 Jenis-jenis pola kebudayaan

18 5 Value Dimensions (Hofstede)
Hofstede menggunakan data statistik dalam mengamati nilai-nilai budaya Dari data statistik tersebut dia mengelompokkan budaya berdasarkan 5 dimensi nilai

19 Individual and Collective Orientation
Mengutamakan kepentingan pribadi dan keinginan individu Kesuksesan individu menjadi tujuan utama Keluarga inti Contoh : Amerika Serikat, Eropa Barat Mengutamakan kepentingan kelompok Seseorang dianggap sukses apabila ia dapat meningkatkan kesejahteraan kelompoknya Keluarga besar Contoh : negara- negara Asia dan Amerika Latin

20 Peringkat Negara dengan Nilai Individualisme/Kolektivisme
1 AMERIKA SERIKAT 2 AUSTRALIA 3 INGGRIS 4 CANADA 5 BELANDA 47 PAKISTAN 48 INDONESIA 49 COLOMBIA 50 VENEZUELA Makin tinggi peringkatnya sebuah negara, maka tingkat individualismenya sangat tinggi (Geert Hofstede, 2001)

21 Uncertainty Avoidance
High-Uncertainty Avoidance Low – Uncertainty Avoidance Mempercayai bahwa ada banyak bahaya dalam kehidupan bernegara sehingga masyarakat harus diproteksi dengan peraturan, struktur sosial, dan berbagai organisasi formal Mempercayai kebebasan masyarakat dalam menjalani kehidupannya sendiri Masyarakatnya kaku dan sebagian besar taat peraturan sehingga tingkat stressnya tinggi Masyarakat lebih santai dan berani mengambil resiko Banyak peraturan mengikat yang diberikan pemerintah kepada masyarakatnya Peraturan yang diberikan tidak mengikat masyarakat Resisten terhadap perubahan Toleran terhadap perubahan

22 Peringkat Negara dengan Tingkat Uncertainty-Avoidance
1 YUNANI 2 PORTUGAL 3 GUATEMALA 4 URUGUAY 5 BELGIA 41 INDONESIA 42 CANADA 43 AMERIKA SERIKAT 44 FILIPINA Negara-negara dengan high uncertainty avoidance adalah negara-negara yang berada di peringkat atas

23 Power Distance High Power Distance Low Power Distance
Meyakini bahwa manusia terlahir di dunia ini sesuai dengan tempatnya sehingga ada manusia yang lebih tinggi derajatnya dari yang lain Semua manusia dilahirkan sama, tidak ada yang derajatnya lebih tinggi dari yang lain Hierarki Sosial terlihat jelas Hierarki sosial tidak terlihat dan cenderung dileminasi dalam kehidupan bermasyarakat Kekuasaan terpusat pada satu orang/kelompok/lembaga Kekuasaan menyebar dalam sebuah organisasi

24 Peringkat Negara dengan Power Distance
1 MALAYSIA 2 GUATEMALA 3 PANAMA 4 FILIPINA 5 MEXICO 49 IRLANDIA 50 NEW ZEALAND 51 DENMARK 52 AUSTRIA Negara-negara dengan high power distance adalah negara-negara yang berada di peringkat atas

25 Masculinity/Feminimity
FEMININITY Berorientasi kepada laki-laki Berorientasi kepada persamaan peran antara laki-laki dan perempuan Kurang mempercayai persamaan hak antara laki-laki dan perempuan Ada persamaan hak antara laki-laki dan perempuan

26 Peringkat Negara dengan Masculinity/Feminimity
1 JEPANG 2 AUSTRIA 3 VENEZUELA 4 ITALIA 30 INDONESIA 31 AFRIKA SELATAN 32 TURKI 33 TAIWAN 34 PANAMA Negara-negara yang berorientasi kepada maskulinitas adalah negara-negara yang berada di peringkat atas

27 Long & Short-Term Orientation
LONG TERM ORIENTATION SHORT TERM ORIENTATION Menghargai tradisi dan nilai-nilai budaya Tidak terlalu menghargai tradisi dan nilai-nilai budaya Menghormati perbedaan status dan jabatan Tidak terlalu memperdulikan status dan jabatan Mentaati peraturan dan setia bekerja di satu perusahaan untuk waktu yang lama Mudah berpindah tempat kerja, mencari tempat yang memberikan imbalan paling besar Cina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan Amerika, Inggris, Canada

28 High context orientation& low context orientation (Edward t. Hall)

29 High-context & Low-context Orientations (Edward T. Hall)
High-Context Orientation Low-Context Orientation Masyarakatnya homogen Masyarakat heterogen Tradisional Modern Cara penyampaian pesan lebih penting daripada isi pesan Isi pesan lebih penting daripada cara penyampaiannya Komunikasi lebih banyak dilakukan dengan komunikasi non-verbal Komunikasi verbal Komunikasi dilakukan secara tidak langsung, implisit Komunikasi dilakukan secara langsung, eksplisit Jepang, Cina, Korea, Arab Swiss, Jerman, Amerika Serikat, Inggris

30 Face and facework (Stella Ting-Toomey)
Face : merupakan penggambaran dari konsep diri yang ingin disampaikan kepada orang lain, bagaimana kita ingin orang lain memandang kita Facework : merupakan konstruksi dan komunikasi melalui wajah. Facework menggambarkan berbagai tindakan yang kita lakukan untuk mengkonstruksi wajah agar mendapatkan ekspresi yang sesuai dengan keinginan kita Contoh : Ketika dipanggil untuk job interview, kita ingin menampilkan diri sebaik mungkin (face) dengan menggunakan baju yang paling bagus dan datang tepat waktu. Saat interview berlangsung, posisi duduk kita tegak, melakukan kontak mata, menjawab pertanyaan dengan bahasa formal dan sopan. Sikap kita ini merupakan facework karena kita ingin memberikan impresi yang baik kepada pihak yang meng-interview kita

31 Face and Facework dalam Budaya Individualistik
Dalam budaya individualistik, individu cenderung memperdulikan bagaimana mereka menampilkan diri mereka (face) Face yang ditampilkan seseorang biasanya sesuai dengan karakteristik mereka dan tidak tergantung dengan orang lain Facework yang ditampilkan individu pada budaya ini cenderung natural

32 Face and Facework dalam Budaya Kolektivis
Dalam budaya ini Face ditampilkan sesuai dengan nilai yang dianut oleh anggota kelompok. Facework juga dilakukan sebaik mungkin. Menampilkan wajah dan bersikap sopan merupakan facework yang harus dilakukan seorang individu agar tetap menjadi anggota dari sebuah kelompok.

33 Thank you and see you next week....


Download ppt "Nilai Kebudayaan : Pola Kebudayaan dan Persepsi Budaya"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google