Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Surakarta

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Surakarta"— Transcript presentasi:

1 Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Surakarta - 2015
SISTEM PERKEMIHAN Oleh: Gita Kostania Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Surakarta

2 Sub Materi / Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa dapat: Menyebutkan pengertian sistem perkemihan Menguraikan susunan sistem perkemihan dan fungsinya Menjelaskan komposisi, sifat, ciri, dan mikturisi dari urin 9/21/2018 Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K

3 Sitem Perkemihan / Urinaria
Pengertian Sistem urinaria  sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin  produk2 sisa dari tubuh (metabolisme) Pada manusia, sistem ini terdiri atas  dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua otot sphincter, dan uretra Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

4 Anterior – Posterior View
Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

5 Susunan Sistem Perkemihan dan Fungsinya
Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

6 Ginjal Ginjal  organ ekskresi dalam vertebrata (T12 hingga L3) yang berbentuk mirip kacang  jumlah 2 di kanan dan kiri, di bawah hati dan limpa Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri guna memberi tempat untuk hati Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

7 Lanjutan … Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal) Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

8 Lanjutan … Berat ginjal kurang lebih 150 gram, dengan ukuran: p/l/t: 12/6/3 cm (seukuran sabun mandi batangan) Permukaan ginjal lateral : konveks, permukaan medial : konkav (membentuk celah disebut hilum renalis  berlanjut ke ruang dalam ginjal disebut sinus renalis) Ureter, pembuluh darah limpatika, dan serabut syaraf bersatu masuk melalui hilum ke sinus renalis Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

9 Fungsi Ginjal Mengeluarkan zat toksik/ racun Keseimbangan cairan
Keseimbangan asam basa Mempertahankan keseimbangan garam2 dan zat lain dalam tubuh Mengeluarkan sisa metabolisme/ekskresi (ureum, kreatin dll) Regulasi volume darah dan tekanan darah Produksi hormon (calcitriol & erythropoetin) Regulasi tingkat glukosa darah Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

10 Lapisan Ginjal Setiap ginjal terbungkus selaput tipis (kapsula renalis) berupa jaringan fibrus berwarna ungu tua Lapisan paling luar : lapisan korteks (substantia kortekalis) Lapisan dalam : medulla (substantia medullaris) Lapisan paling dalam lagi : pelvis Ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

11 Nefron Ginjal Unit fungsional dasar dari ginjal : nefron  dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah  kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh  molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang  reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor  hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin Nefron t.d.a. : sebuah komponen penyaring disebut korpuskula (badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran2 (tubulus) Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

12 Lanjutan … Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori2 untuk filtrasi/penyaringan Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

13 Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal
Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena tekanan dari darah yang mendorong plasma darah Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat A. eferen Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

14 Tubulus Ginjal Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman
Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

15 Lengkung Henle Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP dan memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis Atp= adenosin trifosfat Difusi: tekanan tinggi ke rendah Osmosis: konsentrasi tinggi ke rendah Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

16 Nefron: 1. Corpus Renal (cortex) a. Glomerulus b. Kapsul Bowman
2. Tubulus Renal (medulla) a. Tubulus Convulasi Proximal b. Lengkung Henle c. Tubulus Convulasi Distal 3. Ductus Collectivus 4. Ductus Papillary Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

17 Proses Produksi Urine  Aktivitas Nefron Ginjal
Filtrasi oleh glomerulus Reabsorbsi oleh tubulus Sekresi oleh tubulus Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

18 *Filtrasi Glomerolus Terjadi di glomerolus
Terjadi karena permukaan aferent lebih besar dari permukaan eferant  maka terjadi penyerapan darah Sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein Cairan yang tersaring ditampung di simpai bowman diteruskan ke tubulus ginjal Produk yang tersaring  glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat, dll Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

19 **Reabsorpsi Tubulus ***Sekresi Tubulus Penyerapan kembali
Terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa, sodium, klorida, sulfat, dan beberapa ion bikarbonat Proses terjadi secara pasif (obligator reabsorpsi)  di tubulus atas Di tubulus ginjal bawah  terjadi kembali penyerapan secara aktif (reabsorpsi fakultatif) Sisa penyerapan kembali dialirkan ke papilla renalis ***Sekresi Tubulus Penyerapan kembali Diteruskan ke piala ginjal  diteruskan ke luar Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

20 Pembentukan Urin di Sebuah Nefron
Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

21 Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K
9/21/2018

22 Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K
Vaskularisasi Ginjal Aorta abdominalis Vena Cava Inferior Arteria Renalis Segmentasi arteri Vena Renalis Loburalis arteri Interlobaris vena Arteri Arcuata Vena arcuata Interlobular arteries Interlobular vena Peritubular venula Arteriola Afferent Peritubular capillaries Glomerular capillaries Arteriola Efferent Vasa recta Filtrasi 9/21/2018 Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K

23 Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K
9/21/2018

24 Persyarafan Ginjal Persyarafan ginjal dari fleksus renalis (vasomotor)
Syaraf berfungsi mengatur jumlah darah yang masuk dalam ginjal Syaraf berjalan bersamaan dg darah yg masuk ginjal Di atas ginjal  kel. Suprarenal  kel. Buntu penghasil 2 hormon : h.adrenalin, h.kortison H.adrenalin juga dihasilkan medulla Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

25 Diuresis  Produksi Urin Meningkat
Memperlambat reabsorbsi air Terapi hipertensi Diuretik alami: kopi, teh, soda (inhibisi reabsorbsi Na+), alkohol (inhibisi ADH) Mekanisme kerja kebanyakan diuretik: inhibisi reabsorbsi Na+ Furosemide (Lasix)  inhibisi Na+ K+ 2 Cl-  Symporters on thick ascending limb of the loop of Henle Chlorthiazide (Diuril)  tubulus distalis (inhibisi Na+ Cl- symporters) Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

26 Produksi Urin Berkurang
ADH : Anti diuretik hormon Permeable: dapat tembus/dilewati cairan Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

27 Ureter Ureter  tabung/saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih  terdiri dari 2 pipa (kanan dan kiri) Ureter merupakan lanjutan pelvis renis, menuju distal & bermuara pada vesica urinaria  panjangnya 25 – 30 cm Lapisan ureter (3 lapisan)  fibrosa (jar.ikat), muskular (sirkular/longitudinal), mukosa (e.transisional) Lapisan dinding ureter terjadi gerakan peristaltik setiap 5 menit sekali yang mendorong urine melalui ureter Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

28 Lanjutan … Gerakan peristaltik mendorong urin melalui ureter yang diekskresikan oleh ginjal disemprotkan dalam bentuk pancaran  melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih Ureter berjalan hampir vertikal ke bawah sepanjang fasia muskulus psoas dan dilapisi oleh pednotium Penyempitan ureter terjadi pada tempat ureter maninggalkan pelvis renalis, pembuluh darah, syaraf dan limfe  berasal dari pemb.darah sekitarnya yg mempunyai saraf sensorik Persarafan ureter oleh plexus hypogastricus inferior T11- L2 melalui neuron2 simpatis Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

29 Lapisan Ureter (Fibrosa)
Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

30 Kandung Kemih / Vesika Urinaria
Merupakan kantung berongga yang dapat diregangkan dan volumenya dapat disesuaikan dengan mengubah status kontraktil otot polos di dindingnya (mengembang dan mengempis) Secara berkala urin dikosongkan dari kandung kemih ke luar tubuh melalui ureter Organ ini mempunyai fungsi sebagai reservoir urine ( cc) Dindingnya mempunyai lapisan otot yang kuat Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

31 Lanjutan … Vesica urinaria mempunyai bagian:
Fundus  bagian yang mengarah ke arah belakang dan bawah  terpisah dari rektum oleh spatium rektovesikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferent, vesika seminalis dan (prostat) Corpus  bagian antara verteks dan fundus Verteks  bagian yang runcing ke arah muka dan berhubungan langsung dengan ligamentum vesika umbilikalis Vesica urinaria dipersarafi oleh saraf otonom Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

32 Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K
9/21/2018

33 Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K
9/21/2018

34 Uretra Saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih
Berfungsi menyalurkan urin keluar yang diekskresikan oleh tubuh melalui ginjal, ureter, vesica urinaria Berfungsi menyalurkan air kemih keluar Pada pria, berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran sperma Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

35 Uretra pada Wanita Terletak di belakang simfisis pubis berjalan miring sedikit ke arah atas Panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di antara klitoris dan pembukaan vagina Lapisan uretra : Tunika muskularis (sebelah luar) Lapisan spongeosa (pleksus dari vena-vena) Lapisan mukosa (sebelah dalam) Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

36 Uretra Wanita Uretra Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

37 Uretra pada Pria Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai dengan letaknya: Pars pra-prostatica  terletak sebelum kelenjar prostat Pars prostatica  terletak di prostat, terdapat pembukaan kecil, dimana terletak muara vas deferens Pars membranosa  sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar bulbouretralis Pars spongiosa/cavernosa  sekitar 15 cm dan melintas di corpus spongiosum penis Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

38 Uretra Pria Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

39 Karakteristik Urine Normal
Volume: 1 – 2 liter per hari Warna: kuning atau kuning sawo/ kuning gading (amber), karena urokrom (hasil pemecahan pigmen empedu) dan urobilin (hasil pemecahan hemoglobin); urin pekat berwarna gelap; diet (misal: bit merah), obat, penyakit, berpengaruh pada warna; batu ginjal  darah Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

40 Lanjutan … Turbiditas: transparan (urine baru); berkabut (dibiarkan)
Bau: aromatik ringan (baru)  amonia (dibiarkan); metilmerkaptan (pada orang tertentu yang makan asparagus); bau buah (badan keton pada diabetes mellitus) pH: antara 4,6 – 8,0 (rata-rata 6,0); diet tinggi protein  asam; diet tinggi sayuran  basa Berat jenis: antara 1,001 – 1,035; konsentrasi zat terlarut meningkat  BJ meningkat Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

41 Komposisi Urin Air 95% Zat2 sisa nitrogen hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak dan kreatinin Elektrolit, natrium, kalium, bikarbonat, fosfat, sulfat Pigmen (bilirubin, urobilin) Toksin Hormon Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

42 Proses Miksi/Berkemih
Distensi kandung kemih ( 300 cc)  reflek kontraksi dinding kandung kemih  relaksasi spinkter internus  relaksasi spinkter eksternus  pengosongan kandung kemih Kontraksi kandung kemih dan relaksasai spinkter dihantarakan melalui serabut saraf simpatis Persarafan vesika urinaria diatur torakolumbal & kranial dari sistem saraf otonom Urinasi sadar  kontraksi abdomen Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

43 Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K
9/21/2018

44 Keterangan Tekanan tonik meningkat
Kontraksi mikturisio: reseptor sensoris regang  stretch reflex  nervus pelvicus  kontraksi m.detrusor (bbrp detik – 1 menit; semakin penuh semakin sering)  “Self regenerative” micturition reflex Urine tidak dikeluarkan  inhibisi bbrp menit s.d. 1 jam  mengakibatkan refleks mikturisio meningkat Refleks miksi meningkat  refleks inhibisi via N.pudendus  m. sphincter externus Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K 9/21/2018

45 9/21/2018 Terima Kasih ^_^ Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Ska - Gita.K


Download ppt "Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes Surakarta"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google