Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENDAHULUAN Definisi-definisi :

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENDAHULUAN Definisi-definisi :"— Transcript presentasi:

1 PENDAHULUAN Definisi-definisi :
■ Hewan (Animals): Ialah semua binatang yang hidup di daratan maupun perairan, baik yang sengaja dipelihara maupun hidup secara liar. ■ Hewan Piara (domestic-animal): Ialah semua jenis hewan yang umum dipelihara di dekat pemukiman manusia dan mempunyai hubungan sosial dengan kelompok manusia. Umumnya hewan piara ini hanya mendatangkan kesenangan bagi pemilik atau pemeliharanya.

2 ■ Termasuk hewan piara adalah:
■ Hewan yang dijinakkan (tamed-animals): yaitu hewan yang bekerja untuk kepentingan manusia dengan perkawinan yang bebas, mis. - gajah pengangkut kayu hutan di India dan Birma - rusa kutub untuk menarik kereta salju - gajah, harimau, kera, dlsb.nya untuk sirkus ■ Hewan jinak (domesticated-animals): yaitu hewan yang bekerja atau berguna bagi manusia dengan perkembang-biakan yang dikendalikan oleh manusia, mis. - semua jenis ternak - semua hewan yang berhubungan dengan manusia secara sukarela seperti anjing dan kucing

3 ■ Ternak (Farm-animals/livestocks):
Ialah budi-daya hewan dan memenuhi persyaratan-persyaratan : 1. Sebagian atau seluruh hidupnya tergantung pada manusia, mis. perlindungan terhadap panas dan hujan, pemberian dan pengaturan makan, perkembang-biakan dan kesehatan. 2. Berguna bagi manusia sebagai bahan makanan sumber protein dan memberi manfaat secara sosial dan ekonomis

4 PENGGOLONGAN TERNAK 1. Berdasarkan jenis ternak: ■ Ternak Besar : Sapi, kerbau dan kuda ■ Ternak Kecil : Kambing, domba dan babi ■ Ternak Unggas : Ayam, itik atau bebek, entok, kalkun, burung-puyuh dan sejenisnya 2. Berdasarkan alat pencernaan ternak: ■ Ruminansia : Sapi, kerbau, kambing dan domba ■ Non-ruminansia : Babi, kuda dan unggas

5 PROFESI : ■ Sarjana Peternakan ■ Dokter Hewan
Latar belakang pendidikannya berkaitan dengan budidaya hewan; meliputi pembibitan, pakan dan pemberiannya serta manajemen usaha peternakan - Fakultas Peternakan (Faculty of Animal Husbandry) Peternakan (Animal Agriculture) > istilah baru Ilmu Ternak (Animal Science) ■ Dokter Hewan Latar belakang pendidikannya berkaitan dengan penyakit dan kesehatan pada hewan; meliputi pencegahan dan pengobatan penyakit hewan - Fakultas Kedokteran Hewan (Faculty of Veterinery) Kedokteran Veteriner > istilah baru

6 SEJARAH PENJINAKAN HEWAN 1
SEJARAH PENJINAKAN HEWAN 1. Zaman Pra Sejarah ■ Kehidupan manusia : Berkelana/mengembara dan tinggal di gua atau pemukiman darurat ■ Budaya : Manusia pengumpul dan pemungut makanan (food-gatherer) mis.: umbi, buah, menangkap ikan, berburu hewan mamalia & aves ■ Hubungan sosial manusia dengan hewan : Kontak pertama antara kelompok manusia dan kelompok hewan buruan, hasilnya sebagai bahan pangan atau non-pangan (kulit, tulang, gigi & urat)

7 2. Zaman Batu Tengah (Mesolithicum) ■ Kehidupan Manusia : Mulai hidup menetap dengan membangun pemukiman (settlement) dan memiliki kepercayaan (animisme) ■ Budaya : Permulaan usaha manusia untuk menundukkan dan mengendalikan alam lingkungan ■ Hubungan sosial manusia dengan hewan : Menangkap hidup-hidup hewan buruan dan memeliharanya (terutama anak hewan), tujuan semula adalah menjamin tersedianya hewan untuk sesaji atau hewan kurban

8 3. Zaman Batu Baru (Neolithicum) ■ Kehidupan Manusia : Hidup menetap dengan membangun pemukiman (settlement) yang lebih baik dan memiliki kepercayaan (animisme) yang lebih kuat ■ Budaya : Manusia sudah mengendalikan alam lingkungannya ■ Hubungan sosial manusia dengan hewan : Hewan dikurung dan dikendalikan di dekat pemukimannya. Terjadi perkawinan bebas dalam keadaan terkurung Zaman Perunggu (Bronze) Mulai dilakukan seleksi dengan cara paling sederhana yaitu menyilangkandividu-individu pilihan yang terbaik

9 5. Zaman Romawi ■ Kehidupan Manusia : Hidup menetap, mempunyai pemimpin (raja) dan memiliki kepercayaan pada dewa-dewa ■ Budaya : Manusia sudah mengenal mata uang sebagai alat tukar barang pengganti budaya ‘barter’ sebelum zaman ini. Mata uang kuno itu dinamakan “pecunia” dan bergambar ‘kepala sapi ’. Sampai sekarang ada kata Inggris ‘ pecuniary’ (kata sifat) yang berarti ‘hal keuangan’ Kata Inggris ‘cattle’ berasal dari kata Inggris-kuno ‘chattle’ yang berarti ‘milik’

10 6. Memasuki Zaman Modern Suku bangsa di Afrika dan Amerika menganggap sapi (dan juga kuda, kerbau dan ternak besar lain) sebagai lambang kekayaan keluarga. Bahasa Jawa mengenal kata ‘raja-kaya’ untuk menyebut ternak, terutama ternak besar. Menurut ‘Natural History’ (sejarah alam), sapi adalah hewan piara yang dijinakkan sesudah anjing, kambing dan domba.

11 HUBUNGAN SOSIAL MANUSIA DENGAN HEWAN Hubungan Sukarela (Inang – Tamu) Pemungut sisa Memberi makan makanan (scafenging) (feeding) Perampas panenan Penjinakan (crop-robbing) (taming) Parasit sosial *) Hewan piara (domesticated) INANG BERPENGARUH TAMU BERPENGARUH

12 1. Parasit Sosial Terjadi bilamana suatu masyarakat secara teratur menjajah masyarakat lain. Misalnya penjinakan anjing kutub untuk menarik kereta beban Parasit Sejati Penyerapan bahan hidup inang (hospes) secara teratur tanpa mematikan si inang Misalnya pemantikan darah sapi oleh sebagian pengembara suku Masai di Afrika Timur untuk bahan pangan

13 TAHAPAN DOMESTIKASI 1. Hubungan longgar dengan manusia :
Perkawinan dan pembiakan terjadi secara bebas 2. Hewan dikurung dekat pemukiman manusia : Perkawinan bebas terkurung sehingga mulai terlihat pengaruh penjinakan, antara lain : ■ perubahan warna bulu/rambut (mis. belang, gundul : domba gundul di Meksiko ■ tubuh dan tanduk mengecil (mis. sapi dan domba) ■ otot pengunyah pada rahang kurang kuat (mis. anjing & kucing) 3. Seleksi : Dengan cara memilih individu terbaik untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu yang bermanfaat secara ekonomis, juga terjadi silang balik (back-cross) dengan hewan liar sejenisnya. Terjadi sejak zaman Perunggu (Bronze).

14 4. Pemuliaan ternak (breeding) : 5. Pemusnahan bentuk liar :
TAHAPAN DOMESTIKASI 4. Pemuliaan ternak (breeding) : Seleksi lanjutan dengan pembinaan secara terarah disertai pembakuan (standarisasi) bangsa-bangsa ternak maupun tipenya berdasar sifat ekonomis (hasil daging, susu, wool, tenagakerja dan telur) dan bentuk morfologis yang erat hubungannya dengan produksi (bentuk tanduk, belang, warna kulit dan rambut) 5. Pemusnahan bentuk liar : Hewan liar langka (sangat jarang) sampai punah (extinct) dimusnahkan karena sifat yang tidak dikehendaki manusia atau mungkin secara tidak langsung karena perubahan lingkungan (perubahan hutan, pembukaan lahan, pembuatan bendungan, pencemaran kimia, dll.) Sekarang orang lebih cenderung menyimpan ‘sifat genetik’ plasma nuftah hewan liar sebagai cadangan persilangan dan pemuliaan

15 ARTI DAN MANFAAT TERNAK
► I. HASIL UTAMA : Anak, hasil ternak bernilai gizi tinggi dan jasa ternak (tenaga kerja) I. A. BAHAN MAKANAN : 1. Daging dan sejenisnya (edible-portion): Daging, lidah, otak, buntut, kaki, cingur dan jeroan 2. Air susu dan hasil olahannya (dairy-products): Susu murni, skim (susu bawah), cream (susu atas), mentega, keju, susu kental (condensed), susu bubuk. 3. Telur dan hasil olahannya (egg-products): Tepung telur, telur asin, telur pindang, dsb.nya

16 I. B. BAHAN SANDANG DAN INDUSTRI :
Wol : Sebagai bahan sandang topi, tekstil, karpet dan permadani I. C. SUMBER TENAGA KERJA : Sebagai ternak tarik/beban (gerobak, pengolah tanah dan sawah, pemeras tebu, penimba air sumur, penggilingan kedelai di pabrik tahu), ternak tunggang dan militer (kavaleri). I. D. OBYEK REKREASI : Obyek wisata : dokar, kuda hias, karapan sapi, adu domba/ayam, kokok ayam pelung

17 ARTI DAN MANFAAT TERNAK
► II . L I M B A H : II. A. HASIL IKUTAN / SAMPING (by-products) : 1. D a r a h : Berkadar protein 65-70%, dikeringkan dan digiling menjadi pakan ternak 2. T u l a n g : Untuk pakan ternak (sumber mineral Ca dan P), bahan baku industri (gelatin, perekat/lem (aica-aibon, UHU) dan kerajinan (cincin, kalung dan patung tulang Bali)

18 3. K u l i t : 4. Tanduk dan teracak :
Bahan sandang dan industri : sepatu-sandal, tas, koper, sabuk, jaket, ban mesin, klep-pompa ; Barang kerajinan: wayang, kipas, kap-lampu, hiasan rumah, dll. 4. Tanduk dan teracak : Bahan industri kerajinan : gelas minum (zaman dulu), sisir, centong/sendok nasi, tangkai (wayang, pisau, kipas), kancing baju-celana, alat penggaruk badan

19 II. B. HASIL SISA (waste-products) : II. C. LAIN-LAIN (others) :
1. Kotoran : Feces, urine, sisa makanan dan alas kandang : Untuk pupuk kandang/organik (mampu memperbaiki struktur tanah), bahan bakar (gas Methan/CH4) dan campuran bahan bangunan (asbes, bata, press-wood) 2. Isi Rumen : Pupuk padat dan pupuk cair II. C. LAIN-LAIN (others) : ■ Lemak hewan : Sebagian besar dari rongga perut, untuk bahan pangan dan industri (sabun, permen dan kue kering)

20 Lanjutan II. C. LAIN-LAIN (others) :
■ Lemak wol (lanolin) : Bahan dasar salep dan bahan pengkilap (semir, wax) ■ Bulu unggas : Pengisi bantal, jok dan kasur, ‘shuttle-cock’, kemocing ■ Usus domba : Kulit (casing) sosis ■ Urat (tendon) domba : Tali panah, benang operasi (dapat bersenyawa dengan otot dan kulit) ■ Enzim lambung pedet (lamb-ferment) : Pembeku susu menjadi keju

21 Lanjutan II. C. LAIN-LAIN (others) :
■ Hewan percobaan : Kelinci dan marmoot ■ Sarana pembuatan obat-obatan hayati : ○ Serum darah domba : untuk biakan bakteri ○ Pembuatan vaksin cacar (pox) : dengan menoreh bagian kulit sapi dan kerbau, kuda, keledai dan unta. ○ Anti serum : ATS (Anti Tetanus Serum), SUP (Serum Ular Polivalen), dengan menoreh bagian kulit kuda, keledai dan unta. ○ Hormon PMS (Pregnant Mare Serum) diambil dari hormon kuda bunting hari

22 ARTI DAN MANFAAT TERNAK
►III. PERAN TERNAK TERHADAP LINGKUNGAN : ☺ Membantu mempertahankan kesuburan tanah dalam jangka panjang : memperbaiki struktur tanah ☺ Membantu mencegah erosi dan longsor : pada lahan kritis ditanam rumput pencegah ☺ Meningkatkan pola pemanfaatan dan penggunaan tanah (land use planing) ☺ Secara tidak langsung mampu menyebarkan benih tanaman rumput dan legum pada lahan marjinal dan bekas areal tambang

23 ARTI DAN MANFAAT TERNAK
►IV. PERAN SOSIAL-EKONOMI TERNAK : ☺ Memanfaatkan hasil ikutan pertanian (agricultural-by-products) : dedak, jerami, batang dan tongkol jagung, bungkil sawit, bungkil kacang tanah, pucuk tebu ☺ Memanfaatkan gulma (weed) tanaman perkebunan ☺ Menambah kesempatan kerja bidang pertanian ☺ Mengurangi resiko kerugian dengan diversifikasi usaha seperti usaha-tani terpadu (integrated/mix-farming) ☺ Meningkatkan pendapatan petani dari hasil bernilai gizi tingggi, cadangan modal atau tabungan petani-ternak dengan menunggu saat atau harga pasar yang layak ☺ Kepentingan sosial : sebagai mas kawin dan sesaji

24 ADAPTASI DAN PENYEBARAN HEWAN
Hewan dan ternak menyebar mengikuti perkembangan kebudayaan manusia dan faktor-faktor pembatas utama, yaitu : ■ Letak Geografis ■ Topografis : terutama ketinggian suatu tempat yang juga akan mempengaruhi iklim mikro seperti tekanan udara, suhu, arus angin dan persediaan oksigen. ■ I k l I m : suhu, kelembabab relatif/nisbi, curah hujan, arus angin, intensitas dan lama penyinaran matahari dan tekanan udara. ■ Pembatas tak langsung : Sumber air bersih, vegetasi serta parasit dan penyakit

25 Apabila hewan tidak dapat menyesuaikan diri dengan iklim, misalnya suhu dan kelembaban tinggi, akan timbul gejala : ■ Suhu tubuh naik Diketahui dengan pengukuran suhu rektal ■ Nafas dangkal atau terengah-engah ■ Denyut nadi dan jantung bertambah Diketahui dengan pengukuran denyut pada rahang bawah atau nadi pangkal ekor

26 Williamson dan Payne (1978) :
Wright (1945) dikutip Williamson dan Payne (1978) : Meneliti hubungan antara letak ketinggian suatu tempat (feet) dari permukaan laut (dpl) dengan suhu (°F) tahunan rata-rata untuk menduga atau meramalkan daerah yang sesuai dan daerah penyesuaian (adaptasi, aklimatisasi) bagi teernak sapi Perah Eropah di Sri Lanka (Colombo) Kemudian penelitian itu dikembangkan untuk melihat bentuk kerdil (dwarf-tipe) sapi dengan cara membuat ‘klimograf’ suatu tempat. Klimograf adalah garis yang menghubungkan titik-titik potong/ pertemuan antara garis kelembaban nisbi (%) dengan suhu bulanan rata-rata (°F) di suatu tempat.

27 A. Daerah yang tidak sesuai dengan daerah asal
Suhu Tahunan Rata-rata (°F) B C Ketinggian tempat (feet) A. Daerah yang tidak sesuai dengan daerah asal B. Daerah penyesuaian (adaptasi, aklimatisasi) C. Daerah sesuai atau serupa daerah asal

28

29 Ternyata bentuk kerdil ternak sapi terdapat di daerah-daerah dengan suhu bulanan rata-rata yang tinggi (>70°F atau 21.1°C) serta kelembaban nisbi yang sedang sampai tinggi (>55%).

30 RHOAD (1945) Meneliti daya tahan panas (heat-tolerance)
sapi Iberia, Louisiana, USA, dengan menyusun rumus : Dimana Q = koefisien daya tahan panas dan BT = suhu badan (°F) Semakin tinggi nilai Q seekor sapi (mendekati nilai 100) maka sapi itu semakin tahan terhadap panas. Pengamatan dilakukan terhadap tingkah laku merumput (grazing-behavior) di siang hari. Q = 100 – 10 ( BT – 101 )

31 DAFTAR NILAI Q BEBERAPA BANGSA SAPI
Brown Swisss : 92 Z e b u : 89 J e r s e y : 84 Santa Gertrudis : 82 Holstein Frisien : 76 A n g u s : 59

32 Mencoba meramalkan daerah nyaman (comfort-zone) untuk sapi perah :
BROODY (1956) Mencoba meramalkan daerah nyaman (comfort-zone) untuk sapi perah : ☺ SUBTROPIKA : -1 sampai 16 °C ☺ TROPIKA : 10 sampai 27 °C ■ Domba wool menghendaki iklim dingin-kering, misalnya : suhu >35 °C di Meksiko mengakibatkan ketidak suburan sementara (temporary-infertility) dan anak domba yang lahir kecil (kerdil) dan lemah.

33 Anak ayam tetas (DOC=day old chick) akan mati bila suhu > 35 °C
Babi yang sedang bertumbuh dengan bobot badan ± 45.5 kg menyenangi suhu udara ± 24 °C Anak ayam tetas (DOC=day old chick) akan mati bila suhu > 35 °C Kerbau bila tidak tahan panas akan berkubang atau berendam untuk menurunkan suhu tubuh dan menghindari serangan serangga dan parasit lain

34 Nilai mutlak : adalah nilai suatu lingkungan yang kurang sesuai bagi kehidupan hewan namun masih mampu bertahan hidup SUHU TINGGI Suhu °C Hujan 19 tahun sekali Libya, Afrika Utara Unta Death Valley, California, USA Sapi Bison Queensland, Australia Barat Sapi, domba, kuda S u d a n domba Siang 50 °C, Malam -18 °C Gurun Kalahari, Afrika Selatan Anjing penarik SUHU RENDAH - 80 °C Siberia, Kutub utara Anjing Eskimo - 60 °C A l a s k a DATARAN TINGGI dpl. Mount Evans, Colorado, USA Domba Bighorn, kambing Rocky Mountains Andes, Amerika Selatan Alpaca, Llma, Vicuna, Huanaco K U T U B Tundra, tidak berpohon dan sedikit tumbuhan Alaska Utara Rusa kutub, domba Dall, kelinci kutub

35 SISTIMATIKA ZOOLOGIK ■ Kingdom/Regia : Animalia
■ Phylum : Chordata atau Vertebrata Tulang belakang internal, kolom sumsum, sistim syaraf tulang belakang, appendages berpasangan dan berdarah merah Branch Phylum: 1. Hewan tak berahang (Agnatha) 2. Hewan berahang (Gnathostomata)

36 4. Aves (burung atau unggas)
■ Kelas : 1. Pisces (ikan) 2. Amphibia 3. Reptilia (melata) 4. Aves (burung atau unggas) Berkloaka (monotemata) dan berkantong udara (marsupalia) 5. Mammalia Suhu tubuh tertentu (homeothermal), berambut, berambing (mammae glands) dan menyusui anak

37 1. Artiodactyla (Berkuku genap ) 2. Peridactyla (Berkuku ganjil)
■ Ordo : Ungulata Berkuku atau teracak Sub Ordo : 1. Artiodactyla (Berkuku genap ) 2. Peridactyla (Berkuku ganjil) ■ Famili : Bovidae ■ Genus : Bos ■ Sub Genus/Group : 1. Taurine 2. Bibovine 3. Bisontin 4. Bubaline

38 1. Bos taurus (Amerika-Eropa)
Sub Genus : A. Taurine : a. Spesies liar : punah b. Spesies jinak : 1. Bos taurus (Amerika-Eropa) 2. Bos indicus (Asia) mis. Sapi Zebu (India/Pakistan dan Afrika), cirinya : berkelasa dan bergelambir

39 B. Bibovine : a. Spesies liar :
Bos (Bibos) gaurus (gaur) di India, Birma dan Malaysia (disebut ‘Seladang’) Bos (Bibos) frontalis (gayal dan mithan) di Assam Birma Bos (Bibos) sondaicus (banteng) di Asia Tenggara, Jawa dan Kalimantan Bos (Bibos) sauveli (kouprey) di Vietnam b. Spesies jinak : Bos (Bibos) banteng (Sapi Bali, Indonesia)

40 C. Bisontine : a. Spesies liar : Bos (poephagus) mutus atau Yak liar
di Tibet Bos (poephagus) bonasus (Bison Eropa : punah) Bison bison (Amerika) b. Spesies jinak : Bos (poephagus) gruniens atau Yak jinak

41 D. Bubaline : a. Spesies liar :
Bubalus arnae (kerbau liar daratan Asia), Bubalus depressicornis (Anoa), Bubalus caffer di Afsel dan Aftim dan Bubalus mindorensis (tamarao) di Philiphina b. Spesies jinak : Bubalus bubalis (kerbau air) Bubalus depressicornis depressicornis (Anoa dataran rendah di Sulsel, Sulteng dan Sultra) dan Bubalus depresicornis quarlesi (Anoa pegunungan)

42 a. Bangsa (breed, ras, rumpun) :
Definisi : a. Bangsa (breed, ras, rumpun) : Ialah kelompok ternak dalam satu jenis/spesies yang mempunyai asal-usul sama dan memiliki sifat-sifat khas kelompok yang dapat diturunkan dengan mantap (sifat baka), mis. Sapi Bali, sapi FH b. Tipe : Ialah bentuk ternak idaman atau ideal yang sempurna yaitu penggabungan semua sifat yang bermanfaat (ekonomis) untuk tujuan produksi tertentu

43 a. Tipe Daging atau Potong
Tipe Ternak : a. Tipe Daging atau Potong (Beef type) Bentuk tubuh menyerupai tong, silinder atau ‘blocky’ disertai susunan perototan yang baik. Punggung lurus, garis perut datar, berdada dalam dan lebar dengan pantat yang membulat dan berkaki pendek b. Tipe Perah (Dairy type): Berbentuk badan kurus, tulang agak menonjol, bagian badan belakang dan ambing (mammae) berkembang baik. Bila ternak dilihat dari samping, belakang dan atas akan menyerupai baji atau kerucut terpotong

44 c. Tipe Dwiguna (Dual purpose type) b. Tipe Kerja (Draft type):
Disamping mempunyai perototan yang cukup baik, juga mampu menghasilkan air susu yang cukup banyak. Merupakan tipe antara daging dan perah. Umumnya dikembangkan oleh peternak di daerah pertanian yang sempit dan medan berat dengan penduduk yang padat mis. di Switzerland b. Tipe Kerja (Draft type): Berbadan besar, kekar dan berotot, kaki panjang dan berotot. Umumnya tahan akan panas dan kekeringan, kekurangan pakan, serta serangan penyakit dan gigitan serangga

45 SAPI POTONG Sapi Hallikar, Kankrey, Red Sindhi, Sapi Zebu, Sapi Brahman, Sapi Ongole, Sapi Bali. Africander, American Brahman, Charollais (Perancis), Aberdeen Angus, Drougtmaster, Hereford, Santa Gertrudis, Shorthorn, Red-bull, Shaver

46

47 SAPI BRANGUS Asal : Aberdeen, Skotlandia Timur-laut Ciri-ciri : Sapi Brangus merupakan hasil persilangan Brahman betina dengan sapi Aberden Angus jantan, yaitu 3/8 darah Brahman dan 5/8 darah Aberden Angus. Warna bulu hitam, pertumbuhannya cepat, tahan terhadap panas dan caplak, berpunuk seperti sapi Brahman dan tidak bertanduk seperti Aberden Angus Produksi : Bobot jantan ± 1200 kg Betina dewasa ± 1000 kg

48 SAPI BRAFORD Asal : Aberdeen, Skotlandia Timur-laut Ciri-ciri : Hasil persilangan antara sapi Brahman dan Hereford yakni dengan perbandingan darah masing-masing 3/8 dan 5/8. Sifat-sifatnya banyak disukai masyarakat karena tahan dalam kondisi tata laksana yang minim, dan tahan terhadap panas, caplak dan penyakit. Kemampuan mengasuh pedet baik, konversi pakan cukup baik, sapi ini tidak cocok pada suhu rendah Produksi : Bobot jantan ± 1000 kg ; Betina dewasa ± 800 kg

49 SAPI (Aberdeen) ANGUS Asal : Scotlandia Ciri-ciri : bulu berwarna hitam, tidak bertanduk, bentuk tubuh rata seperti papan dan dagingnya padat, berat badan umur 1,5 tahun dapat mencapai 650 kg, sehingga lebih cocok untuk dipelihara sebagai sapi potong. Produksi : Bobot jantan dan betina ± 650 kg

50 SAPI CHAROLAIS Asal : Charolais, Perancis Tengah Asal-usul : sapi Jura, Swiss Ciri-ciri : Merupakan bangsa sapi Eropa terbesar dengan warna rambut dan tanduk gading. Pertumbuhan cepat mengarah ke ‘double muscling’. Daging berwarna agak merah dengan sedikit serat otot dan lemak. Produksi : Bobot jantan 1500 kg betina dewasa ± 1250 kg

51 SAPI ZEBU Asal : Asia Barat Ciri-ciri : Tipe sapi bertanduk panjang, tanduk pendek Bukti-bukti yang sampai sekarang menyatakan bahwa sapi Zebu berasal dari Asia Barat, tidak seperti dugaan pertama yang menyatakan berasal subbenua India. Bukti-bukti saat mulainya penjinakkan sapi Zebu belum jelas, hanya mulai di Thailand oleh orang-orang Indochina           Masuk benua Afrika sejak saat sejarah sapi jinak mulai dan benua Amerika dan daerah Oceania sejak abad Produksi : Bobot jantan 750 kg betina dewasa ± 500 kg

52 SAPI ONGOLE Asal : India - Pakistan Ciri-ciri : Warna bulu putih, abu-abu, kipas ekor (bulu cambuk ekor) dan bulu sekitar mata berwarna hitam. Badan besar, gelambir longgar bergantung, punuk besar dan leher pendek, tanduk pendek. Produksi : Bobot jantan 500 kg betina dewasa ± 400 kg

53 SAPI PERANAKAN ONGOLE Asal : Daratan India Ciri-ciri : Sering disebut sebagai sapi Benggala. Hasil persilangan sapi Lokal dengan sapi Ongole yang semula didatangkan ke pulau Sumba oleh pemerintah Belanda pada tahun Persilangan menurunkan sapi Sumba Ongole (SO) dan Peranakan Ongole (PO) Penampilannya hampir sama dengan sapi Ongole tetuanya. Produksi : Bobot jantan 500 kg betina dewasa ± 400 kg

54 SAPI CHAROLAIS Asal : Charolais, Perancis Tengah Asal-usul : sapi Jura, Swiss Ciri-ciri : Merupakan bangsa sapi Eropa terbesar dengan warna rambut dan tanduk gading. Pertumbuhan cepat mengarah ke ‘double muscling’. Daging berwarna agak merah dengan sedikit serat otot dan lemak. Produksi : Bobot jantan 1500 kg betina dewasa ± 1250 kg

55 SAPI BRAHMAN Asal : India dan Pakistan Asal-usul : Merupakan hasil ‘pembauran persilangan’ dari bangsa Ongole, Kankrey dan Gir (darah Ongole lebih banyak). Dikembangkan di AS, kemudian Australia. Dikembangkan Red Brahman (banyak darah Gir) berwarna merah-coklat bertotol. Ciri-ciri : Merupakan sapi tipe daging tropika. Warna rambut putih kelabu, kadang bertotol. Jantan berwarna kelam/gelap di kepala, leher, kelasa dan kaki bawah. Berkelasa di atas dada. Bergelambir (kulit longgar di leher bawah). Produksi : Bobot dewasa ± 650 kg, karkas ± 45%

56 SAPI LIMOUSINE Asal-usul : Berasal dari Prancis Ciri-ciri : Merupakan tipe potong dengan warna bulu cokelat dengan warna agak terang pada sekeliling mata dan kaki mulai lutut kebawah. Tubuh besar dan panjang, pertumbuhan bagus. Produksi : Pertambahan berat badan mencapai 0,9 - 1,2 kg per hari, berat badannya bisa mencapai kg.

57 SAPI SANTA GERTRUDIS Asal : King Ranch, Texas Selatan, AS Asal-usul : Merupakan hasil persilangan mantapantara induk Beef Shorthorn dan pejantan Brahman dengan perbandingan 3/8 darah Brahman dan 5/8 darah Shorthorn, merupakan sapi yang besar. warna Ciri-ciri : Warna rambut merah coklat tua, bertanduk, mempunyai lipatan kulit di bawah leher, moncong putih. Produksi : Bobot jantan 1000 kg betina dewasa ± 800 kg

58 SAPI PERAH CONTOHNYA : Sapi Ayrshire, Guernsey, Jersey, Brown Swiss, Australian Milking Zebu, FH (Frisian Holland), HF (Hongarian Frisian), Jamaica Hope

59

60 SAPI DWIGUNA CIRI-CIRINYA : CONTOHNYA :
Bentuk badannya antara sapi potong dan perah, gemuk dengan perdagingan baik namun ambingnya juga berkembang dengan baik CONTOHNYA : Sapi Ayrshire, Guernsey, Jersey, Brown Swiss, Australian Milking Zebu, FH (Frisian Holland), HF (Hongarian Frisian), Jamaica Hope,

61 KERBAU Ciri-cirinya : Dibanding sapi, pertulangan kerbau lebih besar, kuku dan teracak lebih kuat, tidak berpunuk, dan tak bergelambir. Tanduk pipih-lebar dan melengkung nyata (beberapa jenis bertandung ¾ kali panjang badan. Banyak kerbau rawa berwarna putih (50% dari kerbau di Bali dan Thailand). Umumnya berwarna hitam kelam sampai merah muda. Warna Albino (lenco-derma) tidak diketahui penyebabnya dan tidak berpengaruh terhadap produksi. Kerbau rawa Thailand mampu mencapai bobot 900 kg, sedang di Indonesia, Philiphina hanya < 370 kg.

62 Kerbau Surti dan Jaffarabadi :
KERBAU TIPE PERAH Kerbau Murrah dan Nil : Di India dan Pakistan Kerbau Surti dan Jaffarabadi : Di Gujarat, India

63 B A B I Penyebaran babi liar dan babi jinak di dunia sangat luas. Umumnya babi jinak sekarang berasal dari dua tipe babi liar, yaitu : 1. Sus vitatus atau Sus scrofa cristatus, yaitu babi liar asal Asia Timur dan Tenggara, 2. Sus scrofa, babi liar asal Eropa yang dulunya juga berada di Asia Barat

64 Bangsa babi digolongkan menjadi 3 (tiga) tipe :
Tipe Babi Bangsa babi digolongkan menjadi 3 (tiga) tipe : 1. Pork atau daging 2. Bacon, daging berlemak 3. Lard atau lemak

65 Bangsa Babi Inggris 1. Berkshire Ciri-cirinya :
Ukuran sedang, warna hitam dengan noktah putih enam di kaki, hidung dan ekor. Tipe pork : cepat dewasa dengan fertilitas sedang. Tipe Kanada : lambat dewasa dan untuk produksi bacon.

66 Penjinakkan babi liar menjadi bangsa Babi Berkshire menurut R. J
Penjinakkan babi liar menjadi bangsa Babi Berkshire menurut R.J. Slypeck (1954)

67 Bangsa Babi Inggris 2. Large Black Ciri-cirinya :
Babi berbadan panjang, warna hitam dan telinga menggantung. Ham berkualitas baik. Merupakan babi persilangan antara babi lokal Inggris dengan babi Neopolitan. Produksi : pork dan bacon

68 3. Large White atau Yorkshire
Bangsa Babi Inggris 3. Large White atau Yorkshire Ciri-cirinya : Perkembang biakan cepat dengan daya penyesuaian terhadap lingkungan yang tinggi namun peka terhadap sengatan sinar matahari. Produksi : pork dan bacon

69 Bangsa Babi Inggris 4. Middle White Ciri-cirinya :
Dikembangkan dari bangsa dasar seperti Large White dengan banyak pengaruh genetik babi China. Banyak dipakai di Asia Tenggara untuk memuliakan tipe babi China. Karkas banyak mengandung lemak.

70 Bangsa Babi Inggris 5. Babi Tamworth Ciri-cirinya :
Dikembangkan di pedalaman Inggris dengan genetik babi India. Ukuran badan panjang, sempit, berbulu kasar, pertumbuhan lambat. Produksi : bacon.

71 Badan besar dan warna kulit merah.
Bangsa Babi Amerika 1. Babi Duroc Jersey Ciri-cirinya : Badan besar dan warna kulit merah. Efisien dalam memanfaatkan pakan dengan fertilitas yang tinggi. Asal Amerika Timur dan berkembang dari campuran bangsa babi Lama dan Guinea merah dari Afrika Barat serta Mediterranean Merah, Iberia. Termasuk tipe lard namun telah dikembangkan melalui seleksi pemuliaan menjadi tipe pork. Sangat populer di Asia Tenggara dan Amerika Tropik.

72 Bangsa Babi Amerika 2. Babi Hamshire 3. Babi Poland China
Ciri-cirinya : Warna kulit hitam dan ikat pinggang putih di ¼ bagian muka. Badan berukuran sedang dan cepat berbiak serta konsversi pakan yang baik. Tipe pork dan sangat disenangi di Amerika Tropik. 3. Babi Poland China Ukuran badan besar berwarna hitam (=Berkshire) hanya bermoncong putih. Efisien memanfaatkan pakan terutama jagung menjadi daging berlemak (tipe lard). sangat disenangi di Amerika Tropik.

73 Bangsa Babi Amerika 4. Babi Landrace Ciri-cirinya :
Badan panjang dan berwarna putih karena merupakan persilangan babi Large White dengan babi betina lokal di Denmark. Di Amerika merupakan persilangan tipe Scandinavia dan Poland China. Banyak digunakan untuk program persilangan babi-babi di Asia Tenggara namun sangat peka terhadap sengatan matahari. Tipe produksi bacon.

74 Babi Asia Tenggara ■ Babi Canton (China), ■ Babi Malaysia
(Middlewhite x Larceblack x Landrace), ■ Babi Laos, Babi Bali dan Sumba (hitam besar, punggung lengkung, kuat dan cepat berbiak),

75 (50% Largewhite + 25% Landrace + 25% Lokal),
Babi Asia Tenggara ■ Babi Philiphina (50% Largewhite + 25% Landrace + 25% Lokal), ■ Babi Birma dan China kerdil (30 kg), ■ Babi Iban atau Kayan di Serawak.

76 Domba yang ada sekarang termasuk sub famili Caprinae dan genus
Ovis aries. Asalnya dari 3 species domba liar : Ovis musimon (di Eropa dan Asia Barat), Ovis orientalis atau O. vigney di Afghanistan dan Ovis ammon di Asia dan Amerika Utara.

77 Bangsa domba digolongkan menjadi 3 (tiga) tipe :
Tipe Domba Bangsa domba digolongkan menjadi 3 (tiga) tipe : 1. Wool 2. Pedaging 3. Dwiguna

78 SAPI BRAHMAN Asal : India dan Pakistan Asal-usul : Merupakan hasil ‘pembauran persilangan’ dari bangsa Ongole, Kankrey dan Gir (darah Ongole lebih banyak). Dikembangkan di AS, kemudian Australia. Dikembangkan Red Brahman (banyak darah Gir) berwarna merah-coklat bertotol. Ciri-ciri : Merupakan sapi tipe daging tropika. Warna rambut putih kelabu, kadang bertotol. Jantan berwarna kelam/gelap di kepala, leher, kelasa dan kaki bawah. Berkelasa di atas dada. Bergelambir (kulit longgar di leher bawah). Produksi : Bobot dewasa ± 650 kg, karkas ± 65%

79 SAPI SANTA GERTRUDIS Asal : King Ranch, Texas Selatan, AS Asal-usul : Merupakan hasil persilangan mantap ’ dari bangsa Ongole, Kankrey dan Gir (darah Ongole lebih banyak). Dikembangkan di AS, kemudian Australia. Dikembangkan Red Brahman (banyak darah Gir) berwarna merah-coklat bertotol. Ciri-ciri : Merupakan sapi tipe daging tropika. Warna rambut putih kelabu, kadang bertotol. Jantan berwarna kelam/gelap di kepala, leher, kelasa dan kaki bawah. Berkelasa di atas dada. Bergelambir (kulit longgar di leher bawah). Produksi : Bobot dewasa ± 650 kg, karkas ± 65%

80 SAPI PERAH CONTOHNYA : Sapi Ayrshire, Guernsey, Jersey, Brown Swiss, Australian Milking Zebu, FH (Frisian Holland), HF (Hongarian Frisian), Jamaica Hope

81

82 SAPI DWIGUNA CIRI-CIRINYA : CONTOHNYA :
Bentuk badannya antara sapi potong dan perah, gemuk dengan perdagingan baik namun ambingnya juga berkembang dengan baik CONTOHNYA : Sapi Ayrshire, Guernsey, Jersey, Brown Swiss, Australian Milking Zebu, FH (Frisian Holland), HF (Hongarian Frisian), Jamaica Hope,

83 KERBAU Dari 4 spesies kerbau, hanya satu yang menjadi jinak,
yaitu Bubalus arnee (kerbau daratan Asia). Kerbau jinak (Bubalus bubalis) dibagi menjadi 2 (dua) golongan, yaitu : 1. Kerbau sungai, di India dan Pakistan 2. Kerbau rawa, terdapat di China, Thailand, Philiphina, Nepal, Indonesia, Vietnam, Mesir, Birma, Turki, Srilanka, Irak dan Iran.

84 2. Kerbau daging dan kerja :
TIPE KERBAU Kerbau dibagi menjadi 2 (dua) tipe, yaitu : 1. Tipe perah : Umumnya kerbau sungai adalah tipe perah 2. Kerbau daging dan kerja : Umumnya kerbau rawa merupakan kerbau tipe daging dan kerja

85 Domba Tipe Wool 1. Afrika : Fulani, Congo, Baluba dan Sudan.
2. Asia Barat : Arabi, Karakul, Maghani, Kundi, Bachtiari, Kizil dan Sanjabi. 3. India : Bellary, Deccani, Kuka, Damani, Bikaneri, Hussan dan Jalauni 4. Asia Tenggara : Malaysia, Thailand selatan dan Priangan, Indonesia. 5. Eropa dan Australia : Merino, Rambouillet (Perancis), Southdown dan Hampshire

86 Domba Tipe Pedaging 1. Afrika :
Domba kerdil Afrika barat, Tuareg (Nigeria), Maure (Guinea) dan Fulani (Gezira) 2. Asia Barat : Ekor kurus (Iran), Tungging gemuk (Penninsula Arab) 3. India : Ganyam, Godavari, Jaffua, Mandya, Marathwada, Nellore, Madras dan Tenguri. 4. Asia Tenggara : Domba ekor gemuk di Donggala dan Jawa, Indonesia

87 KAMBING Domba yang ada sekarang termasuk genus Capra dan terdiri atas beberapa species : 1. Capra hircus : Kambing-kambing yang ada sekarang 2. Capra ibex : Ibexes, kambing kuno gunung tandus 3. Capra caucasia : Kambing pegunungan Caucus 4. Capra pirenaica : Kambing Ibex Spanyol 5. Capra falconeri Kambing Markhor

88 Bangsa kambing digolongkan menjadi 3 (tiga) tipe :
Tipe Kambing Bangsa kambing digolongkan menjadi 3 (tiga) tipe : 1. Pedaging 2. Perah 3. Mohair

89 Kambing Tipe Pedaging 1. Afrika :
Nubian, Sahel (padang pasir), Maradi (Red Sakoto), Kerdil Achondroplastik, Nilotic (Kerdil Sudan), Kecil Afrika Timur, Somali dan Boer . 2. Timur Tengah : Kambing Damascus dan Kambing Gunung Syria (Mamber). 3. India dan Pakistan : Kambing Jamnapari, Beetal, Barbari, Bengal Hitam dan Malabar. 4. Asia Tenggara : Kambing Kacang (Indonesia, Malaysia dan Philiphina)

90 7. Eropa di daerah Tropik :
Kambing Tipe Pedaging 5. China dan Tibet : Kambing Kasmere, Ma T’ou dan kambing Kerdil China Selatan. 6. Amerika Selatan : Kambing Maxoto dan Marota 7. Eropa di daerah Tropik : Kambing Alpen Inggris,dan Toggenburg

91 Eropa di daerah Tropik :
Kambing Tipe Perah Eropa di daerah Tropik : Kambing Anglo Nubian, Saanen dan Toggenburg

92 Kambing Etawa (Jamnapari)
Asal : India, menyebar ke Asia Tenggara dan negara-negara lain. Di Indonesia disilangkan dengan kambing lokal (kambing kacang) untuk meningkatkan kemampuan produksi air susu selain daging dan disebut sebagai kambing Peranakan Etawa (PE) Ciri-cirinya : Badan besar, bertelinga panjang (30cm) menggantung. Warna kulit bervariasi antara putih, coklat dan hitam. Ambing berkembang baik. Produksi air susu (3.8 kg air susu/hari atau 562 kg per laktasi) dan karkas kg

93 Timur Tengah dan Timur Dekat :
Kambing Tipe Mohair Timur Tengah dan Timur Dekat : Kambing Angora (Turki, Texas-AS, Afrika Selatan) Asal : Asia Tengah, dibawa ke Turki abad ke-13, menyebar ke Sovyet, India, Pakistan, Fiji, Madagaskar dan Australia. Ciri-cirinya : Tipe Mohair yaitu bulu kambing yang halus lembut bagai sutera dengan panjang cm. Produksi air susu juga banyak (20-25 kg air susu/tahun) dan karkas 13.5 kg.

94 A Y A M Telur dan daging ayam sangat membantu dalam menyediakan sumber protein hewani dan memperkecil kesenjangan (gap) permintaan dan penyediaan protein hewani di Indonesia dan negara-negara dunia ke tiga lainnya

95 Ayam modern berasal dari empat spesies unggas liar, yaitu :
1. Red Jungle ( Gallus gallus) 2. Ceylon Jungle (Gallus lafayeti) 3. Grey Jungle = Sonnerat (Gallus sonnerattii) 4. Jaya Jungle (Gallus varius)

96 (tipe pedaging/broiler)
A Y A M ■ Tipe Ayam Ada tiga tipe ayam hasil pembibitan (breeding) negara-negara maju, yaitu sesuai dengan tujuannya : 1. Untuk produksi telur (tipe petelur/layer) 2. Untuk produksi daging (tipe pedaging/broiler) 3. Untuk dwi-guna (tipe dwi-guna)

97 A Y A M Ayam lokal di daerah tropik umumnya berbobot 0.9 – 1.8 kg, berbadan kompak, berbulu sempurna dan berdaging baik. Di beberapa negara, pemerintah atau swasta komersial mengimpor ayam galur murni dari suatu garis keturunan bangsa khusus dan persilangannya untuk memuliakan atau meningkatkan produksi ayam setempat.

98 Langkah-langkah Breeding
Pure Line (Galur murni) Grand Parent Stock (GPS) Parent Stock (PS) Final Stock (FS)

99 A Y A M ■ Jago unggul dari galur murni tidak dapat dicampur pemeliharaannya dengan jago lokal. ■ Persilangan White Leghorn x Australorp dan White Leghorn x RIR banyak dipakai sebagai pemulia ayam lokal dengan hasil yang lebih baik daripada ayam galur murni.

100 A Y A M ■ Final Stock (FS) yang pertama kali masuk ke Indonesia berasal dari Australia yaitu ayam Australorp dan Leghorn, dengan warna kulit (kerabang) telur putih. ■ FS ini dengan kerabang putih tidak disukai lagi karena kerabangnya tipis sehingga mudah pecah

101 A Y A M ■ Bangsa ayam sebagai produsen telur, kebanyakan berasal dari Mediterranean (Laut Tengah) dan yang terkenal adalah bangsa: Leghorn, Ancona dan Minorca. ■ White Leghorn paling populer sebagai petelur berbadan ringan. Pejantan dan babon dewasa rata-rata beratnya 2.7 dan 1.8 kg. Babon tidak mengeram sehingga telur terbuahi harus dieramkan dan ditetaskan oleh babon bangsa lain atau mesin tetas. ■ Babon White Leghorn merupakan petelur yang baik dengan konversi pakan yang efisien, tolerans terhadap panas (yang tidak mendadak)

102 A Y A M ■ Bangsa ayam penghasil daging, kebanyakan berasal dari Amerika dan Eropah dan yang terkenal adalah bangsa : Dark Cornish,Orpington dan Jersey Black Giant. ■ Bangsa ayam ini termasuk bangsa kelas berat, masing-masing secara berturut-turut akan mampu mencapai berat badan dewasa : 3.9 ; 3.9 dan 5.0 kg. ■ Bangsa ayam di atas tidak khusus memproduksi telur secara ekonomis dan tidak nyata tahan suhu panas.

103 A Y A M ■ Bangsa ayam tipe dwiguna yang diharapkan menghasilkan daging dan telur, terpopuler di daerah tropik adalah ayam yang berasal dari bangsa-bangsa : Rhode Island Red (RIR), Light Sussex, New Hampshire Red dan Australorp. ■ RIR dewasa dan Light Sussex dewasa ayam jagi dan babonnya masing-masing bisa mencapai bobot : 3.6 dan 2.7 kg.

104 A Y A M ■ Babon Rhode Island Red (RIR) merupakan petelur dan pedaging yang baik namun berkulit karkas kuning. Dapat mengeram dan tahan hidup di tropik lembab. Ayam Light Sussex juga merupakan ayam yang tahan keadaan lingkungan buruk. ■ Ayam New Hampshire cepat dewasa, jantan dan babon dewasa mencapai berat hidup 4.0 dan 2.6 kg.

105 ■ Black Australorp cepat mengeram,
A Y A M ■ Black Australorp cepat mengeram, sangat banyak dipelihara di Asia Tenggara, meskipun produksi telurnya kurang dibandingkan bangsa ayam lainnya ■ Persilangannya dengan White Leghorn akan menghasilkan bobot jago dan babon dewasa seberat 3.6 dan 2.7 kg

106 ■ Berdasarkan habitat hidupnya, itik
■ Itik banyak dipelihara di daerah tropik Asia Tenggara dengan curah hujan tinggi, di sepanjang sungai, delta, sawah, dan pantai. ■ Berdasarkan habitat hidupnya, itik (ordo Anseriformes) dapat dikategorikan sebagai itik air tawar, itik pantai/laut dan itik merganser. ■ Negara berkembang di daerah tropik yang maju peternakan itik komersialnya adalah Columbia.

107 I T I K dari bangsa Mallard liar
■ Kebanyakan bangsa itik berasal dari bangsa Mallard liar (Anas platyrhynchos), kecuali itik Muscovy dari Amerika Selatan. ■ Willeamson and Payne (1978) menyebutkan bahwa pusat penjinakan itik Mallard berada di Asia Barat. ■ Itik Muscovy berasal dari itik pohon Amerika (Cairina moschata)

108 per tahun dan berat telur rata-rata 57 g.
I T I K ■ Kebanyakan bangsa itik tropik dipelihara terutama untuk produksi telurnya, kecuali itik Muscovy yang berukuran besar, berdaging, ada gumpalan daging (carbuncle) di kepala, ukuran jantan adalah dua kali betinanya. ■ Bangsa-bangsa itik Indian Runner dan Nageswari (India), Chuia (China) dan Java (Indonesia dan Malaysia) mencapai BB 1.8 kg dengan produksi telur rata-rata butir per tahun dan berat telur rata-rata 57 g. ■ Perbaikan genetis akan mampu memproduksi telur sampai 150 butir per tahun. Itik Alabio kita mampu mencapai 125 butir per tahun.

109 Perbedaan Postur Tubuh Itik-itik yang ada di Indonesia

110 Perbandingan Postur itik Jawa vs Bali

111 Perbandingan Postur itik Alabio vs Khaki Campbell

112 Perbandingan Postur itik Peking vs Belibis


Download ppt "PENDAHULUAN Definisi-definisi :"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google