Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehUtami Kusumo Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Pendalaman Proyek dan Faktor-Faktor dalam Perancangan Pertemuan 4 - 5
Matakuliah : R0556/Perancangan Arsitektur 3 Tahun : 2008 Pendalaman Proyek dan Faktor-Faktor dalam Perancangan Pertemuan 4 - 5
2
Pendahuluan Pekerjaan perancangan arsitektur merupakan suatu proyek.
Bangunan merupakan wadah untuk menampung kegiatan manusia untuk kepentingan manusia di masa yang akan datang, untuk perlu dipersiapkan bahkan dilaksanakan dengan proses yang baik untuk mendapatkan hasil yang optimal. Untuk itu sebelum merancang mahasiswa harus mengetahui bagaimana proses proyek perancangan bangunan dilaksanakan dan faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan Bina Nusantara
3
Pengertian Proyek Proyek adalah kegiatan yang pelaskanaannya memiliki awal yang jelas, hasil yang jelas serta dibatasi oleh tujuan dan waktu tertentu. Pekerjaan perancangan arsitektur juga memiliki awal, lingkup, tujuan dan dibatasi oleh waktu tertentu. Agar dapat dilaksanakan dengan hasil yang optimal maka arsitek melakukannya dengan suatu proses yang meliputi tahapan-tahapan tertentu. Bina Nusantara
4
Proyek Perancangan Bangunan
Secara umum pelaksanaan proyek perancangan bangunan dibagi dalam beberapa tahap Persiapan (pengumpulan data, programming, konseptual) Rancangan Skematik (konsep dan rancangan tahap awal) Pra rancangan Pengembangan rancangan (pengembangan detail dan Dokumen pelaksanaan (gambar kerja, RKS / Spesifikasi, RAB) Dokumen tender untuk pelaksanaan konstruksi Pengawasan Untuk program perkuliahan ini maka tahapan yang dicapai hanya sampai pra rancangan Bina Nusantara
5
Perancangan Arsitektur
Perancangan adalah sebuah proses yang melibatkan berbagai hal dan gagasan yang diwujudkan dalam suatu kesatuan akan keadaan yang akan muncul di masa depan. Merancang sebagai bentuk kerja kreatif dapat dikatakan sebagai suatu usaha membuat yang belum pernah ada atau membuat pemecahan masalah secara tepat, brilian dan tak terduga. Pada sisi yang lain perancangan dilihat sebagai proses kegiatan sintesa, yaitu menghimpun berbagai hal dalam seuatu yang kontekstual. Dalam perancangan arsitektur, arsitek mewujudkan suatu gagasan menjadi suatu rancangan bangunan yang siap untuk dibangun. Dalam merancang arsitek berlandasakan masukan, kebutuhan-kebutuhan tertentu, batasan-batasan, dan konseptual. Dalam kenyataannya arsitek tidak bekerja sendiri tetapi melibatkan berbagai keahlian, seperti ahli struktur, ahli mekanikal elektrikal, ahli material dsb. Bina Nusantara
6
Prinsip – Prinsip Perancangan
Menurut Joedicks (Snyder,1985) mempertimbangkan kualitias dari aspek-aspek karakteristik : Rasional (tujuan rasional dari fungsi) Simbolik (membawakan suatu ‘kebenaran’ artistik’ dan kekuatan persepsi) Psikologi (pertimbangan psikologis dalam rancangan) Bina Nusantara
7
Tahapan Perancangan Menurut Snyder, 1985, tahapan perancangan meliputi : Permulaan, pengenalan dan pembatasan masalah yang akan dipecahkan. Arsitek dalam hal ini dapat juga turut mengidentifikasi masalah, mendidik masyarakat, mengusulkan pemecahan-pemecahan alternatif. Persiapan, meliputi pengumpulan secara sistematis dan analisis informasi/data. Proses ini sering disebut sebagai ‘Pemograman’ (Programing). Pengajuan Usul, adalah gagasan-gasan dan usulan-usulan sebagai hasil dari langkah persiapan. Proses pengajuan usulan perancangan ini sering disebut sebagai ‘sintetis’ , yaitu hasil usulan sebagai hasil yang diperoleh dari berbagai pertimbangan konteks (sosial, ekonomi, fisik), program, tapak, klien, teknologi, etetika dan nilai-nilai perancangan yang lain. Bina Nusantara
8
Tahapan Perancangan Evaluasi, hasil dari pengajuan usul perlu dilakukan pengujian kembali untuk mencapai hasil yang diharapkan. Bagi arsitek evaluasi atas usulannya meliputi perbandingan pemecahan perancangan yang diusulkan, dengan tujuan dan kriteria yang dikembangkan dalam tahap pemograman. Tindakan, adalah proses perancangan yang meliputi kegiatan yang berkaitan dengan mempersiapkan dan melaksanakan suatu proyek. Jadi disini semua hasil rancangan siap untuk dilaksanakan. Bina Nusantara
9
Skematik Desain Masuk pada tahap pengajuan usul.
Berupa perwujudan awal yang masih kasar berupa gambar sketsa beserta keterangannya dan terbuka untuk dikembangkan Biasanya terdiri dari beberapa alternatif Bina Nusantara
10
Rancangan Skematik dan penjelasannya untuk sebuah gedung perkantoran oleh PT. Arkonin (sumber : Majalah Indonesia Design) Bina Nusantara
11
Skematik perencanaan tapak
Sumber : Wang, 1999 Bina Nusantara
12
Galery 28, Kemang, arsitek Andra Matin
Bina Nusantara
13
Pasar Seni Gabusan, Bantul, Yogyakarta, arsitek Ikaputra
Bina Nusantara
14
Pra rancangan (Pre Design)
Rancangan yang sudah menunjukkan perwujudan secara lebih detail dan terpadu. Klien sudah mendapatkan gambaran menyeluruh secara lebih realistis. Berupa Site plan, denah, tampak, potongan dan perspektif Rancangan awal sebelum dikembangkan lebih lanjut terkait dengan material, warna dan detail-detail pelaksanannya. Bina Nusantara
15
Tampak dan Perspektif Bina Nusantara
16
Denah Bina Nusantara
17
Tampak dan perspektif Sumber : MajalahI – Arch edisi 16,
karya Ivalen Ramadian Bina Nusantara
18
Tampak Bina Nusantara
19
Perspektif Bina Nusantara
20
Potongan Perspetif Bina Nusantara
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.