Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehGlenna Gunawan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PERSEMBAHAN SYUKUR Lesson 9 for March 3, 2018
2
Kita adalah penatalayan Allah, jadi kita harus mencontoh Allah kita
Kita adalah penatalayan Allah, jadi kita harus mencontoh Allah kita. Dia memberi dengan murah hati semua yang kita perlukan. Kita menunjukkan rasa syukur dengan memberi dengan suka hati persembahan kita kepada-Nya; misalnya harta, waktu dan talenta kita. Penatalayan yang bersyukur. Mengumpulkan untuk kekekalan. Membagikan kasih karunia. Persembahan syukur. Kwalitas persembahan. Motif kita memberi. Sukacita memberi.
3
MENGUMPULKAN UNTUK KEKEKALAN
“Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.” (Matius 6:20) Bagaimana kita dapat mengumpulkan harta di surga? “Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.” (2 Korintus 5: 7). Pikiran dan motif kita harus didasarkan pada hal-hal yang kekal. Adalah penting untuk memperhatikan tentang hal-hal duniawi dan untuk mengantisipasi situasi masa depan (mencari pekerjaan baru, pensiun ...), tapi itu janganlah menjadi tujuan utama dalam kehidupan kita. Kita harus hidup sesuai dengan iman kita. Kita harus percaya kepada Allah bukan pada hal-hal duniawi.
4
MEMBAGIKAN KASIH KARUNIA
“Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.” (1 Petrus 4:10) Kasih karunia Yesus Kristus adalah anugerah yang paling indah yang Allah telah berikan kepada kita, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman.” (Efesus 2: 8) Kasih karunia Allah bukan untuk kepentingan kita sendiri. Kita dipanggil untuk membagikannya dengan orang lain, “Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma- cuma.” (Matius 10: 8) Mempersembahkan harta, talenta dan waktu kita adalah penting untuk menyebarkan kabar tentang keselamatan.
5
KWALITAS PERSEMBAHAN “Dari segala yang diserahkan kepadamu, yakni dari segala yang terbaik di antaranya, haruslah kamu mempersembahkan seluruh persembahan khusus kepada TUHAN, sebagai bagian kudus dari padanya.” (Bilangan 18:29) Kita menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah dengan mempersembahkan yang terbaik dari pemberian yang telah diberikan-Nya. Pada masa Israel kuno, mereka biasanya mempersembahkan yang terbaik dari hasil bumi atau dari binatang yang mereka miliki, selalu “tanpa cacat apapun.” (Imamat 22:20) Uang selalu memiliki nilai yang sama, jadi bagaimana kita dapat menerapkan konsep memberi “yang terbaik” saat ini? Kita janganlah memberi yang sisa (Lukas 21: 4). Kita juga dapat memberi sebagai contoh waktu dan keterampilan kita. Mungkin Anda dapat memberi parfum khusus untuk mengurapi Allah kita! (Lukas 7: 37-47)
6
“Dan hati Maria dipenuhi dengan rasa syukur
“Dan hati Maria dipenuhi dengan rasa syukur. Ia telah mendengar Yesus berbicara tentang kematian-Nya yang sudah dekat, dan dalam kasih dan kesusahannya yang mendalam ia ingin menunjukkan kehormatan kepada-Nya. Dengan pengorbanan pribadi yang besar ia telah membeli sebuah buli-buli berisi “minyak wangi yang mahal harganya” yang dengan itu ia menyirami tubuh-Nya. Tetapi sekarang banyak orang sedang mengumumkan bahwa Ia hampir akan dimahkotai sebagai raja. Kesedihannya berubah menjadi kesukaan, dan ia ingin yang pertama menghormati Tuhannya. Setelah memecahkan buli-buli minyak wangi itu, ia mencurahkan isinya ke atas kepala dan kaki Yesus, kemudian bertelutlah ia sambil menangis, dan sambil membasahinya dengan air matanya, dikeringkannya kaki-Nya dengan rambutnya yang panjang itu… Maria mendengar kritik itu. Hatinya berdebar-debar. Ia takut jangan-jangan saudaranya perempuan akan menyalahkan dia karena pemborosan itu… Ia melihat bahwa perempuan itu sudah malu dan sedih. Ia mengetahui bahwa dalam perbuatan ini perempuan itu telah menyatakan rasa terima kasihnya karena keampunan dosa-dosanya, dan Ia membawa kelegaan pada pikirannya.” E.G.W. (The Desire of the Ages, c. 62, p. 558, 560)
7
MOTIF KITA MEMBERI “Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.” (2 Korintus 8:12) Hanya Allah yang tahu motif saat kita memberi persembahan kita tidak peduli seberapa besar atau kecilnya. Tidak ada orang lain yang dapat menilai motif kita (Yakobus 4:12). Ada banyak motif yang berbeda dalam memberi, mulai dari keegoisan hingga kemurahan hati. Kita dapat melakukan tindakan yang benar karena alasan yang salah (misal agar diberi ucapan selamat, untuk dekat dengan seseorang ...) Kemurahan hati yang tanpa pamrih dimotivasi oleh kasih. Kasih itu adalah respon terhadap kasih Allah dalam hidup kita. Mementingkan diri Kemurahan hati
8
SUKACITA MEMBERI “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” (2 Korintus 9:7) Begitu kita mengalami kasih Allah, kita mengerti bahwa Dia akan selalu menjaga kita. Dia tidak akan meminta apapun dari kita yang dapat membahayakan kita. Termasuk permohonanNya untuk bermurah hati. Persembahan adalah suatu tindakan iman. Hal itu merupakan ungkapan rasa syukur kita atas semua yang Yesus berikan kepada kita. Kita mencerminkan karakter Allah dengan memberi. Kepercayaan kita kepada-Nya juga bertumbuh ketika kita memberi dengan cuma- cuma, murah hati dan gembira. Mari kita mengalami sukacita dalam memberi kepada Allah sebagai yang pertama dan terbaik dari uang, waktu dan keterampilan kita.
9
“Allah akan memiliki persembahan sukarela
“Allah akan memiliki persembahan sukarela. Mereka yang memberi harus menghargai hak istimewa untuk melakukannya. Beberapa memberi dari kelimpahan mereka, namun mereka merasa tidak kekurangan. Mereka tidak secara khusus menyangkal diri mereka atas apapun demi Kristus. Mereka masih memiliki semua keinginan hati itu. Mereka memberi dengan bebas dan sepenuh hati. Allah berkenan, dan tindakan dan motif diketahui dan sangat ditandai oleh Dia. Mereka tidak akan kehilangan upah mereka. Engkau yang tidak dapat memberikan secara bebas janganlah memaafkan dirimu sendiri karena engkau tidak dapat melakukan sebanyak yang lain. Lakukan apa yang engkau dapat lakukan. Sangkallah dirimu terhadap beberapa benda yang engkau dapat peroleh, dan berkorban demi Allah. Seperti janda itu, berikanlah dua peser mu. Engkau benar-benar akan memberi lebih dari semua orang yang memberi dari kelimpahan mereka; dan engkau akan tahu betapa indahnya menyangkal diri, memberi kepada orang miskin, berkorban demi kebenaran, dan untuk mengumpulkan harta di surga.” E.G.W. (Testimonies for the Church, vol. 1, c. 30, p. 176, 177)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.