Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

(Studi kasus pada Dinas Di kabupaten Bandung Barat)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "(Studi kasus pada Dinas Di kabupaten Bandung Barat)"— Transcript presentasi:

1 (Studi kasus pada Dinas Di kabupaten Bandung Barat)
Slamet Effendi (211O8O78) PENGARUH GOOD GOVERNANCE TERHADAP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN (Studi kasus pada Dinas Di kabupaten Bandung Barat) INFLUENCE OF GOOD GOVERNANCE REPORT ON GOVERNMENT PERFORMANCE AND ACCOUNTABILITY IMPLICATIONS OF FINANCIAL REPORTING QUALITY (Case studies in the district office in regency west bandung)

2 VARIABEL FENOMENA Good governance(X)
Sumber yang diterima wartawan menyebutkan kerugian negara pada kasus ini jumlahnya mencapai Rp3 miliar dengan jumlah uang negara yang telah dicairkan untuk pembebasan lahan kantor itu mencapai Rp13 miliarI Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah(Y) Kinerja sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bandung Barat sering kali tidak selaras dengan rencana yang ditetapkan pemerintah daerah. Akibatnya, sejumlah sasaran pembangunan tidak tercapai. Kondisi tersebut merupakan salah satu materi yang nantinya akan dilaporkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Bandung Barat kepada Pemerintah RI. Kualitas pelaporan keuangan (Z) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI memberikan opini tidak menyatakan pendapat atau Disclaimer untuk Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur dalam laporan keuangan tahun anggaran Auditor Utama Keuangan Negara V (Tortama KN V) BPK RI Ahmad Syakir Amir, menyatakan dua kabupaten tersebut mendapatkan opini disclaimer, karena beberapa sebab.

3 Paradigma Penelitian Good governance
(H.E Ristandi : 2004) (Arifin :2008) Good governance Laporan akuntabilitas kinerja instasni pemerintah Kualitas pelaporan keuangan

4 MAPPING Good governance (X) participation
VARIABEL FENOMENA IDENTIFIKASI INDIKATOR KUESIONER HASIL SKOR & FREKUENSI KET ALASAN Good governance (X) participation Dalam pengambilan keputusan baik langsung maupun tidak langsung masyarskat dilibatkan dalam menyalurkan aspirasinya 54% cukupBaik Secara keseluruhan persentase indikator participation adalah sebesar 54% termasuk dalam kategori cukup baik. Tetapi masih dibawah ideal (skor 100%) dan ditemukan gap46%. Gap ini merupakan hal yang patut diperhatikan untuk meningkatkan partisipasi pemerintah kepada masyaraskt agar tercipata hubungan yang baik dalam kehidupan bebangsa Ruleof law Telah diterapkan hukum yang adil dan dilaksnaskan tanpa pandnag bulu 56% Cukup Baik Secara keseluruhan persentase indikator Ruleof law adalah sebesar 56% termasuk dalam kategori cukup baik. Tetapi masih dibawah ideal (skor 100%) dan ditemukan gap 44%. Gap ini merupakan hal yang patut diperhatikan untuk meningkatkan pembangunan agar terciptanya tata kelola pemarintahan yang baik transparency Adanya keterbukaan dalam memperoleh informasi yang berkaitan dengan kepentinagn publik secar langsung 64% Cukup Baik Secara keseluruhan persentase indikator transparency adalah sebesar 64% termasuk dalam kategori cukup baik. Tetapi masih dibawah ideal (skor 100%) dan ditemukan gap 46%. Gap ini merupakan hal yang patut diperhatikan untuk meningkatkan pembangunan agar terciptanya tata kelola pemarintahan yang baik

5 VARIABEL FENOMENA IDENTIFIKASI INDIKATOR KUESIONER HASIL SKOR & FREKUENSI KET ALASAN Good governance(X) Respon siveness Pelayanan SKpd dalam menaghadapi stake holder harus cepat tanggap 68% Cukup Baik Secara keseluruhan persentase indikator Respon siveness adalah sebesar 68% termasuk dalam kategori baik. Tetapi masih dibawah ideal (skor 100%) dan ditemukan gap 32%. Gap ini merupakan hal yang patut diperhatikan untuk meningkatkan pembangunan agar terciptanya tata kelola pemarintahan yang baik Effeciency and effectivenes s Setiap aktivitas yang dilakukan telah tercapai daya guna dan berhasil guna 63% Secara keseluruhan persentase indikator Effeciency and effectiveness adalah sebesar 62,86% termasuk dalam kategori cukup baik. Tetapi masih dibawah ideal (skor 100%) dan ditemukan gap 37,%. Gap ini merupakan hal yang patut diperhatikan untuk meningkatkan Gap ini merupakan hal yang patut diperhatikan untuk meningkatkan pembangunan agar terciptanya tata kelola pemarintahan yang baik Sumber yang diterima wartawan menyebutkan kerugian negara pada kasus ini jumlahnya mencapai Rp3 miliar dengan jumlah uang negara yang telah dicairkan untuk pembebasan lahan kantor itu mencapai Rp13 miliarI kerugian negara pada kasus ini jumlahnya mencapai Rp3 miliar dengan jumlah uang negara yang telah dicairkan untuk pembebasan lahan kantor itu mencapai Rp13 miliarI accountability Adanaya pertanggung jawaban dalam setaiap aktivitas yang dialkukan oleh organisasi 57% cukup baik Secara keseluruhan persentase indikator accountability adalah sebesar 57% termasuk dalam kategori cukup baik. Tetapi masih dibawah ideal (skor 100%) dan ditemukan gap 43%. Gap ini merupakan hal yang patut diperhatikan untuk meningkatkan Gap ini merupakan hal yang patut diperhatikan untuk meningkatkan pembangunan agar terciptanya tata kelola pemarintahan yang baik

6 Laporan akuntabiltas kinerja instansi pemerintah
VARIABEL FENOMENA IDENTIFIKASI INDIKATOR KUESIONER HASIL SKOR & FREKUENSI KET ALASAN Laporan akuntabiltas kinerja instansi pemerintah (Y) Komitmen dari pimpinan Adanya komitmen dari pimpinan da seluruh satf instansi untuk melakukan pelaksanan misi secara akuntabel 73% Cukup Baik Secara keseluruhan persentase indikator Komitmen dari pimpinan adalah sebesar 73% termasuk dalam kategori cukup cukup baik. Tetapi masih dibawah ideal (skor 100%) karena masih terdapat gap 27%.Gap ini merupakan hal yang patut diperhatikan untuk meningkatkan kinerja dari para dinas agar dalam laporan akuntabilitas kierja instasni pemerintah dapat sesuai denagn pencapai tujuan dan sasran pencapaian dari setiap program . Pengguna n sumber daya secar konsisten denagn peratura n uu Menggunakn sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber sumber daya secara konsisten denagn peraturan uu yang berlaku 72% Baik Secara keseluruhan persentase indikator penggunan sumber daya secar konsisten dengan peraturan uu adalah sebesar 72% termasuk dalam kategori baik. Tetapi masih dibawah ideal (skor 100%) dan ditemukan gap 28%. Gap ini merupakan hal yang patut diperhatikan untuk meningkatkan kinerja dari para dinas agar dalam laporan akuntabilitas kierja instasni pemerintah dapat sesuai denagn pencapai tujuan dan sasran pencapaian dari setiap program

7 VARIABEL FENOMENA IDENTIFIKASI INDIKATOR KUESIONER HASIL SKOR & FREKUENSI KET ALASAN Laporan akuntabiltas kinerja instansi pemerintah (Y) Kinerja sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bandung Barat sering kali tidak selaras dengan rencana yang ditetapkan pemerintah daerah. Akibatnya, sejumlah sasaran pembangunan tidak tercapai. Kondisi tersebut merupakan salah satu materi yang nantinya akan dilaporkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Akibatnya, sejumlah sasaran pembangunan tidak tercapai. Kondisi tersebut merupakan salah satu materi yang nantinya akan dilaporkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Berorientasi pda pencapaian visi misi Berorientasi pada visi misis srta hasil dan manfaat yang diperoleh yang terdapat didalam pelaporan 78% Baik Secara keseluruhan persentase indikator Berorientasi pda pencapaian visi misi adalah sebesar 78% termasuk dalam kategori baik. Tetapi masih dibawah ideal (skor 100%) dan ditemukan gap 22%. Gap ini merupakan hal yang patut diperhatikan untuk meningkatkan kinerja dari para dinas agar dalam laporan akuntabilitas kierja instasni pemerintah dapat sesuai denagn pencapai tujuan dan sasran pencapaian dari setiap program metode pengukura n kinerja dan bersikap inovatif dan objektif Didalam melakukan metode dan teknik pengukuran kinerja dan laporan akuntabilitas untuk bersikap Objektif dan inovatif 68% Secara keseluruhan persentase indikator metode pengukuran kinerja dan bersikap inovatif dan objektif adalah sebesar 68% termasuk dalam kategori baik. Tetapi masih dibawah ideal (skor 100%) dan ditemukan gap 32%. Gap ini merupakan hal yang patut diperhatikan untuk meningkatkan kinerja dari para dinas agar dalam laporan akuntabilitas kierja instasni pemerintah dapat sesuai denagn pencapai tujuan dan sasran pencapaian dari setiap program. Bersikap transparan Dalam laporan akuntabilitas selalu bersikap transparan terhadap siapaun yang membutuhkan 69% Secara keseluruhan persentase indikator Bersikap transparan adalah sebesar 69% termasuk dalam kategori baik. Tetapi masih dibawah ideal (skor 100%) dan ditemukan gap 31%. Gap ini merupakan hal yang patut diperhatikan untuk meningkatkan kinerja dari para dinas agar dalam laporan akuntabilitas kierja instasni pemerintah dapat sesuai denagn pencapai tujuan dan sasran pencapaian dari setiap program.

8 Kualitas pelaporan keuangan(Z) Memberkan manfaat
VARIABEL FENOMENA IDENTIFIKASI INDIKATOR KUESIONER HASIL SKOR & FREKUENSI KET ALASAN Kualitas pelaporan keuangan(Z) Memberkan manfaat Pada pelaporan keuangan harus memberikan manfaat kepda para pengguna 54% Cukup Baik Secara keseluruhan persentase indikator Memberkan manfaat adalah sebesar 54% termasuk dalam kategori cukup baik. Tetapi masih dibawah ideal (skor 100%) dan ditemukan gap 43,93%. Gap ini merupakan hal yang patut diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangn agar terciptanya sebuah output laporan keuangan yang andal relevan dapat dipahami. Umpan balik Dalam setiap pelaporan keuangn memberikan umpan balik anatara kedua belah pihak yakni pengguna dan pembuat pelaporan 63% Secara keseluruhan persentase indikator Umpan balik adalah sebesar 63% termasuk dalam kategori baik. Tetapi masih dibawah ideal (skor 100%) dan ditemukan gap 32%. Gap ini merupakan hal yang patut diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangn agar terciptanya sebuah output laporan keuangan yang andal relevan dapat dipahami.

9 Kualitas pelaporan keuangan(Z) lengkap
VARIABEL FENOMENA IDENTIFIKASI INDIKATOR KUESIONER HASIL SKOR & FREKUENSI KET ALASAN Kualitas pelaporan keuangan(Z) lengkap Didalam setiap pelaporan keuangn data yang dimasukan sebagai bahan laporan diperiksa kelengkapannya 59% Cukup baik Secara keseluruhan persentase indikator lengkap adalah sebesar 59% termasuk dalam kategori cukup baik. Tetapi masih dibawah ideal (skor 100%) dan ditemukan gap 41%. Gap ini merupakan hal yang patut diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangn agar terciptanya sebuah output laporan keuangan yang andal relevan dapat dipahami. Penyajian jujur Seluruh pelporan keuangan menyajikan secara jujur 60% Cukup Baik Secara keseluruhan persentase indikator penayjian jujur adalah sebesar 60% termasuk dalam kategori baik. Tetapi masih dibawah ideal (skor 100%) dan ditemukan gap 40%. Gap ini merupakan hal yang patut diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangn agar terciptanya sebuah output laporan keuangan yang andal relevan dapat dipahami.

10 VARIABEL FENOMENA IDENTIFIKASI INDIKATOR KUESIONER HASIL SKOR & FREKUENSI KET ALASAN Kualitas pelaporan keuangan(Z) Dapat dimengerti Dalam pelaporan keuangan yang dihasilakn dapat mudah dimengerti oleh penggunanya 63% Cukup baik Secara keseluruhan persentase indikator dapat dimengerti adalah sebesar 63% termasuk dalam kategori cukup baik. Tetapi masih dibawah ideal (skor 100%) dan ditemukan gap 37%. Gap ini merupakan hal yang patut diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangn agar terciptanya sebuah output laporan keuangan yang andal relevan dapat dipahami.. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI memberikan opini tidak menyatakan pendapat atau Disclaimer untuk Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur dalam laporan keuangan tahun anggaran Auditor Utama Keuangan Negara V (Tortama KN V) BPK RI Ahmad Syakir Amir, menyatakan dua kabupaten tersebut mendapatkan opini disclaimer, karena beberapa sebab. Penyajian jujur Dalam menyajikan pelaporan keuangan menggunakn fakta secara jujur dan adanya sikap netralitas 62% Cukup Baik Secara keseluruhan persentase indikator penyajian jujur adalah sebesar 62% termasuk dalam kategori baik. Tetapi masih dibawah ideal (skor 100%) dan ditemukan gap 38%. Gap ini merupakan hal yang patut diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangn agar terciptanya sebuah output laporan keuangan yang andal relevan dapat dipahami..

11 Rekapitulasi Persentase Skor Jawaban Responden Mengenai good governance
No Indikator Skor Aktual Skor Ideal %Skor Aktual Kriteria 1 partisipasi 65 120 54 Cukup baik 2 Hukum yang adil 67 56 3 keterbukaan 77 64 4 Cepat tanggap 81 68 5 Mengedepankan masyarakt luas 75 58 Cukup Baik 6 Kesempatan yang sama 70 63 7 Efektif dan efisien 57 8 Adanay pertanggungjawaban 9 Visi jauh kedepan 135 240 10 Visi pemabangunan yang ke arah baik total 1227 1680 59

12 Rekapitulasi Persentase Skor Jawaban Responden Mengenai LAKIP
no kuesioner Skor aktual Skor ideal %skor aktual kriteria 1 Komitmen pimpinan 73 120 61 Cukup baik 2 Komitmen denagn uu 86 72 baik 3 Penacapaian sasaran dan tujuan 84 70 4 Berorientasi pada pencapaian visi misi 78 65 5 Pengukuran kinerja 68 6 Bersikap jujur dan transparan 80 67 7 Bersikap transparan kpd siapaun 169 340 8 Pencapaian tujun yang telah ditetapkan total 652 1200 54

13 Rekapitulasi Persentase Skor Jawaban Responden Mengenai Kualitas pelaporan keuangan
No Indikator Skor Aktual Skor Ideal % Skor Aktual Kriteria 1 Memberikan manfat 65 120 54 Cukup baik 2 Adanya umpan balik 76 58 3 Tepat waktu 70 59 4 Diperiksa kelengkapnya 71 60 5 Menyajikan secara jujur 72 6 Pelaporan keuangan diverifikasi 73 baik 7 Besikap netral 52 CUKUP BAIK 8 Bebas pengertian menyesatkan 62 BAIK84 9 Membandingakn pelporan tahun lalu dengan tahun skarang 84 63 10 Manfaat prose keputusan 77 11 Kebijakn akuntansi yang sama 75 12 Perubahan kebikan di ungkap Cukup bak 13 Mudah dimengerti pengguna 78

14 KESIMPULAN ANALISIS DESKRIPTIF
Akumulasi tanggapan responden mengenai good governance sebesar 59% menunjukkan bahwa pemerintah kabupaten bandung barat pada umumnya telah memiliki tata kelola pemerintahan yang cukupbaik. akumulasi tanggapan responden mengenai penerapan LAKIP sebesar 54% dan kualitas pelaporan keuangan sebesar 60% juga termasuk dalam kategori cukup baik,

15 Analisis Verfikatif Berdasarkan nilai koefisien korelasi tersebut dapat dilihat bahwa keterkaitan atau hubungan antara LAKIP dengan penerapan good governance sebesar 0,897 dan masuk dalam kategori sangat erat. Arah hubungan positif antara struktur organisasi dengan penerapan good governance menunjukkan bahwa LAKIP yang baik cenderung diikuti dengan penerapan good governance yang baik. Kemudian hubungan antara LAKIP dengan kualitas pelaporan keuangan sebesar 0,880 juga termasuk dalam kategori sangat erat, sementara hubungan antara penerapan good governance dengan kualitas pelaporan keuangan sebesar 0,885 termasuk dalam kategori sangat erat dengan arah positif. Correlations 1.000 .897 .885 897 .880 .672 . .000 24 Z X Y Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N

16 Analisi Verifikatif Melalui nilai koefisien determinasi (R Square) dapat diketahui bahwa secara bersama-sama variabel good governance dan LAKIP memberikan kontribusi (pengaruh) sebesar 84,6% terhadap kualitas pelaporan keuangan pada Dinas – dinas kabupaten bandung barat. Model Summary .920 a .846 .831 Model 1 R R Square Adjusted Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Y, X a.

17 Analisis verifikatif dari hasil perhitungan statistik path analisis menunjukan bahwa x ke y terhadap z menunjukan koefisien berarti rentang besar pengaruhnya Pengaruh x Langsung terhadap z = (0,423) x (100) = 27,56% Pengaruh x melalui y langsung terhadap z adalah Langsung = (0,5253) x (0,880) x (0,423)x100 = 19,55% jadi pengaruh x terhadap z secara keseluruhan = 27,56%/19,55%=47,11%

18 RUMUSAN MASALAH KESIMPULAN SARAN Bagaimana pelaksanaan good governance dinas-dinas di Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Variabel good governance secara umum berada dalam kategori cukup baik. Hal ini terlihat dari tiap pernyataan pada variabel good governance. Item pernyataan yang mempunyai skor tertinggi yaitu ketanggapan pelayanan SKPD dalam menghadapi stake holder dan item pertanyaan yang mempunyai skor terendah yaitu pelibatan masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya dalam pengambilan keputusan baik langsung maupun tidak langsung dan dibutuhkannya visi yang jauh kedepan agar tercapai suatu pembangunan ke arah lebih baik. Pelaksanaan good governance, berperan dalam pencapaian seluruh aspek pada dinas hendaknya semakin ditingkatkan sesuai dengan standar UUD yang berlaku karena pengaruhnya sangat tinggi dimana jika kinerja dari dinas pemerintah sangat baik maka hasil atau output kedepannya untuk membangun untuk membangun pemerintahan yang baik. Bagaimana pelaksanaan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dinas-dinas di Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Variabel LAKIP secara umum berada dalam kategori cukup baik. Hal ini terlihat dari tiap pernyataan pada variabel LAKIP. Item pernyataan yang mempunyai skor tertinggi yaitu selalu bersikap transparan terhadap siapapun yang membutuhkan dalam laporan akuntabilitas dan item pertanyaan yang mempunyai skor terendah yaitu tingkat pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam setiap laporan. Untuk laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah itu sendiri harus lebih ditingkatkan kembali dengan membuat database dinas yang ada harus dijalankan secara optimal dan memadai. Juga diharapkan entitas memiliki SOP yang formal untuk suatu prosedur atau keseluruhan prosedur. Agar setiap tujuan memiliki prosedur yang berdampak terhadap penciptaan pemerintahan yang baik. Bagaimana pelaksanaan kualitas pelaporan keuangan dinas-dinas di Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Variabel kualitas laporan keuangan secara umum berada dalam kategori sedang. Hal ini terlihat dari tiap pernyataan pada variabel kualitas laporan keuangan. Item pernyataan yang mempunyai skor tertinggi yaitu membandingkan antara pelaporan keuangan tahun lalu dengan tahun sekarang dalam suatu organisasi dan item pertanyaan yang mempunyai skor terendah yaitu bersikap netral dalam melakukan pencatatan pelaporan keuangan. Untuk menciptakan kualitas pelaporan keuangan pada dinas, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap keseluruhan entitas dan aturan yang berlaku.penggunaan dana yang diatur secara efektif dan efisien sehingga output yang dihasilkan kedepannya lebih baik seperti pembangunan daerah agar pemerintahan yang sudah baik menjadi lebih baik lagi. Seberapa besar pengaruh good governance dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah terhadap kualitas pelaporan keuangan baik secara simultan maupun parsial di dinas-dinas Kabupaten Bandung Barat Ada pengaruh variabel good governance dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah terhadap kualitas pelaporan keuangan. Nilai pengaruhnya secara keseluruhannya sebesar 84,6% dengan faktor sisa sebesar 15,4%. Dengan demikian variabel good governance dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah telah memberikan pengaruh yang besar terhadap kualitas pelaporan keuangan. pengaruh variabel good governance dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah terhadap kualitas pelaporan keuangan dinas di Kabupaten bandung barat dinilai kuat. Maka dari itu perlu dijaga agar tetap stabil bila perlu semakin meningkat demi pemabngunan kabupaten yang lebih baik. Dengan kedisiplinan dan kinerja yang lebih ditingkatkan dan diperbaharui.


Download ppt "(Studi kasus pada Dinas Di kabupaten Bandung Barat)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google