Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Ade Saputra Nasution. KEBIASAAN MAKAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Ade Saputra Nasution. KEBIASAAN MAKAN"— Transcript presentasi:

1 Ade Saputra Nasution

2 GIZI DAN SOSIAL BUDAYA ASPEK SOSIAL BUDAYA : Pendidikan Pengetahuan Adat istiadat Kepercayaan Persahabatan Pergaulan

3 GIZI DAN SOSIAL BUDAYA 57% kepala rumah tangga berpendidikan dasar, dan 57,9% bekerja sebagai petani pemilik. 81,3% ibu rumah tangga berpendidikan dasar,66,4% bekerja sebagai petani pemilik, dan 75,7% ibu berpengetahuan gizi kurang. 38,3% rumah tangga dengan jumlah anggota keluarga antara 5- 6orang. dan 70,1% rumah tangga miskin. 51,4% rumah tangga menyukai satu jenis makanan pokok, 83,2% rumah tangga menggunakan ubi jalar sebagai simbol nilai komunikasi, dan 67,3% rumah tangga menganggap ubi jalar sebagai simbol nilai religi. 51,4% rumah tangga menggunakan lebih dari satu jenis makanan pokok sebagai simbol nilai persahabatan,75% rumah tangga memilih ubi jalar sebagai simbol nilai ekonomi, dan 78,5% rumah tangga menggunakan ubi jalar dalam tradisi. Hasil penelitian ini menunjukkan semakin tinggi strata sosial semakin bervariasi makanan pokok yang dikonsumsi. Sebaliknya semakin kuat faktor budaya yang dianut, semakin sedikit jenis makanan pokok yang dikonsumsi. Simpulan : Faktor sosial budaya berhubungan kuat dengan konsumsi makanan pokok masyarakat (kontribusi energi dan pola makan makanan pokok). Wahida Y Mapandin, Tesis 2006, Undip

4 Tingkat pendidikan orang tua berhubungan dengan Tinggi Badan Anak Baru Sekolah ( TBABS), USU,2006 ) Makin tinggi pengetahuan ibu, makin baik status gizi balita (Himawan AW,2006 ) Tingkat pendidikan ibu dan ayah berpangaruh postif terhadap status gizi balitanya (Dewanti, )

5 Pengetahuan ibu meningkat semakin baik status gizi bayi, (Burhanuddin Bahar 2006 Pangkep). Tingkat sosial keluarga semakin baik tumbuh kembang anak juga semakin baik. Peran ibu di rumah menentukan apa yang akan dimakan anak anaknya dan terbentuknya kebiasaan makan.

6 5 peran ibu dalam menentukan konsumsi makanan keluarga (Engel,Roger dan Paul 1993) 1. Peran ibu sebagai pengendali setiap memutuskan apa yg dikonsumsi 2. Besarnya pengaruh ibu 3. Ibu sangat menentukan apa yg mau dibeli 4. Ibu sebagai pembeli produk 5. Ibu sebagai pengguna produk

7 Terdapat hubungan yang kuat antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan dengan tingkat konsumsi gizi anak balitanya (Rahmi, 2000)

8 Larangan makan karena kepercayaan,tradisi turun menurun Larangan makan karena dipercayai akan memberi efek buruk bagi yang mengkonsumsi Larangan makan karena kebiasaan Larangan makan karena agama

9 Anjuran mengkonsumsi makanan/ memberi makanan karena :  Bentuk pemberian penghormatan  Sukses  Rasa syukur  Selamat  Do’a  Kebersamaan komunitas

10 Aspek Anthropologi dan Budaya yg mempengaruhi susunan hidangan Cara manusia mendapatkan makanan Pengetahuan anthropologi dan produksi pangan Susunan hidangan dan ekosystem Susunan hidangan sbg hasil budaya Fungsi sosial hidangan dan makanan Nilai sosial bahan makanan Pantangan / tabu thd makanan

11 Budaya pangan Lingkungan fisik : matahari, hujan, tanah, flora dan fauna adalah faktor pertama yg menentukan cara manusia mendapatkan pangan. Melalui rupa rasa, bau, warna dan tekstur serta cita rasa maka manusi mengenal, memilih makanan yg disukai dan menjadi makanannya.

12 Setiap masyarakat memiliki nilai thd pangan dan makanan sehingga makanan itu dimakan atau tidak dimakan. Nilai yang muncul antara lain: ada makanan yg khusus dijual dan khusus dimakan. Makanan bagi orang kaya, bagi orang miskin, makanan bagi anak2, orang dewasa dan usia lanjut.

13 Setiap masyarakat mempunyai aturan dan kepercayaan thd makanan/pangan Pendidikan gizi perlu dilakuakn bagi kelompok masyarakat yg memiliki berbagai aspek budaya yg tidak menguntungkan kesehatan masyarakat. Ilmu anthropologi budaya, sosiologi dan psikologi sosial membantu dlm melakukan intervensi gizi kearah perilaku gizi baik.

14 Pola Makanan Apa yang dimakan dan bagaimana cara makan dari sebuah masyarakat banyak ditentukan oleh pengetahuan ttg makanan, kesehatan, makanan yg tersedia, nilai baru pada makanan, sikap masy thd perubahan ttg pangan. Makanan mempunyai nilai kesenangan, kepuasan di masyarakat.

15 Pembagian makanan dlm keluarga Terjadi pembedaan distribusi makanan dlm keluarga ( ayah, ibu, anak anak, pria dan wanita ) Cara menghidangan/ pelayanan makanan berbeda menurut status sosial. Setiap makanan / bahan pangan mempunyai nilai sosial dimasyarakat.

16 Kejiwaan dan perilaku makan Proses pembiasaan makan masyarakat karena terjadi peristiwa pembelajaran sejak dini, anak anak mulai dari mengenal pertama makanan yg dpt menciptakan dia menerima manakanan dgn baik. Lewin ( 1943 ) mempelajari kebiasaan makan masyarakat yakni : masyarakat menyukai apa yg mereka makan dari pada makanan yang ada pada mereka. Mead ( 1962) keterikatan kuat sebuah masyarakat karena makanan yg dikonsumsinya mempunyai nilai kesenangan

17 Kepercayaan ttg Sehat - Sakit Keyakinan masyarakat ttg makanan bisa membuat orang sehat atau membuat orang sakit. Atau sebaliknya atidak ada hubungan makanan dengan orang menjadi sakit /tidak sakit. Ada jenis makanan tertentu yg dapat membuat sesorang sehat atau sakit.

18 Contoh kasus : Bayi/balita menderita KEP karena dihisap buyu Ketika hamil membenci monyet maka setelah lahir bisa menderita KEP Anak kecil tidak boleh makan ikan bisa kecacingan Anak demam karena dipisah dari tempat tidur ibunya. Makanan dianggap “panas” atau “dingin” bila dimakan anak bisa sakit. Di Malaysia anak dilarang makan pepaya.

19 Makanan dianggap “berat” atau “ringan” bila dimakan akan sakit. Daging, telur bisa membuat pria kuat.ikan, belut bila dikonsumsi bisa membuat diare, konstipasi. Makanan ibu hamil dibatasi agar bayinya mudah lahir Ibu mennyusui dilarang maka hewani karena dapat meracuni bayinya

20 Pengaruh pola pekerjaan thd sarana memasak Ibu sebagai penentu makanan dalam keluarga. Ibu dengan pekerjaanya ada yg memperkerjakan pembanu/tidak Kelengkapan sarana memasak menentukan apa yg akan dimasak dan dimakan Anak anak dan keluarga lainnya makan dirumah Adanya jasa katering

21 Kebiasaan makan Kebiasaan ( habit ) = pola perilaku yg diperoleh dari praktik yg terjadi berulang ulang. Kebiasaan makan : o Suatu pola perilaku konsumsi pangan yg diperoleh karena terjadi berulang ulang. o Food consumption behavior o Tindakan manusia ( what people do, practise) thd makan dan makanan yg dipengaruhi oleh pengetahuan ( what people think ) dan perasaan apa yg dirasakan ( what people feel ) dan presepsi ( what people preceive ) thd pangan dan makanan

22 Kebiasaan makan ( Guthe & Mead 1945 ) Cara individu atau kelompok masyarakat dalam memilih, mengkonsumsi dan menggunakan makanan yg tersedia yang didasarkan pada faktor sosial, budaya, ekonomi dimana ia hidup / berada.

23 Kebiasaan makan adalah tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhannya thd makanan yg diekspresikan dlam sikap, kepercayaan dan pemilihan makanan  Sikap : positif atau negatif tergantung sikap yg tumbuh dilingkungannya.  Kepercayaan : nilai kognitif; baik-buruk, menarik- tidak menarik.  Pemilihan :proses psikomotor, memilih atau tidak memilih.

24 Faktor2 yg mempengaruhi kebiasaan makan A. Faktor Ekstrinsik ( diluar diri manusia). 1. Lingkungan alam; dari pantai sampai gunung 2. Lingkungan sosial ; pandangan masyarakat dalam menilai ttg makanan shg ia menerima / menolak makanan ttt 3. Lingkungan budaya dan agama; puasa mutih, ngrowot untuk mencapai cita2 4. Lingkungan ekonomi ; pd tkt ekonomi tertentu semakin baik konsumsi gizinya, bila ekonomi terus meningkat konsumsi gizi tidak menjamin semakin baik.

25 B. Faktor Instrinsik ( dalam diri manusia). 1. Asosiasi Emosional ; menolak makanan tt karena kesan emosi masa lalu 2. Keadaan jasmani & kejiwaan yg sedang sakit : sakit gigi, badan demam dll akan menolak makanan 3. Penilaian yg lebih thd mutu makanan : telur, madu, nasi memiliki nilai lebih. Bila mengkonsumsi nya akan terpenuhi segalanya.

26 Bentuk kebiasaan makan ( Sanjur, 1982.Social and Cultural Prespectives in Nutrition ) a. Kebiasaan makan secara budaya dipandang sebagai variabel tak bebas yang terbentuk pd disr seseorang karena ia pelajari ( learned ) b. Kebiasaan makan yg terdapat pada diri seseorang bukan karena proses pendidikan tertentu atau yang sengaja ia pelajari ( unlearned )

27 Terbentuknya kebiasaan makan menurut Sanjur, 1982 Teori dimensi ganda terjadi karena konsumsi makanan, ideologi makan, kesukaan thd makanan dan sosbud makan. Teori analisis dislipin ganda : tiga tipe kebutuhan : ke butuhan biogenik, psikogenik dan sosiogenik. Ketersedian pangan Teoeri saluran : peran ibu rumah tangga dlm menyediaan makanan keluarga.

28 Bagan Hubungan Fisik, Budaya dengan Kebiasaan makan Produksi, pengawetan, distribusi dan persiapan makanan Status sosial, status fisik, peranan upacara Etika makan dan pembagian kerja Status sosial, status fisik, peranan upacara Etika makan dan pembagian kerja Lingkungan ekonomi Kebiasaan makan

29 Model2 dalam mempelajari kebiasaan makan Koencaraningrat ( 1984) mengembangkan model faktor2 sosial dan budaya yg mempengaruhi kebiasaan makan dan pola konsumsinya : 1. Faktor perilaku 2. Faktor lingkungan sosial 3. Faktor lingkungan ekonomi 4. Faktor lingkungan ekolgi 5. Faktor persediaan pangan 6. Faktor perkembangan teknologi, bioteknologi

30


Download ppt "Ade Saputra Nasution. KEBIASAAN MAKAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google