Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Oleh :Belinda Amalia (171001)Ketut Tia Pran Anggat Yani (171018) Gracia Isabel Baptista S. (171005)Luh Gede Tina Sujayanti (171021) I Gede Komang Aditya.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Oleh :Belinda Amalia (171001)Ketut Tia Pran Anggat Yani (171018) Gracia Isabel Baptista S. (171005)Luh Gede Tina Sujayanti (171021) I Gede Komang Aditya."— Transcript presentasi:

1 Oleh :Belinda Amalia (171001)Ketut Tia Pran Anggat Yani (171018) Gracia Isabel Baptista S. (171005)Luh Gede Tina Sujayanti (171021) I Gede Komang Aditya (171007)Ni Wayan Utariyani (171026) Kadek Ria Dwitya Putra (171017)

2 Struktur sel  Gabungan atau rangkaian dari berbagai macam elemen penyusun sel yang menyatu sebagi satu kesatuan. Setiap Sel mempunyai struktur dan fungsi yang jelas untuk menjaga kelangsungan aktivitas kehidupan.

3 Bentuk Sel Mikroba 1. Bacillus a. Monobacillus (bentuk batang tunggal) Contoh bakteri: Escherichia coli, Lactobacillus, dan Salmonella typhi b. Streptobacillus (bentuk batang berkoloni membentuk rantai) Contoh bakteri: Bacillus anthracis dan Streptobacillus moniliformis

4 2. Coccus  a. Monococcus Contoh bakteri:Neisseria gonorrhoe b. Diplococcus Contoh bakteri: Diplococcus pneumoniae c. Streptococcus, misalnya Streptococcus lactis d. Staphylococcus, misalnya Staphylococcus aureus e. Sarcina, misalnya Sarcina sp.

5 3. Spiral  a. Spirillum (Berupa lengkung lebih dari setengah lingkaran). Misalnya, Spirillum minor b. Spirochaeta (bentuk lengkung seperti kumparan). Misalnya, Treponema pallidum (penyebab penyakit sipilis)  c. Comma (bentuk lengkung setengah lingkaran, koma) Contoh bakteri: Vibrio comma atau Vibrio cholerae

6 Struktur Sel Mikroba

7 Macam-macam perwanaan pada sel bakteri  1.Perwarnaan Sederhana. Pewarnaan sederhana, merupakan pewarna yang paling umum digunakan.Teknik yang digunakan Menggunakan satu macam zat warna (biru metilen/air fukhsin) tujuan hanya untuk melihat bentuk sel.  2. Pewarnaan differensial dibagi pewarnaan gram dan pewarnaan tahan asam.  Pewarnaan differensial adalah Pewarnaan bakteri yang menggunakan lebih dari satu zat warna seperti pewarnaan gram dan pewarnaan tahan asam. Penjelasan sebagai berikut.

8  A) Pewarnaan Gram  Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram-positif dan gram-negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Bakteri Gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram-positif akan mempertahankan zat warna metil ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram-negatif tidak.  Contoh bakteri gram positif dan negatif:

9 Struktur Gram positif dan negatif 

10  B) Pewarnaan Tahan Asam  Pewarnaan ini ditujukan terhadap bakteri yang mengandung lemak dalam konsentrasi tinggi sehingga sukar menyerap zat warna, namun jika bakteri diberi zat warna khusus misalnya karbolfukhsin melalui proses pemanasan, maka akan menyerap zat warna dan akan tahan diikat tanpa mampu dilunturkan oleh peluntur yang kuat sekalipun seperti asam-alkohol 

11 3. Pewarnaan khusus untuk melihat struktur tertentu : pewarnaan flagel, pewarnaan spora, pewarnaan kapsul. A) Pewarnaan spora spora bakteri (endospora) tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan biasa, diperlukan teknik pewarnaan khusus. Pewarnaan Klein adalah pewarnaan spora yang paling banyak digunakan. 

12  B) Pewarnaan flagel Pewarnaan flagel dengan memberi suspense koloid garam asam tanat yang tidak stabil, sehingga terbentuk presipitat tebal pada dinding sel dan flagel.  C) Pewarnaan kapsul  Pewarnaan ini menggunakan larutan Kristal violet panas, lalu larutan tembaga sulfat sebagai pembilasan menghasilkan warna biru pucat pada kapsul, karena jika pembilasan dengan air dapat melarutkan kapsul.

13   4. Pewarnaan khusus untuk melihat komponen lain dan bakteri :  * pewarnaan Neisser (granula volutin),  * pewarnaan yodium (granula glikogen).  5. Pewarnaan negatif  Tujuan untuk mengamati morfologi organisme yang sukar diwarnai oleh pewarna sederhana. Bakteri tidak diwarnai, tapi mewarnai latar belakang. Ditujukan untuk bakteri yang sulit diwarnai, seperti spirochaeta.

14 SelProkariotikEukariotik Sel Hewan Sel Tumbuhan

15 Sel yang tidak memiliki membrane inti, sehingga bahan inti yang berada dalam sel mengadakan kontak langsung dengan protoplasma. Sel Prokariotik Contoh: 1. Sel bakteri Escerechia Coli 2. Sel bakteri Lactobacillus 3. Sel Archaea Sulfolobus Acidocaldarius

16 Struktur Sel Prokariotik 1. Pili 2. Dinding Sel 3. Membran Sel 4. Misosom 5. Sitoplasma 6. Ribosom 7.DNA 8. RNA

17 Ciri-Ciri Sel Prokariotik  Sel prokariotik berukuran 1-10 mikrometer  Memiliki materi genetic berupa DNA yang tidak dibungkus membrane inti  DNA prokariotik berbentuk sirkuler atau disebut nucleoid. Di luar nucleoid terdapat juga DNA sirkuler lain yang lebih kecil disebut plasmid  Sebagian besar memiliki dinding sel  Aktivitas sel terjadi pada membrane plasma dan di dalam sitoplasma

18 Sel Eukariotik Sel yang memiliki membrane inti sehingga terjadi pemisahan antara inti sel dan sitoplasma. Contoh : 1. Sel jamur Rhyzopus Oligosporus (jamur tempe) 2. Sel tanaman Oryza Sativa (padi) 3. Sel hewan Felis Catus (kucing)

19 Ciri-Ciri Sel Eukariotik  Sel eukariotik berukuran 10-100 mikometer  Memiliki materi genetic berupa DNA yang dibungkus membrane inti  Memiliki protoplasma (kesatuan inti sel dan sitoplasma)  Mmeiliki sejumlah organel yang masing-masing memiliki fungsi spesifik

20 Struktur Sel Eukariotik  A. Membran sel  B. Sitoplasma  C. Sitoskeleton  D. Nukleus  E. Retikulum endoplasma  F. Ribosom G. Kompleks Golgi  H. lisosom  I. Badan Mikro  J. Mitokondria  K. Kloroplas  I. Sentriol

21 Sel Eukariotik  1. Sel Hewan  2. Sel Tumbuhan

22 Perbedaan Prokariotik dan Eukariotik PROKARIOTIK 1.. Tidak memiliki inti yang sebenarnya, materi inti tersebar dalam sitoplasma karena tidak mempunyai membrane inti 2. Memiliki DNA yang lebih sederhana, lebih sedikit mengandung pasangan basa nukleotida, berbentuk sirkuler 3. Hanya memiliki kromosom tunggal 4. Tidak memiliki intron, hanya ekson 5.Memiliki eperon 6. Proses transkripsi dan transisi dapat terjadi secara simultan 7. Proses transkripsi terjadi lebih sederhana 8. Proses regulasi sintesis protein lebih sederhana EUKARIOT 1. Memiliki nucleus yang sebenarnya karena materi inti dilingkupi oleh mebran inti 2. Memiliki DNA yang lebih kompleks, lebih banyak mengandung pasangan basa nukleotida, sehingga linear 3. Memiliki kromosom lebih dari 1 4. Mmeiliki intron dan ekson 5. Tidak memiliki operon 6. Transkipsi dan translasi tidak dapat berjalan secara bersamaan 7. Transkipsi lebih rumit terjadi, dikarenakan akses RNA polymerase terhadap DNA lebih lama akibat DNA dikemas secara kompak dengan protein histon 8.. Proses regulasi sintesis proteinnya lebih kompleks

23 Perbandingan Antara Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Sel Hewan  Tidak memiliki dinding sel, hanya memiliki membran plasma  Tidak memiliki plastida  Memiliki sentriol  Tidak memiliki vakuola, jika ada umumnya kecil Sel Tumbuhan  Memiliki dinding sel yang komponen utamanya terdiri atas selulosa  Memiliki plastida  Tidak memiliki sentriol  Memiliki valkuola yang besar dan permanen

24

25


Download ppt "Oleh :Belinda Amalia (171001)Ketut Tia Pran Anggat Yani (171018) Gracia Isabel Baptista S. (171005)Luh Gede Tina Sujayanti (171021) I Gede Komang Aditya."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google