Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehachsanul khabib khabib Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
I STILAH - ISTILAH P ENTING DALAM P OWER Q UALITY Ferdian Ronilaya Politeknik Negeri Malang Program Studi Sistem Kelistrikan
2
1. Flicker Flicker : variasi tegangan dalam durasi yang cukup hingga mengakibatkan intensitas sumber cahaya visual dari lampu berubah (berkedip). Flicker dapat dinyatakan sebagai perubahan tegangan terhadap nilai nominalnya dan dinyatakan dalam persen (%). Sebagai contoh, tegangan nominal suatu sistem 220 V, tegangannya naik menjadi 230 V dan kemudian drop menjadi 210 V. Maka, flicker f dapat dihitung dengan f = 100 × (230 − 210)/220 = 9, 09 %. 27/07/20182Power Quality
3
1. Flicker (Cont’d) Flicker : Variasi tegangan yang terjadi secara acak dengan besar frekuensi modulasi tegangan lebih kecil dari 25 Hz yang mana, mata manusia akan melihat lampu yang berubah2 intensitasnya. 27/07/20183Power Quality
4
1. Flicker (Cont’d) Penyebab flicker: – tanur busur listrik (arc furnace), – arc welder, – frequent motor start. Dampak: – Lamp flicker – Mata manusia sangat sensitif terhadap modulasi gelombang tegangan dengan frekuensi 6 – 8 Hz. 27/07/20184Power Quality
5
2. Sag Tegangan Sag: penurunan nilai RMS tegangan (arus) pada frekuensi dayanya dengan durasi 0,5 cycle sampai beberapa detik. Nilai tipikalnya adalah 0,1 - 0,9 pu. Gambar 1.1 menunjukkan ilustrasi voltage sag yang terjadi selama 4 cycle. 27/07/20185Power Quality
6
3. Swell Tegangan Swell : naiknya nilai RMS tegangan (arus) pada frekuensi dayanya selama 0,5 cycle sampai beberapa detik. Biasanya, nilainya berkisar antara 1,1 - 1,8 pu. Gambar 1.2 adalah contoh voltage swell yang terjadi selama 2,5 cycle. 27/07/20186Power Quality
7
4. Transien Tegangan Adalah gangguan dalam bentuk impuls yang terjadi pada gelombang AC dan terjadi sangat singkat, yang menyebabkan gelombang AC itu berosilasi dengan frekuensi osilasi jauh lebih rendah dari frekuensi dayanya. Gejala transien terjadi ketika ada perubahan MENDADAK pada tegangan atau arus. Karakteristik dari transient ini bergantung pada besar resistansi, induktansi dan kapasitansi rangkaian pada titik pengamatan. Karakteristik transien ditentukan oleh nilai puncaknya (peak amplitude), waktu naik (rise time) dan waktu jatuh (fall time). 27/07/20187Power Quality
8
Transien Tegangan (Cont’d) Gambar 1.3 adalah contoh bentuk gelombang tegangan yang mengandung transien yang diukur di keluaran trafo ketika beban motor (dilengkapi dengan bank kapasitor) masuk (ON). 27/07/20188Power Quality
9
Transien Tegangan (Cont’d) Penyebab: – Lightning – Capacitor switching – Load Switching 27/07/20189Power Quality
10
5. Under-voltage Undervoltage : suatu kondisi tegangan RMS sistem lebih kecil dari nominalnya dan terjadi lebih dari 1 menit. Nilai tipikal untuk kondisi undervoltage adalah 0,8 - 0,9 pu. 27/07/201810Power Quality
11
6. Over-voltage Overvoltage : suatu kondisi tegangan RMS sistem lebih besar dari nilai nominalnya dan terjadi lebih dari 1 menit. Biasanya, nilainya berkisar antara 1,1 - 1,2 pu. 27/07/201811Power Quality
12
7. Distorsi Distorsi : istilah kualitatif yang menunjukkan perubahan bentuk gelombang dari karakteristik ideal sinusoida. Distorsi ini, selain merubah bentuk, juga dapat menyebabkan pergesaran fasa. Gambar 1.4 adalah contoh bentuk gelombang arus yang terdistorsi. 27/07/201812Power Quality
13
8. Noise Noise : adalah sinyal listrik yang tidak diinginkan yang dapat menghasilkan efek merugikan pada rangkaian sistem kontrol. Gambar 1.5 adalah contoh noise pada sistem tegangan 480 V akibat proses switching peralatan. 27/07/201813Power Quality
14
9. Notch Notch : suatu kondisi dimana magnituda tegangan turun selama kurang dari 0,5 cycle. Notch biasanya disebabkan oleh proses komutasi dari SCR atau thyristor pada aplikasi soft-starter motor, dimmer dan lain-lain. Gambar 1.6 adalah contoh notch tegangan. 27/07/201814Power Quality
15
10. Non-linear load Beban non-linear : beban yang impedansinya bervariasi untuk setiap siklus dari gelombang tegangan AC-nya. Ada juga yang mengartikan beban non-linear sebagai beban yang "menarik" arus non-sinusoida ketika disuplai oleh tegangan AC sinusoida. Gambar 1.7 menunjukkan contoh profil arus dari beban lampu fluorescent. 27/07/201815Power Quality
16
11. Voltage/current unbalance Ratio tegangan/arus urutan negatif terhadap tegangan/arus urutan positif yang biasanya dinyatakan dalam persen 27/07/201816Power Quality
17
12. Long Duration RMS Variations Variasi tegangan rms durasi panjang ( long-duration rms variation) : variasi tegangan rms dari nilai nominalnya selama lebih dari 1 menit. 27/07/201817Power Quality
18
13. Momentary Interuption Momentary Interuption : penurunan tegangan rms dalam durasi yang singkat (0,5 cycle - 3 s) dengan nilai tipikal tegangan < 0,1 pu. 27/07/201818Power Quality
19
14. Temporary interuption Temporary Interuption : penurunan tegangan rms dalam durasi 3 s – 1 menit dengan nilai tipikal tegangan < 0,1 pu 27/07/201819Power Quality
20
15. Sustained interuption Sustained Interuption : penurunan tegangan rms dalam durasi lebih dari 1 menit dengan nilai tipikal tegangan < 0,1 pu 27/07/201820Power Quality
21
16. Harmonisa Harmonisa : komponen sinusoida dari sebuah gelombang periodik yang besar frekuensinya merupakan kelipatan dari frekuensi fundamental (50Hz). Harmonisa ke-2 mempunyai frekuensi 100 Hz, harmonisa ke-3 mempunyai frekuensi 150 Hz dan seterusnya. 27/07/201821Power Quality
22
17. Inter-harmonisa Inter-harmonisa : komponen frekuensi sinusoida dari sebuah gelombang periodik yang besar frekuensinya BUKAN merupakan kelipatan dari frekuensi fundamental. Gambar 1.11 mengilustrasikan kondisi inter-harmonisa ini. Sedangkan, gambar 1.12 adalah contoh gelombang yang mengandung harmonisa dan inter - harmonisa. Penyebab utama dari timbulnya inter - harmonisa ini adalah penggunaan siklokonverter 27/07/201822Power Quality
23
Standar-standar (Cont’d) 27/07/201823Power Quality
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.