Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehlatieff kopkar Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Abdul latieff HSE Officer
2
Definisi Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
3
a. Posisi Kesehatan dan Keselamatan dalam ilmu K3 Posisi kesehatan kerja berada pada lingkup pekerja dan lebih menekankan pada aspek promosi terhadap kesehatan para pekerja, sementara posisi keselamatan berada pada aspek interaksi yang ada dalam sistem kerja atau proses kerja.
4
b. Peran Kesehatan dan Keselamatan dalam ilmu K3 Peran Kesehatan dan Keselamatan dalam ilmu Kesehatan kerja adalah upaya perlindungan kesehatan para pekerja dengan cara promosi kesehatan, dan meningkatkan daya tubuh dan kebugaran pekerja. Sementara peran keselamatan adalah menciptakan sistem kerja yang aman atau yang mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan.
5
c. Tujuan Kesahatan dan Keselamatan berdasarkan ilmu K3 Kesehatan kerja memiliki tujuan sebagai berikut: Mencegah terjadinya penyakit akibat kerja
6
Meningkatkan derajat kesehatan pekerja melalui promosi K3
7
Menjaga status kesehatan dan kebugaran pekerja pada kondisi yang optimal
8
Keselamatan kerja memiliki tujuan sebagai berikut: Menciptakan system kerja yang aman mulai dari input, proses dan out put
9
Mencegah terjadinya kerugian baik moril ataupun materil akibat terjadinya kecelakaan
10
Melakukan pengendalian terhadap resiko yang ada di tempat kerja
11
d. Fungsi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fungsi dari Kesehatan kerja : Identifikasi dan Melakukan Penilaian terhadap resiko dari bahaya kesehatan di tempat kerja Memberikan saran terhadap perencanaan dan pengorganisasian dan praktek kerja termasuk desain tempat kerja Memberikan saran, informasi, pelatihan dan edukasi tentang kesehatan kerja Memantau kesehatan para pekerja Terlibat dalam proses rehabilitasi pekerja yang mengalami sakit/kecelakaan kerja Mengelola P3K dan tindakan darurat
12
Fungsi dari Keselamatan kerja : Antisipasi, identifikasi dan evaluasi kondisi dan praktek yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja. Membuat desain pengendalian bahaya, metode, prosedur dan program Menerapkan, mendokumentasikan dan menginformasikan rekan lainnya dalam hal pengendalian bahaya dan program pengendalian bahaya Ukur, periksa kembali keefektifitas pengendalian bahaya dan program pengendalian bahaya
13
Alasan manajemen perlu melakukan sertifikasi TANTANGAN BISNIS Adalah suatu tuntutan global, bahwa organisasi wajib memberikan perlindungan kepada para pekerjanya dan pihak-pihak lain yang berada dalam lingkungan kerjanya terhadap risiko kesehatan dan keselamatan kerja. Adanya komitmen suatu organisasi untuk menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan akan melindungi tenaga kerja dan mitra kerja terhadap risiko kesehatan dan keselamatan kerja. Selain itu, hal ini akan dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja melalui pencegahan dan mitigasi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
14
SOLUSI Ruang Lingkup Pekerjaan OHSAS 18001:2007 adalah suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang bertujuan untuk mengelola aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada setiap proses kerja di tempat kerja. OHSAS 18001 menyediakan kerangka bagi efektifitas manajemen K3 termasuk kesesuaian dengan peraturan perundang- undangan yang diterapkan pada setiap aktifitas dan mengenali adanya bahaya- bahaya yang timbul.
15
Organisasi yang mengimplementasi OHSAS 18001:2007 memiliki struktur manajemen yang terorganisasikan dengan wewenang dan tanggung-jawab yang tegas, sasaran perbaikan yang jelas, hasil pencapaian yang dapat diukur dan pendekatan yang terstruktur untuk penilaian risiko. Demikian pula, pengawasan terhadap kegagalan manajemen, pelaksanaan audit kinerja dan melakukan tinjauan ulang kebijakan dan sasaran K3.
16
Manfaat Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja guna mencegah/mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja melalui pendekatan sistem; Mengurangi biaya operasional dengan meminimalkan kehilangan waktu kerja karena kecelakaan dan penurunan kesehatan serta mengurangi biaya kompensasi hokum; Meningkatkan hubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, dengan perlindungan pada kesehatan dan properti karyawan, para pelanggan dan rekanan; Persyaratan kepatuhan hukum; Meningkatkan reputasi bisnis organisasi dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen pada standar yang diakui.
17
Kategori kekerasan di tempat kerja Kekerasan di tempat kerja dapat digolongkan menjadi beberapa kategori: Tipe 1, kekerasan yang dilakukan oleh penjahat yang tidak memiliki hubungan dengan tempat kerja, yang bertujuan untuk melakukan perampokan ataupun kejahatan lainnya. Tipe 2, kekerasan pada pekerja oleh pelanggan, klien, pasien, murid, ataupun oleh orang yang diberikan jasanya oleh perusahaan.
18
Tipe 3, kekerasan yang dilakukan oleh sesama pekerja, supervisor, atau manajer yang masih bekerja ataupun mantan pekerja. Tipe 4, kekerasan yang dilakukan di tempat kerja oleh orang yang tidak bekerja di sana, namun mempunyai hubungan dengan pemberi kerja, seperti kerabat dan teman yang suka menyiksa.
19
Kategori Stress kerja (Robbins, 2003, pp. 800-802) secara umum, seseorang yang mengalami stress pada pekerjaan akan menampilkan gejala-gejala yang meliputi 3 aspek, yaitu : 1. Physiological : terdapat perubahan pada metabolisme tubuh 2. Psychological : terdapat ketidakpuasan hubungan kerja 3. Behavior : terdapat perubahan pada produktivitas
20
Faktor Penyebab Stres Kerja Menurut (Robbin, 2003, pp. 794-798) penyebab stress itu ada 3 faktor, yaitu : Faktor Lingkungan: 1. Perubahan situasi bisnis yang menciptakan ketidak pastian ekonomi 2. Ketidak pastian politik 3. Kemajuan teknologi 4. Terorisme
21
Faktor Organisasi 1. Tuntutan tugas 2. Tuntutan peran 3. Tuntutan antar pribadi 4. Struktur Organisasi
22
Faktor Individu 1. Faktor persoalan keluarga 2. Masalah Ekonomi 3. Karakteristik kepribadian bawaan
23
Pengelolaan Stres Kerja (Margiati, 1999:77-78) secara umum strategi manajemen stres kerja dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu : Penanganan Individual Penanganan Organisasional Dukungan Sosial
24
Program kesehatan kerja Risk Assesment : Penilaian resiko kesehatan kerja, identifikasi bahaya disuatu perusahaan secara detail dan menyeluruh. Hygiene monitoring : merupakan bagian dari pencegahan penyakit akibat kerja, suatu perusahaan harus memiliki data- data yang lengkap tentang kondisi kerja mereka.
25
Terima Kasih “Barang siapa tidak mau merasakan pahitnya belajar, maka ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.” – Imam Syafi’i “Safe Your life With Safety”
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.