Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BENCANA BANJIR KABUPATEN BANDUNG. Banjir Bandung Selatan  Sejarah mencatat bahwa Citarum sudah mengalami banjir di beberapa daerah sejak dahulu kala.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BENCANA BANJIR KABUPATEN BANDUNG. Banjir Bandung Selatan  Sejarah mencatat bahwa Citarum sudah mengalami banjir di beberapa daerah sejak dahulu kala."— Transcript presentasi:

1 BENCANA BANJIR KABUPATEN BANDUNG

2 Banjir Bandung Selatan  Sejarah mencatat bahwa Citarum sudah mengalami banjir di beberapa daerah sejak dahulu kala. Oleh. karena itu pada tahun 1810, Bupati Bandung saat itu, R.A Wiranatakusuma II memindahkan ibu kota Bandung dari daerah Krapyak (Dayeuh Kolot) ke daerah Bandung tengah yang bertahan hingga saat ini.  Pada Tahun 1970 s/d 80-an wilayah Baleendah 90 persen adalah daerah pertanian (persawahan). Namun pada tahun 80-an Kecamatan Baleendah direncanakan menjadi Ibukota Kabupaten Bandung. Maka dibangunlah sarana/prasarana di wilayah itu termasuk gedung DPRD yang sangat megah. Perumahan umum, tempat ibadah dan Sekolah pun dibangun disana sehingga merubah sebagian besar wilayah pertanian menjadi gedung/bangunan.  Hampir setengah luas lahan produktif di Kecamatan Baleendah berubah menjadi gedung dan bangunan, wilayah resapan air di sekitar Sungai Citarum ini mulai berkurang. Pada Tahun 1986 terjadilah banjir besar yang menenggelamkan Kecamatan Baleendah dan dua Kecamatan yang berdekatan dengan Baleendah yaitu Kecamatan Dayeuh Kolot dan Bojong Soang.

3  Bojong Soang, Baleendah dan Dayeuh Kolot merupakan tiga kecamatan di Kabupaten Bandung yang menjadi langganan bencana banjir saat musim hujan tiba. Tiga kecamatan tersebut menjadi wilayah genangan air setelah Sungai Citarum meluap.  Setiap tahun banjir terjadi, disebabkan alih fungsi lahan produktif, wilayah resapan air yang semakin massif berubah menjadi pemukiman, industri, penyempitan dan pendangkalan anak-anak sungai. Selain itu, Curah hujan yang tinggi, pola kehidupan dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan kurang.

4 Perjalanan Banjir di Bandung Selatan  Tahun 1986 terjadi banjir besar yang menenggelamkan tiga kecamatan di Kabupaten Bandung yaitu Kecamatan Bojong Soang, Baleendah dan Dayeuh Kolot.  Tahun 1991-1992 perluasan Sungai Citarum dan banjir mulai berkurang.  Tahun 1994 banjir datang kembali karena pembangunan terjadi dimana-mana yang mengakibatkan wilayah resapan air tertutup dan Pemerintah Kabupaten Bandung melakukan pengerukan efektif setiap 3-4 tahun sekali.  Tahun 1997 terjadi lagi dan pengerukan sungai yang dilakukan secara berkala dirasa tidak efektif karena pembangunan terus terjadi.  Tahun 2002 lalu berlaku siklus lima tahunan, lima tahun berikutnya banjir pasti besar. seperti pada Tahun 2007, 2010 dan 2014-2015.

5 Perjalanan Banjir di Bandung Selatan  Tahun 2016 Kecamatan Baleendah, Kecamatan Bojongsoang dan Kecamatan Dayeuhkolot terendam banjir dengan ketinggian air rata-rata mulai dari 50 cm hingga 180 cm  14-15 November 2017, wilayah Kecamatan Baleendah, Kecamatan Bojongsoang dan Kecamatan Dayeuhkolot kembali dikepung banjir. Ruas jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Bandung dengan Kota Bandung sudah terendam banjir dan relatif tidak bisa dilalui kendaraan.  Pebruari 2018 wilayah Kecamatan Baleendah, Kecamatan Bojongsoang dan Kecamatan Dayeuhkolot kembali dikepung banjir. Ketinggian permukaan banjir yang menggenangi Jalan Raya Banjaran-Dayeuhkolot di sekitar SPBU Baleendah mencapai 70 sentimeter. Bencana banjir telah mengakibatkan 22.307 unit rumah terendam, dengan jumlah penduduk terdampak sebanyak 36.636 KK atau 113.241 jiwa


Download ppt "BENCANA BANJIR KABUPATEN BANDUNG. Banjir Bandung Selatan  Sejarah mencatat bahwa Citarum sudah mengalami banjir di beberapa daerah sejak dahulu kala."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google