Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

IMAN KEPADA ALLAH Pertemuan Kedua Ridwan, S.T,. M.Eng.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "IMAN KEPADA ALLAH Pertemuan Kedua Ridwan, S.T,. M.Eng."— Transcript presentasi:

1 IMAN KEPADA ALLAH Pertemuan Kedua Ridwan, S.T,. M.Eng

2 Definisi Iman Kepada Allah  Maksud Iman Kepada Allah adalah Percaya bahwa Allah itu ada dan menciptakan seluruh alam raya ini.  Mengimani adanya Allah ini harus ditunjukkan dengan empat perbuatan atau perilaku, yaitu 1. Iman atau percaya bahwa Allah itu ada 2. Iman atau percaya bahwa semua yang menciptakan, mengatur, dan menguasai alam semesta adalah Allah 3. Iman atau percaya bahwa tidak ada yang disembah selain Allah 4. Iman atau percaya bahwa Allah mempunyai sifat-sifat wajib, mustahil serta jaiz bagi Allah.

3 Allah itu ada  Beberapa Konsensus (IJMA’) Ulama bahwa Allah Ada Tanpa Tempat dan Arah, 1. Al-Imam Ali bin Thalib berkata: كَانَ اللهُ وَلاَ مَكَان وَهُوَ الآنَ عَلَى مَا عَليْه كَانَ “Sesungguhnya Allah menciptakan ‘arsy (makhluk Allah yang besar bentuknya) untuk menampkan kekuasaan-Nya, bukan untuk menjadikan tempat bagi dzat-Nya” (Diriwayatkan oleh al-Imam Abu Manshur al-Baghdadi dalm al-Farq Bain al-Firaq, hal.33) 2. Seorang tabi’in yang agung, Al-Imam Zainal-‘Abidin ‘Ali bin al-Husain bin Ali bin Abi Thalib أنْتَ اللهُ الّذِي لاَ يَحْويْكَ مَكَانٌ “Engkau wahai Allah yang tidak diliputi oleh tempat” (Diriwayatkan oleh al-Imam Murtadla az-Zabidi dalam Ithaf as-Sadah al-Muttaqin Bi Syarh Ihya ‘Ulumiddin j.4 hal 380)

4 Allah itu Ada 3. Al-Imam Ja’far As-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ibnu Zainal berkata: مَنْ زَعَمَ أنّ اللهَ فِي شَىءٍ أوْ مِنْ شَىءٍ أوْ عَلَى شَىءٍ فَقَدْ أشْرَكَ، إذْ لَوْ كَانَ عَلَى شَىءٍ لَكَانَ مَحْمُوْلاً وَلَوْ كَانَ فِي شَىءٍ لَكَانَ مَحْصُوْرًا وَلَوْ كَانَ مِنْ شَىءٍ لَكَانَ مُحْدَثًا (أىْ مَخْلُوْقًا) “Barang siapa berkeyakinan bahwa Allah berada di dalam sesuatu, atau dari sesuatu atau di atas sesuatu maka ia adalah seorang yang musyrik. Karena jika Allah berada di atas sesuatu maka berarti Dia diangkat, dan bila berada di dalam sesuatu berarti Dia terbatas, dan bila Dia dari sesuatu maka berarti Dia baru (sama seperti makhluknya)Diriwayatkan oleh al-Imam al-Qusyairi dalam ar-Risalah al-Qusyairiyyah) 4. Al-Imam al-Mujtahid Abu ‘Abdillah Ahmad Ibn Hanbal وَمَا اشْتُهِرَ بَيْنَ جَهَلَةِ الْمَنْسُوْبِيْنَ إلَى هذَا الإمَامِ الأعْظَمِ الْمُجْتَهِدِ مِنْ أنّهُ قَائِلٌ بِشَىءٍ مِنَ الْجِهَةِ أوْ نَحْوِهَا فَكَذِبٌ وَبُهْتَانٌ وَافْتِرَاءٌ عَلَيْهِ. “Apa yang tersebar di kalangan orang-orang bodoh yang menisbarkan dirinya kepada madzhab Hanbali bahwa beliau telah menetapkan adanya tempat dan arah bagi Allah, maka sungguh hal tersebut adalah merupakan kedustaan dan kebohongan besar atasnya”

5 Iman atau percaya bahwa Allah itu ada  Dalil Naqli “Allah itu ada” اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا “Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya...” (Qs.Sajadah : 4)  Dalil Aqli “Allah itu ada” Bukti Allah itu ada adalah wujudnya ciptaan (makhluk) Allah semisal gunung-gunung, lautan, bumi beserta isinya. Gambaran sederhananya, semisal ada gambar terlukis di papan tulis berupa gambar rumah. Akal kita pasti berpendapat, bila gambar rumah di papan tulis tersebut pasti ada yang melukisnya. Akal kita pasti tidak percaya bila gambar rumah tersebut muncul sendiri tanpa ada yang melukisnya. Begitu juga wujudnya makhluk di dunia ini adalah bukti adanya Dzat yang mewujudkan dan tidak mungkin makhluk di dunia ini wujud tanpa ada yang mewujudkan. Dan dzat yang mewujudkannya yaitu Allah SWT.

6 Tindakan percaya Allah itu ada  Berfikirlah tentang ciptaan Allah jangan berfikir tentang dzat Allah,karena kita tak akan mampu mencapainya.  Kenapa kita tidak boleh berpikir tentang dzatnya..? karena Allah adalah Allah sang kholiq, yang maha Qodim, otak manusia terbatas dalam berfikir. batasan itu adalah tempat dan waktu. tempat dan waktu merupakan ciptaan Allah. putuskan pikiran tersbut, jika di teruskan akan merusak aqidah, di situ celah iblis bermain.  Pentingnya pendidikan sejak dini tentang pengenalan Allah Saya kira ini sangat penting, mengingat pendidikan mesti kita lakukan sejak dini, terlebih pendidikan tentang Allah.Karena ilmu yang pertama harus dipelajari oleh pelajar adalah Ilmu ketahuidan dan fiqh, karena tanpa mengetahui ilmu ini seseorang akan terjerumus pada jurang kekufuran dan kesalahan ketika melakukan ibadah sehingga ibadah kita tersebut tidak dianggap sah. Subhanallah, alangkah bahagianya kita jika tidak hanya ilmu membaca al-qur’an saja yang kita tanamakan kepada Anak-anak sejak dini, tetapi ilmu tentang Allah jauh lebih penting, agar kelak anak-anak kita bukan hanya menjadi seorang hamba yang qur’ani tetapi juga menjadi seorang insan yang robbani: وَلَٰكِنْ كُونُوا رَبَّانِيِّينَ “Tetapi jadilah hamba yang mengenal Tuhan...”(QS.Al-Imran 79)

7 Iman bahwa semua yang menciptakan, mengatur, dan menguasai alam semesta adalah Allah (Kemaha-Besaran Allah)  Maksud dengan Kebesaran Allah SWT adalah Sebagian para arifin (orang yang mengenal Allah yang tingkatan imannya mencapai iman haq) berkata : seyogyanya bagi orang yang menghendaki untuk sholat dengan sempurna untuk mempersiapkan diri sebelum masuknya waktu dengan berwudhu', ketika sudah masuk waktu sholat agar sholat sunnah rotibah, karena seorang hamba terkadang bercabang-cabang keadaan batinnya dan terpisah-pisah tujuannya, yang terdiri dari tujuan pergaulan dan urusan mata pencaharian sehingga timbul keruh/ kecemasan/ kerisauan/ kegelisahan dalam batinnya. (dinukil dari kitab 'ianatut tolibin)  Maka ketika dia mengawali dengan melakukan kesunnahan, hilanglah keruh tersebut. Kemudian dia memperbaharui taubatnya ketika hendak melaksanakan sholat fardhu dengan memohon ampun dari segala dosa yang telah dia perbuat. dari dosa-dosa yang umum maupun dosa-dosa yang khusus. Dan menghadap qiblat dengan anggota dhohirnya serta hudlur (menghadirkan hati/ konsentrasi/ fokus/ khusyu') kepada Tuhan dengan anggota batinnya. Membaca قل أعوذ برب الناس kemudian mengangkat tangan yang disertai hadirnya hati dalam takbirotul ihram dengan mengingat keagungan dan kebesaran Allah subhanahu wa ta'ala.

8 Iman bahwa semua yang menciptakan, mengatur, dan menguasai alam semesta adalah Allah (Kemaha- Besaran Allah)  Dan di ketahui (dima'lumi) bahwa ma'na dari akbar adalah Allah itu maha besar dari saling mengagungkan dengan sesuatu atau dari sesuatu yang berada pada sisi keagungan-Nya. BUKANLAH yang dimaksud dengan akbar itu bermakna bahwa Allah itu maha besar daripada selain Allah dari makhluk- makhluk-Nya. karena tidak ada yang menyerupai terhadap keagungan- kebesaran Allah

9 Iman atau percaya bahwa tidak ada yang disembah selain Allah  Andai ada Tuhan selain Allah SWT atau Tuhan itu ada dua atau lebih..??  Allah mempunyai sifat wajib yakni Wahdaniyah (Esa). sedangkan sifat mustahilnya “Ta’Addud” artinya banyak atau berbilang-Nya lebih dari satu maka mustahil Allah lebih dari satu. Firman Allah : لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلَّا اللَّهُ لَفَسَدَتَا ۚ فَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan. (Q.S Al-Anbiya 22)  Keesaan Allah itu mutlak, artinya keEsaan Allah meliputi dzat, sifat, maupun perbuatan-Nya. Meyakini keesaan Allah merupakan mabda’ atau prinsip, sehingga seseorang dianggap muslim atau tidak, tergantung pada pengakuan tentang keesaan Allah.

10 Iman atau percaya bahwa tidak ada yang disembah selain Allah  Ke-Esa-an Allah di dalam sifat-Nya “Allah SWT tidak mempunyai sifat serupa atau sama” maksudnya sifat yang sama sebutannya dan sama artinya. Seperti sifat Qudrat dua, sifat Irodah dua, dan yang lain-lainnya. Dan tidak ada dzat lain yang mempunyai sifat seperti Allah SWT. Andaikan ada perkataan, “Raja itu berkuasa”. Kata tersebut bukan sebenarnya. Sebab, hakikatnya yang mempunyai kekuasaan yaitu Allah. Adanya raja bisa berkuasa, karena diinginkan Allah. Oleh karena itu tidak mempunyai keyakinan, bahwa raja tadi mempunyai kekuasaan seperti kekuasaan-Nya.  Ke-Esa-an Allah di dalam perbuatannya Tidak ada dzat selain Allah yang mempunyai perbuatan, apalagi yang mempunyai penciptaan (hasil perbuatan). Jadi semua yang ada yang membuat/mencipta adalah Allah SWT. Kita membeli barang membuat Alllah, kita memasak yang membuat Allah, kita kenyak yang membuat Allah dan lain sebaginya.

11 Iman atau percaya bahwa tidak ada yang disembah selain Allah  ENAM PERKARA YANG DI RAHASIAKAN ALLAH SWT Sahabat Umar ra berpesan : ''Allah ta'ala menyembunyikan enam perkara dalam enam perkara yang lain,yaitu: 1. Allah menyembunyikan keridhaan-Nya dalam ketaatan kepada-Nya. 2. Allah menyembunyikan murka-Nya dalam kemaksiatan seorang hamba-Nya. 3. Allah menyembunyikan Lailatul Qodar dalam bulan Ramadhan. 4. Allah menyembunyikan para Wali di antara manusia. 5. Allah menyembunyikan kematian dalam umur. 6. Allah menyembunyikan 'ash-sholatul wushta' (sholat yang paling utama)dalam sholat lima waktu.''

12 Iman atau percaya bahwa Allah mempunyai sifat-sifat wajib, mustahil serta jaiz bagi Allah  Sebelum melanjutkan tentang sifat-sifat-Nya, terlebih dahulu mengetahui tentang hukum, Bahwa hukum dibagi menjadi 3 bagian: 1. Hukum syara’ yaitu : Wajib, Sunah, Haram, Mubah dan Makruh 2. Hukum Adat dibagi menjadi 3 bagian  Wajib artinya sesuatu yang menurut kebiasaan pasti terjadi, misalnya Api itu panas, es itu dingin.  Mustahil artinya sesuatu yang menurut kebiasaan tidak mungkin terjadi, misalnya semut sebesar kambing, es itu panas.  Jaiz artinya sesuatu yang menurut kebiasaan mungkin terjadi dan mungkin tidak, misalnya ular sebesar pohon kelapa, kambing sebesar kidang. 3. Hukum Akal yaitu ilmu yang dibahas dalam ilmu tauhid ini, ketika ada perkataan sifat wajib, yang dimaksud adalah wajib menurut akal

13 Sifat Wajib dan Mustahil Bagi Allah SWT NoNo Sifat Wajib Artinya Sifat Mustahel artinya 1 الوُجُوْد Ada العَدَم Tiada 2 القِدَم Tidak ada permulaan bagi keberadaan-Nya الحُدُوْث Ada permulaan bagi keberadaa n-Nya 3 البَقَاء kekal الفَنَاء Fana 4 المُخَالَفَةُ لِلْحَوَادِث Berbeda dengan makhluk المُمَاثَلَة لِلْحَوَادِث Bersamaan dengan makhluk 5 قِيَامُهُ بِنَفْسِه Berdiri sendri (tidak perlu kepada tempat atau pencipta) الاِحْتِيَاج اِلىَ مَحَلٍّ اَوْ مُحْدِثٍ Perlu kepada tempat atau pencipta 6 الوَحْدَانِيَّة esa التَعَدُّد Berbilang- bilang 7 القُدْرَة kuasa العَجْز Lemah 8 الاِرَادَة berencana الاِكْرَاه Terpaksa 9 العِلْمُ Mengetahui الجَهْل Bodoh 10 الحَيَاة hidup المَوْت Mati 11 السَمْع mendengar الصَمَم Tuli 12 البَصَر meihat العَمَى Buta 13 الكَلَام berbicara البَكَم Bisu 14 قَادِر Maha berkuasa عَاجِز Maha Lemah 15 مُرِيْد Maha berkehendak مُكْرَه Maha Terpaksa 16 عَالِم Maha mengetahui جَاهِل Maha Bodoh 17 حَيّ Maha Hidup مَيِّت Maha Mati 18 سَمِيْع Maha mendengar اَصَمّ Maha Tuli 19 بَصِيْر Maha Melihat اَعْمَى Maha Buta 20 مُتَكَلِّم Maha berbicara اَبْكَم Maha Bisu

14 Pembagian Sifat-sifat Wajib bagi Allah SWT  PEMBAGIAN SIFAT SIFAT ALLAH Sifat Wajib dibagi 4 bagian: I – Sifat Nafsiyyah II – Sifat Salbiyah III – Sifat Ma’ani IV – Sifat Ma’nawiyah I – SIFAT NAFSIYYAH (SIFAT KEPERIBADIAN) Maksudnya sesuatu yang tidak bisa diterima oleh akal jika Allah tidak disifatkan dengan sifat ini. Atau bisa juga dikatakan sifat untuk menentukan adanya Allah, di mana Allah menjadi tidak mungkin ada tanpa adanya sifat tersebut. adapun yang tergolong sifat ini hanya satu yaitu sifat wujud. 1- Sifat Wajib: Wujud Artinya: Ada Sifat Mustahil: ’Adam Aritnya : Tidak Ada Allah Taala itu ada. Mustahil Allah itu tiada.

15 Pengelompokan Sifat-sifat Wajib bagi Allah SWT  II – SIFAT SALBIYAH  Maksudnya sifat yang menolak apa yang tidak layak bagi Allah. Atau dikatakan juga sifat yang digunakan untuk meniadakan sesuatu yang tidak layak bagi Allah.  Sifat Salbiyah ini ada lima sifat yakni, 1- Qidam, 2- Baqo’, 3- Mukhalafatu lil hawaditsi, 4- Qiyamuhu binafsihi, 5- Wahdaniyyah

16 Sifat Salbiyah bagi Allah SWT  1.Sifat Wajib: Qidam Artinya: Sedia/terdahulu/tidak ada permulaanya Sifat Mustahil: Huduts Artinya: Baru Allah Taala itu sedia/terdahulu, tidak ada permulaanya. Mustahil Allah itu didahului oleh ‘Adam (ada permulaanya). 2. Sifat Wajib: Baqa’ Artinya: Kekal Sifat Mustahil: Fana’ Artinya: Binasa Allah itu bersifat kekal. Mustahil Ia dikatakan fana (binasa) 3.Sifat Wajib: Mukhalafah Lilhawaditsi Artinya: Tidak sama dengan yang baru Sifat Mustahil: Mumatsalah Lilhawaditsi Artinya: Sama dengan yang baru Allah itu tidak mempunyai sifat-sifat yang baru yakni dijadikan dan dihancurkan. Mustahil bersamaan dengan yang baru.

17 Sifat Salbiyah bagi Allah SWT  4. Sifat Wajib: Qiyam Binafsihi Artinya: Berdiri dengan dirinya sendiri Sifat Mustahil: Ihtiyaj Ila Mahal Wa Mukhashshash Allah Taala itu berdiri sendiri. Mustahil tidak berdiri dengan dirinya sendiri atau berdiri pada lainnya dan berdirinya tidak memerlukan tempat tertentu 5.Sifat Wajib: Wahdaniyah Artinya: Esa Sifat Mustahil: Ta’addud Allah itu Maha Esa Dzat-Nya, Esa sifat-Nya dan esa juga perangai-Nya. Mustahil ia mempunyai Dzat, sifat dan perangai yang berbilang-bilang.

18 Pengelompokan Sifat-sifat Wajib bagi Allah SWT  III – SIFAT MA’ANI Maksudnya sifat yang diwajibkan bagi zat Allah suatu hukum atau sifat yang pasti ada pada Dzat Allah. Sifat ini terdiri dari tujuh sifat, 1. Qudrat, 2. Iradah, 3. Ilmu, 4. Hayat, 5. Sama’, 6. Bashar 7. Kalam.

19 SIFAT MA’ANI BAGI ALLAH SWT  1. Sifat Wajib: Qudrah Artinya: Kuasa Sifat Mustahil: ’Ajez Artinya: Lemah Alah Taala itu Maha Berkuasa, apapun bisa dilakukannya. Mustahil Allah itu lemah atau tidak berkuasa.  2. Sifat Wajib: Iradah Artinya: Menentukan Sifat Mustahil: Karahah Artinya: Terpaksa Allah itu Menentukan segala-galanya, semua terjadi dengan ketentuan Allah, Mustahil Allah Taala itu terpaksa dan dipaksa menentukan segala galanya  3. Sifat Wajib: ’Ilim Artinya: Mengetahui Sifat Mustahil: Jahil Artinya: Bodoh Allah Taala itu amat mengetahui segala-galanya. Mustahil Allah tidak mengetahu atau bodoh.

20 SIFAT MA’ANI BAGI ALLAH SWT  4. Sifat Wajib: Hayah Artinya: Hidup Sifat Mustahil: Maut Artinya: Mati Allah Taala itu sentiasa hidup yakni sentiasa ada. Mustahil Allah Taala itu bisa mati, dianiyaya atau dibunuh.  5. Sifat Wajib: Sama’ Artinya: Mendengar Sifat Mustahil: Shamam Artinya: Tuli Allah Taala itu mendengar. Mustahil Allah tuli atau tidak mendengar.

21 SIFAT MA’ANI BAGI ALLAH SWT  6. Sifat Wajib: Bashar Artinya: Melihat Sifat Mustahil: ’Ama Artinya: Buta Allah Taala itu sentiasa melihat. Mustahil Allah Taala itu buta.  7. Sifat Wajib: Kalam Artinya: Berkata-kata Sifat Mustahil: Bakam Artinya: Bisu Allah Taala itu berkata-kata atau berbicara. Mustahil Allah Taala itu tidak berbicara atau bisu.

22 Pengelompokan Sifat-sifat Wajib bagi Allah SWT  SIFAT MA’NAWIYAH Maksudnya sifat Allah yang dilazimkan atau tidak bisa dipisahkan dengan Sifat Ma’ani. Sifat Ma’nawiyah adalah sifat yang mulazimah atau menjadi akibat dari sifat ma’ani.  Sifat ini terdiri dari tujuh sifat, yakni 1. Qadiran, 2. Muridan, 3. Aliman, 4. Hayyan, 5. Sami’an, 6. Bashiran, 7. Mutakalliman.

23 SIFAT MA’NAWIYAH BAGI ALLAH SWT  1. Sifat Wajib: Kaunuhu Qodiran Artinya: Keberadaan Allah Maha Kuasa Sifat Mustahil: Kaunuhu ’Ajizan Artinya: Keberadaan Allah lemah (tidak berkuasa) Allah Taala keberadaanya amat berkuasa sifatnya. Mustahil bagi Allah memiliki sifat lemah atau tidak berkuasa.  2. Sifat Wajib: Kaunuhu Muridan Artinya: Menentukan Sifat Mustahil: Kaunuhu Mukrahan Artinya: Terpaksa Allah Taala itu berkuasa menentukan apa yang dikehendakinya. Mustahil sifatnya terpaksa atau dipaksa

24 SIFAT MA’NAWIYAH BAGI ALLAH SWT  3.Sifat Wajib: Kaunuhu ‘Aliman Artinya: Maha Mengetahui Sifat Mustahil:Kaunuhu Jahilan Artinya: Bodoh Allah Taala itu maha mengetahui. Mustahil Allah Taala itu jahil/bodoh atau tidak mengetahui.  4. Sifat Wajib: Kaunuhu Hayyan Artinya: Hidup Sifat Mustahil: Kaunuhu Mayyitan Allah Taala itu Maha Hidup dan menghidupkan alam ini. Mustahil Allah itu bisa mati atau dibunuh.

25 SIFAT MA’NAWIYAH BAGI ALLAH SWT  5. Sifat Wajib: Kaunuhu Sami’an Artinya: Mendengar Sifat Mustahil: Kaunuhu Ashamma Artinya: Tuli Allah Taala itu maha mendengar. Mustahil jika Allah Taala tidak mendengar atau tuli.  6. Sifat Wajib: Kaunuhu Bashiran Artinya: Melihat Sifat Mustahil: Kaunuhu A’ma Artinya: Buta Allah Taala itu melihat semua kejadian di muka bumi. Mustahil jika sifat Allah itu tidak melihat atau buta.  7. Sifat Wajib: Kaunuhu Mutakalliman Artinya: Maha Berkata-kata Sifat Mustahil: Kaunuhu Abkama Artinya: Bisu Allah Taala itu berkata-kata. Mustahil jika Allah Ta’ala bisu atau tidak bisa berkata- kata.

26 Sifat Jaiz bagi Allah SWT  Sifat jaiz bagi Allah SWT hanya ada satu, yaitu فعل كل ممكن او تركه Artinya Mengerjakan sesuatu yang mungkin atau tidak mungkin mengerjakannya. Jadi, bagi Allah SWT tidak wajib menciptakan si Umar menjadi orang kaya, dan menciptakan Thoyib jadi orang miskin dan lain sebagainya. Semua itu hanya jaiz saja, bisa dilakukan bisa juga tidak.  Dalil Allah bersifat jaiz, seandainya barang mungkin itu wajib diciptakan oleh Allah, tentu barang yang mungkin tadi menjadi barang yang wajib. Hal ini tidak mungkin, sebab mustahil ada barang serta mempunyai sifat dua yang bertentangan, bisa wajib bisa mungkin. Begitu juga, andaikan barang yang mungkin tadi wajib tidak diciptakan oleh Allah, pasti barang mungkin tadi barang yang musthail, ahl ini juga muhal.

27 Perbedaan Sifat Jaiz Allah dan Irodah- Nya  Irodah itu sifat qodim-Nya Allah untuk menentukan barang yang mungkin (artinya barang yang menurut akal boleh wujud dan boleh tidak wujud). Apa barang itu diwujudkan atau tidak, apa dicipta kaya atau miskin, apa dibuat pandai atau bodoh, begitu seterusnya.  Jadi, Irodah itu kehendak Allah menghendaki tidak ada seorang pun yang bisa menghalanginya tetapi kalau sifat jaiz jika Allah ingin mencipatakn atau tidak itu terserah Allah sendiri. Misal qodlo dan qodar itu sifat irodah dari Alloh (misal kaya, miskin, panadi dll) dan penciptaan janin jadi manusia atau tidak itu Sifat Jaiz Alloh.

28 Carilah dalil naqli(Qur’an atau hadits) dan Aqli (akal) dari sifat-sifat Wajib Allah ridwan.ab.cio14@ mail.ugm.ac.id Batas Pengiriman : Selasa 9- 10-2018 16.00


Download ppt "IMAN KEPADA ALLAH Pertemuan Kedua Ridwan, S.T,. M.Eng."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google