Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSubianto Bae Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Matematika Ekonomi DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
2
Subianto, SE.,M.Si DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Musi Rawas Fungsi Linear
3
Bentuk fungsi ada dua yaitu : 1.Fungsi Eksplisit 2.Fungsi Implisit Fungsi adalah hubungan antara dua buah variabel atau lebih dan ada yang saling mempengaruhi 1.Variabel terikat (dependent variabel) adalah variabel yang besar kecilnya dipengaruhi/bergantung dari variabel lain (variabel bebas) 2.Variabel bebas (independent variabel) adalah variabel yang besar kecilnya ditentukan secara bebas berdasarkan pertimbangan rasional ilmiah melalui data dan bersifat mempengaruhi variabel terikat.
4
Rumus Umum Y = a + bX Ketarngan : Y = Variabel terikat a = Nilai konstanta b = Slope/ koefisien garis X = Variabel bebas Fungsi Linear adalah sebuah fungsi yang mempunyai variabel bebas paling tinggi berpangkat satu.
5
Empat macam cara yang dapat ditempuh untuk membentuk sebuah persamaan linear adalah : 1.Dwi Koordinat 2.Koordinat Lereng 3.Penggal Leher 4.Dwi Penggal Cara mana yang akan dipilih sangat bergantung pada ketersediaan data.
6
Apabila diketahui dua buah titik (mis : titik A dan B) dengan koordinat masing-masing. Contoh : Titik A dengan koordinat (X 1, Y 1 ) dan Titik B dengan koordinat (X 2, Y 2 ) Rumus Persamaan linearnya adalah : Y – Y 1 = X – X 1 Y 2 – Y 1 X 2 – X 1
7
Apabila diketahui sebuah titik (mis : titik A ) dan lereng garisnya (mis : b). Contoh : Titik A dengan koordinat (X 1, Y 1 ) dan lereng garisnya adalah b Rumus Persamaan linearnya adalah : Y – Y 1 = b ( X – X 1 )
8
Apabila diketahui penggalnya pada salah satu sumbu dan lereng garis yang memenuhi persamaan tersebut. Contoh : Penggal leher adalah a dan lereng garisnya adalah b Rumus Persamaan linearnya adalah : Y = a + b X
9
Apabila diketahui penggal garis pada masing-masing sumbu, yakni penggal pada sumbu vertikal (ketika X = 0) dan penggal horisontal (ketika Y = 0). Contoh : Penggal garis pada sumbu vertikal adalah a dan penggal garis pada sumbu horisontal adalah c Rumus Persamaan linearnya adalah : Y = a – (a/c) X
10
Dua buah garis lurus mempunyai empat macam kemungkinan bentuk hubungan, yaitu : 1.Berhimpit 2.Sejajar 3.Berpotongan 4.Tegak Lurus
11
Dua buah garis akan berimpit apabila persamaan garis yang satu merupakan kelipatan dari (proporsional terhadap) persamaan garis yang lain. Garis Y 1 = a 1 + b 1 X akan berimpit dengan Y 2 = a 2 + b 2 X jika Y 1 = n Y 2 ; a 1 = n a 2 ; b 1 = n b 2 Y 1 = a 1 + b 1 X Y 2 = a 2 + b 2 X
12
Dua buah garis akan sejajar apabila lereng garis yang satu sama dengan lereng garis yang lain. Garis Y = a 1 + b 1 X akan sejajar dengan Y = a 2 + b 2 X jika b 1 = b 2 tapi a 1 = a 2 Y = a 1 + b 1 X Y = a 2 + b 2 X
13
Dua buah garis akan berimpit apabila lereng garis yang satu tidak sama lereng garis yang lain. Garis Y = a 1 + b 1 X akan berimpit dengan Y = a 2 + b 2 X jika b 1 = b 2 Y = a 1 + b 1 X Y = a 2 + b 2 X
14
Dua buah garis akan berimpit apabila lereng garis yang satu merupakan kebalikan dari lereng garis yang lain dengan tanda yang berlawanan. Garis Y = a 1 + b 1 X akan berimpit dengan Y = a 2 + b 2 X jika b 1 = - 1/b 2 atau b 1.b 2 = -1 Y = a 1 + b 1 X Y = a 2 + b 2 X
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.