Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGERTIAN STUDI ISLAM, KARAKTERISTIK, DAN PRINSIP-PRINSIP AJARAN ISLAM Syafii Aji, S.Pd.I., M.Pd.I.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGERTIAN STUDI ISLAM, KARAKTERISTIK, DAN PRINSIP-PRINSIP AJARAN ISLAM Syafii Aji, S.Pd.I., M.Pd.I."— Transcript presentasi:

1 PENGERTIAN STUDI ISLAM, KARAKTERISTIK, DAN PRINSIP-PRINSIP AJARAN ISLAM Syafii Aji, S.Pd.I., M.Pd.I.

2 DAFTAR ISI Pengertian Studi Islam Arah Studi Islam Tujuan Studi Islam Karakteristik Ajaran Islam - Bidang AgamaBidang Agama - Bidang IbadahBidang Ibadah - Bidang AkidahBidang Akidah - Bidang Ilmu dan KebudayaanBidang Ilmu dan Kebudayaan - Bidang PendidikanBidang Pendidikan - Bidang SosialBidang Sosial - Bidang Kehidupan EkonomiBidang Kehidupan Ekonomi - Bidang KesehatanBidang Kesehatan - Bidang PolitikBidang Politik - Bidang PekerjaanBidang Pekerjaan - Islam Sebagai Disiplin IlmuIslam Sebagai Disiplin Ilmu

3 Pengertian Studi Islam Studi Islam secara etimologis merupakan terjemahan dari Bahasa Arab Dirasah Islamiyah. Sedangkan Studi Islam di barat dikenal dengan istilah Islamic Studies. Studi Islam secara harfiah adalah kajian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Islam. Secara terminologis, Studi Islam adalah usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam tentang seluk-beluk atau hal-hal yang berhubungan dengan agama Islam, baik berhubungan dengan ajaran, sejarah maupun praktik-praktik pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang sejarahnya.

4 Arah Studi Islam Studi Islam diarahkan pada kajian keislaman yang mengarah pada tiga hal: 1)Islam yang bermuara pada ketundukan atau berserah diri, 2)Islam dapat dimaknai yang mengarah pada keselamatan dunia dan akhirat, sebab ajaran Islam pada hakikatnya membimbing manusia untuk berbuat kebajikan dan menjauhi semua larangan, 3)Islam bermuara pada kedamaian.

5 Tujuan Studi Islam 1)Untuk mempelajari secara mendalam tentang apa sebenarnya (hakikat)agama Islam itu, dan bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan budaya manusia; 2)Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama Islam yang asli, dan bagaimana penjabaran serta operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya dan peradaban Islam sepanjang sejarahnya; 3) Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama islam yang tetap abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya; 4)Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran agama Islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern ini.

6 Karakteristik Ajaran Islam “karakteristik” dalam kamus bahasa Indonesia, diartikan sesuatu yang mempunyai karakter atau sifat yang khas. Islam dapat diartikan agama yang diajarkan Nabi Muhammad SAW yang berpedoman pada kitab suci al Qur'an dan diturunkan di dunia ini melalui wahyu Allah SWT. Berarti karakteristik ajaran Islam dapat diartikan sebagai ciri yang khas atau khusus yang mempelajari tentang berbagai ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia dalam berbagai bidang agama, muamalah (kemanusiaan), yang didalamnya temasuk ekonomi, sosial, politik, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan disiplin ilmu yang baik dan benar. Konsepsi Islam dalam berbagai bidang yang menjadi karakteristiknya itu dapat dikemukakan sebagai berikut.

7 Bidang Agama Menurut Nurcholis Majid dalam bukunya, bahwa dalam bidang agama, Islam mengakui adanya pluralisme. Pluralisme menurut Nurcholis adalah sebuah aturan Tuhan yang tidak akan berubah, sehingga juga tidak mungkin dilawan atau diingkari. Islam adalah agama yang kitab sucinya yang dengan tegas mengakui hak agama lain, kecuali yang berdasarkan paganisme dan syirik. Islam selaku agama besar terakhir, mengklaim bahwa sebagai agama yang memuncaki proses perrtumbuhan dan perkembangan agama-agama tersebut. Tetapi perlu diingat, bahwa justru penyelesaian terakhir yang diberikan Islam sebagai agama terakhir untuk persoalan keagamaan itu ialah ajaran pengakuan akan hak agama-agama itu untuk berada dan untuk dilaksanakan. Karena itu agama tidak boleh dipaksakan. (QS. Al-Baqara:256). Bahwa Al-Quran juga mengisyaratkan bahwa para penganut berbagai agama, asalkan percaya kepada Tuhan dan hari akhir serta berbuat baik, semuanya akan selamat. (QS. Al- Baqara:62).

8 Bidang Ibadah Secara harfiah ibadah berarti bakti manusia kepada Allah SWT, karena didorong dan dibangkitkan oleh akidah tauhid. Ibadah adalah sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mentaati segala perintahNya dan menjauhi semua laranganNya. Ibadah ada yang umum ada yang khusus. Yang umum ialah segala amalan yang diizinkan oleh Allah SWT, sedangkan yang khusus adalah yang telah ditetapkan oleh Allah SWT akan perincian- perinciannya, tingkat, dan cara-caranya yang tertentu. Dalam Islam diterangkan bahwa dalam beribadah dilarang yang namanya "kreatifitas", sebab meng create atau membentuk suatu ibadah dalam agama Islam dinnnilai sebagai bid'ah yang dikutuk Nabi sebagai kesesatan. Bilangan shalat lima waktu beserta tata cara menggerjakannya ataupun ketentuan ibadah haji dan tata cara mengerjakannya misalkan adalah ibadah yang sudah ditetapkan oleh Allah ketentuan-ketentuan dan segalanya, makasebagai manusia atau penganutnya tidak boleh ikut campur bahkan mengubahnya

9 Bidang Akidah Karakteristik Islam yang dapat diketahui melalui bidang akidah ialahbahwa akidah Islam bersifat murni baik dalam isinnya maupun prosesnya. Yang diakui sebagai Tuhan yang wajib disembah hanyalah Allah SWT. Murni dalam isinya artinya bahwa keyakinan tersebut sedikitpun tidak boleh melenceng atau diberikan kepada yang lain sealin Allah SWT. Murni dalam prosenya artinya adalah bahwa dalam prosesnya harus langsung tidak boleh diwakilkan atau melalui perantara. Akidah yang seperti iitulah yang akan melahirkan bentuk pengabdian hanya kepada Allah SWT, yang selanjutnya dapat berdampak kepada cara bertingkah laku, dan pada akhirnya berbuat dan menimbulkan amal sholeh.

10 Bidang Ilmu dan Kebudayaan Karakteristik ajaran Islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan bersikap terbuka, akomodatif, tetapi juga selektif. Dari satu segi Islam terbuka dan sangat akomodatif untuk menerima berbagai masukan dari luar, tetapi bersamaan denga itu Islam juga selektif, yakni tidak begitu saja menerima selurh jenis ilmu dan kebbudayaan, melainkan ilmu dfan kebudayaan yang sejalan dengan Islam. Islam sebagai mata rantai peradaban dunia, mewariskan peradaban Yunani-Roma di Barat, dan peradaban- peradaban Persia, India, dan China di Timur. Islam bertindak sebagai pewaris utama yang kemudian diambil alih oleh peradaban Barat sekarang melalui Renaissans. Secara garis besar dapat kita simpulkan bahwa Islam menjadi mata rantai yang penting dalam sejarah peradaban dunia. Karakteristik Islam dalam bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan tersebut dapat dilihat dari 5 ayat pertama surat Al-Alaq. Pada ayat tersebut terdapat kata iqra' yang diulang sebanyak dua kali. Kata tersebut tidak hanya berarti membaca dalam arti bahasa, tetapi berarti menelaah, mengobservasi, membandingkan, mengukur, mendeskripsikan, menganalisis, dan penyimpulan secara induktif. Semua cara tersebut dapat digunakan dalam proses mempelajari sesuatu. Hal itu dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Artinnya Islam mendorong manusia agar memiliki ilmu pengetahuan dengan cara menggunakan akalnya untuk merenung, berpikir dan sebagainya.

11 Bidang Pendidikan Sejalan dengan bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan tersebut di atas, Islam juga memiliki ajaran yang khas dalam pendidikan. Islam memandang bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang, laki-laki maupun perempuan, dan berlangsung sepanjang hayat. Seperti yang terkutip di hadist Rasul. "Menuntut ilmu itu adalah wajib bagi orang Islam laki-laki dan perempuan. Tuntutlah ilmu mulai dari buaian hingga ke liang lahat". Di dalam Islam banyak diketahui metode-metode pembelajaran seperti: ceramah, tanya jawab, diskusi, demontrasi, penugasan, teladan, pembiasaan, karya wisata, cerita, hukuman, nasihat, dan sebagainya.

12 Bidang Sosial Ajaran Islam dalam bidang sosial adalah yang paling menonjol karena seluruh bidang ajaran Islam adalah untuk kesejahteraan manusia. Islam menjunjung tinggi tolong menolong, saling menasehati tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, kerukunan antar tetangga, tenggang rasa dan kebersamaan. Menurut penelitian yang dilakukan Jalaluddin Rahmat, Islam ternyata agama yang menekankan urusan muamalah lebih besar daripada urusan ibadah. Islam ternyata banyak memperhatikan aspek kehidupan sosial dari aspek kehidupan ritual. Islam adalah agama yang menjadikan seluruh bumi ini masjid, tempat mengabdi pada Allah SWT. Muamalah jauh lebih luas dari pada ibadah (dalam arti khusus). Dalam hadistnya, Rasulullah SAW mengingatkan imam supaya memperpendek shalatnya bila di tengah jamaah ada yang sakit, orang lemah, orang tua, atau orang yang mempunyai keperluan. Istri Rasulullah SAW Siti Aisyah, mengisahkan: Rasulullah SAW shalat di rumah dan pintu terkunci. Lalu aku datang (dalam rijwayat lain aku minta dibukakan pintu), maka Rasulullah SAW berjalan membuka pintu, kemudian kembali ke tempat shalatnya. Hadist ini diriwayatkan oleh lima orang perawi, kecuali Ibn Majah. Lalu Islam sangat menilai bahwa ibadah berjamaah atau bersama-bersama denggan orang lain lebih tinggi dari pada yang dilakukan secara perorangan, dengan perbandingan 27 derajat. Dari sini kita mengetahui betapa Islam dan ajarannya menjunjung tinggi nilla-nilai sosial.

13 Bidang Kehidupan Ekonomi Islam memandng bahwa kehidupan yang harus dijalani seorang manusia adalah kehidupan yang seimbang antara dunia dan akhirat. Urusan dunia dikejar untuk mencapai kehidupan akhirat, dan kehidupan akhirat dicapai dengan dunia. Seperti hadist nabi yang diriwayatkan oleh Ibn Mubarak yang artinya: Bukanlah termasuk orang yang baik diantara kamu adalah orang yang meninggalkan dunia untuk mengejar kehidupan akhirat, dan orang yang meninggalkan akhirat untuk mengejar kehidupan dunia. Orang yang baik adalah orang yang meraih keduanya secara seimbanng, karena dunia adalah alat untuk menuju akhirat, dan jangan dibalik yakni akhirat dikorbankan untuk urusan dunia. Dari sini dapat kita lihat bahwa Islam sangat memperhatikan kehidupan dunia, dan kehidupan dunia tidak akan lepas dengan yang namanya ekonomi. Alam raya ini adalah sesuatu yang diciptakan manusia untuk dimanfaatkan manusia bukan malah menjadi obyek sesembahan. Maka cara terbaik untuk mensyukurinya adalah dengan mengggunakan dan memanfaatkannya dengan baik dan benar untuk keperluan ekonomi yang menopang kehidupan dunia. Dengan demikian bukan hanya semakin mantap iman kita, juga akan merasakan manfaat atas segala ciptaan Tuhan itu. Dari keadaan demikian, maka kita akan memanfaatkan kehidupan dunia untuk beribadah kepada Allah SWT. Dan hasil ekonomi yang kita dapat halal dan berbuah barakah

14 Bidang Kesehatan Ciri khas Islam selanjutnya dapat dilihat dari konsepnya mengenai kesehatan. Ajaran Islam memegang prinsip pencegahan lebih baik daripada penyembuhan. Yang dalam bahasa Arab, prinsip ini berbunyi, al-wiqayah khair min al-'laj. Untuk menuju pada upaya pencegahan tersebut, Islam menekankan segi kebersihan lahir dan batin. Kabersihan lahir dapat mengambil bentuk kebersihan tempat tinggal, lingkungan sekitar, badan, pakaian, makanan, minuman, dan lain sebagainya. Dalam hubbungan ini kita dapat menelaah ayat Al-Quran yang artinya: Seesungguhnya Allah menyukai orang-oang yang bertaubat dan senang kepada orang-orang yang membersihkan diri. Bertaubat yang dikemukakan di atas akan menghasilkan keseehatan mental, dan kebersihan lahiriah akan menghasilkan kesehatan fisik. Selanjutnya kita baca lagi ayat Al-Quran yang artinya: Dan bersihkanlah pakaianmu dan tinggalkanlah segala macam kotoran.

15 Bidang Politik Ciri ajaran Islam selanjutnya dapat dijketahui melalui konsepsinya dalam bidang politik. Dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 156 terdapat perintah menaati ulil amri yang terjemahannya termasuk penguasa di bidang politik, pemerintah dan negara. Dalam hal ini Islam tidak menerangkan atau menyuruh ketaatan yang buta. Tetapi menghendaki suatu ketaatan yang kritis dan selektif, maksudnya adalah jika pemimpin tersebut berpegang teguh kepada tuntunan Allaj SWT dan RasulNya maka kita patut mentaatinya, tetapi jika pemimpin tersebut bersebalahan dan bertentangan dengan kehendak Allas SWT dan RasulNya maka boleh dikritik atau diberi saran agar kembali ke jalan yang benar dengan cara-cara yang persuasif. Dan jika pemimpin tersebut juga tidak menghiraukan, boleh saja untuk tidak dipatuhi. Masalah politik ini selanjutnya berhubungan dengan bentuk pemerintahan. Dalam sejarah kita mengetahui berbagai bentuk pemerintahan, seperti republik yang dipimpi presiden, kerajaan yang dipimppin raja, dan sebagainya. Islam tidak menetapkan bentuk pemerintahan tertentu. Oleh karena itu setiap bangsa boleh menentukan bentuk pemerintahannya masing-masing. Namun, yang terpenting bentuk pemerintahan tersebut digunakan sebagai alat untuk menegakkan keadilan, kemakmuran, kesejahteraan, keamanan, kedamaian, dan ketentraman masyarakat

16 Bidang Pekerjaan Karakteristik Islam selanjutnya dapat dilihat dari ajarannya mengenai kerja. Islam memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada Allah SWT. Atas dasar ini maka kerja yang dikehendaki Islam adalah kerja yang bermutu, terarah kepada pengabdian kepada Allah SWT, dan kerja yang bermanfaat bagi orang lain. Untuk itu Islam tidak menekankan pada banyaknya pekerjaan, tetapi pada kualias manfaat kerja. Seperti pada ayat Al-Quran yang artinya adalah Dialah yang menjadikan mati dan hidup supaya Dia menguji kamu siapa di antara kamu yang paling baik amalnya. Ayat tersebut dengan tegas menerangkan bahwa siapa yang paling baik amalnya, bukan yang paling banyak amalnya. Selain itu amal tersebut juga harus bermanfaat bagi orang lain. Seperti di hadist Rasul bahwa orang yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi yang lainnya. Untuk menghasilkan produk pekerjaan yang bermutu, Islam memandang kerja yang dilakukan haruslah profesional, yaitu kerja yang didukung pengetahuan, keahlian, pengalaman, kesungguhan, dan seterusnya. Suatu pekerjaan yang diserahkan bukan pada ahlinya maka tunggulah kehancurannya

17 Islam Sebagai Disiplin Ilmu Selain sebagai ajaran yang berkenaan dengan berbagai bidang kehidupan dengan ciri-cirinya yang khas tersebut, Islam juga hadir sebagai sebuah disiplin ilmu, yaitu ilmu keIslaman. Menurut Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Tahun 1985, bahwa yang termasuk disiplin ilmu keIslaman adalah Al-Quran/Tafsir, Hadist/Ilmu Hadist, Ilmu Kalam, Filsafat, Tasawuf, Hukum Islam (Fiqh), Sejarah dan Kebudayaan Islam serta Pendidikan Agama Islam. Inilah yang selanjutnya membawa kepada timbulnya berbagai jurusan dan fakultas di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang tersebar di Indonesia, serta berbagai Perguruan Tinggi Islam swasta lainnya di tanah air


Download ppt "PENGERTIAN STUDI ISLAM, KARAKTERISTIK, DAN PRINSIP-PRINSIP AJARAN ISLAM Syafii Aji, S.Pd.I., M.Pd.I."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google