Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TUBUH 1 RASA NYERI KULIT DAN OTOT.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TUBUH 1 RASA NYERI KULIT DAN OTOT."— Transcript presentasi:

1 LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TUBUH 1 RASA NYERI KULIT DAN OTOT

2 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TUJUAN

3 METODE DAN CARA KERJA Untuk percobaan ini di dapakai alat dari hardy-wolff, yaitu terdiri dari lampu proyeksi yang dapat memusatkan sinar-sinarnya untuk menembus suatu lubang (diafragma). Kekuatan radiasi sinar ditentukan dengan sebuah rheostat yang disusun seri dengan lampu. Lama penyinaran diukur dengan stopwatch.

4 METODE DAN CARA KERJA 1.Hitamkan (dengan tinta hitam) suatu daerah kecil di kulit lengan bawah kemudian tempelkan diafragma alat hardy-wolff di daerah kulit tersebut. 2.Lakukan penyinaran dengan kekuatan radiasi yang rendah selama 10 detik. Untuk itu haruslah diatur rheostat. 3.Lakukan tindakan no.2 dengan setiap kali menggeser tombol rheostat, sampai orang percobaan merasa nyeri seperti ditusuk- tusuk. 4.Catatlah angka yang ditunjuk rheostat dan lama penyinaran dalam detik. Ini merupakan nilai ambang rasa nyeri orang percobaan.

5 METODE DAN CARA KERJA Pengaruh Mengalihkan Perhatian 1. Ulangi tindakan no. 1.s/d 4, tetapi sekarang dengan mengalihkan perhatian orang percobaan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan menyuruh orang percobaan menggaruk-garuk kepalanya, mengajak berbicara, menggelitik atau cara-cara pengalihan perhatian lain yang serupa. 2. Catatlah besarnya radiasi dan waktu radiasi yang di dapat.

6 METODE DAN CARA KERJA Pengaruh Hyperaemia 1. Gosoklah kulit yang telah dihitamkan itu dengan balsem yang telah tersedia, kemudian ulangi tindakan no. 1 s/d 4 tersebut diatas. 2. Catalah hasil-hasil yang didapat.

7 METODE DAN CARA KERJA Pengaruh Analgesia 1. Berilah orang percobaan tablet novalgin untuk ditelan, tunggu +/- 30 menit, kemudian ulangi tindakan no. 1 s/d 4 tersebut diatas. 2. Catat hasil yang didapat.

8 HASIL ORANG COBAANGKA RHEOSTATWAKTUKETERANGAN 1. KONTROL175420 detikTertusuk · LAKI-LAKI 200480 detikTerasa panas Putu Aditya Ratusan225540 detikMakin panas 250600 detikSangat panas dan nyeri · WANITA75120 detikBelum terasa Ajeng Nanda Restu125240 detikBelum terasa 150280 detikHangat 175360 detikPanas 200420 detikPanas sekali 225450 detikTertusuk 225540 detikPanas 250600 detik Panas sekali, sedikit tertusuk

9 HASIL ORANG COBAANGKA RHEOSTATWAKTUKETERANGAN 2. PENGALIHAN PERHATIAN125240 detikBelum terasa · LAKI-LAKI 175360 detikBelum terasa Putu Aditya Ratusan200460 detikHangat 225560 detikPanas sekali dan tertusuk 250600 detik Panas, nyeri, sakit dan tertusuk · WANITA125240 detikBelum terasa Ajeng Nanda Restu150300 detikMulai panas 175390 detikPanas 200420 detikPanas 225480 detikPanas sekali 250570 detikPanas sekali dan tertusuk

10 HASIL ORANG COBA ANGKA RHEOSTAT WAKTUKETERANGAN 1. HYPEREMIA75180 detikBelum terasa · LAKI-LAKI100240 detik Sedikit nyeri dan panas Putu Aditya Ratusan125300 detikPanas sekali dan nyeri 150360 detik Masih terasa panas dan tertusuk 175420 detikSakit 200480 detikPanas sekali dan sakit 225540 detik Sakit sekali, panas, nyeri 250600 detik Sangat panas, nyeri, tertusuk, sakit sekali · WANITA250 detikBelum terasa Ajeng Nanda Restu5060 detikBelum terasa 75120 detikBelum terasa 100180 detikBelum terasa 125240 detikBelum terasa 150300 detikMulai panas 175360 detikMakin panas 200420 detikPanas 225480 detikPanas dan tertusuk 250600 detik Panas sekali, tertusuk, dan sakit

11 HASIL Orang cobaAngka rheostatWaktuKeterangan 4. ANALGETIK NOVALGIN 250 detikBelum terasa · LAKI-LAKI 5060 detikBelum terasa Satria Samodra Putra 75120 detikBelum terasa 100180 detikBelum terasa 125240 detikHangat 150300 detikHangat 175360 detikMulai panas 200420 detikPanas 225480 detikPanas sekali 250540 detikPanas sekali · WANITA125240 detikBelum terasa Bella Puspa Dewi150300 detikBelum terasa 175420 detikHangat 200480 detikPanas 225540 detikPanas 250600 detikPanas sekali

12 PEMBAHASAN Rasa Nyeri Kulit dan Otot Pada praktikum yang kami lakukan, kami mengamati mengenai nyeri pada kulit yang kami lakukan dengan menggunakan alat hardy-wolff. Kami melakukan percobaan ini terhadap 2 orang yang memiliki jenis kelamin yang berbeda. Pertama yang kami lakukan adalah menandai bagian kulit orang peraga yang nantinya dilakukan pemaparan sinar oleh alat hardy-wolff. Selain itu, bagian yang ditandai ini pula dihitamkan menggunakan tinta yang bertujuan untuk memusatkan sinar pada objek yang dituju karena warna hitam akan lebih menyerap sinar dan panas. Untuk mengetahui nyeri yang akan ditimbulkan, kami menggunakan variabel bebas yaitu tingkat radiasi sinar henry wolf yang dapat dikontrol menggunakan rheostat sebagai besarnya tegangan listrik yang dihasilkan. Selain itu kami juga melakukan pengalihan perhatian, pemberian anastesi lokal dan bahan penyebab hiperaemia untuk mengetahui pengaruh yang didapat pada nyeri. Kami mengukur nilai ambang yang didapatkan pada masing masing percobaan.

13 PEMBAHASAN Pada percobaan pertama yang dilakukan pada objek yaitu kulit orang peraga yang dihitamkan, kami mendapatkan nilai ambang pada tegangan listrik 150v di detik 360 pada peraga laki-laki dan 150v di detik 280 pada peraga perempuan. Pada saat itu orang peraga merasakan nyeri seperti ditusuk-tusuk.

14 PEMBAHASAN Sedangkan pada percobaan kedua, kami menggunakan pengalihan perhatian. Orang peraga dialihkan perhatiannya dengan diajak berbincang dan bercanda. Dan didapatkan hasil nilai ambang yaitu pada tegangan 200v di detik 420 pada peraga laki-laki dan 150v di detik 300 pada peraga perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa pengalihan perhatian dapat mengurangi fokus seseorang dalam merasakan nyeri, terlihat bahwa nilai ambang yang didapatkan lebih besar pada angka tegangan listrik dan juga detik yang dibutuhkan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa apabila ada dua rangsangan yang terpisah maka salah satunya akan menghilangkan fokus yang lain. Tingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat mempengaruhi persepsi nyeri. Perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat, sedangkan upaya pengalihan (distraksi) dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun. Pada spina cord sel-sel reseptor yang menerima stimuli nyeri peripheral dihambat oleh stimulus dari serabut-serabut saraf yang lain. Karena pesan- pesan nyeri menjadi lebih lambat daripada pesan-pesan diversional maka pintu spinal cord yang mengontrol jumlah input ke otak menutup dan pasien merasa nyerinya berkurang. Jika ada pengalihan perhatian, maka neurotransmitter yang harusnya dikeluarkan tidak jadi dikeluarkan. Hal tersebut membuat rasa nyeri tersebut teralihkan.

15 PEMBAHASAN Pada percobaan ketiga, kami menggunakan olesan balsam pada objek. Kami ingin mengetahui pengaruh hiperaemia pada nyeri. Hasil yang kami dapat yaitu nilai ambang pada tegangan 75v di detik ke 210 pada peraga laki-laki dan 150v di detik 300 pada peraga perempuan. Kami berkesimpulan bahwa hiperaemia yang pada dasarnya melebarkan pembuluh darah dan balsam yang menimbulkan rasa panas pada kulit mempercepat dan memicu nyeri. Namun hal ini bertentangan dengan teori yang kami dapatkan yaitu hiperaemia dapat menghambat rasa nyeri. Kami mendapatkan hasil yang bertentangan dengan teori karena adanya human error yaitu terlalu banyaknya olesan balsam yang digunakan sehingga orang coba hanya fokus merasakan panas yang amat saat dilakukan percobaan dan bukan berfokus pada nyeri yang akan ditimbulkan.

16 PEMBAHASAN Pada percobaan ketiga, kami menggunakan olesan balsam pada objek. Kami ingin mengetahui pengaruh hiperaemia pada nyeri. Hasil yang kami dapat yaitu nilai ambang pada tegangan 75v di detik ke 210 pada peraga laki-laki dan 150v di detik 300 pada peraga perempuan. Kami berkesimpulan bahwa hiperaemia yang pada dasarnya melebarkan pembuluh darah dan balsam yang menimbulkan rasa panas pada kulit mempercepat dan memicu nyeri. Namun hal ini bertentangan dengan teori yang kami dapatkan yaitu hiperaemia dapat menghambat rasa nyeri. Kami mendapatkan hasil yang bertentangan dengan teori karena adanya human error yaitu terlalu banyaknya olesan balsam yang digunakan sehingga orang coba hanya fokus merasakan panas yang amat saat dilakukan percobaan dan bukan berfokus pada nyeri yang akan ditimbulkan.

17 KESIMPULAN Melalui percobaan rasa nyeri kulit dan otot yang kami lakukan disimpulkan bahwa penghantaran rasa nyeri oleh reseptor dalam tubuh dapat dipengaruhi oleh pengalihan perhatian, pemberian hyeraemia, dan pemberian analgesia. Pada pengalihan perhatian nyeri yang disampaikan menjadi teralihkan dikarenakan respon peraga terhadap nyeri berkurang. Sedangkan pemberian hyperaemia dan analgesia sama-sama menghambat penghantaran rasa nyeri.

18 DAFTAR PUSTAKA Rusyadi, Hanna Fajirin. 2017. LAPORAN PRAKTIKUM FAAL INDERA RASA KULIT. Unair. Available at : https://edoc.site/laporan-praktikum--4-pdf-free.htmlhttps://edoc.site/laporan-praktikum--4-pdf-free.html


Download ppt "LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TUBUH 1 RASA NYERI KULIT DAN OTOT."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google