Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Riwayat Hidup Nama : Trestyawaty
Tempat tanggal lahir : Jakarta, 4 Mei 1978 Alamat : Jl. Mawar no. 10, 15 polos, Metro Suami : Tondi Nasution, ST Agama : Islam Riwayat Pendidikan SD Tarakanita II Jakarta Selatan SMP Tarakanita I, Jakarta Selatan SMA Negeri 8, Jakarta Selatan Fakultas Kedokteran UGM Obgyn FKUI
2
Riwayat Pekerjaan : PNS Kota Metro Sekarang Dokter IGD RSUD.A.Yani SMF Obgyn RSUD A.Yani Sekr. Komite Medis RSUD A.Yani Sekarang Kepala Verifikator Internal RSUD A.Yani 2015 Bakordik RSUD A.Yani Sekarang TKMKB BPJS Metro 2015 Staf pengajar PRODI Kebidanan POLTEKES Sekarang Perseptor FK Unila Sekarang Kabid Pelayanan Yayasan Kanker Indonesia Metro Sekarang Kabid Pembina Organisasi Ikatan Keluarga Anggota Dewan Metro Sekarang Kabid Etika, hukum dan hubungan masyarakat IDI Metro Sekarang Ketua Panitia Rekam Medik RSUD A.Yani Sekarang
3
Pengalaman Bertugas: RS Dr. Sardjito Yogyakarta RSCM Jakarta RS Fatmawati Jakarta RS Persahabatan Jakarta RSU Tangerang RSPAD Gatot Subroto Jakarta RSUD Kota Sabang, Pulau Weh, Aceh RSUD Kota Natuna, Kep. Riau RSUD Kota Ruteng, Nusa Tenggara Timur RSUD Kabupaten Lombok Utara
4
PREEKLAMPSIA EKLAMPSIA
dr.TRESTYAWATY, Sp.OG April 2018
5
PENDAHULUAN 50,000 KEMATIAN IBU / TAHUN (Duley 1994)
EKLAMPSIA MERUPAKAN SALAH SATU PENYEBAB UTAMA KEMATIAN IBU DI SEMUA NEGARA INSIDENS EKLAMPSIA DI NEGARA BER-KEMBANG 1:100 – 1:1700 (Crowther, 1985)
6
Hypertension during pregnancy categories
Preeclampsia-eclampsia Chronic hypertension Chronic hypertension with superimposed preeclampsia Gestational hypertension ACOG, 2013
7
In recognition of the syndromic nature of preeclampsia, the task force has eliminated the dependence of the diagnosis on proteinuria ACOG 2013
8
In the absence of proteinuria, preeclampsia is diagnosed as
hypertension in association with thrombocytopenia, impaired liver function, new development of renal insufficiency, pulmonary edema, or new onset cerebral or visual disturbance In the absence of proteinuria, preeclampsia is diagnosed as ACOG, 2013
9
Proteinuria Defined as the excretion of 300mg or more of protein in 24 hour collection.
10
Severe features of Preeclampsia
Systolic blood pressure 0f 160mmHg or higher, or diastolic blood pressure of 110mmHg or higher on two occasions at least 4 hours apart while the patient is on bed rest (unless antihypertensive therapy is initiated before time) Thrombocytopenia (less than /microliter) Impaired lver function, severe persistent right upper quadrant or epigastric pain unresponsive to medication and not accounted for by alternative diagnosed or both Progressive renal insufficiency Pulmonary edema New onset cerebral or visual disturbance ACOG 2013
11
PENILAIAN KLINIK TEKANAN DARAH MENINGKAT ( 140/90 mmHg)
HIPERTENSI KRONIK NYERI KEPALA GANGGUAN PENGLIHATAN HIPERREFLEKSIA PROTEINURIA KOMA HAMIL < 20 MG SUPERIMPOSED PREECLAMPSIA KEJANG + EKLAMPSIA HAMIL > 20 MG HIPERTENSI PREEKLAMPSIA RINGAN KEJANG – PREEKLAMPSIA BERAT
12
PENILAIAN KLINIK KEJANG RIWAYAT KEJANG DEMAM (-) KAKU KUDUK (-)
EPILEPSI MALARIA SEREBRAL MENINGITIS ENSEFALITIS DEMAM NYERI KEPALA KAKU KUDUK (+) DISORIENTASI TEKANAN DARAH NORMAL TRISMUS SPASME OTOT MUKA TETANUS NYERI KEPALA GANGGUAN PENGLIHATAN MUNTAH RIWAYAT GEJALA SERUPA MIGRAINE
13
GEJALA DAN TANDA TEKANAN DARAH DIASTOLIK MERUPAKAN INDIKATOR
MENGUKUR TAHANAN PERIFER TIDAK TERPENGARUH KEADAAN EMOSI DIAGNOSIS HIPERTENSI BILA TEKANAN DIASTOLIK 90 mmHg PADA DUA KALI PENGUKURAN BERJARAK 1 JAM HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN HIPERTENSI KARENA KEHAMILAN HIPERTENSI KRONIK
14
KLASIFIKASI HIPERTENSI KARENA KEHAMILAN
DIAGNOSIS TEKANAN DARAH TANDA LAIN HIPERTENSI PREEKLAMPSIA RINGAN PREEKLAMPSIA BERAT KENAIKAN DIASTOLIK 15 mmHg ATAU 90 mmHg DALAM 2 PENGUKURAN JARAK 1 JAM IDEM TEKANAN DIASTOLIK > 110 mmHg PROTEINURIA (-) KEHAMILAN > 20 mg PROTEINURIA 1+ PROTEINURIA 2+ OLIGURIA HIPERREFLEKSIA GANGG.PENGLIHATAN NYERI EPIGASTRIUM
15
KLASIFIKASI HIPERTENSI KRONIK DALAM KEHAMILAN
DIAGNOSIS TEKANAN DARAH TANDA LAIN HIPERTENSI KRONIK SUPERIMPOSED PREECLAMPSIA HIPERTENSI KEHAMILAN < 20 mg PROTEINURIA DAN TANDA LAIN PREEKLAMPSIA
16
Hipertensi Dalam Kehamilan
LEBIH SERING PADA PRIMIGRAVIDA RISIKO MENINGKAT PADA MASSA PLASENTA BESAR (GEMELI, PENYAKIT TROFOBLAS) HIDRAMNION DIABETES MELLITUS ISOIMUNISASI RHESUS FAKTOR HEREDITER MASALAH VASKULER
17
Risk Factor for Preeclampsia
Primiparity Previuos preeclamptic pregnancy Chronic Hypertension or chronic renal disease or both History of thrombophilia Multifetal pregnancy In vitro fertilization Family history of preeclampsia Type 1 Diabetes Melitus or type II Obesity Systemic Lupus erythematosus Advanced maternal age (older than 40 years) ACOG 2013
18
Hipertensi Dalam Kehamilan
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN DAN PREEKLAMPSIA RINGAN SERING TANPA GEJALA PROGNOSIS LEBIH BURUK DENGAN PROTEINURIA
19
DIAGNOSIS PREEKLAMPSIA BERAT
TEKANAN DARAH DIASTOLIK > 110 mmHg PROTEINURIA 2+ OLIGURIA < 400 ml/24 JAM EDEMA PARU: NAFAS PENDEK, SIANOSIS, RONKHI NYERI EPIGASTRIUM/KUADRAN ATAS KANAN GANGGUAN PENGLIHATAN: SKOTOMA NYERI KEPALA HEBAT HIPERREFLEKSIA MATA: SPASME ARTERIOLER, EDEMA, ABLASIO RETINA KOAGULASI: KOAGULASI INTRAVASKULER DISSEMI-NATA, SINDROM HELLP PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT OTAK: EDEMA SEREBRI JANTUNG: GAGAL JANTUNG
20
KEJANG DAPAT TERJADI TANPA TERGANTUNG PADA BERAT RINGANNYA HIPERTENSI
EKLAMPSIA KEJANG DAPAT TERJADI TANPA TERGANTUNG PADA BERAT RINGANNYA HIPERTENSI SIFAT KEJANG TONIK-KLONIK KOMA TERJADI SETELAH KEJANG DAN DAPAT BERLANGSUNG LAMA
21
DIDETEKSI SEBELUM KEHAMILAN 20 MG
HIPERTENSI KRONIK DIDETEKSI SEBELUM KEHAMILAN 20 MG SUPERIMPOSED PREEKLAMPSIA ADALAH HIPERTENSI KRONIK + PREEKLAMPSIA
22
HIPERTENSI KRONIK PROTEINURIA KEJANG DAN KOMA DIAGNOSIS BANDING
KELOLA SEBAGAI HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN PROTEINURIA SEKRET VAGINA / CAIRAN AMNION INFEKSI SALURAN KEMIH, ANEMIA BERAT, PAYAH JANTUNG, PARTUS LAMA DARAH DALAM URIN, SKISTOSOMIASIS, KONTAMINASI DARAH VAGINA KEJANG DAN KOMA EPILEPSI MALARIA SEREBRAL TRAUMA KEPALA PENYAKIT SEREBROVASKULER INTOKSIKASI (ALKOHOL, OBAT, RACUN) KELAINAN METABOLISME MENINGITIS ENSEFALOPATI INTOKSIKASI AIR HISTERIA DLL. DIAGNOSIS BANDING
23
ISKEMIA UTEROPLASENTER SPASME ARTERIOLAR KEJANG DAN KOMA
KOMPLIKASI ISKEMIA UTEROPLASENTER SPASME ARTERIOLAR KEJANG DAN KOMA PENANGANAN TIDAK TEPAT
24
PENCEGAHAN PEMBATASAN KALORI, CAIRAN, DIIT RENDAH GARAM TIDAK MENCEGAH HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN BAHKAN MEMBAHAYAKAN JANIN MANFAAT ASPIRIN, KALSIUM MASIH DIPERDEBATKAN DETEKSI DINI DAN PENANGANAN CEPAT-TEPAT
25
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TANPA PROTEINURIA PEMANTAUAN TEKANAN DARAH
ALUR TERAPI HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TANPA PROTEINURIA HAMIL > 37 MG TERMINASI KEHAMILAN HAMIL < 37 MG PEMANTAUAN TEKANAN DARAH MENINGKAT PREEKLAMPSIA
26
PENGELOLAAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TANPA PROTEINURIA
JIKA KEHAMILAN < 37 MINGGU RAWAT JALAN PEMANTAUAN TEKANAN DARAH, PROTEINURIA & KONDISI JANIN TIAP MINGGU BILA KONDISI JANIN MEMBURUK / GANGGUAN PER-TUMBUHAN JANIN RAWAT DAN PERTIMBANGKAN TERMINASI KEHAMILAN JIKA KEHAMILAN > 37 MINGGU TERMINASI KEHAMILAN
27
ALUR TERAPI PREEKLAMPSIA RINGAN HAMIL > 37 MG TERMINASI KEHAMILAN
PEMANTAUAN TEKANAN DARAH, PROTEINURIA, REFLEKS, KONDISI JANIN HAMIL < 37 MG KENAIKAN PROTEINURIA GANGGUAN PERTUMBUHAN JANIN KENAIKAN TEKANAN DARAH PREEKLAMPSIA TERMINASI KEHAMILAN RAWAT INAP
28
PENGELOLAAN PREEKLAMPSIA RINGAN
JIKA KEHAMILAN < 37 MINGGU DAN TIDAK TERJADI PERBAIKAN, LAKUKAN PENILAIAN 2 KALI/MG RAWAT JALAN PEMANTAUAN TEKANAN DARAH 2X/HR, PROTEINURIA 1X/HR & KONDISI JANIN BANYAK ISTIRAHAT DIIT BIASA TIDAK PERLU PENGOBATAN
29
PENGELOLAAN PREEKLAMPSIA RINGAN
JIKA KEHAMILAN < 37 MINGGU DAN TIDAK MEMUNG-KINKAN RAWAT JALAN, RAWAT DI RS PEMANTAUAN TEKANAN DARAH 2X/HR, PROTEINURIA 1X/HR & KONDISI JANIN BANYAK ISTIRAHAT DIIT BIASA TIDAK PERLU PENGOBATAN TIDAK PERLU DIURETIK, KECUALI TERDAPAT EDEMA PARU, DEKOMPENSASI KORDIS & GAGAL GINJAL AKUT PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT PERTIMBANGKAN TERMINASI PROTEINURIA KELOLA SEBAGAI PREEKLAMPSIA BERAT TEKANAN DIASTOLIK TURUN SAMPAI NORMAL PASIEN DIPULANGKAN ISTIRAHAT & PERHATIKAN TANDA PREEKLAMPSIA BERAT TEKANAN DIASTOLIK NAIK RAWAT
30
PENGELOLAAN PREEKLAMPSIA RINGAN
JIKA KEHAMILAN > 37 MINGGU PERTIMBANGKAN TERMINASI KEHAMILAN SERVIKS MATANG LAKUKAN INDUKSI OKSITOSIN 5 IU / 500 ml DEKSTROSE 5% 10 TETES/MENIT ATAU PROSTAGLANDIN SERVIKS BELUM MATANG PROSTA-GLANDIN / MISOPROSTOL / KATETER FOLEY / BEDAH CAESAR
31
EKLAMPSIA WANITA HAMIL ATAU BARU MELAHIRKAN MENGELUH NYERI KEPALA HEBAT, PENGLIHATAN KABUR, MUAL MUNTAH, NYERI ULU HATI WANITA HAMIL ATAU BARU MELAHIRKAN MENDERITA KEJANG ATAU KEHILANGAN KESADARAN / KOMA
32
PENGELOLAAN UMUM SEGERA RAWAT LAKUKAN PENILAIAN KLINIK
JIKA PASIEN TIDAK BERNAFAS BEBASKAN JALAN NAFAS BERIKAN O2 DENGAN SUNGKUP LAKUKAN INTUBASI BILA PERLU JIKA PASIEN KEHILANGAN KESADARAN BARINGKAN PADA SATU SISI UKUR SUHU PERIKSA APAKAH ADA KAKU KUDUK
33
PENGELOLAAN UMUM JIKA PASIEN SYOK JIKA TERDAPAT PERDARAHAN
LIHAT PENGELOLAAN SYOK JIKA TERDAPAT PERDARAHAN LIHAT PENGELOLAAN PERDARAHAN JIKA PASIEN KEJANG BARINGKAN PADA SATU SISI, TEMPAT TIDUR ARAH KEPALA DITINGGIKAN SEDIKIT UNTUK MENCEGAH ASPIRASI BEBASKAN JALAN NAFAS PASANG SPATEL LIDAH FIKSASI
34
ALUR TERAPI PREEKLAMPSIA BERAT DAN EKLAMPSIA KEJANG
ANTI KONVULSAN PREEKLAMPSIA BERAT DAN EKLAMPSIA ANTI KONVULSAN ANTI HIPERTENSI PASANG INFUS KESEIMBANGAN CAIRAN PENGAWASAN OBSERVASI TANDA VITAL, REFLEKS, DJJ, EDEMA PARU, UJI PEMBEKUAN DARAH OLIGURIA SINDROM HELLP KOMA PERSALINAN 12 JAM (EKLAMPSIA) / 24 JAM (PREEKLAMPSIA) GAWAT JANIN PARTUS PERVAGINAM BEDAH CAESAR RUJUK
35
PENGELOLAAN PREEKLAMPSIA BERAT & EKLAMPSIA
PENGELOLAAN KEJANG ANTI KONVULSAN PERLENGKAPAN PENGELOLAAN KEJANG LINDUNGI DARI TRAUMA ASPIRASI MULUT DAN TENGGOROK BARINGKAN PADA SISI KIRI, TRENDELENBURG O2 4-6 LITER/MEN
36
PENGELOLAAN PREEKLAMPSIA BERAT & EKLAMPSIA
PENGELOLAAN UMUM JIKA DIASTOLIK > 110 mmHg BERIKAN ANTI HIPERTENSI SAMPAI DIASTOLIK ANTARA mmHg PASANG INFUS RINGER LAKTAT UKUR KESEIMBANGAN CAIRAN KATETERISASI URIN JIKA JUMLAH URIN < 300 ML/JAM PANTAU EDEMA PARU PENGAWASAN OBSERVASI TANDA VITAL, REFLEKS & DJJ TIAP 1 JAM LAKUKAN UJI PEMBEKUAN DARAH
37
MAGNESIUM SULFAT MAGNESIUM SULFAT MERUPAKAN OBAT TERPILIH UNTUK PENGELOLAAN PRE-EKLAMPSIA/EKLAMPSIA MAGNESIUM SULFAT DITETAPKAN SEBAGAI OBAT PALING EFEKTIF UNTUK MENGATASI KEJANG EKLAMPSIA (The Eclampsia Collaborative Trial Group 1995, Neilson 1995, Lucas, Levano dan Cunningham 1995)
38
MAGNESIUM SULFAT UNTUK PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA
Alternatif I Dosis awal Dosis Pemeliharaan MgSO4 4 g IV sebagai larutan 40% selama 5 menit Segera dilanjutkan dengan 15 ml MgSO4 (40%) 6 g dalam larutan Ringer Asetat / Ringer Laktat selama 6 jam Jika kejang berulang setelah 15 menit, berikan MgSO4 (40%) 2 g IV selama 5 menit MgSO4 1 g / jam melalui infus Ringer Asetat / Ringer Laktat yang diberikan sampai 24 jam postpartum
39
MAGNESIUM SULFAT UNTUK PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA
Alternatif II Dosis awal Dosis pemeliharaan Sebelum pemberian MgSO4 ulangan, lakukan pemeriksaan: Hentikan pemberian MgSO4, jika: Siapkan antidotum MgSO4 4 g IV sebagai larutan 40% selama 5 menit Diikuti dengan MgSO4 (40%) 5 g IM dengan 1 ml Lignokain (dalam semprit yang sama) Pasien akan merasa agak panas pada saat pemberian MgSO4 Frekuensi pernafasan minimal 16 kali/menit Refleks patella (+) Urin minimal 30 ml/jam dalam 4 jam terakhir Frekuensi pernafasan < 16 kali/menit Refleks patella (-), bradipnea (<16 kali/menit) Urin < 30 ml/jam pada hari ke 2 Jika terjadi henti nafas: Bantu pernafasan dengan ventilator Berikan Kalsium glukonas 1 g (20 ml dalam larutan 10%) IV perlahan-lahan sampai pernafasan mulai lagi
40
Pengelolaan antihipertensi
Obat pilihan adalah Nifedipin, yang diberikan 5-10 mg oral yang dapat diulang sampai 8 kali/24 jam Jika respons tidak membaik setelah 10 menit, berikan tambahan 5 mg Nifedipin sublingual. Labetolol 10 mg oral. Jika respons tidak membaik setelah 10 menit, berikan lagi Labetolol 20 mg oral.
41
DIAZEPAM 10 MG IV SELAMA 2 MENIT
PENGELOLAAN DIAZEPAM DOSIS AWAL DIAZEPAM 10 MG IV SELAMA 2 MENIT DOSIS PEMELIHARAAN DIAZEPAM 40 MG / 500 ML RINGER LAKTAT TIDAK MELEBIHI 100 MG/24 JAM PEMBERIAN MELALUI REKTUM DIAZEPAM 20 MG DALAM SEMPRIT 10 ml JIKA MASIH ADA KEJANG DOSIS TAMBAHAN 10 MG/JAM DAPAT DIBERIKAN MELALUI KATETER URIN KE DALAM REKTUM
42
PENGELOLAAN PERSALINAN
PREEKLAMPSIA BERAT PERSALINAN DALAM 24 JAM EKLAMPSIA PERSALINAN DALAM 12 JAM BILA DILAKUKAN BEDAH CAESAR TIDAK ADA KOAGULOPATI ANESTESIA TERPILIH ANESTESIA UMUM JIKA TIDAK TERSEDIA ANESTESI UMUM JANIN MATI BBLR LAKUKAN PERSALINAN PERVAGINAM JIKA PEMATANGAN SERVIKS BAIK INDUKSI OKSITOSIN 5 IU / 500 ML DEKSTROSE 5% ATAU PROSTAGLANDIN
43
OLIGURIA (<400 ML/24 JAM) SINDROM HELLP
LAKUKAN RUJUKAN BILA: OLIGURIA (<400 ML/24 JAM) SINDROM HELLP (HEMOLYSIS, ELEVATED LIVER ENZYMES & LOW PLATELETS) KOMA BERLANJUT > 24 JAM SETELAH KEJANG
44
PERAWATAN POSTPARTUM ANTI KONVULSAN DITERUSKAN SAMPAI 24 JAM POSTPARTUM / KEJANG TERAKHIR ANTI HIPERTENSI JIKA TEKANAN DIASTOLIK > 110 mmHg PEMANTAUAN JUMLAH URIN
45
PREEKLAMPSIA GANGGUAN PERTUMBUHAN JANIN GAWAT JANIN
ALUR TERAPI ANTI HIPERTENSI SUPERIMPOSED PREEKLAMPSIA? ISTIRAHAT PEMANTAUAN JANIN OBSERVASI KOMPLIKASI HIPERTENSI KRONIK PREEKLAMPSIA GANGGUAN PERTUMBUHAN JANIN GAWAT JANIN TERMINASI KEHAMILAN
46
PENGELOLAAN HIPERTENSI KRONIK
LANJUTKAN PENGOBATAN HIPERTENSI SEBELUM-NYA BILA DIASTOLIK > 110 mmHg ATAU SISTOLIK 160 mmHg BERIKAN ANTI HIPERTENSI PROTEINURIA SUPERIMPOSED PREECLAMPSIA ? ISTIRAHAT PEMANTAUAN PERTUMBUHAN & KONDISI JANIN TANPA KOMPLIKASI TUNGGU PERSALINAN ATERM JIKA TERDAPAT PREEKLAMPSIA, PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT ATAU GAWAT JANIN TERMINASI KEHAMILAN OBSERVASI KOMPLIKASI
47
Prevention of Preeclampsia
Low dose aspirin, Cohcrane meta analysis of 59 trials > women 17% reduction in risk of preeclampsia Administration of vit C or E not recommended, cochrane systematic review 15 randomized controlled trial (20748 women) Calcium supplementation might be expected to be greater benefit in women who have a nutritional deficiency of calcium , metaanalysis 13 trials
48
Protein and calorie restriction for obese pregnant woman shows no reduction in the risk of preeclampsia and may increase the risk of IUGR and should be avoided Dietary salt not reduce insidence of preeclampsia, metaanalysis 7000 randomized patient Regular exercise has been hypothesized to prevent preeclampsia by improving vasculas functon, 30 minutes moderate exercise on most days is recommended during normal pregnancy
49
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.