Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAHASA INDONESIA Resista Vikaliana, S.Si. MM Dosen dan Peneliti di

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAHASA INDONESIA Resista Vikaliana, S.Si. MM Dosen dan Peneliti di"— Transcript presentasi:

1 BAHASA INDONESIA Resista Vikaliana, S.Si. MM Dosen dan Peneliti di
LPPM-Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut STIAMI (Bidang Kerjasama dan Publikasi) (WA)

2 MATERI Dasar-dasar Menulis Aspek Kebahasaan Ejaan dan Tanda Baca
Tulisan Ilmiah dan Perencanaan Tulisan Ilmiah Pengumpulan Data Penelitian Daftar Pustaka Kutipan MATERI

3 Materi 1 Dasar-dasar Menulis

4 Pengertian Menulis MENULIS ?
Mengubah bunyi bahasa yang dapat didengar menjadi tanda-tanda yang dapat dilihat melalui huruf dan tanda baca, dan mengikuti kaidah atau aturan yang berlaku dalam bahasa tersebut/ ejaan. Kegiatan untuk mengungkapkan gagasan/ ide/ pikiran seseorang secara tertulis (orangnya disebut penulis, hasilnya adalah tulisan). MENULIS ? Pengertian Menulis

5 Mengapa Menulis itu Penting?
Menunjukkan tingkat pemahaman dan kemampuan seseorang terhadap bahasa Merekam semua kejadian/ peristiwa, pemikiran dan dapat menembus ruang serta waktu Mengapa Menulis itu Penting?

6 Perencanaan Tulisan Kasar Pengeditan Tulisan Jadi Tahap-tahap Menulis

7 Tahap-tahap Menulis Tahap Awal/ Perencanaan Tahap Penulisan
Menentukan topik tulisan Menentukan tujuan/ maksud penulisan Menentukan kerangka karangan/ outline Tahap Penulisan Menentukan poin-poin penting yang akan ditulis, dari kalimat-kalimat kemudian dikembangkan menjadi paragraf-paragraf, dan akhirnya menjadi sebuah tulisan yang utuh Pada tahap ini, pengeditan atau pengoreksian dilakukan sampai menjadi tulisan jadi Tahap-tahap Menulis

8 Tulisan Fiksi dan NonFiksi
Tulisan NonFiksi Tulisan Fiksi Tulisan yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan/ imajinasi pengarang. Bentuk tulisan fiksi adalah cerita pendek, novel, roman. Fiksi ilmu pengetahuan ditulis berdasarkan ilmu pengetahuan, teori, atau spekulasi ilmiah. Tulisan fiksi berusaha menarik atau menggugah emosi pembacanya. Bahasa tulisan fiksi bermakna konotatif, asiosiatif, serta ekspresif Tulisan yang dibuat berdasarkan fakta, realita atau hal-hal yang benar-benar ada dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk tulisan nonfiksi adalah tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel, makalah, skripsi, tesis dan disertasi Tulisan nonfiksi berusaha menarik dan menggugah nalar/ pikiran pembaca melalui uraian, penjelasan atau ulasan. Bahasa tulisan nonfiksi bermakna denotatif (terbatas penggunaannya). Tulisan Fiksi dan NonFiksi

9 Jenis-jenis Tulisan Deskripsi Narasi JENIS TULISAN Eksposisi
Argumentasi Persuasi Jenis-jenis Tulisan

10 Tulisan untuk memberikan kesan/ impresi kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis. Menguraikan, melukiskan Di teras rumah sudah tersedia nasi panas dan ayam goreng, terdapat juga sambal dan lalapan. Yang lebih istimewa lagi, ada ikan bakar yang masih mengepulkan asap. Panas dan gurih baunya. Angin gunung yang dingin dan aroma ikan bakar membuat kami semakin lapar dan selera makan meningkat tajam Deskripsi

11 Tulisan yang bertujuan menceritakan/ mengisahkan pengamatan, pengalaman atau rekaan pengarang.
Tulisan narasi mementingkan urutan kejadian atau waktu. Kisah, cerita Di masa-masa itu, Kartini merasakan keterbelakangan kaumnya. Dia tergerak untuk melakukan pemberdayaan kaum perempuan. Setelah mendapatkan izin dari Bupati Rembang yang juga suaminya, dia mendirikan sekolah keterampilan putri. Narasi

12 Tulisan yang berusaha menerangkan/ menjelaskan, dan menguraikan informasi, masalah/ persoalan, gagasan/ ide yang dapat menambah pengetahuan pembaca tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya. Biasanya digunakan untuk menyajikan ilmu pengetahuan, definisi/ pengertian, langkah-langkah suatu kegiatan, metode/ cara dan proses terjadinya sesuatu. Keanekaragaman masyarakat Indonesia ditandai dengan banyaknya suku bangsa, bahasa daerah dan adat istiadat. Tiap-tiap daerah mempunyai adat yang berbeda dengan daerah lainnya, bahkan beberapa daerah mempunyai adat unik yang sangat menarik untuk disimak. Salah satu masyarakat yang mempunyai adat unik itu adalah masyarakat Baduy, Banten. Eksposisi

13 Tulisan yang berusaha mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar percaya dan bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan penulis. Penulis berusaha merangkaikan fakta-fakta sehingga mampu menunjukkan apakah pendapat itu benar atau tidak Untuk meningkatkan perekonomian negara, kita harus meningkatkan pembangunan dalam bidang industri. Kenyataan membuktikan bahwa negara-negara yang lebih dulu maju itu dapat menjadi negara maju bukan hanya bertumpu pada pertanian, melainkan industri. Amerika, Jerman, Jepang, Korea Selatan adalah contoh negara-negara maju karena sektor industri di negara tersebut berkembang dengan pesat. Argumentasi

14 Tulisan yang berusaha meyakinkan pembaca agar melakukan sesuatu sesuai keinginan penulis.
Persuasi juga memerlukan bukti dan fakta yang berfungsi sebagai sarana untuk membujuk, mendorong, mengimbau dan meyakinkan pembaca. Perbedaan dengan argumentasi adalah pada sasaran. Argumentasi menitikberatkan pada logika pembaca, sedangkan persuasi pada emosi pembaca. Dengan sirup Cocopandan ABC segalanya jadi spesial. Itu karena sirup Cocopandan ABC memiliki rasa dan aroma yang istimewa serta dibuat dari 100% gula murni. Tidak heran jika 7 dari 10 orang memilihnya daripada sirup merek lain. Persuasi

15 Buatlah sebuah paragraf pendek (maksimal tiga paragraf) dengan jenis tulisan eksposisi (topik bebas) dan argumentasi tentang pilihan transportasi yang digunakan menuju kampus! Latihan

16 Materi 2 Aspek Kebahasaan

17 Komponen Kebahasaan dalam Karya Ilmiah
Karya ilmiah terdiri atas beberapa bab Setiap bab merupakan kumpulan beberapa paragraf Setiap paragraf merupakan kumpulan beberapa kalimat Setiap kalimat terdiri atas beberapa kata dan mungkin beberapa istilah Dengan demikian, kata dan istilah merupakan bagian dasar dari tulisan ilmiah Komponen Kebahasaan dalam Karya Ilmiah

18 Kata Kata = kata dasar kata dasar + imbuhan kata dasar + bubuhan
Imbuhan: di-, me-, per-, -kan, -i, per-kan, ... Bubuhan: pasca-, adi-, mikro-, antar-, ... penulisan disambung bedakan dengan kata depan “di” Kata

19 Memperluas Kosa Kata Gunakan kamus yang sesuai dengan keperluan
- kamus bahasa vs. kamus istilah - kamus ekabahasa vs. kamus nekabahasa Gunakan Tesaurus Bahasa Indonesia (sinonim kata/ persamaan kata) Kenali imbuhan dan bubuhan Kamus besar Bahasa Indonesia Edisi ke-4 Memperluas Kosa Kata

20 Golongan Kata yang Penting
kata benda: batin, kerja, antara, pembangunan, pertempuran kata sifat: baik, tinggi, gembira kata kerja - transitif: menulis, menjelaskan, membicarakan - intransitif: lari, pingsan, berdiri, menangis, tidur kata depan: di, ke, dari, karena, untuk, yang, bahwa kata hubung: dan, tetapi, sedangkan, sehingga kata bilangan: satu, kedua, sekali, beberapa Golongan Kata yang Penting

21 Contoh Penggunaan Kata (1)
antara ... dan ... bukan antara ... dengan ... asas bukan azas atmosfer bukan atmosfir berbeda dengan bergantung pada bukan tergantung dari tidak berarti → bukan bukan berarti bukan (k. benda) *tidak (k. kerja) tidak (k. sifat) bukan (k. benda), melainkan (k. benda) tidak (k. kerja), tetapi (k. kerja) Contoh Penggunaan Kata (1)

22 Contoh Penggunaan Kata (1) lanjutan
dari tahun ... sampai ...; atau dalam tahun disebabkan oleh ... bukan dikarenakan ... fase zaman bukan jaman hakikat bukan hakekat karena itu bukan karenanya masing-masing vs. setiap Contoh: Setiap mahasiswa membawa bukunya masing- masing. Contoh Penggunaan Kata (1) lanjutan

23 Contoh Penggunaan Kata (2)
merujuk [pustaka] bukan merujuk kepada pustaka menyadari sesuatu bukan sadar akan sesuatu seluruh vs. semua Contoh: Semua mahasiswa membersihkan seluruh halaman kampus. Jadi: ‘semua’ menyangkut banyak benda ‘seluruh’ menyangkut satu benda Contoh Penggunaan Kata (2)

24 Contoh Penggunaan Kata (2) lanjutan
sering kali sistem tanda hubung (-): untuk menggabung atau memotong kata tanda sengkang (–): merangkai kata atau menyatakan sampai terbagi atas terdiri atas bukan terdiri dari terbentuk dari tidak lain dari bukan tidak lain adalah Contoh Penggunaan Kata (2) lanjutan

25 Bedakan Kata Depan dari Imbuhan (latihan)
Seminar Kimia Nasional itu akan di selenggarakan di Bogor dan akan di hadiri juga oleh pakar di bidang kimia dari luar negeri. Di zaman pendudukan balatentara Jepang, banyak orang Indonesia yang di kirim ke Myanmar untuk di pekerjakan di sana sebagai romusya. Upacara ke negaraan itu di buka dengan di dahului lagu Padamu Negeri dan di akhiri dengan pertunjukan ke senian yang di pelihara dan di kembangkan di berbagai daerah di tanah air. Pengemudi mobil di anjurkan untuk mengendarai kendaraannya dengan hati-hati di musim hujan, terutama di jalan yang di kenal licin dan rawan akan bahaya. Di harapkan agar semua warga turut menjaga ke amanan di seluruh kampus.

26 Kalimat dan Paragraf Materi 3

27 Syarat Kalimat Subjek, predikat, keterangan
Contoh kalimat tanpa subjek: Kemudian dipanaskan pada suhu 60C Contoh kalimat tanpa predikat: Kotler (2004), bahwa keputusan pembelian ... Syarat Kalimat

28 Paragraf = satuan terkecil sebuah tulisan.
Isi paragraf membentuk satuan pikiran sebagai bagian dari pesan yang ingin disampaikan oleh penulis Tulisan hanya akan baik jika paragrafnya ditulis dengan baik dan dirangkai dalam runtunan yang logis Dalam diri Diponegoro terdapatlah sesuatu yang pantas kita kagumi. Bayangkanlah, selama lima tahun ia melakukan perjuangannya, serba kekurangan, berkelana dari dusun ke dusun. Sebetulnya ia pun dapat mencapai kata sepakat dengan pihak Belanda secara damai, dengan minta gelar dan jasa yang lebih besar daripada mereka yang membelot. Seperti mereka pun ia dapat membaringkan diri pada setumpuk bantal sutera, dikipasi bulu burung merak, digosok dengan minyak wangi, hidup dengan menikmati segala kemewahan dan kelimpahan, namun yang dipilihnya bukan itu. Ia memilih perjuangan sengit, kerelaan menderita kekurangan, kesabaran menghadapi kesukaran, ketabahan sampai akhir.

29 Carilah Kalimat Topik dalam Paragraf
Perkakas Tukang Kayu Kita menggunakan alat bantu yang disebut palu karena memantak paku dengan tangan tidak enak, walaupun tidak mustahil. Dapat saja sebatang kayu kecil dipatahkan dengan tangan, tetapi pastilah akan lebih baik dan efektif jika menggunakan pisau atau golok. Tatah dan ketam membantu melicinkan kayu. Tuas benar-benar alat bantu yang tegar bagi lengan manusia, yang membuat manusia mampu memindahkan barang, yang tanpa tuas akan sukar sekali digerakkan. Perkakas sederhana tukang kayu adalah contoh yang baik sekali sebagai alat bantu bagi tenaga jasmani. Dengan menggunakan takal, mudahlah barang yang berat-berat diangkat setinggi yang dikehendaki. Banyak lagi perkakas sederhana seperti itu yang dijumpai di rumah atau di bengkel.

30 Pertukarkan kalimat agar terbentuk paragraf yang logis
Pertumbuhan Penduduk Setiap hari jumlahnya berlipat dua; dua helai pada hari kedua, empat pada hari ketiga, delapan pada hari keempat, dan seterusnya. Di sebuah kolam, menurut teka-teki itu, tumbuh sehelai daun teratai. Jawabnya, “Pada hari kedua puluh sembilan”. Orang Prancis menggunakan teka-teki untuk mengajarkan pertumbuhan penduduk yang berlipat ganda kepada anak sekolah. “Kalau kolam teratai itu penuh pada hari ketiga puluh,” tanya guru, “Kapankah kolam itu tertutup separuhya oleh daun teratai?” Pertukarkan kalimat agar terbentuk paragraf yang logis

31 Perpautan Antarkalimat
Pengulangan kata: sebagai pembawa informasi untuk mempertalikan dua kalimat. Kata yang diulang bisa utuh, sebagian atau sinonim, atau kata ganti. Penggabungan kalimat: gagasan penting-kurang penting, hubungan antargagasan jauh-dekat. Dengan penggabungan kalimat keadaan itu akan terungkap. Penggunaan kata rangkai: sepatah kata atau lebih yang ditempatkan pada atau dekat awal kalimat atau anak kalimat sebagai rambu untuk menunjukkan perpautan kalimat. Kata Rangkai Memberi gambaran atau contoh: jadi, contohnya, misalnya, umpamanya, seperti, sebagai gambaran Menambah segi lain pada suatu gagasan: kedua, selain itu, lagi pula, selanjutnya, tambahan pula, juga, akhirnya Menyatakan suatu perbedaan: di pihak lain, sebaliknya, sekalipun begitu, sementara itu, tetapi Menyatakan kesimpulan: oleh karena itu, kesimpulannya, sebagai kesimpulan, dengan demikian, dengan kata lain

32 Ejaan dan Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia
Materi 3 Ejaan dan Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia

33 Ejaan

34 Penulisan Unsur Serapan
PUEBI Penulisan Huruf Penulisan Kata Penulisan Unsur Serapan Pemakaian Tanda Baca Sejarah...

35 Pemakaian Huruf Huruf abjad (26 huruf) Huruf vokal (a, i, u, e, o)
Huruf konsonan (b, c, d, f,...) Huruf diftong (ai, au, dan oi) Gabungan Huruf Konsonan (kh, sy, ng, ny) Pemenggalan Kata (su-lit, dan lain-lain) Pemenggalan Huruf Kapital Pemakaian Huruf Miring Pemakaian Huruf

36 Pemakaian Huruf Kapital
Huruf pertama awal kalimat Huruf pertama petikan langsung Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang Pemakaian Huruf Kapital

37 Pemakaian Huruf Kapital (lanjutan)
4.Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang: Huruf pertama unsur jabatan/ pangkat yang diikuti nama orang Huruf pertama unsur-unsur nama orang, tetapi tidak digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran (mesin diesel, 10 volt) Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa, tetapi tidak digunakan untuk bentuk kata turunan (keinggris-inggrisan) Huruf pertama nama geografi, kecuali tidak menunjukkan nama diri dan digunakan sebagai nama jenis (Kami pergi ke teluk atau Dia suka makan pisang ambon) Pemakaian Huruf Kapital (lanjutan)

38 Pemakaian Huruf Kapital (lanjutan)
Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan peristiwa sejarah Huruf pertama nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa dan bahasa Huruf pertama setiap bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah, dan ketatanegaraan serta dokumen resmi Pemakaian Huruf Kapital (lanjutan)

39 Pemakaian Huruf Kapital (lanjutan)
Huruf pertama semua kata, termasuk unsur kata ulang sempurna di dalam nama buku, majalah, surat kabar dan judul karangan, kecuali kata di, ke , dari, yang , dan serta untuk yang tidak terletak pada posisi awal kalimat. Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat dan sapaan. Huruf pertama kata penunjukan hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, adik, saudara yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Huruf pertama kata ganti Anda. Pemakaian Huruf Kapital (lanjutan)

40 Pemakaian Huruf Miring
Menuliskan nama buku, majalan dan koran yang dikutip dalam tulisan. Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. (Dia tidak menipu, tetapi ditipu). Menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya (Politik devide et impera pernah merajalela di negara ini. Negara itu telah mengalami empat kali kudeta). Pemakaian Huruf Miring

41 Penulisan Kata Kata dasar
Kata turunan (ditulis serangkai dengan kata dasarnya) Bentuk ulang (ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung) Gabungan kata/ kata majemuk Kata ganti ku, kau, mu dan nya Kata depan ke, di, dan dari Kata si dan sang Partikel (lah, kah, tah, dan pun) Penulisan Kata

42 Penulisan Kata (lanjutan)
10. Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan dan terdiri atas satu huruf atau lebih. 11. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik. Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan, badan/ organisasi, serta nama dokumen resmi terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda titik. Singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran/ timbangan dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Penulisan Kata (lanjutan)

43 Penulisan Kata (lanjutan)
Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Akronim nama diri yang berupa gabungan Akronim bukan nama diri Penulisan angka dan bilangan lihat PUEBI Penulisan Kata (lanjutan)

44 Penulisan Unsur Serapan
Dari bahasa daerah maupun bahasa asing. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar: Unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock. Unsur ini dipakai dalam bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing. Unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisan disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini, diusahakan agar ejannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Misalnya, accommodation= akomodasi, central=sentral, system= sistem, accountant= akuntan, dan lain-lain Penulisan Unsur Serapan

45 Tanda Baca

46 Tanda Baca Titik Koma Titik Koma Titik Dua Hubung Pisah Elipsis Tanya
Seru Kurung Kurung Siku Petik Petik Tunggal Garis Miring Penyingkat Tanda Baca

47 Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagian, ikhtisar, atau daftar. Misalnya III.Departemen Dalam Negeri Tanda titik dipakai memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu jam (pukul 1 lewat 12 menit 8 detik) Tanda titik dipakai memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu. Misalnya jam (1 jam, 12 menit, 8 detik). Tanda Titik . (1)

48 Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda sertu dan tempat terbit dalam daftar pustaka. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya, tetapi tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang TIDAK menunjukkan jumlah. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama dan alamat penerima surat. Tanda Titik . (2)

49 Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Misalnya, Saya membeli kertas, pena, dan tinta. Tanda koma dipakai untuk mendahului kata sambung pertentangan di dalam kalimat, misalnya, kata sambung: tetapi, sedangkan, namun, padahal, walaupun, dan meskipun. Tanda Koma , (1)

50 Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.
Misalnya, Karena hujan, kami tidak bisa pergi ke pesta perkawinanmu. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya, Oleh karena itu, Jadi, Dengan demikian, dan lain-lain. Tanda Koma , (2)

51 Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Misalnya, Malam semakin larut; pekerjaan belum selesai juga. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Misalnya, Ayah mengurus tanamannya di kebun; Ibu sibuk bekerja di dapur Tanda Titik Koma ;

52 Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Misalnya, Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, tempat tidur, dan lemari. Akan tetapi, tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap untuk mengakhiri pernyataan Misalnya, Kita memerlukan meja, kursi dan lemari. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Misalnya: Ketua Sekretaris Bendahara Tanda Titik Dua :

53 Tanda Titik Dua : (lanjutan)
Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Ibu : (meletakkan kopor) Bawa kopor ini, Mir! Amir : Baik, Bu. (mengangkat kopor dan masuk). Tanda titik dua dipakai Di antara jilid atau nomor dan halaman Di antara bab dan ayat dalam kitab suci Tanda Titik Dua : (lanjutan)

54 Tanda hubung dipakai untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris atau menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya/ akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian garis. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang. Tanda hubung dipakai untuk mengeja huruf kata yang dieja satu per satu dan bagian- bagian tanggal Tanda Hubung - (1

55 Tanda Hubung - (2 Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas:
a. Hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan b. Penghilangan bagian kelompok kata Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital; ke-dengan angka, angka dengan – an, dan berhuruf kapital dengan imbuhan kata dan jabatan rangkap/ Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. Tanda Hubung - (2

56 Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti ‘sampai’. Tanda Pisah

57 Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan. Tanda Elipsis ...

58 Tanda Tanya ? Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Tanda Tanya ?

59 Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. Tanda Seru !

60 Tanda kurung mengapit keterangan tambahan atau penjelasan.
Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan. Tanda Kurung ( )

61 Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung. Tanda Kurung Siku [ ]

62 Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Tanda petik mengapit judul syair, karangan atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai makna khusus. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan. Tanda Petik “ “

63 Tanda petik tunggal mengapit ketikan yang tersusun dalam petikan lain.
Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata ungkapan asing. Tanda Petik Tunggal ‘ ‘

64 Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat dan nomor pada alamat serta penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, tiap. Tanda Garis Miring /

65 Tanda Penyingkat atau Apostrof ‘
Tanda penyingkat atau menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun Misal: Januari ‘09 Tanda Penyingkat atau Apostrof ‘

66 Tulisan Ilmiah dan Perencanaan Tulisan Ilmiah
Materi 4 Tulisan Ilmiah dan Perencanaan Tulisan Ilmiah

67 Karya Ilmiah adalah tulisan tentang sebuah topik yang disusun berdasarkan riset/ penelitian.
Karya ilmiah dapat berupa makalah, laporan akhir, skripsi , tesis, disertasi dan karya ilmiah yang dipublikasikan atau didokumentasikan.

68 Kriteria Tulisan Ilmiah
Kriteria Isi Sebuah tulisan ilmiah harus membicarakan topik tertentu, merumuskan masalah, menganalisisnya secara tertulis, dan memecahkan masalah tersebut. Kriteria Prosedural Tulisan ilmiah memiliki prosedur dan format tulisan tersendiri yang merupakan sebuah KONVENSI dari para ilmuwan. Secara umum makalah ilmiah terdiri atas: Judul Abstraksi Pendahuluan Tinjauan pustaka/ kerangka teoritis/ kerangka konseptual Metodologi penelitian Pembahasan hasil temuan Kesimpulan dan saran Daftar pustaka yang diikuti Kriteria Tulisan Ilmiah

69 Kriteria Tulisan Ilmiah (lanjutan)
Kriteria Teknikal Tulisan ilmiah memiliki gaya penulisan yang singkat, akurat, logis dan sistematis, serta lugas agar mudah dipahami isinya. Selain itu, aspek kebahasaan berperan penting dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia ragam formal. Kriteria Tulisan Ilmiah (lanjutan)

70 Perencanaan Tulisan Ilmiah
Pemilihan Topik Penetapan Tujuan Merumuskan Tesis ADANYA MASALAH ATAU TEMUAN YANG MENARIK UNTUK DITELITI Perencanaan Tulisan Ilmiah

71 Perencanaan Tulisan Ilmiah Pemilihan Topik
Topik merupakan pokok bahasan dalam tulisan yang akan dibuat. Dalam menentukan topik, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu: Topik itu menarik bagi penulis. Topik itu dikuasai oleh penulis. Topik itu bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan layak dibahas. Bahan rujukan yang berkaitan dengan topik mudah diperoleh dan memadai. Topik tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. Perencanaan Tulisan Ilmiah Pemilihan Topik

72 Perencanaan Tulisan Ilmiah Penetapan Tujuan
Titik tolak kegiatan menulis. Berkaitan erat dengan jenis tulisan yang akan dibuat. Untuk penulisan ilmiah, jenis tulisan yang digunakan umumnya adalah tulisan eksposisi dan argumentasi. Tujuan tulisan eksposisi Topik : budi daya kerang mutiara di Lombok Tujuan : menjelaskan keuntungan budi daya kerang mutiara bagi masyarakat di Lombok Tujuan tulisan argumentasi Tujuan : membuktikan bahwa budi daya kerang mutiara memberi berbagai keuntungan bagi masyarakat di Lombok Perencanaan Tulisan Ilmiah Penetapan Tujuan

73 Perencanaan Tulisan Ilmiah Merumuskan Tesis
Berupa satu kalimat yang mengandung topik dan tujuan. Contoh: Topik : penggunaan MSG (Monosodium Glutamat) Tujuan : menjelaskan pengaruh MSG terhadap kesehatan Tesis : penggunaan MSG yang berlebihan dalam jajanan dan masakan rumah tangga dapat membahayakan tubuh. Topik : komunikasi orang tua dan anak Tujuan : membuktikan pentingnya komunikasi antara orang tua dan anak Tesis : komunikasi antara orang tua dan anak harus terjalin dengan baik karena dapat mempengaruhi perkembangan psikologi anak Perencanaan Tulisan Ilmiah Merumuskan Tesis


Download ppt "BAHASA INDONESIA Resista Vikaliana, S.Si. MM Dosen dan Peneliti di"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google