Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Eksplorasi SDKP MANGROVE DAN LAMUN
Edited from Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS
2
1. Mangrove PENGERTIAN DAN CAKUPAN SUMBERDAYA MANGROVE
SUATU KOMUNITAS TUMBUHAN ATAU SUATU INDIVIDU JENIS TUMBUHAN YANG MEMBENTUK KOMUNITAS TERSEBUT DI DAERAH PASANG SURUT HUTAN MANGROVE TIPE HUTAN YANG SECARA ALAMI DIPENGARUHI OLEH PASANG SURUT AIR LAUT, TERGENANG PADA SAAT PASANG NAIK DAN BEBAS DARI GENANGAN PADA SAAT PASANG RENDAH
5
ISTILAH LAIN DARI MANGROVE
TIDAL FOREST COASTAL WOODLAND VLOEDBOSSCHEN HUTAN PAYAU MANGAL HUTAN BAKAU
6
SUMBERDAYA MANGROVE EKSLUSIVE NON-EKSLUSIVE FAUNA DARAT DAN LAUT PROSES DINAMIKA PEMELIHARAAN MUD FLAT (HAMPARAN LUMPUR)
7
FAKTOR LINGKUNGAN BAGI PERTUMBUHAN MANGROVE
DATAR - LANDAI FISIOGRAFI PANTAI FREKUENSI/TIPE PASANG SURUT LAMA PENGGENANGAN TINGGI AIR PASANG SURUT SEDIMENTASI/ARUS TENANG SEBARAN BUAH ABRASI/EROSI PENGARUH FISIK TERHADAP ANAKAN SUBSIDI ENERGI DAN AERASI GELOMBANG DAN ARUS
8
CAHAYA ( KCAL/M2) CURAH HUJAN ( MM/TH) SUHU (TROPIK DAN SUBTROPIK>= 20C) ANGIN OKSIGEN TERLARUT (1,7 – 3,4 MG/L) IKLIM 10-30 PPT HALOFIT FAKULTATIF SALT-TOLERANT SALINITAS LIAT, PASIR, LEMPUNG, KORAL/KERIKIL, GAMBUT TANAH/SUBSTRAT TANAH SUBUR, MANGROVE TUMBUH SUBUR NUTRIENT
9
ADAPTASI MANGROVE ADAPTASI THD KONSENTRASI GARAM TINGGI
ADAPTASI TERHADAP SUBSTRAT LUMPUR & KONDISI TERGENANG ADAPTASI REPRODUKTIF
10
ADAPTASI THD KONSENTRASI GARAM TINGGI
1. SEKRESI GARAM (salt extrusion/salt secretion) SEKRESI GARAM melalui KELENJAR GARAM DI DAUN Contoh pd: Avicennia, Sonneratia, Aegiceras, Acanthus, & Laguncaria 2. MENCEGAH MASUKNYA GARAM (salt exclusion) AKAR dilengkapi dg SARINGAN (ULTRA FILTER) Contoh pd: Rhizophora, Ceriops, Bruguiera, Excoecaria, Acrostichum 3. AKUMULASI GARAM (salt accumulation) GARAM DISIMPAN pada bagian KULIT KAYU, AKAR & DAUN TUA Contoh pd: Excoecaria, Avicennia, Osbornia, Rhizophora, Sonneratia, & Xylocarpus
11
ADAPTASI THD SUBSTRAT LUMPUR & KONDISI TERGENANG
Akar Papan Heritiera sp. Akar Pasak (Akar Napas) Avicennia spp. Sonneratia spp. Xylocarpus spp. Akar Tunjang Rhizophora spp. Akar Lutut Bruguiera spp.
12
ADAPTASI REPRODUKTIF 1. PERBUNGAAN & POLINASI (penyerbukan)
BUNGA KECIL, TIDAK BERTANGKAI & HARUM POLINASI OLEH ANGIN, SERANGGA & BURUNG PRODUKSI PROPAGUL VIVIPARI & KRIPTOVIVIPARI MENGAPUNG PADA AIR LAUT
13
DAUR HIDUP MANGROVE Dipengaruhi oleh: aliran air dasar perairan
Biji berkecamba pada pohon Dipengaruhi oleh: aliran air dasar perairan jumlah kecambah Jatuh dan Masuk air Menyentuh dasar Menancapkan akar Dan berdaun Terapung tegak lurus
14
KLASIFIKASI MANGROVE BERDASARKAN PENAMPAKAN UMUM
KOMUNITAS SEMAK KOMUNITAS BAKAU MUDA KOMUNITAS MANGROVE TUA KOMUNITAS NIPAH
15
KOMUNITAS SEMAK KOMUNITAS BAKAU MUDA
DIDOMINASI OLEH JENIS PIONER TERDAPAT DI TEPI LAUT ATAU DELTA BARU YANG BERLUMPUR LUNAK FLORA DIDOMINASI : AVICENNIA MARINA, A. ALBA DAN SONNERATIA CASEOLARIS CAMPUR DENGAN NON-MANGROVE : PHRAGMITES KARKA, PANDANUS SPP., GLOCHICUM LITTORALE KOMUNITAS BAKAU MUDA MEMBENTUK SATU LAPIS TAJUK HUTAN YANG SERAGAM TINGGINYA DAN TERSUSUN TERUTAMA OLEH RHIZOPHORA SPP. PERKEMBANGAN SELANJUTNYA BERCAMPUR DENGAN BRUGUIERA DAN XYLOCARPUS
16
KOMUNITAS MANGROVE TUA
KOMUNITAS MANGROVE KLIMAKS DIDOMINASI OLEH RHIZOPHORA DAN BRUGUIERA RH. MUCRONATA DAN RH. APICULATA : HABITAT LUMPUR LUNAK RH. STYLOSA : HABITAT PASIR BRUGUIERA SPP. : HABITAT LUMPUR PADAT KOMUNITAS NIPAH JENIS UTAMA : NYPA FRUTICANS MANGROVE TUMBUH TIDAK MERATA : LUMNITZERA SPP., EXCOECARIA AGALLOCHA, HERITIERA LITTORALIS, INTSIA BIJUGA, KANDELIA CANDEL, DAN CERBERA MANGHAS
17
Mangrove Species Zonation
Bruguiera gymnorrhiza Ceriops australis Rhizophora stylosa Avicennia marina All increase toward shore Salinity Inundation Decreasing Soil Stability Sedimentation Rate James A. Danoff-Burg, Columbia University,
18
RHIZOPHORA APICULATA
19
RHIZOPHORA MUCRONATA
20
BRUGUIERA CYLINDRICA
21
BRUGUIERA PARVIFLORA
22
SONNERATIA CASEOLARIS
23
AVICENNIA ALBA
24
XYLOCARPUS GRANATUM
25
EXCOECARIA AGALLOCHA
26
ACROSTICHUM AUREUM
27
CERIOPS TAGAL
28
NYPA FRUTICANS
31
PENYEBARAN MANGROVE HUTAN MANGROVE TERSEBAR DARI DAERAH TROPIKA
SAMPAI 32oLU DAN 38oLS PENYEBARAN HUTAN MANGROVE DI DUNIA THE OLD WORLD MANGROVE THE NEW WORLD MANGROVE AFRIKA TIMUR LAUT MERAH INDIA ASIA TENGGARA JEPANG FILIPINA AUSTRALIA NEW ZELAND KEP. PASIFIK& SAMOA PANTAI ATLANTIK AFRIKA AMERIKA MEKSIKO PANTAI PASIFIK AMERIKA KEPULAUAN GALAPAGOS
32
PENYEBARAN JENIS-JENIS POHON MANGROVE BERDASARKAN KELAS GENANG
KELAS PENGGENANGAN WATSON (1928) KELAS PENGGENANGAN de HAAN (1931) FREKUENSI PENGGENANGAN CHAPMAN (1944) JENIS POHON DOMINAN ALL HIGH TIDES 0-8 ft diatas datum 56-62 kali tergenang/bln A. Payau sampai asin, salinitas ppt, selalu tergenang A kali/hari, minimal 20 hari/bln 530 – 700 kali Avicennia spp., Sonneratia spp. MEDIUM HIGH TIDES 8-11 ft diatas datum 45-56 kali tergenang/bln A – 19 hari/bulan 400 – 530 kali /tahun Rhizophora spp., Sbruguiera spp. NORMAL HIGH TIDES 11-13 ft diatas datum 20-45 kali tergenang/bln A3. 9 hari/bulan Xylocarpus spp., Heritiera spp. SPRING TIDES ONLY 13-15 ft diatas datum 2-20 kali tergenang/bln A4. Beberapa hari/bulan 150 – 250 kali/tahun Lumnitzera spp., Bruguiera spp., Scyphyphora spp. STORM HIGH TIDES ONLY 15 ft diatas datum < 2 kali tergenang/bln B. Air tawar sampai payau, salinitas 0 – 10 ppt 4 – 100 kali per tahun Jenis-jenis marginal, Halophyta B1. Jarang tergenang pasang Nypa fruticans, Oncosperma dan Cerbera
33
MENGAPA MANGROVE UMUMNYA TERBATAS PADA HABITAT LAUT ?
PENYEBARAN PROPAGUL MANGROVE OLEH PASANG AIR LAUT KEARAH HULU SUNGAI TIDAK DAPAT MELAMPAUI DAERAH DI LUAR DAYA JANGKAUAN PASANG TERSEBUT ANAKAN MANGROVE TUMBUH LAMBAT SEHINGGA KALAH BERSAING DENGAN ANAKAN JENIS TUMBUHAN RAWA AIR TAWAR WALAUPUN MANGROVE DAPAT MENTOLERANSI DUA KALI SEHARI PENGGENANGAN TANAH OLEH AIR PASANG, TETAPI BEBERAPA JENIS MANGROVE TIDAK DAPAT MENTOLERANSI WATER-LOGGING (genangan air)
34
SUMATERA (490,62 RIBU HA) JAWA & BALI (24,10 RIBU HA)
LUAS HUTAN MANGROVE DUNIA (16,53 JUTA HA) ASIA 7,441 JUTA HA AFRIKA 3,258 JUTA HA AMERIKA 5,831 JUTA HA LUAS HUTAN MANGROVE INDONESIA 3,737 JUTA HA SUMATERA (490,62 RIBU HA) JAWA & BALI (24,10 RIBU HA) KALIMANTAN (1,13 JUTA HA) SULAWESI (250,66 RIBU HA) MALUKU (48,71 JUTA HA) NTT (10,78 RIBU HA) IRIAN JAYA ( 1,32 JUTA HA)
35
FLORA MANGROVE INFORMASI FLORA MANGROVE DI DUNIA SANGAT BERVARIASI ( JENIS) 32 SUKU, 38 GENERA, 83 JENIS LIFE-FORM SHRUB (10 JENIS) PALMA (4 JENIS) FERN (3 JENIS) TREE (66 JENIS)
36
KEANEKARAGAMAN JENIS (KJ)
JENIS POHON YANG UMUM DITEMUKAN ADALAH : JENIS DARI SUKU RHIZOPHORACEAE Rhizophora (8 jenis), Bruguiera (6 jenis), Ceriops (2 jenis), Kandela (1 jenis) JENIS DARI AVICENNIACEAE (11 JENIS) JENIS DARI SONNERATIACEAE (5JENIS) KEANEKARAGAMAN JENIS (KJ) KJ MANGROVE DI WILAYAH INDO PASIFIK > KJ MANGROVE DI AMERIKA DAN AFRIKA TIMUR SEMAKIN MENDEKATI EQUATOR, KJ SEMAKIN TINGGI KJ MANGROVE PALING TINGGI DI BAGIAN EQUATOR/Garis Kathulistiwa TIMUR JAUH (ASIA TENGGARA)
37
45 SUKU 75 GENERA 101 JENIS POHON : 47 JENIS SEMAK : 5 JENIS
FLORA MANGROVE INDONESIA 45 SUKU 75 GENERA 101 JENIS POHON : 47 JENIS SEMAK : 5 JENIS HERBA & RUMPUT : 9 JENIS LIANA : 9 JENIS EPIFIT : 29 JENIS PARASIT : 3 JENIS
38
KELOMPOK FLORA MANGROVE
FLORA MANGROVE SEJATI RHIZOPHORA BRUGUIERA CERIOPS KANDELA AVICENNIA SONNERATIA NYPA FLORA MANGROVE MINOR EXCOECARIA XYLOCARPUS HERITIERA AEGICERAS AEGIALITIS ACROSTICHUM
39
KELOMPOK FLORA MANGROVE
ASOSIASI MANGROVE CERBERA HIBISCUS ACANTHUS DERRIS CALAMUS DLL
41
FAUNA PENGHUNI MANGROVE
42
2. PADANG LAMUN Deskripsi
Lamun (sea grass) merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga yang hidup terendam di dalam laut, umumnya membentuk padang lamun yang luas di dasar laut yang masih dapat dijangkau oleh cahaya matahari yang memadai bagi pertumbuhannya. hidup di perairan yang dangkal dan jernih, dengan sirkulasi air yang baik. Hampir semua tipe substrat dapat ditumbuhi lamun, mulai dari substrat berlumpur sampai berbatu. merupakan ekosistem yang tinggi produktivitas organiknya, dimana hidup beraneka ragam biota laut seperti ikan, krustasea, moluska, dan cacing.
43
Spesies Lamun di Indonesia
44
Spesies Lamun di Indonesia
46
Faktor Pembatas Bagi Lamun
Kecerahan Temperatur Salinitas Substrat Kecepatan arus perairan
47
1. Kecerahan Lamun membutuhkan intensitas cahaya yang tinggi untuk melaksanakan proses fotosintesis Distribusi padang lamun hanya terbatas pada perairan yang tidak terlalu dalam Hambatan : - aktivitas yang dapat meningkatkan muatan sedimen pada badan air akan berakibat tingginya kekeruhan perairan, sehingga berpotensi mengurangi penetrasi cahaya, sehingga menggangu produktivitas primer ekosistem padang lamun
48
2. Temperatur Spesies lamun di daerah tropis mempunyai toleransi yang rendah terhadap perubahan temperatur Kisaran temperatur optimal bagi spesies lamun adalah 28 oC sampai dengan 30 oC Kemampuan proses fotosintesis akan menurun dengan tajam apabila temperatur perairan berada di luar kisaran optimal tersebut
49
3. Salinitas Spesies lamun memiliki kemampuan toleransi yang berbeda-beda terhadap salinitas, tetapi sebagian besar memiliki kisaran yang lebar, yaitu 20 – 40 o/oo Nilai salinitas optimum untuk spesies lamun adalah 35 o/oo Salah satu faktor yang menyebabkan kerusakan ekosistem padang lamun adalah meningkatnya salinitas yang diakibatkan oleh berkurangnya suplai air tawar dari sungai
50
4. Substrat Padang lamun hidup pada berbagai tipe substrat, mulai dari lumpur sampai sedimen dasar yang terdiri dari endapan lumpur halus sebesar 40 % Kedalaman substrat berperan dalam menjaga stabilitas sedimen yang mencakup dua hal : 1. Pelindung tanaman dari arus air laut 2. Tempat pengolahan serta pemasok nutrien Kedalaman sedimen yang cukup merupakan kebutuhan utama untuk pertumbuhan dan perkembangan habitat lamun
51
5. Kecepatan arus perairan
Produktivitas lamun juga dipengaruhi oleh kecepatan arus perairan Pada saat kecepatan arus sekitar 0,5 m/detik, jenis Turtle grass (Thalassia testudinum) mempunyai kemampuan maksimal untuk tumbuh
52
FUNGSI PADANG LAMUN Fungsi padang lamun secara ekologis, yaitu :
Produsen detritus dan zat hara. Mengikat sedimen dan menstabilkan substrat yang lunak, dengan sistem perakaran yang padat dan saling menyilang. Sebagai tempat berlindung, mencari makan, tumbuh besar, dan memijah bagi beberapa jenis biota laut, terutama yang melewati masa dewasanya di lingkungan ini. Sebagai tudung pelindung yang melindungi penghuni padang lamun dari sengatan matahari.
53
PEMANFAATAN PADANG LAMUN
Padang lamun dapat dimanfaatkan sebagai berikut : Tempat kegiatan marikultur berbagai jenis ikan, kerang- kerangan dan tiram. Tempat rekreasi atau pariwisata. Sumber pupuk hijau.
54
Dampak Kegiatan terhadap Lamun
Kegiatan Pengerukan dan pengurugan untuk kegiatan di pinggir laut, pelabuhan, industri, saluran navigasi. Dampak : Perusakan total padang lamun akibat pengerukan dan pengurugan, perusakan habitat di lokasi pembuangan hasil pengerukan, Meningkatkan kekeruhan air dan terlapisnya insang hewan air. Pencemaran limbah industri. Dampak : Melalui proses biologi, lamun mampu mengakumulasi logam berat. 3. Pembuangan sampah organik. Dampak : Penurunan kadar oksigen terlarut, Mengganggu lamun dan hewan air, Eutrofikasi menyebabkan blooming fitoplankton yang akan menempel pada daun lamun, Kekeruhan mengahalangi cahaya yang masuk ke dalam air.
55
4. Pencemaran oleh limbah pertanian
4. Pencemaran oleh limbah pertanian. Dampak : Pupuk mengakibatkan eotrofikasi sedangkan pestisida mematikan hewan air yang berasosiasi dengan padang lamun. 5. Pencemaran minyak. Dampak : menghalangi lamun untuk berfotosintesis.
56
SEKIAN TERIMAKASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.