Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

FEKUNDITAS DIPELAJARI DARI ASPEK NATURAL HISTORY & DINAMIKA POPULASI, SIFAT RASIAL, PRODUKSI & STOK – REKRUITMEN SECARA TIDAK LANGSUNG DAPAT: (1) MENAKSIR.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "FEKUNDITAS DIPELAJARI DARI ASPEK NATURAL HISTORY & DINAMIKA POPULASI, SIFAT RASIAL, PRODUKSI & STOK – REKRUITMEN SECARA TIDAK LANGSUNG DAPAT: (1) MENAKSIR."— Transcript presentasi:

1 FEKUNDITAS DIPELAJARI DARI ASPEK NATURAL HISTORY & DINAMIKA POPULASI, SIFAT RASIAL, PRODUKSI & STOK – REKRUITMEN SECARA TIDAK LANGSUNG DAPAT: (1) MENAKSIR JUMLAH ANAK IKAN YANG AKAN DIHASILKAN; (2) MENENTUKAN JUMLAH IKAN DALAM KELAS UMUR YANG BERSANGKUTAN JUMLAH TELUR YANG DIKELUARKAN  SATU MATA RANTAI PENGHUBUNG 1 GENERASI DENGAN GENERASI BERIKUTNYA UMUMNYA TIDAK ADA HUBUNGAN YANG JELAS ANTARA FEKUNDITAS DENGAN JUMLAH TELUR YANG DIHASILKAN

2 MACAM-MACAM FEKUNDITAS
FEKUNDITAS : “semua telur-telur yang akan dikeluarkan pada waktu pemijahan” DEFINISI UMUM TSB LEBIH DIKEMBANGKAN KARENA: - komposisi telur yang heterogen - tingkat kematangan gonad yang tidak seragam - waktu pemijahan yang berbeda Bagenal (1978): - Fekunditas : jumlah telur matang yang akan dikeluarkan - Fertilitas : jumlah telur matang yang dikeluarkan oleh induk

3 Nikolsky (1963): - memperhitungkan telur yang ukurannya berlain-lainan
FEKUNDITAS INDIVIDU = FEKUNDITAS MUTLAK = FEKUNDITAS TOTAL : “jumlah telur yang terdapat dalam ovari ikan” - memperhitungkan telur yang ukurannya berlain-lainan - memperhitungkannya harus diikutsertaan semuanya - telur diambil dari beberapa bagian ovari Nikolsky (1969): FEKUNDITAS INDIVIDU : “jumlah telur dari generasi tahun itu yang akan dikeluarkan tahun itu pula” - telur yang besar akan dikeluarkan pada tahun itu, yang kecil th berikutnya - penentuan fekunditas ikan apabila ovari dalam TKG ke 4 - yang paling baik sesaat sebelum terjadi pemijahan Royce (1972): FEKUNDITAS INDIVIDU: “jumlah telur yang dihasilkan ikan selama hidup” Menurut Nikolsky (1963) jumlah telur yang terdapat dalam ovari ikan dinamakan fekunditas individu, fekunditas mutlak atau fekunditas total. Dalam hal ini memperhitungkan telur yang ukurannya berlain-lainan. Oleh karena itu dalam memperhitungkannya harus diikutsertakan semua ukuran telur dan masing-masing harus mendapatkan kesempatan yang sama. Konsekuensinya harus mengambil telur dari beberapa bagian ovari (kalau bukan dengan metoda numerikal). Kalau ada telur yang jelas kelihatan ukurannya berlainan dalam daerah yang berlainan dengan perlakuan yang sama harus dihitung terpisah. Tetapi pada tahun 1969, Nikolsky selanjutnya menyatakan bahwa fekunditas individu adalah jumlah telur dari generasi tahun itu yang akan dikeluarkan tahun itu pula. Royce (1972) menyatakan bahwa fekunditas total ialah jumlah telur yang dihasilkan ikan selama hidupnya.

4 FEKUNDITAS RELATIF “jumlah telur per satuan berat atau panjang”
Ikan yang tua dan besar  fekunditasnya relatif lebih kecil Fekunditas relatif akan maksimum pada golongan ikan yang masih muda FEKUNDITAS UNTUK IKAN MUJAIR (Bagenal, 1978): Ovarian fecundity : jumlah telur matang yang ada dalam ovarium sebelum dikeluarkan dalam pemijahan Brooding fecundity : jumlah telur yang sedang dierami dimulutnya FEKUNDITAS PADA GOLONGAN VIVIPAR (Bagenal, 1978): - Prefertilized fecundity : jumlah telur di ovarium sebelum fertilisasi Fertilized fecundity : jumlah telur yang dibuahi di dlm ovarium Larval fecundity : jumlah telur yang sudah menetas menjadi larva, tetapi belum dikeluarkan Fekunditas relative ikan Fekunditas relative ikan Fekunditas relatif adalah jumlah telur per satuan berat atau panjang. Fekunditas inipun sebenarnya mewakili fekunditas individu kalau tidak diperhatikan berat atau panjang ikan. Penerapan fekunditas relatif telah banyak dilakukan oleh beberapa orang peneliti. Ada yang mengambil berat sebagai pembaginya dan ada pula yang mengambil panjang. Bahkan ada yang mengkombinasikan penggunaan fekunditas relatif yaitu ovari per satuan berat dengan panjang ikan. Namun baik fekunditas individu maupun fekunditas relatif tidak memperlihatkan kapasitas reproduksi dari populasi karena fekunditas individu tidak menunjukkan fekunditas populasi. Penggunaan fekunditas relatif dengan satuan berat menurut Bagenal (Gerking, 1967) lebih mendekati kepada kondisi ikan itu sendiri dari pada dengan panjang. Bahkan menurut Nikolsky (1969) lebih mencerminkan status ikan betina dan kualitas dari telur kalau berat yang dipakai tanpa berat alat-alat pencernakan makanannya. Source : Moch. Ichsan Effendie bagenal (1963) membedakan antara fekunditas  yaitu jumlah telur matang yg akan dikeluarkan dengan fertilitas yaitu jumlah telur matang yg dikeluarkan oleh induk.

5 FEKUNDITAS DENGAN PANJANG
SERING DIHUBUNGKAN DENGAN PANJANG D/P BERAT SAMPLING YANG BERULANG HARUS HATI-HATI – WAKTU GONAD SEDANG TUMBUH HUBUNGAN FEKUNDITAS MUTLAK DENGAN PANJANG: F = a L b FEKUNDITAS DENGAN BERAT KARENA BERAT LEBIH MENDEKATI KONDISI IKAN ITU D/P PANJANG TERDAPAT BEBERAPA KENDALA: - berat cepat berubah pada musim pemijahan - material untuk pertumbuhan gonad diambil dari jaringan somatik F = a + bW Fekunditas ikan diukur dengan panjang ikan Fekunditas populasi relatif dari seratus, seribu atau seputuh ribu individu dari kelompok umur tertentu. Jumlah ikan dalam tiap-tiap kelas umur dikalikan fekunditas rata-rata dari umur itu. Hasil yang didapat dari menjumlahkan semua kelompok umur memberikan fekunditas relatif. Fekunditas ini dapat berbeda dari tahun ke tahun karena banyak individu yang tidak memijah tiap-tiap tahun. Apabila dalam satu tahun, terdapat individu dalam jumlah banyak akan menyebabkan fekunditas rendah pada tahun yang lainnya. Fekunditas dengan panjang Fekunditas sering dihubungkan dengan panjang daripada dengan berat, karena panjang penyusutannya relatip kecil sekali tidak seperti berat yang dapat berkurang dengan mudah. Hal yang harus diperhatikan dalam membuat hubungan fekunditas dengan panjang apabila mengambil sampel yang berulang-ulang harus berhati-hati, karena apabila ikan yang diambil pada waktu gonad sedang tumbuh hal ini tidak merupakan pertumbuhan somatik. Jadi di sini harus ada perbedaan antara pertumbuhan somatik dengan pertumbuhan gonad. Kebanyakan para penulis memplotkan fekunditas mutlak dengan panjang ikan dan hubungan itu ialah: Dimana F = fekunditas, L = panjang ikan, a dan b merupakan konstanta yang didapat dari data. Persamaan tersebut kalau ditransformasikan ke logaritma akan mendapatkan persamaan regresi garis lurus: Log F = log a + b log L Harga eksponen b berkisar antara 2,34 – 5,28 dan kebanyakan berkisar di atas 3 (Bagenal, dalam Gerking, 1967). Ada juga yang membuat Korelasi antara fekunditas dengan panjang dengan cara regresi biasa kemudian dites dengan melihat koefisien korelasinya. Hoyt (1971) mendapatkan persamaan untuk panjang ikan dengan jumlah telur masak dari ikan silver jaw (Ericymba bucata) yaitu: Y = (-1379,3 + 32,74 X) dengan koefisien korelasi r = 0,89. Korelasi ini memperlihatkan hubungan positif dan kuat dari kedua variabel. Petambahan panjang berkorelasi dengan pertambahan telur. Healy (1971) mendapatkan korelasi hampir linier antara fekunditas dengan panjang ikan sand goby (Gobius minutes pallas), tetapi variasi diantara ikan Yang sama panjang, fekunditasnya berbeda-beda dan koefisien korelasinya rendah yaitu r = 0,55. Dalam menyelidiki ikan fall fish (Semotilus corporalis), Reed (1971) mendapatkan hubungan antara fekunditas dengan panjang ikan ialah F = – ,3 + 76,7 L dengan koefisien korelasi r = 0,958. Dennison dan Bulkley (1972) selama dua kali musim panas meneliti potensi reproduksi ikan bullhead (Ictalurus melas) di Clear Lake Iowa, antara lain mendapatkan bahwa tidak ada korelasi antara fekunditas dengan panjang tubuh (Gambar 7). Koefisien korelasi yang didapatkan untuk tahun 1969, r = 0,19 dan untuk tahun 1970, r = 0,09. Rendahnya korelasi yang didapat mungkin disebabkan oleh batas kisar yang ekstrim dari fekunditas pada ukuran yang sama merupakan hal yang tidak biasa. Batts (1972) mendapatkan r yang rendah pada ikan skipjack tuna (Katsuwonus pelamis), menunjukkan fekunditas yang bervariasi pada ukuran panjang yang sama. Sumber : M. Ichsan Effendie Fekunditas dengan berat Fekunditas dengan berat. Fekunditas mutlak sering dihubungkan dengan berat, karena berat lebih mendekati kondisi ikan itu daripada panjang. Namun dalam hubungan fekunditas dengan berat terdapat beberapa kesukaran. Berat akan cepat berubah pada waktu musim pemijahan. Misalnya ikan salmon dan sidat yang melakukan ruaya sebelum berpijah, mereka tidak lagi mengambil makanan, jadi berpuasa sampai ke tempat pemijahan. Material untuk pertumbuhan gonadnya diambil dari jaringan somatik. Oleh karena itu apabila mengikut sertakan korelasi fekunditas dengan berat somatik didalam membandingkan satu populasi dengan populasi atau diantara dua musim harus berhati­hati. Jika fekunditas mutlak secara matematis dikorelasikan dengan berat total termasuk berat gonad akan menimbulkan kesukaran secara statistik. Sebabnya akan termasukkan telur dalam jumlah yang lebih besar dari ikan yang sebenarnya berfekunditas kecil. Juga kesulitan yang sama akan timbul apabila fekunditas dihubungkan dengan faktor kondisi, karena dalam faktor kondisi itu yaitu: melibatkan berat total ikan itu. Disebabkan oleh kesulitan ini, maka banyak penulis menggunakan fekunditas relatif, yaitu berat telur persatuan berat ikan. Namun menggunakan fekunditas relatifpun mendapatkan kesukaran juga, karena tidak dapat dipakai membandingkan satu populasi dengan lainnya atau keadaan dari satu tahun ke tahun lainnya. Semula penggunaan fekunditas itu untuk menyatakan hasil yang menduga bahwa korelasi antara fekunditas dengan berat adalah linier, yang perumusannya adalah: F = a + bW. Dalam beberapa hal menggunakan rumus tersebut hasilnya baik, tetapi beberapa penulis mendapatkan bahwa korelasi antara fekunditas dengan berat adalah tidak linier. Dalam hubungan ini perlu diperhatikan bahwa berat gonad pada awal kematangan berbeda dengan berat akhir dari kematangan itu karena perkembangan telur yang dikandungnya. Selama dalam proses perkembangan tersebut terjadi pengendapan kuning telur yang berangsur-angsur serta terjadi hidrasi pada waktu hampir mendekati pemijahan. Sumber : Source : M. Ichsan Effendie

6 FEKUNDITAS DALAM AKUAKULTUR
JUMLAH TELUR YANG DIHASILKAN OLEH IKAN PADA WAKTU PEMIJAHAN (ALAMI / BUATAN) KEGUNAANNYA TERUTAMA DALAM PERSIAPAN FASILITAS BUDIDAYA IKAN UNTUK KEPERLUAN SELANJUTNYA KEGIATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAJIAN FEKUNDITAS: - CARA MENDAPATKAN TELUR - CARA MENGAWET TELUR - CARA MENGHITUNG TELUR

7 CARA MENDAPATKAN TELUR
PADA WAKTU MUSIM PEMIJAHAN DENGAN INDUK IKAN DENGAN TELUR YANG SUDAH MASAK, INDUK TIDAK DIBUNUH - pengeluaran telur dengan stripping - ditampung pada suatu tempat  dihitung / diawet - telur-telur yang tertinggal tidak dapat dihitung - dipakai untuk pemijahan buatan MENGAMBIL TELUR DARI INDUK IKAN DENGAN MENGANGKAT SELURUH GONAD DARI DALAM PERUT IKAN (SEGAR/AWETAN) Digunakan untuk ikan yang sudah mati Langsung mengawet ikan contoh  ke dalam es

8 CARA MENGAWET TELUR UMUMNYA DILAKUKAN DI LABORATORIUM
TELUR YANG DIGUNAKAN HARUS SUDAH DIAWET (UTUH ATAU TELURNYA SAJA) BAHAN YANG DIGUNAKAN - larutan formalin  umumnya 10% - larutan Gilson  mengeraskan telur, melepaskan jar. ovarium (100 ml alkohol 60%; 880 ml air; 15 ml asam nitric; 18 ml asam asetat glacial; 20 gr HgCl) - Pendinginan  untuk telur dalam keadaan segar

9 CARA MENGHITUNG TELUR MENJUMLAH LANGSUNG:
- paling baik dan tepat hasilnya - tidak efisien karena banyak menggunakan waktu VOLUMETRIK - gonad kering-angin diukur volumenya (teknik pemindahan air) - dikering-anginkan lagi - ukur sebagian kecil telur, ukur volumenya - jumlah telur  X : x = V : v

10 3. GRAVIMETRIK SAMA DENGAN CARA VOLUMETRIK, ISI DIGANTI DENGAN BERAT BERAT TIAP-TIAP TELUR SAMA HILANGKAN PENGARUH KELEMBABAN SELURUH GONAD HARUS BENAR-BENAR KERING UDARA JUMLAH TELUR  X : x = G : g

11 4. GABUNGAN GRAVIMETRIK, VOLUMETRIK & HITUNG
APABILA BUTIRNYA SANGAT KECIL SETELAH GONAD DITIMBANG, AMBIL TELUR DARI BERBAGAI TEMPAT  TIMBANG SEHINGGA CAPAI UKURAN TERTENTU (Q) BERAT TELUR CONTOH DIENCERKAN  100 CC HITUNG JUMLAH TELUR DARI 1 CC CAIRAN FEKUNDITAS  G x V x X Q


Download ppt "FEKUNDITAS DIPELAJARI DARI ASPEK NATURAL HISTORY & DINAMIKA POPULASI, SIFAT RASIAL, PRODUKSI & STOK – REKRUITMEN SECARA TIDAK LANGSUNG DAPAT: (1) MENAKSIR."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google