Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Makhluk Hidup Tumbuhan dan Hewan
2
1 Tumbuhan Makhluk Hidup – Tumbuhan dan Hewan
3
Cara Memperoleh Makanan
1 Cara Memperoleh Makanan Autotrof Heterotrof Kemosintesis Fotosintesis Fotolisis/ Reaksi terang Reaksi Gelap
4
Dua tahap Fotosintesis
Fotolisis/ Reaksi terang Reaksi fisika CO2/Reaksi Gelap Terjadi di dalam kloroplas, memerlukan cahaya, air terurai menjafdi O2 dan H2O. Reaksi gelap/reaksi Blackman, yaitu reaksi yang terjadi dalam kloroplas, tidak memerlukan cahaya. Prosesnya berupa siklus yang disebut Siklus Calvin. Merupakan proses penyusunan zat organik karbohidrat yang berasal dari zat anorganik karbondioksida dan air yang berlangsung pada bagian tubuh tumbuahn yang berklorofil dengan bantuan energi cahaya
5
Fotosintesis Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis 5 1 2 4 Klorofil 3
6
Percobaan Sachs/ Uji Iodium
Fotosintesis Beberapa Percobaan Mengenai Fotosintesis Percobaan Engelmen bertujuan untuk membuktikan bahwa pada proses fotosintesis dihasilkan oksigen dan diperlukan adanya khlorofil serta cahaya. Percobaan Sachs/ Uji Iodium bertujuan untuk membuktikan bahwa pada proses fotosintesis dihasilkan amilum. Percobaan Ingenhose bertujuan untuk mrmbuktikan bahwa pada proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen.
7
Persamaan reaksi kimia proses fotosintesis
Hasil Percobaan Fotosintesis Persamaan reaksi kimia proses fotosintesis 6 CO H2O C6H12O O2
8
Respirasi Pada Tumbuhan
2 Jenis Respirasi Pada Tumbuhan Aerob Anaerob Pembakaran atau oksidasi glukosa terjadi secara sempurna Dalam sekali respirasi, mampu menghasilkan banyak energi , mampu mencapai 36 ATP Mengeluarkan zat lain (karbon dioksida dan uap air yang mampu dikeluarkan melalui sistem difusi) Pembakaran atau oksidasi glukosa yang terjadi tidak sempurna Dalam sekali respirasi, energi yang dihasilkan lebih sedikit (hanya mampu menghasilkan 2 ATP) Respirasi yang dilakukan tumbuhan menggunakan sebagian oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis, sisanya akan berdifusi ke udara melalui daun. C6H12O6 +6 O2 6 CO H2O
9
Reproduksi Pada Tumbuhan
3 Membelah diri Fragmentasi Tunas Spora Rhizoma Stolon/geragih Umbi batang Umbi lapis Tunas adventif Vegetatif Alami Vegetatif Aseksual Vegetatif Buatan Reproduksi Generatif/seksual Reproduksi Pada Tumbuhan Konyugasi Melebur sudah terspesialisasi Bentuk isogami atau anisogami Stek batang Cangkok Dirunduk Okulasi Disambung Reproduksi pada tumbuhan lumut dan paku Metagenesis (pergiliran keturunan) Keturunan kawin (gametofit) Keturunan tidak kawin (sporofit). Reproduksi pada tumbuhan biji/tanaman bunga Penyerbukan pembuahan
10
Vegetatif Melalui reproduksi vegetatif, individu baru yang terjadi berasal dari satu sel induk, atau individu baru terjadi tanpa melalui proses perkawinan (peleburan dua sel). 10
11
Vegetatif Vegetatif Alami 1 Membelah diri 2 Fragmentasi 3 Tunas 4
Spora 5 Rhizoma 6 Stolon/geragih 7 Umbi Batang 8 Umbi Lapis 9 Tunas Adventif
12
Vegetatif Vegetatif Alami 1 Membelah diri
Multiple fission yaitu pembelahan dari satu sel induk menjadi banyak sel anah, misalnya reproduksi pada alga. Binary fission atau belah pasang,yaitu pembelahan dari sel induk menjadi dua sel anak. Contoh reproduksi pada bakteri.
13
Vegetatif Vegetatif Alami 2 Fragmentasi
Cara bereproduksi dengan cara memutuskan bagian tubuh, di mana bagian tubuh tadi dapat tumbuh menjadi individu baru. Contoh reproduksi pada alga.
14
Vegetatif Vegetatif Alami 3 Tunas
Perkembangbiakan dengan tunas yaitu tunas tumbuh dari pangkal tumbuhan induknya dan tumbuh menjadi tumbuhan yang baru
15
Vegetatif Vegetatif Alami
Spora adalah inti sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Pada tumbuhan paku, spora dibentuk pada daun. Spora terletak di dalam kotak spora (sporangium) yang berkumpul di dalam sorus. Sorus adalah kumpulan kotak spora. Sorus terletak di bagian tepi di bawah daun, berupa bintik-bintik kecoklatan. Daun yang dapat menghasilkan spora disebut daun fertil (subur). Jika sporangium pecah, spora keluar danjatuh di tempat yang cocok. Spora tersebut akan tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan paku baru. 4 Spora
16
Vegetatif Vegetatif Alami 5 Rhizoma
Rhizoma / akar tinggal merupakan batang yang terdapat di dalam tanah. Biasanya juga digunakan untuk menyimpan cadangan makanan. Contoh tumbuhan yang bereproduksi dengan rhizoma adalah jahe, lengkuas, kencur, kunyit, dan lain-lain.
17
Vegetatif Vegetatif Alami 6 Stolon/geragih
Stolon/ geragih merupakan batang yang merambat seperti yang terdapat pada tanaman arbei dan tumbuhan antanan
18
Vegetatif Vegetatif Alami 7 Umbi Batang
Umbi batang adalah batang yang digunakan untuk menyimpan cadangan makanan, terdapat di dalam tanah. Pada umbi tersebut terdapat tunas-tunas sebagai calon tumbuhan baru. Misalnya umbi yang terdapat pada kentang dan ubi jalar.
19
Vegetatif Vegetatif Alami 8 Umbi Lapis
Umbi lapis adalah batang yang terdapat di dalam tanah yang dapat menumbuhkan tunas yang disebut siung. Karena berlapis-lapis, maka disebut umbi lapis, misalnya pada tanaman bawang merah dan bawang bombay.
20
Vegetatif Vegetatif Alami 9 Tunas Adventif
Tunas adventif, adalah tunas yang keluar dari akar pada permukaan tanah, misalnya pada pohon kersen dan pohon kesemek, cocor bebek.
21
Vegetatif Vegetatif Buatan 1 Stek Batang 2 Cangkok 3 Merunduk 4
Okulasi 5 Mengenten/Disambung 21
22
Vegetatif Vegetatif Buatan 1 Stek Batang Langkah-langkah Stek Batang
Pilih Induk/ Pohon yang unggul dan sudah berbuah jika penyetekan dilakukan pada tanama buah. Pilihlah batang yang sudah memiliki kayu/keras dengan ukuran tergantung pada jenis tanaman tapi keumumannya sebesar jari. Potong secara miring baik bagian pangkal ataupun ujungnya dengan keumumam panjangnya 10 cm. Berilah perangsang akar pada bagian pangkal. Tancap pada media yang sudah disiapkan, saat pemasukan dalam media sebaiknya hati hati jangan sampai batang stek rusak. Cek Tanaman, jika sudah berakar dan tumbuh daun baru boleh di tanam. menanam potongan atau helaian daun
23
Vegetatif Vegetatif Buatan Langkah-langkah mencangkok
Membuat keratan melingkar pada cabang yang telah ditentukan. Jarak antara keratan ± 5 – 10 cm. Cabang tanaman yang dapat dikerat adalah di bawah kuncup daun. Mengupas kulit batang dan membersihkan kambium Bersihkan lapisan kambiumnya dengan cara dikerok. Setelah bersih, biarkan sampai kering Membungkus/menutup cangkokan dengan tanah yang telah diberi pupuk. Kemudian bungkus/balut dengan sabut kelapa atau plastik Siram dengan air. Jika cangkokan sudah berakar cukup banyak, cangkokan sudah bisa dipotong dan ditanam di tanah yang subur. 2 Cangkok membuat akar baru pada bagian batang
24
Vegetatif Vegetatif Buatan 3 Merunduk
Pilih batang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang. Kerat bagian kulit batangnya seperti pada mencangkok. Bengkokkan batang tanaman dengan sedikit dari bagian tengahnya menyentuh tanah. Tahan batang tanaman tadi dengan cara mengubur bagian batang yang menyentuh tanah dan diatasya diberi pemberat. Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah tersebut setiap hari. Setelah akar dari bagian tengah batang tadi muncul, pisahkan tanaman baru dari tanaman induk dengan memotong batang tanaman baru bagian bawah. Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam Membengkokkan sebagian batang atau ranting dan memendamkannya ke dalam tanah. 24 24
25
Vegetatif Vegetatif Buatan 4 Okulasi Sayat batang bawah
Mata tunas pada cabang disayat bersama sebagian kayunya dari arah bawah ke atas sepanjang 2 cm, kemudian bagian kayu dikelupas Mata tunas ditempelkan/ disipkan pada celah sayatan batang bawah hingga benar-benar menyatu Pada bidang tempelan/okulasi dibalut dengan plastik bersih mulai dari tempelan bawah sampai ke atas dan berkahir di bawah lagi Buka pembalut plastik setelah 4-6 minggu, jika mata mata tempel menyatu dan berwaarna hijau segar berarti okulasi berhasil menempelkan tunas muda pada ranting atau batang tanaman induk. 25 25
26
Vegetatif Vegetatif Buatan 5 Mengenten/Disambung 26 26
Potong tunas / pucuk tanaman dengan panjang ± 5cm, bentuklah ujung tunas yang dipotong menyerong kiri-kanan (bentuk V terbalik) agar dapat diselipkan secara tepat pada batang bawah.. Potong pula tunas tanaman yang akan ditempel, ujung yang akan ditempel (calon batang bawah) dipotong berbentuk huruf v Ikat tempelan tadi dengan tali raffia, hindari tunas patah. Bungkus sambungan dengan kertas untuk menghindari sinar matahari langsung, usahakan sambungan jangan terkena air dan bagian tengahnya longgar agar tunas tidak terganggu. Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4 helai daun pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi setengahnya atau pangkas semua daun. Setelah kira-kira dua minggu kemudian periksalah. Apabila daun tampak segar berarti mnegenten berhasil. Apabila daun layu atau membusuk berarti mengenten gagal dan perlu diulang kembali. 5 Mengenten/Disambung menggabungkan batang bawah dan batang atas dari tanaman yang berbeda sehingga diperoleh tanaman baru 26 26
27
Generatif Reproduksi Generatif/ seksual adalah cara reproduksi yang didahului dengan peleburan dua sel. Beberapa reproduksi generatif, antara lain : Konyugasi, sel yang melebur belum dapat dibedakan jenis kelaminnya, atau peleburan inti. Hasil peleburan disebut zygospora, seperti terjadi pada Alga dan Protozoa. Jika dua sel yang melebur sudah terspesialisasi (disebut sel kelamin), hasil peleburannya disebut zygote. Jika dua sel kelamin yang melebur berukuran sama disebut isogami, jika tidak sama disebut anisogami.
28
Reproduksi Pada Tumbuhan Lumut dan Paku
Tumbuhan lumut dan tumbuhan paku pada reprodusinya mengalami metagenesis (pergiliran keturunan), yaitu antara keturunan kawin (gametofit) dan keturunan tidak kawin (sporofit).
29
Reproduksi Pada Tumbuhan Biji dan Bunga
1 Tahap penyerbukan 2 Tahap peleburan
30
Reproduksi Pada Tumbuhan Biji dan Bunga
1 Gymnospermae Reproduksi pada tumbuhan biji terbuka/pembuahan tunggal. Terdapat bunga jantan dan bunga betina 2 Angiospermae Reproduksi pada tumbuhan biji tertutup/pembuahan ganda. Terdapat bunga sempurna Inti sel sperma + sel telur menjadi lembaga / embrio Inti sel sperma + endosperm menjadi keping biji. 30
31
2 Hewan Makhluk Hidup – Tumbuhan dan Hewan
32
Reproduksi Pada Hewan Reproduksi Pada Hewan Vegetatif Generatif Tunas
Fragmentasi Membelah Diri Cacing Pipih Vivipar Ovipar Ovovivipar Hydra Colelenterata
33
Reproduksi Pada Hewan Vegetatif 1 Tunas 2 Fragmentasi 3 Membelah Diri
Perkembangbiakan vegetatif/tanpa melalui peristiwa perkawinan atau tidak terjadi proses pembuahan sel kelamin betina oleh sel kelamin jantan yang dilakukan oleh hewan tingkat rendah. Hewan tingkat rendah adalah hewan yang tidak memiliki struktur tubuh yang sempurna 1 Tunas 2 Fragmentasi 3 Membelah Diri
34
Reproduksi Pada Hewan Coelenterata Vegetatif 1 Tunas
Membentuk kuncup berupa tentakel Kuncup akan bertumbuh dan menempel di sekitar kaki induknya sampai kuncup baru tumbuh pada induknya Hydra Muncul tunas kecil, tunas akan melepaskan diri dan menjadi organisme baru.
35
Reproduksi Pada Hewan Vegetatif 2 Fragmentasi
Berkembang biak dengan cara memotong atau memutuskan bagian tubuhnya untuk membentuk organisme baru yang dilakukan oleh hewan tingkat rendah Cacing Pipih
36
Reproduksi Pada Hewan Vegetatif 3 Membelah Diri
Berkembang biak dengan cara membagi tubuhnya menjadi dua bagian yang sama atau lebih secara langsung yang dilakukan hewan bersel satu. Diawali dengan pembelahan inti sel hewan bersel satu menjadi dua bagian, diikuti dengan pembelahan cairan dan dinding sel yang akan menghasilkan organisme baru Amoeba
37
Reproduksi Pada Hewan Generatif
Perkembangbiakan generatif adalah proses perkembangbiakan yang menghasilkan individu baru mealui peristiwa perkawinan pada saat pertemuan sel kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin betina (ovum). 1 Vivipar 2 Ovipar 3 Ovovivipar
38
Reproduksi Pada Hewan Generatif 1 Vivipar
Berkembang biak dengan cara melahirkan / vivivar diawali dengan pembuahan sel telur yang dilakukan oleh sperma di dalam rahimnya betina. Kemudian embrio di dalam rahim betina akan terus bertumbuh dan berkembang hingga menjadi hewan Mamalia Menyusui
39
Katak berkembangbiak dengan cara bertelur
Reproduksi Pada Hewan Generatif 2 Ovipar Berkembang biak secara bertelur disebut ovipar. Hewan ovipar menghasilkan telur yang memiliki kuning telur, berfungsi sebagai cadangan makanan bagi embrio. Pertumbuhan dan perkembangan embrio terjadi di luar tubuh hewan, namun dilindungi oleh cangkang telur Katak berkembangbiak dengan cara bertelur
40
Reproduksi Pada Hewan Generatif 3 Ovovivipar
Berkembang biak secara bertelur dan melahirkan. Seperti halnya hewan yang bertelur, pembuahan terjadi dalam tubuh betina kemudian setelah pembuahan terbentuklah telur, dan akan dilahirkan setelah telur itu menetas di dalam tubuh betina. Sumber makanan embrio berasal dari telur. Kuda laut
41
Manusia Indera Penglihatan (Alat optik alami), sistem rangka (Sceletal system), dan sistem pernapasan (Respiratorius system)
42
Manusia – Indera Penglihatan
OPTIK Manusia – Indera Penglihatan
43
Pengertian Optik OPTIK berasal dari Bahasa Yunani οπτική (optikí ) yang berarti tampilan. Optik adalah cabang fisika yang menggambarkan sifat, perilaku, dan interaksi cahaya dengan materi
44
Indera Penglihatan (Alat optik alami)
Manusia memiliki mata seabagai alat optic alami. Mata adalah alat penglihatan yang rangsangannya berupa cahaya Pada mata ditemukan adanya : Alat tambahan mata atau pelindung mata Bola Mata
45
a. Pelindung Mata Alat tambahan mata atau pelindung mata, yang terdiri atas : Kelenjar Air Mata atau apparatus lacrimaris berupa kelenjar sekresi yang terdiri atas kelenjar lacmiral, ductus lacrimalis, canalis lacrimalis, dan ductus nassolacrimalis. Pengeluaran air mata dirangsang oleh zat kimia, debu, sentuhan, emosi, dan sebagainya Kelopak Mata Berupa lipatankulit yang merupakan tirai bola mata. Kelopak mata ini terdiri ayas conjunctiva, kelenjar Meibow , lapisan tarsal, jaringan ikat, dan kulit luar. Alis Mata berfungsi untuk melindungi mata dari cahaya , debu, dan keringat;
46
b. Bola Mata Bola mata terbagi menjadi tiga lapisan dari luar ke dalam berturut-turut adalah tunica fibrosa, tunica vaculosa, dan tunica nervosa. Bola mata terletak pada rongga mata yang dipegang oleh tiga pasang otot yaitu otot mata lurus atas bawah, otot mata lurus luar dalam, dan otot mata samping atas serta samping bawah serta sebuah otot lingkar.
47
Anatomi Bola Mata
48
Kornea Kornea merupakan bagian lapisan tipis yang bening dan dapat tembus cahaya. 2. Pupil Celah lingkaran yang dibentuk oleh iris Fungsi: mengatur banyak tidaknya cahaya yang masuk ke bola mata Apabila cahaya yang masuk ke mata sangat kuat, pupil akan menyempit. Sehingga cahaya yang masuk ke bola mata lebih sedikit. Apabila cahaya yang masuk ke mata redup, maka pupil akan melebar sehingga cahaya yang masuk lebih banyak.
49
3. Aqueous Humor Cairan yang terdapat di belakang kornea. Fungsi: Membiaskan cahaya yang masuk 4. Iris Selaput di depan lensa matayang membentuk celah lingkaran. Pemberi warna pada mata (coklat, biru, hijau) Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang boleh masuk melalui pupil 4. Lensa Mata Lensa yang terbuat dari bahan bening, berserat, dan elastis. mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan aqueus humor di depan lensa sebagai lensa cembung yaitu pembentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik dan diperkecil.
50
6. Retina atau selaput jala
berfungsi sebagai layar penangkap bayangan. Retina terdiri atas sel yang berpigmen, sel penerima rangsang dan sel saraf penglihat. Sel penerima rangsang cahaya terdiri atas sel kerucut (conus/cone) yang akan menerima rangsang cahaya yang kuat. Sel batang (rod) akan menerima rangsang cahaya dalam keadaan gelap. Sel batang dapat menerima rangsang bila ada rodopsin. Bayangan yang dibentuk pada retina adalah nyata, terbalik dan diperkecil, namun semua bayangan itu diinterpretasikan oleh otak sebagai bayangan tegak.
51
7. Bintik kuning bagian pada retina yang sangat peka terhadap cahaya. Agar bayangan jelas, bayangan harus terbentuk di retina tepat di bintik kuning. 8. Koroid berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi pada mata 9. Saraf optic saraf yang menghubungkan bintik kuning dengan otak sehingga sinyal-sinyal bayangan dari bintik kuning sampai ke otak. Selanjutnya otak akan menerjemahkannya
52
Daya Akomodasi Mata Proses penerimaan bayangan benda oleh mata, akan diatur oleh kemampuan lensa untuk mengubah jarak jarak fokusnya (membuat lesa mata lebih cembung atau lebih pipih).
53
Mata rileks (tidak berakomodasi) lensa mata pipih sehingga jarak fokusnya paling jauh.
Lensa mata lebih cembung sehingga jara fokusnya lebih pendek
54
Jarak Penglihatan Mata
Mata dapat melihat dengan jelas jika letak benda berada dalam jangkauan penglihatan antara titik dekat mata ( p u n c t u m p r o xim u n ) dan titik jauh mata ( punctum remotum). Titik dekat mata, adalah titik paling dekat di mana suatu benda dapat diletakan dan masih menghasilkan bayangan tajam pada retina ketika mata berakomodasi maksimum. Misal orang usia 20 tahun dengan mata normal memiliki titik dekat mata kira-kira 25 cm. Sedangkan pada usia 40-an meningkat menjadi 50 cm. Titik jauh mata, adalah titik terjauh benda di mana mata yang rileks (mata tidak berakomodasi) dapat memfokuskan benda. Manusia dengan penglihatan normal (emetrop) dapat melihat jauh, sehingga memiliki titik jauh pada jarak tak terhingga.
55
Mekanisme Melihat Rangsangan Cahaya Kornea Pupil Lensa Retina
Saraf Optik Otak Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut: Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh mata,menembus kornea dan diteruskan melalui pupil. Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata. Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di retina (bintik kuning). Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian disampaikan ke otak. Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehinga kita bisa mengetahui apa yang kita lihat.
57
Gangguan Visual dan Cara Penanggulangannya
Berdasarkan bentuk ketidaknormalan penglihatan, macam ganguan visual pada manusia adalah sebagai berikut: Rabun Jauh (Miop) Rabun Dekat (Hipermetrop) Mata Tua (Presbiop) Mata Silindris (Astigmatisma)
58
Rabun Jauh (miop) Keadaan mata yang tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas. Keadaan ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi pipih sebagaimana mestinya sehingga bayangan benda yang jauh terbentuk di depan retina. Mata miop, dapat dikoreksi dengan menggunakan lensa cekung (lensa negative)
59
Rabun Dekat (hipermetrop)
Mata hipermetrop dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh tanpa berakomodasi, tetapi tidak dapat melihat benda dekat dengan jelas. Kondisi ini terjadi akarena lensa mata tidak dapat menjadi cembung sebagaimana mestinya sehingga bayangan benda terbentuk di belakang retina. Gangguan hipermetrop, dapat dikoreksi dengan kecamat lensa cembung, (lensa positip).
60
Mata Tua (Presbiop) Pada mata presbiop, daya akomodasi berkurang akibat bertambahnya usia. Akibatnya titik dekat dan titik jauhnya telah bergeser. Titik dekat presbiop lebih besar dari 25 cm dan titik jauhnya berada pada jarak tertentu. Oleh krena itu, mata presbiop tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas, dan juga tidak dapat membaca pada jarak yang normal. Mata presbiop dapat dikoreksi dengan kecamata berlensa rangkap (kecamata bifokal).
61
Berikut adalah gambar Mata Emetrop, Mata Miop, Mata Hipermetrop dan Mata Presbiop
62
Mata Astigmatisma Astigmatisma adalah suatu kondisi dimana penglihatan menjadi kabur, disebabkan oleh bentuk kornea yang tidak teratur, dimana lensa mata mempunyai cekungan yang berbeda antara tengah dan pinggir. Dikarenakan bayangan benda jatuh di retina mata ada dua tidak satu, sehingga efeknya adalah penderita melihat benda seakan menjadi dua/kabur/blur. Penderita astigmatisma reguler (melihat garis vertikal terlihat kabur dan garis horisontal terlihat jelas) dapat dikoreksi dengan kacamata berlensa silindris. Selain dengan kacamata, penderita silindris dapat mendapatkan visi yang jelas dengan menggunakan lensa kontak, orthokeratology, laser dan prosedur operasi bias lainnya.
63
Kita sudah memiliki mata sebagai alat optik alami
Menurutmu mengapa kita memerlukan alat optic buatan?
64
Jawabannya: Sebab, mata manusia mempunyai keterbatasan. Ketika melihat benda yang yang sangat kecil, benda langit seperti bulan, matahari dan bintang yang sangat jauh, oleh karena itu, manusia menciptakan alat bantu berupa alat optik.
65
Sistem Rangka pada Manusia
Manusia - Sistem rangka
66
Rangka Tubuh Manusia Rangka Aksial Rangka Apendikuler
67
Bayangkan! Apa yang terjadi bila kita tidak mempunyai rangka seperti ini?
68
Fungsi Rangka Tubuh Manusia
1. menegakkan serta membentuk tubuh; 2. melindungi organ tubuh yang lunak dan mudah rusak; 3. melekatnya otot rangka; 4. tempat pembentukan sel-sel darah; 5. alat gerak pasif.
69
Rangka tubuh manusia disusun oleh tiga jenis jaringan, yaitu:
jaringan tulang keras jaringan tulang rawan jaringan ikat sendi (ligamen).
70
Tulang Keras Menurut Wijaya (2006, hlm. 32) “... tulang keras merupakan tulang padat dan keras karena tersusun dari 70% zat anorganik terutama kalsium fosfat, dan 30% zat organik yang berbentuk serabut tebal dan padat yang saling menjalin (serabut kolagen)”. Contoh tulang keras: Tulang paha Tulang betis Tulang kering Tulang hasta Tulang pengumpil
71
Tulang Rawan Tulang rawan tidak mengandung kristal kalsium fosfat. Sel penyusun tulang rawan disebut sel kondrosit. Tulang rawan dibagi lagi menjadi 3: Tulang rawan hialin (tidak ada serabut) Tulang rawan elastis (mengandung serabut elastis) Tulang rawan fibrosa (mengandung serabut kolagen)
72
Jaringan Ikat Sendi (Ligamen)
Ligamen adalah jaringan ikat yang berperan sebagai penghubung antar tulang. (Khoerunnisa, 2015, hlm. 98).
73
Tulang penyusun rangka manusia
1. tulang penyusun rangka tengkorak (Cranium); 2. tulang penyusun rangka badan (Axial sceleton); 3. tulang anggota gerak tubuh (Apendicullar sceleton).
74
Cranium Sumber:
75
Axial Sceleton Sumber:
76
Apendicullar Sceleton
Sumber:
77
Bentuk Tulang Tulang Pendek
Tulang Pipa Berbentuk seperti pipa dan di dalamnya berisi sumsum kuning. Contoh: Tulang paha, tulang kering, tulang lengan atas Tulang Pipih Berbentuk pipih dan di dalamnya berisi sumsum merah. Contoh: Tulang dada, tulang rusuk, tulang belikat, tulang panggul Tulang Pendek Berbentuk pendek dan di dalamnya terdapat sumsum merah. Contoh: tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki, ruas-ruas tulang belakang serta tulang-tulang jari tangan dan jari kaki.
78
Sendi Kaku yang terdapat di antara ruas-ruas tulang belakang
Sendi -> Hubungan antar tulang S E N D I Sendi Mati (Tidak dapat Digerakkan). Contoh: Sendi yang terdapt pada tengkorang Sendi Kaku yang terdapat di antara ruas-ruas tulang belakang Sendi gerak sendi yang dapat digerakkan secara bebas seperti yang terdapat pada kaki dan tanga
79
Macam-macam Gerakan Sendi
Sendi putar (sendi pada tangan dan kaki) Sendi engsel (terdapat di lutut dan siku) Sendi peluru (pada pangkal paha dan lengan atas) Sendi pelana (terdapat pada jari jempol tangan).
80
Penyakit Yang Berhubungan Dengan Rangka
Osteoporosis, yaitu penyakit yang menyebabkan massa tulang berkurang, sehingga terjadi pengeroposan pada tulang. 2. Rachitis atau penyakit inggris karena kekurangan vitamin D, di mana tulang kaki berbentuk O atau X. tulang belakang bungkuk ke depan, miring ke kiri atau ke kanan. tulang terbuka atau tertutup karena kecelakaan. Tulang Kaki Berbentuk O Tulang Kaki Berbentuk X Tulang Kaki Terbuka Sumber:
81
Kondisi tulang belakang yang lengkung secara tidak normal 3. Lordosis
5. Skoliosis Kondisi tulang belakang yang lengkung secara tidak normal 3. Lordosis Posisi tulang punggung terlalu bengkok ke depan 4. Kifosis Posisi tulang belakang bengkok ke kiri atau ke kanan Sumber Ilustrasi:
82
Penyebab Penyakit Tulang
Penyakit tulang secara umum dapat disebabkan karena trauma, infeksi, keganasan, degeneratif, maupun penyakit keturunan (genetik).
83
Cara Merawat Rangka minum dan makan makanan yang mengandung banyak kalsium dan kaya akan vitamin D. melakukan olahraga secara teratur. duduk dan berdiri dengan posisi yang baik dan benar. jangan membawa beban yang terlalu berat pada satu tangan atau tas punggung yang terlalu berat. lindungi tulang tengkorak dengan menggunakan helm bila berkendara.
84
DAFTAR PUSTAKA wijaya, A. (2006). Biologi SMP/MTs Kls VIII (KTSP). Jakarta: Gramedia Widyasarana Indonesia. Khoerunnisa, R. (2015). Inti Sari Bimbel Terpadu: rangkuman rahasia ipa terpadu biologi-fisika-kimia. Yogyakarta: Lembar Langit Indonesia.
85
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
Manusia - Sistem pernapasan
86
? Sistem Pernapasan pada Manusia
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air (Sigma, t.t, hlm. 418).
87
Alat Pernapasan Manusia
Hidung (Vacum Nasalis) Tekak (Faring) Tenggorokan (Trakea) Bronkiolus Cabang Tenggorokan (Bronkus) Alveolus Paru-Paru
88
Hidung (Cavum Nasalis)
Sebagai salah satu organ alat pernapasan manusia. Hidung berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara, penyaring udara yang akan masuk ke paru-paru, dan sebagai indera penciuman. Sumber Ilustrasi:
89
Tekak (Faring) Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan). Pada bagian belakang faring terdapat laring. Di laring terdapat pita suara epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan. Sumber ilustrasi:
90
Tenggorokan (Trakea) Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut. Sumber ilustrasi:
91
Cabang tenggorokkan ( Bronkus )
Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke arah kanan. Bronkus Bronkiolus Brobkiolus kanan Bronkiolus kiri Bercabang menjadi 3 bronlkiolus Bercabang menjadi 2 bronkiolus Sumber ilustrasi:
92
Bronkiolus Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus Sumber ilustrasi:
93
Alveolus Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh pembuluh- pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler- kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.
94
Paru-Paru Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir bawah. Sedangkan paru- paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura). Kapasitas maksimum paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter. Sumber ilustrasi:
95
Proses Respirasi 1. Respirasi Sel atau Respirasi Internal
2. Respirasi Eksternal
96
1. Respirasi Sel atau Respirasi Internal
Proses masuknya oksigen dari dalam darah ke jaringan (sel) dan keluarnya karbondioksida dari jaringan (sel) ke dalam darah. Oksigen yang masuk ke dalam sel akan digunakan untuk proses oksidasi yang menghasilkan energi. Proses respirasi berlangsung pada organ sel yang disebut mitokondria dan terjadi melalui empat tahap reaksi. Sumber ilustrasi:
97
Empat Tahap Reaksi Proses Respirasi pada Mitokondria
terjadi penguraian glukosa melalui beberapa tahap menjadi asam piruvat Tahap glikolisis terjadinya pelepasan karbondioksida dan asam piruvat membentuk senyawa asetat Tahap antara glokolisis dan siklus Krebs di mana asam asetat akan diubah menjadi karbondioksida Tahap siklus Krebs hidrogen dari akseptor yang satu ditransfer kepada akseptor yang lain kemudian pada sitokrom dan akhirnya kepada oksigen membentuk air Tahap sistem sitokrom
98
Transfer yang terjadi pada tahap sistem sitokrom tadi dihasilkan energi yang akan ditangkap oleh ADP menjadi ATP. Dari empat tahap kejadian di atas, respirasi mempunyai persamaan kimia sebagai berikut : C6H12O O CO H2O + Energi
99
2. Respirasi Eksternal Respirasi Eksternal merupakan proses masuknya oksigen dari udara luar melalui alat pernapasan ke dalam darah dan keluarnya karbondioksida dan air dari darah ke alat pernapasan. Sumber ilustrasi:
100
Macam-Macam Respirsi Dilihat dari Pengambilan Udara Pernapasan
Pernapasan Perut Pernapasan Dada Mekanisme inspirasi pernapasan perut: Sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi posisi dari melengkung menjadi mendatar paru-paru mengembang tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar udara masuk. Mekanisme inspirasi pernapasan perut: Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi tulang rusuk terangkat (posisi datar) Paru-paru mengembang tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar udara luar masuk ke paru-paru.
101
Proses Mekanisme Ekspirasi Pernapasan Perut:
Otot diafraghma relaksasiposisi dari mendatar kembali melengkung paru-paru mengempis tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar udara keluar dari paru-paru. Proses Mekanisme Ekspirasi Pernapasan Dada: Otot antar tulang rusuk relaksasi tulang rusuk menurun paru-paru menyusut tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar udara keluar dari paru-paru.
102
Penyakit yang Sering Menyerang Paru-paru dan Sistem Pernapasan
Batuk Radang tenggorokan Asma Flu Pilek Tbc Polip Kanker paru-paru Paru-paru basah Serak
103
Penyebab Terjadinya Penyakit pada Sistem Pernapasan
Kurang Berolahraga Stres Kekurangan Nabati Kurang Minum Air Alkohol Merokok
104
Cara Merawat Alat Pernapasan
Menjaga kebersihan udara Rutin olah raga Banyak mengonsumsi air putih Istirahat cukup Menggunakan masker saat bepergian Tidak merokok.
105
Sigma. (t.t). Top book amp kelas viii. Jakarta: Grasindo.
DAFTAR PUSTAKA Sigma. (t.t). Top book amp kelas viii. Jakarta: Grasindo.
Presentasi serupa
© 2025 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.