Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
DAN WAWASAN KEBANGSAAN
OVERVIEW INTEGRITAS DAN WAWASAN KEBANGSAAN Diklatpim Tk. II Angk. XLII KELAS G Dr. Ir. Suharyoto, MS
2
nana rukmana d. wirapradja
Mata Diklat Integritas dan Wawasan Kebangsaan membekali peserta untuk meningkatkan kemampuan menunjukkan integritas dan semangat nasionalisme dalam mengelola strategi organisasi menuju organisasi berkinerja tinggi nana rukmana d. wirapradja
3
PERUBAHAN FUNDAMENTAL DIKLATPIM
1.Inovasi 2.Membangun TimEfektif 3.Benchmarking ke best practice 4.Merancang Proyek Perubahan 5.Merancang Policy Brief 6.Seminar Proyek 7.Seminar Policy Brief 8.Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan 1.Seminar Laboratorium Kepemimpinan 2.Evaluasi Kepemimpinan 1.Coaching 2.Counselling 1. INTEGRITAS DAN WAWASAN KEBANGSAAN 2. Pembekalan isu strategis 3. Diagnostic Reading 4. Penjelasan Proyek Perubahan Tahap I Diagnosa Kebutuhan Perubahan Organisasi Tahap II Taking Ownership (Breaktrough I) Tahap III Merancang Perubahan dan Membangun Tim Tahap IV Laboratorium Kepemimpinan (Breaktrough II) Tahap V Evaluasi 8 Sesi ( 24 JP) 1.Coaching 2.Counselling 12 Sesi ( 36 JP) 44 Sesi ( 132 JP) 6 Sesi ( 18 JP) LIMA TAHAPAN PEMBELAJARAN DIKLATPIM I 13 Sesi ( 39 JP) 26 hari kerja untuk klasikal dan 125 hari kerja non klasikal LAN-RI
4
Mata diklat integritas dan wawasan kebangsaan dalam Agenda Self Mastery
No Mata Diklat Jenjang Pim I Pim II Pim III Pim IV 1. Integritas dan wawasan kebangsaan . 2. Wawasan Kebangsaan 3. Integritas 4. Pilar-pilar kebangsaan 5. SANRI 6. Standar etika publik
5
MATA DIKLAT INTEGRITAS DAN WASBANG DALAM agenda self mastery
PIM I Integritas dan wawasan Kebangsaan PIM II Integritas dan Wawasan Kebangsaan PIM III Wawasan Kebangsaan Integritas PIM IV Pilar2 Kebangsaan Standar Etika Publik SANKRI DAYA SAING NASIONAL ORGANISASI BERKINERJA TINGGI PELAKSANAAN PROGRAM INSTANSI PELAKSANAAN KEGIATAN UNIT KERJA
6
DALAM PROYEK PERUBAHAN
PERANAN INWASBANG DALAM PROYEK PERUBAHAN WAWASAN KEBANGSAAN Proyek Perubahan SANKRI TIM EFEKTIF INOVASI DIAGNOSA ORGANISASI INTEGRITAS
7
PERANAN AGENDA SELF MASTERY
AGENDA SELF MASTERY MERUPAKAN AGENDA UNTUK MEMBENTUK PEMIMPIN PERUBAHAN YANG MENJUNJUNG TINGGI NIILAI-NILAI MORAL, ETIKA DAN INTEGRITAS SERTA WAWASAN KEBANGSAAN. PENGUATAN SELF MASTERY DIMULAI SEJAK PEMIMPIN MELAKUKAN DIAGNOSA PERUBAHAN ORGANISASI, MENENTUKAN AREA PERUBAHAN SERTA MENYUSUN DAN MENGIMPLEMENTASIKAN PROYEK PERUBAHAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA ORGANISASI. DENGAN LANDASAN SELF MASTERY, SELURUH TAHAPAN DALAM PENYUSUNAN PROYEK PERUBAHAN DAPAT DIPASTIKAN TIDAK DIPENGARUHI OLEH KEPENTINGAN LAIN DILUAR ORGANISASI. DENGAN PEMBELAJARAN SELF MASTERY PARA PEMIMPIN DIHARAPKAN MAMPU MENGUASAI DIRI, MEMPERKUAT DIRI, MEMASTERKAN DIRINYA SEHINGGA PERUBAHAN YANG DILAKUKAN ITU BENAR-BENAR HANYA UNTUK KEPENTINGAN ORGANISASI, BANGSA DAN NEGARA, BUKAN KEPENTINGAN PERIBADI, PARTAI, KELOMPOK, DAN GOLONGAN TERTENTU.
8
NDER, DATEA & INFORMASI DARI BERBAGAI SUMBER ATAU STAKEHOLDER
PERANAN INTEGRITAS DAN WAWASAN KEBANGSAAN DALAM PROYEK PERUBAHAN DIAGNOSTIC READING YANG EFEKTIF WAWASAN KEBANGSAAN PROYEK PERUBAHAN ORGANIZATION’S CURRENT LEVEL OF FUNCTON ORGANIZATION’S CURRENT LEVEL OF ORGANIZATION’S CURRENT LEVEL OF DIAGNOSA PERUBAHAN TIM EFEKTIF INOVASI NDER, DATEA & INFORMASI DARI BERBAGAI SUMBER ATAU STAKEHOLDER INTEGRITAS
9
Sistematika Pembelajaran Integritas dan Wawasan Kebangsaan
VISITASI (9JP) Visitasi, untuk memfasillitasi peserta menginternalisasi integritas dan wawasan kebangsaan melalui lesson learn perjalanan sejarah bangsa pada lokus yang dikunjungi P E S E R T A PESERTA MEMAHAMI INWASBANG Ceramah interaktif dan diskusi dengan Fasilitator agar peserta memahami inwasbang dan karakteristik pemimpin berintegritas (3 JP) Peserta membuat produk pembelajaran hasil diskusi dan visitasi melalui diskusi kelompok ( 3JP) Ceramah pakar dan Tanya jawab, (3JP) DI DALAM KELAS (9 JP)
12
MARI KITA RENUNGKAN Perbedaan antara negara berkembang (miskin) dan negara maju (kaya) ternyata tidak tergantung pada umur negara
13
Contohnya negara India dan Mesir, yang umurnya lebih dari 2000 tahun, tetapi sampai saat ini belum masuk dalam kelompok negara maju
14
Di sisi lain –Singapura, Kanada, Australia & New Zealand– negara yang umurnya kurang dari 150 tahun dalam membangun, saat ini mereka adalah bagian dari negara maju di dunia, dan penduduknya tidak lagi miskin
15
Ketersediaan sumber daya alam dari suatu negara juga tidak menjamin negara itu menjadi kaya atau miskin
16
Jepang mempunyai area yang sangat terbatas.
Daratannya, 80% berupa pegunungan dan tidak cukup untuk meningkatkan pertanian & peternakan
17
Tetapi, saat ini Jepang menjadi raksasa ekonomi nomor dua di dunia.
Jepang laksana suatu negara “industri terapung” yang besar sekali, mengimpor bahan baku dari semua negara di dunia dan mengekspor barang jadinya
18
Negara Swiss sangat kecil, hanya 11% daratannya yang bisa ditanami.
Swiss tidak mempunyai perkebunan coklat tetapi sebagai negara pembuat coklat terbaik di dunia.
19
Swiss juga mengolah susu dengan kualitas terbaik
Swiss juga mengolah susu dengan kualitas terbaik. (Nestle adalah salah satu perusahaan makanan terbesar di dunia).
20
Para eksekutif dari negara maju yang berkomunikasi dengan temannya dari negara terbelakang akan sependapat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal kecerdasan
21
Ras atau warna kulit juga bukan faktor penting.
Para imigran yang dinyatakan pemalas di negara asalnya ternyata menjadi sumber daya yang sangat produktif di negara-negara maju/kaya di Eropa
22
Lalu……. apa perbedaannya?
23
Perbedaannya adalah pada sikap/perilaku masyarakatnya, yang telah dibentuk sepanjang tahun melalui kebudayaan dan pendidikan.
24
Berdasarkan analisis atas perilaku masyarakat di negara maju, ternyata bahwa mayoritas penduduknya sehari-harinya mengikuti/mematuhi prinsip-prinsip dasar kehidupan yang baik
25
Prinsip Dasar Kehidupan yg dipatuhi
Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari Menjungjung tinggi Integritas dan kejujuran Bertanggung jawab Hormat pada aturan & hukum masyarakat Hormat pada hak orang/warga lain Cinta pada pekerjaan Berusaha keras untuk menabung & investasi Mau bekerja keras Tepat waktu
26
MENURUT ANDA DARI 9 PRINSIP DASAR TERSEBUT DALAM KONTEKS NEGARA KITA
MANA YANG PALING UTAMA MENJADI PENYEBAB KETERPURUKAN ?
27
mayoritas tidak patuh Di negara terbelakang/miskin/ berkembang, hanya sebagian kecil masyarakatnya mematuhi prinsip dasar kehidupan tersebut minoritas
28
Terbentuknya suatu BANGSA
INDONESIA BANGSA INDONESIA BUKAN MISKIN (TERBELAKANG) KARENA KURANG SUMBER DAYA ALAM, ATAU KARENA ALAM YANG KEJAM KEPADA KITA
29
Kita terbelakang/miskin karena perilaku kita yang kurang/tidak baik.
Kita kekurangan kemauan untuk mematuhi dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan yang memungkinkan masyarakatnya membangun ekonomi, dan negaranya dengan baik MARI KITA LIHAT KONDISI NEGERI INI
30
INTEGRITAS DAN WAWASAN KEBANGSAAN????
PERSOALAN NEGERI INI INTEGRITAS DAN WAWASAN KEBANGSAAN???? NANA RUKMANA D.W.
31
10 PERSOALAN YANG DIRASAKAN MASYARAKAT
KRISIS KEPEMIMPINAN KELAPARAN DAN KRISIS PANGAN BENCANA ALAM MAHALNYA HARGA PANGAN SEMPITNYA LAPANGAN KERJA SISTEM PENDIDIKAN PENGELOLAAN BBM KEMISKINAN KORUPSI EKONOMI
32
MASALAH INWASBANG INDONESIA
33
INILAH POTRET BANGSA KITA SAAT INI………
Kesenjangan pembangunan antar wilayah Perbedaan kaya dan miskin yang semakin melebar Moral politik yang rendah Politik dagang sapi – Transaksi kekuasaan Konflik sosial dan politik Inefisiensi Birokrasi Korupsi merajalela – INTEGRITAS RENDAH
34
GCI – GLOBAL COMPETITIVENESS
NO NEGARA PERINGKAT 1 Singapura 2 Jepang 6 3 Taiwan 14 4 Malaysia 20 5 Korea Selatan 26 China 28 7 Thailand 31 8 Indonesia 34 9 Filipphina 52 10 Vietnam 68 11 India 71 Keterangan : GCI Indonesia : 50 : 38 : 34 SUMBER : WEF (world Economic Forum, 2015
37
2015
38
TABULASI DATA PELAKU KORUPSI BERDASARKAN JABATAN (2004-2014)
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah Anggota DPR dan DPRD 2 7 8 27 5 16 73 Kepala Lembaga/Kementerian 1 4 12 Duta Besar Komisioner 3 Gubernur 10 Walikota/Bupati dan Wakil 35 Eselon I, II dan III 9 15 22 14 114 Hakim Swasta 11 24 94 Lainnya 6 40 Jumlah Keseluruhan 23 29 55 45 65 39 50 59 397 Sumber: KPK, 2014
39
KORUPSI Dilakukan dalam bentuk kerjasama antar anggota keluarga :
Suami-Istri, Bapak- Anak, Adik - Kakak dll. 1. Bapak Nazarudin dan Ibu Neneng 2. Korupsi Al Quran 3. Ibu Atut dan Bapak Wawan 4. Gatot Pudjo Nugroho & Evy Susanti
40
EFISIENSI BIROKRASI DI INDONESIA
SALAH SATU PENILAIAN KINERJA BIROKRASI EFISIENSI BIROKRASI DI INDONESIA PERC: Political and Economic Risk Consultancy
42
KETERPURUKAN BANGSA INDONESIA DISEBABKAN KARENA PERBUDAKAN MENTAL DAN MENTAL KORUP
(Yudi Latief)
43
KITA TERPURUK AKIBAT : WARISAN SEJARAH BERUPA PERBUDAKAN MENTAL YANG MERUPAKAN PANGKAL TERDALAM YG MEMBUAT BANGSA INI TERUS DIPERSEMBAHKAN BAGI SELUAS-LUASNYA KEMAKMURAN ASING, DAN BAHWA MENTAL YANG TERKORUPSI ADALAH AKAR TUNJANG DARI MERAJALELANYA PRAKTIK KORUPSI. Yudi Latif, dalam Jansen Sinamo, h.14). Apa yg kita saksikan pada kehidupan bangsa saat ini adalah banjir bandang kesenangan dan ambisi, dan mental tidak mampu menunjukkan kepemimpinannya, terpojok oleh warisan sejarah perbudakan mental serta cengkeraman selera dan ambisi.
44
Perubahan besar struktur mental melalui proses Nation and Character Building yang mempertautkan proses penempaan pribadi yg berkarakter dan kolektivitas bangsa yang berkarakter. KEBAIKAN DAN KEKUATAN KARAKTER INDIVIDUAL HANYA BISA MEMPEROLEH KEPENUHAN MANFAATNYA JIKA TERINTEGRASI KE DALAM KEBAIKAN DAN KEKUATAN KARAKTER BANGSA SECARA KOLEKTIF PADA TITIK INI BANGSA INDONESIA BELUM SELESAI YANG MASIH MEMERLUKAN PENGUATAN KEBERSAMAAN DALAM NILAI, PERILAKU, CIPTA, RASA DAN KARSA KOLEKTIF
45
Dampak terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara
KONDISI REALITAS SAAT INI MENUNJUKKAN SINYAL KUAT ADANYA KETERPURUKAN MORAL, ETIKA DAN INTEGRITAS DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA APA YANG HARUS DILAKUKAN ? CHANGE OR DIE ? MASIH ADAKAH HARAPAN?
46
ANTARA HARAPAN DAN REALITAS SAAT INI……..
Maraknya KKN Bersih dari KKN Buruknya Pelayanan Publik Pelayanan Publik Berkualitas Rendahnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Tinggi
47
Masih banyak orang yang hanya sekedar berharap saja, dan belum sama sekali masuk ke level tindakan
REALITASNYA
48
Menginginkan sesuatu yg baik terjadi, tetapi belum sampai tahapan melakukan berbagai aksi dahsyat untuk merubah keadaan saat ini REALITASNYA
49
National Healing semangat dasar (fitrah) memulihkan kembali
yang mengusung pendirian Republik ini
50
7 National Healing FITRAH Semangat ketakwaan pada Tuhan
Semangat keikhlasan dan ketulusan Semangat pengabdian dan tanggungjawab Semangat menghasilkan yang terbaik Kekeluargaan Semangat keadilan dan kemanusiaan Semangat perjuangan FITRAH National Healing
51
Jika Anda tidak mau terjebak dalam keadaan yang sama buruknya dengan masa lalu Anda, pelajarilah banyak hikmah dari episode masa lalu Anda, lalu bersegeralah lakukan perubahan dengan memperbaiki kekurangan yang ada untuk meraih masa depan yang lebih baik.
52
Janganlah mau ditaklukkan oleh perubahan tetapi jadilah penakluk perubahan. Janganlah mau dipimpin oleh perubahan tetapi jadilah pemimpin perubahan
53
KITA BERHARAP ADANYA PEMIMPIN PERUBAHAN
1 PEMIMPIN BIROKRASI YANG MAMPU MELAKUKAN PERUBAHAN SECARA MENDASAR. 2 PEMIMPIN BIROKRASI YANG TEGAR MENGHADAPI KONDISI SEPAHIT APAPUN DALAM MEMIMPIN PERUBAHAN 3 PEMIMPIN BIROKRASI YANG MAMPU MENJADI PEMIMPIN PERUBAHAN, YAITU PEMIMPIN YANG MENJUNJUNG TINGGI INTEGRITAS DAN WAWASAN KEBANGSAAN PEMIMPIN YG MELETAKKAN ETIKA DAN MORALITAS DI GARDA TERDEPAN DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
54
? PERTANYAANNYA 1 BAGAIMANA SEHARUSNYA BANGSA INI MELAKUKAN PERUBAHAN ? 2 BAGAIMANA PERANAN PIMPINAN BIROKRASI UNTUK MEWUJUDKAN PERUBAHAN ? 3 APA YANG PERLU DIPERSIAPKAN AGAR PEMIMPIN BIROKRASI MAMPU MEMIMPIN DAN MENSUKSESKAN PERUBAHAN ?
55
Fungsi integritas dan wasbang dalam AGENDA self mastery
Mendiagnosa Perubahan Organisasi dengan baik Membangun Tim Yang Lebih Efektif SELF MASTERY Mengimple-mentasikan Proyek Perubahan Untuk Kepentingan Organisasi Melakukan Inovasi Menuju Perubahan Organisasi Yang lebih baik
56
Tatkala kita kehilangan harta, pangkat, atau jabatan, kita kehilangan sedikit aja
Tatkala kita kehilangan kesehatan, kita kehilangan banyak Tatkkala kita kehilangan Integritas berarti kita kehilangan semuanya Apabila hati, pikiran, dan ucapannya tidak sesuai dengan perbuatannya, maka itulah tanda seseorang sudah tidak memiliki Integritas
57
KARAKTER KEPEMIMPINAN
Tiga faktor utama yang dapat membentuk karakter kepemimpinan, yakni kreatifitas, energi dan wawasan filosofis. Perpaduan dari ketiga faktor tersebut dapat membangkitkan daya antusiasme pada diri pemimpin, sehingga ia senantiasa bergerak dinamis dan adaptif. Kendati banyak situasi dan kondisi yang tidak dapat dikendalikan sepenuhnya, pemimpin dengan penuh antusiasme memiliki kepandaian untuk mengubah dan menemukan cara-cara baru, sehingga keputusan yang diambilnya berjalan efektif dan efisien ketika mengatasi berbagai persoalan
58
ADAPTABILITAS DAN INTEGRITAS
Daya adaptabilitas para pemimpin membentuk ketangguhan, karakter, dan integritas kepemimpinan, yakni suatu sikap yang tidak mudah menyerah, teguh dan loyal pada prinsip, namun fleksibel dan senantiasa mencari terobosan dalam menghadapi berbagai rintangan.
59
RINTANGAN Untuk Perubahan
Rintangan merupakan suatu persoalan yang tak terelakkan dalam suatu organisasi, terutama saat pemimpin akan mulai melakukan inovasi. Rintangan sering menghambat akselerasi terhadap perubahan, dan oleh karena itu untuk menghadapinya diperlukan waktu dan energi.
60
DUA JENIS RINTANGAN Rintangan yang menghambat secara individual, sehingga seseorang terpengaruh dan terhenti kreatifitasnya. Rintangan yang mempengaruhi organisasi sehingga terhenti menjadi organisasi yang inovatif.
61
PEMIMPIN BERINTEGRITAS
Integritas merupakan ciri watak manusia yang patuh pada prinsip-prinsip moral dan etika, dalam berbagai kondisi dan situasi. Seorang pemimpin berintegritas adalah pemimpin yang membuat komitmen dan setia kepada komitmen itu sendiri, walaupun harus menanggung berbagai resiko
62
Integritas : Kesesuaian antara hati, ucapan, dan perbuatan.
Integritas : Kemampuan untuk senantiasa memegang teguh prinsip-prinsip moral secara konsisten dalam berbagai situasi.
63
Pengertian Integritas
Integritas adalah kepengikutan dan ketundukan kepada prinsip-prinsip moral dan etis; keutuhan karakter moral; dan kejujuran. (Azyumardi Azra, 2012)
64
Pengertian Integritas
Integritas adalah kemampuan untuk senantiasa memegang teguh prinsip-prinsip moral dan etika, dan menolak untuk mengubahnya walaupun kondisi dan situasi yang dihadapi sangat sulit, serta banyak tantangan yang berupaya untuk melemahkan prinsip-prinsip moral dan etika yang dipegang teguh
65
PENGERTIAN INTEGRITAS PNS
“INTEGRITAS PNS” DIARTIKAN SEBAGAI PERNYATAAN ATAU JANJI KEPADA DIRI SENDIRI SEBAGAI APARATUR PEMERINTAH TENTANG KOMITMEN MELAKSANAKAN SELURUH TUGAS, FUNGSI, TANGGUNG JAWAB, WEWENANG DAN PERAN SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN KESANGGUPAN UNTUK TIDAK MELAKUKAN KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME.
66
PERILAKU INTEGRITAS Io = a(ACE)-c
Faktor pembentuk Pemimpin Berintegritas Io = Integritas Organisasi a= alignment/Interaksi A= Accountability C= Competence E= Ethic C= Corruption PERILAKU INTEGRITAS Io = a(ACE)-c PERILAKU INTEGRITAS Io = a(ACE)-c
67
Integritas Naik Korupsi Turun
Stephen L Carter (1996) integritas merupakan upaya positif terkait korupsi Korupsi Turun
68
C P A = CPA FORMULA Corruption Power Accountability
Konflik Kepentingan Pertanggungjawaban Amanah Kewenangan Desentralisasi Transparan Suap Diskresi Kebijakan Gratifikasi Akuntabel/tg gugat Penggunaan Sumber Daya Lanjut, kita lihat slide berikut, bahwa secara konsepsual, sebagaimana yang diterapkan di negara-negara yang sudah mapan akuntabilitasnya, menunjukkan bahwa di dalam penyelenggaraan negara, bahwa kekuasaan tersebut dibagi menjadi 3, dengan maksud ada check and balances antara pelaksanaan ketiga kekuasaan tadi, yaitu eksekutif (pemerintah), parlemen (DPR), dan kekuasaan yudikatif (Mahkamah Agung). Pelaksanaan ketiga kekuasaan ini jelas harus ada akuntabilitasnya kepada publik atau rakyat sebagai pemberi amanah. Di parlemen, ada akuntabilitas parlemen, di yudikatif ada akuntabilitas lembaga peradilan/yudikatif, dan di eksekutif ada akuntabilitas eksekutif atau akuntabilitas pemerintah yang didukung oleh akuntabilitas manajemen (managerial accountability) dari para menteri/pimpinan lembaga (termasuk sekjen lembaga negara/komisi negara). Akuntabilitas keuangan negara yang harus dibuat oleh para menteri/pimpinan lembaga meliputi aspek finansial dan non finansial, dan akuntabilitas manajemen ini bisa hanya merupakan akuntabilitas tunggal departemen, atau akuntabilitas gabungan (shared accountability) kalau program-program tadi melibatkan beberapa departemen/lebih dari satu departemen. Akuntabilitas manajemen inilah, yang terdiri dari Laporan keuangan dan kinerja kementerian/lembaga yang kemudian digabungkan menjadi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan laporan kinerja pemerintah pusat (LKjPP) , yang merupakan akuntabilitas eksekutif (pemerintah), yang kemudian dipertanggungjawabkan oleh Presiden kepada DPR yang merepresentasikan rakyat sebagai pemberi amanah kepada rakyat. Sedangkan akuntabilitas yudikatif dan juga parlemen harus dibuat kepada publik, sedangkan untuk penggunaan uang atau anggaran negara tetap harus disampaikan kepada Presiden sebagai pemegang akuntabilitas keuangan negara sesuai UUD. Dengan pemahaman seperti ini, maka setiap lembaga, apakah yudikatif maupun parlemen yang menggunakan uang negara di dalam melaksanakan kekuasaannya harus menyampaikan akuntabilitasnya kepada Presiden, dan tidak bisa menolak untuk diaudit oleh aparat pengawasan Presiden. Pemahaman inilah yang belum bulat, sehingga seharusnya polemik antara BPK dan MA mengenai biaya perkara, seharusnya bisa diselesaikan dengan akuntabiloitas yang transparan, tanpa harus berpolemik di publik. Ekonomi Biaya Tinggi Partisipatif Taat Hukum Power (Kekuasaan) yang tidak disertai dengan Sistem Akuntabilitas yang andal, cenderung Korupsi Formula ini disarikan dari EXECUTIVE ROADMAP TO FRAUD PREVENTION AND INTERNAL CONTROL, by Martin T. Biegelman and Joel T. Bartow (John Willey 2006) 68 68
69
C = P - A 1. PERILAKU INTEGRITAS Io = a(ACE)-c 3. PERILAKU INTEGRITAS
2. CPA FORMULA C = P - A 3. PERILAKU INTEGRITAS Io = a(ACE)- (P-A) Io = a(ACE)+A-P
70
Mematuhi Peraturan dan Etika Organisasi Jujur Memegang Teguh Komitmen
Karakteristik Pemimpin Berintegritas Mematuhi Peraturan dan Etika Organisasi Jujur Memegang Teguh Komitmen Bertanggung Jawab Konsisten Antara Pikiran, Ucapan dan Tindakan Kearifan Dalam Membedakan Yg Benar dan Salah
71
KESOMBONGAN AWAL KEHANCURAN
Jangan biarkan kesombongan menguasai hati, karena kesombongan hanya akan membawa pada penderitaan dan kehancuran Kesombongan Intelektual, material dan spiritual
72
SIAPA PEMIMPIN BERINTEGRITAS dan Memiliki Wasbang?
1 URUTKAN 5 ORANG PEMIMPIN DI NEGERI INI SEJAK TAHUN 1945 SAMPAI SEKARANG YANG MEMILIKI INTEGRITAS DAN WAWASAN KEBANGSAAN. URUTKAN PULA PEMIMPIN DARI LUAR NEGERI YANG MEMILIKI INTEGRITAS. (DISKUSIKAN DALAM KELOMPOK) 2 3
73
Pengertian Wawasan Kebangsaan dan Implikasinya bagi Pemimpin
Sebuah komunitas politik yang terdiri dari berbagai golongan yang berbeda-beda, baik berdasarkan ras, etnik atau dasar lainnya yang tanpa diskriminasi diikat atau mengikatkan diri pada suatu semangat bersama untuk membangun masa depan bersama Menentukan cara suatu bangsa dalam mendayagunakan kondisi geografis, potensi SDA, potensi SDM dan sosial budaya negaranya dalam mencapai cita cita dan menjamin kepentingan nasionalnya Wawasan Kebangsaan Sudut pandang atau cara memandang yg mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang, untuk memahami keberadaan jatidirinya sebagai suatu bangsa, juga dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai dengan falsafah hidup bangsanya baik dalam lingkungan internal maupun eksternal Non Diskriminatif Pemb. Unt semua warga bangsa Melindungi segenap bangsa Ind. Menghargai perbedaan suku, ras, agama KEBANGSAAN : Ciri ciri yang menandai gol bangsa tertentu, Kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara
74
HAKEKAT WAWASAN KEBANGSAAN
WAWASAN KEBANGSAAN pada hakekatnya adalah hasrat yang sangat kuat untuk mewujudkan kebersamaan dalam mengatasi segala perbedaan dan diskriminasi. HAKEKAT WAWASAN KEBANGSAAN
75
Hakikat WAWASAN KEBANGSAAN
Merupakan hasrat yang kuat untuk mewujudkan kebersamaan dalam mengatasi segala perbedaan dan permasalahan kehidupan berbangsa dan bernegara. Merupakan kesadaran yang tinggi untuk menempatkan kepentingan dan keselamatan negara dan bangsa diatas segala kepentingan pribadi, kelompok/golongan politik aliran dan kepentingan lain yang bersifat sektarian
76
Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan
Penghargaan terhadap harkat dan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa Tekad Bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka dan bersatu Cinta Tanah Air dan Bangsa Demokrasi atau Kedaulatan Rakyat Kesetiakawan Sosial Masyarakat Adil dan Makmur
77
Perkembangan Semangat Kebangsaan Indonesia
Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928) Pengalaman Sejarah Senasib Sepenanggungan Didukung ideologi nasionalisme Sumpah Palapa Latar Belakang Sejarah
78
Terbentuk Karakter Bangsa
Pemahaman Wawasan Kebangsaan Pada hakekatnya dilandasi oleh Pancasila sebagai dasar filosofis Bangsa Jadikan pedoman bertingkah laku bermasyarakat berbangsa dan bernegara Terbentuk Karakter Bangsa
79
BASIS NILAI TUMPUAN KARAKTER KOLEKTIF BANGSA INDONESIA ADALAH PANCASILA
YAITU BAGAIMANA MENUMBUHKAN SEMANGAT PERSATUAN DALAM KEBERAGAMAN DENGAN CARA MENGATASI MENTALITAS MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI (SELF-PRESERVASION AND SELF-CENTEREDNESS), MELALUI PENGUATAN MENTALITAS GOTONG ROYONG BERLANDASKAN SEMANGAT KETUHANAN, KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, PERMUSYAWARATAN DAN KEADILAN SOSIAL. SEMANGAT GOTONG ROYONG YANG DIARAHKAN UNTUK MENGEMBANGKAN MENTALITAS KARAKTER BANGSA YG BERANI BERDIKARI DALAM EKONOMI, BERDAULAT DALAM POLITIK, DAN BERKEPRIBADIAN DALAM KEBUDAYAAN (TRI SAKTI). KEDAULATAN DIMULAI DENGAN MEMBANGUN MARTABAT BANGSA DGN MEMBANGUN HARGA DIRI, KEMANDIRIAN EKONOMI (BAGAIMANA MEMENANGKAN TANTANGAN DAN MASALAH HIDUP DENGAN OPTIMIS), KEPRIBADIAN, (BAGAIMANA MENJADI ENERGI BAGI BANGSA DAN NEGARA SECARA TOTAL.)
80
KEMANDIRIAN EKONOMI MELALUI PENGUATAN SEMANGAT KOOPERATIF DAN EFEKTIFITAS PENGUASAAN KEKAYAAN ALAM UNT RAKYAT, DAYA SAING PEREKONOMIAN, KEDAULATAN PANGAN & ENERGI. KEDAULATAN POLITIK ( KELUAR) KESANGGUPAN MENSEJAJARKAN DGN BANGSA LAIN DAN (KE DALAM) MEMBERI PERLINDUNGAN DAN PENGAWASAN PUTRA-PUTRI DGN JAMINAN HAK DASAR, KESELAMATAN WILAYAH, KEADILAN DAN KEPASTIAN HUKUM, SERTA KETERTIBAN DAN DISIPLIN APARATUR NEGARA DAN WARGA NEGARA MELALUI PROSES PENDALAMAN DAN PERLUASAN DEMOKRASI PANCASILA KEPRIBADIAN DALAM KEBUDAYAAN BERUPA KEMATANGAN MENTAL UNTUK PERCAYA DIRI DALAM MENGEKSPRESIKAN DAYA CIPTA, RASA DAN KARSA BANGSA DALAM SEMANGAT SALING MENGISI DAN MENYEMPURNAKAN KEADABAN DUNIA.; MELALUI MEMPERKUAT WASANTARA & PENGGEMBLENGAN MENTAL-KARAKTER BANGSA, MENGEMBANGKAN KEARIFAN LOKAL BERVISI GLOBAL, TRANSFORMASI PEMBANGUNAN BERBASIS SDA MENUJU BASIS KULTURAL (IPTEK) ; MENGGALAKKAN BUDAYA BACA DAN MENELITI SERTA KREATIFITAS & INOVASI MASYARAKAT.
81
WASSALAMUALAIKUM WR. WB.
s e k i a n, t e r i m a k a s i h, WASSALAMUALAIKUM WR. WB. NANA RUKMANA D.W.
82
Hakikat WAWASAN KEBANGSAAN
Merupakan hasrat yang kuat untuk mewujudkan kebersamaan dalam mengatasi segala perbedaan dan permasalahan kehidupan berbangsa dan bernegara. Merupakan kesadaran yang tinggi untuk menempatkan kepentingan dan keselamatan negara dan bangsa diatas segala kepentingan pribadi, kelompok/golongan politik aliran dan kepentingan lain yang bersifat sektarian
83
Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan
Penghargaan terhadap harkat dan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa Tekad Bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka dan bersatu Cinta Tanah Air dan Bangsa Demokrasi atau Kedaulatan Rakyat Kesetiakawan Sosial Masyarakat Adil dan Makmur
84
Terbentuknya suatu BANGSA
Suatu bangsa terbentuk dari berbagai unsur-unsur etnik yang ada, yang lazimnya mempunyai persamaan ciri-ciri fisik serta sistem nilai budaya yang hampir bersamaan satu sama lainnya.
85
Prinsip Dasar Negara Kebangsaan
1. Negara dibentuk untuk mewujudkan cita-cita bangsa untuk maju, mandiri dan bermartabat dalam kancah pergaulan dunia, 2. Negara dibentuk bukan untuk membela kepentingan kelompok, suku, agama, ras, aliran tertentu, tetapi untuk melindungi seluruh bangsa dan warganya. 3. Negara tidak diskrimniatif atas kepentingan tertentu 4. Negara dirancang, dibangun dan diperasionalkan dengan semangat kebangsaan.
86
AWAL Terbentuknya NEGARA KEBANGSAAN
Negara Kebangsaan dalam artian modern baru terbentuk pada tahun 1776 (Amerika Serikat), dan tahun 1789 (Republik Perancis). Tujuannya untuk MEMBANGUN VISI MASA DEPAN YANG SAMA yaitu KEMERDEKAAN, PERSAMAAN, DAN PERSAUDARAAN (liberte, egalite, fraternite). Dalam pembentukannya, mentolerir perbedaan yang ada di kalangan rakyatnya
87
Pembentukan Negara NKRI Sebagai Negara Kebangsaan
1. pembentukan BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan 2. sidang PPKI yang memperdebatkandasar falsafah bangsa dan bentuk negara. 3. piagam jakarta sebagai penegasan tekad untuk merdeka 4. penghilangan tujuh kata dalam piagam jakarta sebagai terobosan dan kesepakatan tentang ideologi dan falsafah negara pancasila sebagai suatu wujud rancangan ahir falsafah negara pancasila sekaligus penguatan eksistensi negara Indonesia sebagai negara kebangsaan 5. tokoh-tokoh islam dalam BPUPKI dan PPKI mendukung dan menerimaprinsip negara kebangsaan sebagai solusi akhir untuk terwujudnya NKRI sebagai negara kebangsaan.
88
SEJARAH PERKEMBANGAN SEMANGAT JIWA KEBANGSAAN
1. berkembangnya kerajaan sriwijaya dan majapahit sebagai kerajaan maritim nusantara sejak abad 7 sampai abad 15 masehi. 2. Sumpah Palapa dari patih gajah mada 3. perjuangan bangsa secara sporadis di wilayah nusantara untuk mengusir penjajah 4. munculnya semangat kebangsaan dan organisasi perjuang awal abad ke-20 5. sumpah pemuda tahun 1928 sebagai penegasan cita-cita bangsa untuk memiliki satu bangsa,satu bahasa, satu tanah air, sebagai tonggak penting penentu tumbuhnya kuatnya semangat kbangsaan menuju merdeka.
89
Aktualisasi Wawasan Kebangsaan
ASPEK MORAL : Adanya komitmen untuk tetap menjaga Eksistensi dan peningkatan kualitas bangsa ASPEK INTELEKTUAL : Adanya pengetahuan yang memadai untuk menghadapi berbagai tantangan dan potensi yang dimiliki bangsa
90
Wawasan Kebangsaan Indonesia
SUMPAH PEMUDA Pengalaman Sejarah Senasib Sepenang -gungan Didukung ideologi nasionalisme Latar Belakang Sejarah
91
Implementasi Semangat Kebangsaan dalam penentuan strategi organisasi
nilai kebangsaan kesatuan dalam keberagaman dan keberagaman dalam persatuan tercermin dalam penyusunan strategi organisasi. Tidak bersifat diktator mayoritas dan bukan jugan tirani minoritas (tidak “mentang-mentang”dan tidak “petantang-petenteng”). kebijakan dan strtegi organisasi menghindari adanya sifat diskriminasi, arogansi dan menang sendiri serta bebas atau netral dari kepentingan partai politik, golongan, suku, agama dan alirantertentu strategi organisasi diarahkan untuk memperkuat semangat kebersamaan sebagai satu bangsa
92
Pembangun Karakter dan Semangat Juang Berlandaskan Wawasan Kebangsaan
Pembangunan karakter yang bersumberkan nilai-nilai luhur Pancasila (Indikator Integritas dan Wasbang) karakter yang baik bersumber nilai-nilai Juang, semangat Juang yang memiliki ciri ikhlas untuk berkorban demi bangsa dan negara, yang dilandasi patriotisme dan cinta tanah air pembangunan karakter dilakukan melalui Internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai luhur Pancasila Yakni: (1). penguatan nilai iman dan taqwa kepada Tuhan Ynag Maha Esa. (2). keteladanan pemimpin dalam mengamalkan Pancasila.(3) Penegakan hukum yang adil dan tegas. (4). Pendidikan karakter sejak awal pertumbuhan anak sampai perguruan tinggi. (5) penciptaan lingkungan pergaulan masyarakat yang sehat bebas dari berbagai penyakit sosial
93
MEMAKNAI WAWASAN KEBANGSAAN TERBENTUK KARAKTER BANGSA PERLU DIPAHAMI
MENGUTAMAKAN PERSATUAN DAN KESATUAN RELA BERKORBAN UNTUK KEPENTINGAN BANGSA PENGHARGAAN TERHADAP MARTABAT BANGSA CINTA TANAH AIR DAN BANGSA,DEMOKRASI DAN KESETIAKAWANAN SOSIAL BHINEKA TUNGGAL IKA PADA HAKEKATNYA DILANDASI OLEH PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA PERLU DIPAHAMI JATIDIRI BANGSA TERBENTUK KARAKTER BANGSA MEMAHAMI SECARA MENDALAM FALSAFAH PANCASILA MENJADIKAN PANCASILA SBG PEDOMAN DALAM BERTINGKAH LAKU
94
Hancurnya negara kebangsaan
Uni Soviet dan Republik Federal Yugoslavia dua buah negara federal yang terbentuk dalam abad 20, pada saat ini sudah RUNTUH DAN DARI RERUNTUHAN ITU TELAH TUMBUH BERBAGAI NEGARA-NEGARA YANG BERBASIS ETNIK dalam ukuran yang lebih kecil, yang dalam masa transisi, pembentukannya telah menimbulkan perang saudara yang memakan banyak korban
95
Hancurnya negara kebangsaan
PAKISTAN sebuah negara berdasarkan agama (Islam) yang dibentuk dengan semangat tinggi dengan cara memisahkan sebagian wilayah Republik India, juga TIDAK DAPAT MEMELIHARA KEUTUHANNYA, DAN TELAH PECAH SECARA PERMANEN MENJADI PAKISTAN DAN BANGLADESH. Pakistan sampai saat ini MASIH MENGHADAPI MASALAH BESAR DALAM PROSES INTEGRASI NASIONAL dari suku-suku yang dalam sejarahnya amat independen dan tidak mudah mengakui suatu pemerintahan pusat.
96
MENCEGAH Hancurnya negara kebangsaan
Semangat kebangsaan sangat tergantung pada SOLIDITAS DAN SUASANA SALING PERCAYA mempercayai antar sesama warga bangsa. PERSATUAN DAN KESATUAN suatu bangsa tidak dapat dipaksakan dengan kekuatan senjata. Perpecahan suatu bangsa hampir selalu didahului oleh tidak TEGAKNYA KEADILAN serta lemahnya pemerintahan. Sesungguhnya perpecahan suatu bangsa dapat dicegah dan ditangkal pada tahap yang paling dini, baik dalam menegakkan keadilan, MENJAMIN KEAMANAN DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN BAGI SELURUH RAKYAT
97
TUGAS VISITASI (individu)
Pembelajaran apa yang diperoleh dari hasil visitasi (MUSEUM TENGGARONG) SECARA UMUM DAN KHUSUSNYA DALAM PERSPEKTIF “INTEGRITAS dan wawasan kebangsaan”? Sejauhmana prinsip-prinsip Integritas dan Wawasan kebangsaan telah terinternalisasi dalam setiap individu para tokoh/pendiri bangsa SAAT ITU. Bagaimana para pendahulu kita dapat mengaktualisasikan prinsip-prinsip tersebut dalam perjuangan menuju perubahan yang sangat besar dan mendasar, menghantarkan Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan RI
98
Referensi Yudi Latif, Negara Paripurna (Jakarta, Gramedia, 2011)
Bertens, K, Etika (Jakarta, Gramedia, 2004) Nana Rukmana D.W., Etika Kepemimpinan (Bandung, Alfabeta, 2006) Nana Rukmana D.W., Etika & Integritas, Solusi Persoalan Bangsa (Tangsel, SBM Publishing, 2013) Nana Rukmana D.W., Meraih Sukses dan Kebahagiaan Hidup (Bandung, Alfabeta, 2005
99
WASSALAMUALAIKUM WR. WB.
s e k i a n, t e r i m a k a s i h, WASSALAMUALAIKUM WR. WB. NANA RUKMANA D.W.
100
Dalam mengikuti Diklat ini
SYUKURI KEBERADAAN ANDA DISINI. INSYA ALLAH ANDA MENJADI PEMIMPIN PERUBAHAN YANG BERINTEGRITAS Dalam mengikuti Diklat ini Kelompok III
101
DIKLATPIM POLA BARU MENJAWAB TANTANGAN PERUBAHAN BIROKRASI
PIMPINAN BIROKRASI HARUS MEMILIKI KOMPETENSI SEBAGAI PEMIMPIN PERUBAHAN KOMPETENSI PEMIMPIN PERUBAHAN MENJADI TUJUAN DIKLATPIM POLA BARU
102
MATA DIKLAT INTEGRITAS DAN WASBANG DALAM agenda self mastery
PIM I Integritas dan wawasan Kebangsaan PIM II Integritas dan Wawasan Kebangsaan PIM III Wawasan Kebangsaan Integritas PIM IV Pilar2 Kebangsaan Standar Etika Publik SANKRI DAYA SAING NASIONAL ORGANISASI BERKINERJA TINGGI PELAKSANAAN PROGRAM INSTANSI PELAKSANAAN KEGIATAN UNIT KERJA
103
KETERKAITAN AGENDA PEMBELAJARAN DIKLATPIM
Diagnosa Organisasi Self Mastery/ Penguasaan Diri Proyek Perubahan Inovasi Tim Effektif
104
PROYEK PERUBAHAN DG LANDASAN integritas dan wasbang
Proyek Perubahan merupakan kegiatan pembelajaran untuk merumuskan perubahan di instansinya dengan memegang teguh prinsip INTEGRITAS DAN WAWASAN KEBANGSAAN melalui rangkaian kegiatan berikut: Mendiagnosa organisasi untuk merumuskan isu-isu strategis perubahan. Mengkomunikasikan isu-isu strategis perubahan dengan stakeholder. Merancang Perubahan dengan Inovatif dan membangun Tim Efektif. Melaksanakan Proyek Perubahan di Instansinya Menyajikan hasil pelaksanaan dalam seminar kepemimpinan.
105
MEMBANGUN Integritas diri
MENGAPA ? Sumber : Ernawati; kalselbkkbn.go.id/2/20/2013
106
MENUMBUHKEMBANGKAN INTEGRITAS DIRI AKAN
MENJADI PENUNTUN & WASIT UNT MEMBINA KEYAKINAN & KEPERCAYAAN MELURUSKAN ARTI PENTING DLM MERUMUSKAN STANDAR YG TINGGI MELANDASI NILAI YG MEMPENGARUHI PIKIRAN DAN TINDAKAN MENDORONG REPUTASI & CITRA LBH MENGHAYATI SENDIRI SBLM MEMPENGARUHI ORANG LAIN MENDORONG ORANG BERPRESTASI SESUAI KEMAMPUAN SENDIRI MENDORONG ORANG LAIN MEMPERCAYAI KEPEMIMPINAN YG MAMPU MENJADI TELADAN
107
Kita mudah membuat statemen bahwa memiliki integritas yang tinggi
Ujian sebenarnya ada di lingk kerja, kantor, pemerintahan, masyarakat
108
ORANG YG MISKIN INTEGRITAS AKAN SERAKAH; TAMAK, YG TDK PERNAH KENYANG
Modal utama berperilaku utuh (integral) adalah jujur Dengan jujur akan menjadi pribadi yang merdeka ORANG YG MISKIN INTEGRITAS AKAN SERAKAH; TAMAK, YG TDK PERNAH KENYANG SUKA MENYALAHKAN ORANG LAIN MENGHASILKAN ENERGI NEGATIF BERUPA KEBENCIAN, YANG BERDAMPAK STRESS YG MERUGIKAN KESEHATAN SERTA MENGACAUKAN SUASANA HATI DAN BATIN YANG TIDAK STABIL
109
IMPLEMENTASI HUKUM PANEN NASIB KARAKTER KEBIASAAN TINDAKAN PEMIKIRAN
POLA TATA NILAI PEMIKIRAN PANCASILA HATI NURANI GENERASI MUDA MATA HATI
110
TANAMKAN DALAM PEMIKIRAN KAMU AKAN MENUAI TINDAKAN
TANAMLAH TINDAKAN KAMU AKAN MENUAI KEBIASAAN TANAMLAH KEBIASAAN KAMU AKAN MENUAI WATAK TANAMLAH WATAK KAMU AKAN MENUAI NASIB CATATAN : PEMIKIRAN MENDAPAT UMPAN/PENGARAHAN DARI HATI NURANI; SEHINGGA PEMIKIRAN YANG BERSIH DAN BENAR HANYA DIPEROLEH JIKA MATA HATI KITA TERBUKA DAN BERSIH
111
BILA KEKAYAAN HILANG, SEBENARNYA TIDAK ADA APAPUN YANG HILANG
TETAPI BILA KESEHATAN YANG HILANG, MAKA ADA SESUATU YANG HILANG NAMUN BILA WATAK YANG HILANG, MAKA SEGALANYA AKAN HILANG
112
MEMBENTUK WATAK/ KEPRIBADIAN UTUH
113
Membangun jati diri memampukan membuka mata hati sbg langkah awal membentuk watak
Membentuk watak/kepribadian utuh akan memampukan kita mengembangkan prinsip/sikap dasar yang : Jujur Terbuka Berani mengambil resiko & Bertanggungjawab Memenuhi komitmen Kemampuan berbagi (sharing)
114
MEMBENTUK KARAKTER/KEPRIBADIAN SECARA BOTTOM UP (individu kolektif)
TUHAN YME TERPANCARDI DUNIA NYATA AKHIRAT AKHIRAT DUNIA NYATA AQ PROFESI AQ BIN TAN NAS WILAYAH BINA KINERJA PRIBADI; KELUARGA, SOSIAL, PROFESI KEMBANGKAN P,K,S LINGKUNGAN SQ KELUARGA PRIBADI PRIBADI EQ KELUARGA SOSIAL/LINGKUNGAN IQ IMAN DAN TAQWA (menjalankan agama sec benar, sungguh-2 & konsisten) Sumber : Sumarsono; ibid; 151
115
FILOSOFI MENGEMBANGKAN PRIBADI SECARA UTUH SBG WARGA NEGARA DGN TUMPUAN IMAN DAN TAQWA DAN MENJALANKAN AGAMA SEC SUNGGUH-2
116
BERLANDASKAN : MENUMBUHKEMBANGKAN KEHIDUPAN PRIBADI YG UTUH, MENYELURUH DAN MANTAP ANT PRIBADI, KELUARGA, DAN LINGKUNGAN SECARA BOTTOM UP MENGEMBANGKAN PEMIKIRAN, SIKAP, DAN PERILAKU DGN MEMADUKAN IQ, EQ, DAN SQ UNT MENERAPKAN AQ MEMBINA KINERJA PRIBADI MELALUI PEMBINAAN KEBERHASILAN SEC SEIMBANG UNT MEMPEROLEH KEBERHASILAN KEHIDUPAN PRIBADI, KELUARGA, SOSIAL DAN PROFESI
117
HASILNYA MENEMUKAN DAN MEMBANGUN JATI DIRI DLM KEHIDUPAN PRIBADI YG UTUH, YG KEMBALI KE FITRAH DAN MAMPU MEMBUKA MATA HATI SHG MEMPEROLEH TUNTUNAN ILLAHI YG TERPANCAR MELALUI RUH/ROH KUDUS SECARA BAIK DAN MEMBERI WARNA PADA PEMIKIRAN, SIKAP DAN PERILAKU KITA. SERTA MAMPU MENGEMBANGKAN WATAK YG JUJUR, TERBUKA, BERANI MENGAMBIL RESIKO & BERTGJWB, MEMENUHI KOMITMEN DAN KEMAMPUAN BERBAGI/SHARING
118
Trustworthiness/Accountability
Jujur dengan mengatakan sesuatu kebenaran tidak menyimpan fakta untuk menolong orang lain yang salah. Tidak menipu, curang dan mencuri. Punya keberanian untuk melakukan sesuatu yang benar, walaupun mendapat tekanan dan ancaman. Membangun reputasi yang baik dengan kerja keras dan cerdas Loyalitas – pada keluarga, teman, lembaga dan negara.
119
Trustworthiness/Accountability
Memberi yang terbaik dalam segala hal untuk mencapai hasil bersama yang berkualitas tinggi melebihi ekspektasi Menjaga kemutakhiran kompetensi dan menjunjung etika profesi Menyelesaikan tugas dengan baik dan tuntas Tidak memberi janji sebelum dia yakin bisa memenuhi janji itu.
120
Trustworthiness/Accountability
Menepati waktu dan memenuhi janji Meyakini bahwa semua masalah dapat diatasi Cepat tanggap dan penuh inisiatif Peka dan tanggap terhadap hal-hal yang penting Bekerja keras dan cerdas Mematuhi hukum, aturan, dan prosedur yang berlaku, serta menjaga rahasia negara.
121
Trustworthiness/Accountability
Menghindarkan diri dari benturan kepentingan (conflict of interest) Mengamalkan prinsip : Satunya kata dengan Perbuatan (walk the talk) Melaksanakan tugas dengan tulus dan dilandasi itikad baik Bertindak obyektif dan adil Tidak menyalahgunakan wewenang dan harta milik organisasi.
122
Trustworthiness/Accountability
Menghindarkan diri dari benturan kepentingan (conflict of interest) Mengamalkan prinsip : Satunya kata dengan Perbuatan (walk the talk) Melaksanakan tugas dengan tulus dan dilandasi itikad baik Bertindak obyektif dan adil Tidak menyalahgunakan wewenang dan harta milik perusahaan
123
Respect Respect Memperlakukan orang lain penuh hormat dan memberi pelayanan yang baik Menghargai perbedaan pendapat sejauh perbedaan itu tidak melanggar hukum dan norma yang disepakati bersama. Menggunakan bahasa yang santun, dan tidak kasar. Peduli dengan perasaan orang lain. Tidak mengancam , memukul atau menyakiti orang lain. Tenang dalam menghadapi situasi yang menyakitkan akibat adanya perbedaan pandangan.
124
Adil (Fairness) Bekerja sesuai aturan, sejauh aturan itu logis dan adil. Berbagi dan bergantian dalam tugas yang menyenangkan. Terbuka pada hal baru; mau mendengar pandangan orang lain. Tidak mengambil keuntungan dari orang lain. Tidak menyalahkan orang lain tanpa ada nya fakta yang mendukung. Tidak pilih kasih dalam memperlakukan rekan sekerja.
125
Peduli (Caring) Penuh perhatian dan kepedulian pada orang lain.
Memperlakukan orang lain dengan penuh respek Suka menolong dan memberi semangat kepada orang lain Memaafkan kesalahan orang lain. Membantu orang lain yang memerlukan bantuan. Mengakui dan berterima kasih secara terbuka atas kontribusi dan perlakuan baik orang lain Menjaga dan memelihara hak milik negara.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.