Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PeNGANTAR MANAJEMEN TRANSPORTASI LOGISTIK

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PeNGANTAR MANAJEMEN TRANSPORTASI LOGISTIK"— Transcript presentasi:

1 PeNGANTAR MANAJEMEN TRANSPORTASI LOGISTIK
P-1 (DEFINISI, HUBUNGAN MANAJEMEN TRASPORTASI DAN LOGISTIK, SEJARAH TRANSPORTASI) Anggi widya purnama, s.t.,m.t 2017

2 PENDAHULUAN Manajemen Transportasi Logistik
sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. (Ricky W. Griffin) Dimana fungsinya : Plan – Do – Check - Act perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah sarana dan prasarana. Permintaan Transportasi merupakan derived demand Logistik adalah bagian dari dari proses manajemen rantai pasok (Supply Chain Management) yang merencanakan, mengimplementasikan dan mengontrol efisiensi dan efektifitas aliran dan penyimpanan barang, jasa dan informasi terkait, antara titik asal dan titik konsumsi untuk memenuhi permintaan pelanggan

3 Manajemen Transportasi Logistik
DEFINISI Sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk perpindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah sarana dan prasarana secara efektif dan efisien. Manajemen Transportasi Logistik

4 Plan Do Check Act FUNGSI MANAJEMEN
Menyusun, merencanakan, mengkoordinasikan, mensosialisasikan, mengkomunikasikan, Plan Melakukan, melaksanakan, menerapkan, mengimplementasikan, Do Memeriksa, memonitor, mengecek, mengukur, mengevaluasi, mengoreksi Check Melaporkan, mempertanggungjawabkan, menindaklanjuti, memperbaiki, meningkatkan Act  

5 UNSUR-UNSUR TRANSPORTASI
Muatan (Orang/Barang) Sarana (Mobil, Kerata api, Kapal Udara, Kapal Laut, Pipa,dll) Prasarana (Terminal, Jalan raya, dll) Sistem Operasi (SDM, Organisasi, Penjadwalan, Penentuan rute,dll)

6 PENDEKATAN SISTEM MANAJEMEN
kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan antara sub satu dengan sub lainnya yang secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem Keberhasilan pengelolaan dalam organisasi didukung salah satunya oleh sumber daya manusia dan sumber daya lainnya atau disebut unsur-unsur manajemen, dikelompokan menjadi 5 M yaitu : Men (manusia/pengelola/SDM) Materials (bahan/data/barang) Machines (mesin/peralatan/Sarana dan Prasarana) Methods (tata cara kerja/prosedur kerja) Money (modal uang) Information (Informasi)

7 Transportasi & Logistik
Dalam sistem logistik, transportasi merupakan salah satu aktifitas yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dan biaya. Pada banyak perusahaan, transportasi menghasilkan biaya tertinggi dalam sistem logistik, yaitu sepertiga sampai dua-per-tiga dari total biaya logistik. Oleh karena itu dibutuhkan suatu perencanaan logistik. Perencanaan logistik menangani empat bidang masalah utama, yaitu : tingkat layanan pelanggan, lokasi fasilitas, keputusan persediaan, dan keputusan transportasi. Keputusan dalam strategi transportasi dapat melibatkan pemilihan sarana, ukuran pengiriman, penentuan rute dan penjadwalan Gambar : The Triangle of Logistics Decision Making (Sumber : Ronald H. Ballou, Business Logistics Management 1999)

8 Transportasi & Logistik

9 Sejarah transportasi/pengangkutan
Perkembangan transportasi dalam sejarah sebenarnya diawali dengan perjalanan jarak jauh berjalan kaki pada zaman paleolithic. Sejarah manusia menunjukkan bahwa selain berjalan kaki juga dibantu dengan pemanfaatan hewan yang menyeret suatu muatan yang tidak bisa diangkat oleh manusia dan penggunaan rakit di sungai Transportasi yang terekam dalam Relief yang ditemukan di Ibukota Assyrian Dur Sharrukin, 8 abad SM

10 Sejarah transportasi/pengangkutan
Transportasi diawali dengan penemuan roda pada sekitar 3500 tahun sebelum masehi yang digunakan untuk mempermudah memindahkan suatu barang. Pada tabel berikut ditunjukkan perkembangan didalam transportasi dari jaman ke jaman. Tetapi sebelumnya tentu ada pergerakan manusia ke Benua Australia yang diperkirakan terjadi sampai tahun yang lalu menggunakan suatu bentuk transportasi maritim. Tahun Temuan 3500 SM Penemuan roda, sebagai cikal bakal transportasi modern Kapal pertama sekali dikembangkan 2000 SM Kuda digunakan oleh manusia untuk transportasi 770 Sepatu kuda digunakan untuk pertama sekali 1492 Leonardo Da Vinci membuat lebih dari 100 gambar rancangan pesawat terbang 1620 Cornelis Drebbel membuat kapal selam pertama 1662 Blaise Pascal menciptakan bus angkutan umum pertama yang ditarik kuda melayanai trayek tetap, berjadwal dan penerapan sistem tarif 1769 Mobil pertama yang digerakkan dengan mesin uap 1783 Kapal uap praktis pertama dikembangkan oleh Marquis Claude Francois de Jouffroy d'Abbans - yang menggunakan roda kayuh 1790 Sepeda pertama sekali ditemukan dan digunakan

11 Sejarah transportasi/pengangkutan
Tahun Temuan 1801 Lokomotif uap pertama yang ditemukan oleh Richard Trevithick yang kemudian disempurnakan oleh George Stephensen 1858 Jean Lenoir mengembangkan mobil pertama yang digerakkan dengan mesin dengan pembakaran dalam 1867 Sepedamotor pertama yang digerakkan dengan bahan bakar 1879 Werner von Siemens merancang dan mengembangkan kereta api listrik yang pertama 1885 Bens membuat kendaraan produksi pertama 1899 Ferdinan von Zeppelin menerbangkan pesawat balon udara pertama 1903 Orville and Wilbur Wright. pada tanggal 17 Desember 1903, Wright bersaudara membuat penerbangan pertama 1908 Henry Ford menerapkan sistem produksi ban berjalan untuk pembuatan mobil secara massal 1926 Roket berbahan bakar cair pertama diluncurkan 1932 Pemerintah Jerman membangun Autobahn/Jalan Bebas Hambatan pertama 1939 Pesawat terbang jet pertama Jerman diterbangkan atas dasar desain turbin yang dibuat Hans von Ohain ditahun 1936 1942 Helicopter yang didisain dan di produksi oleh Igor Sikorsky 1947 Pesawat supersonik pertama dterbangkan 1953 Kapal yang digerakkan dengan nuklir pertama diluncurkan

12 Sejarah transportasi/pengangkutan
Kemajuan Transportasi/Pengangkutan Sebagai akibat kebutuhan manusia untuk berpergian ke lokasi atau tempat lain guna mencari barang yang dibutuhkan atau melakukan aktifitas mengirim barang ke tempat lain yang membutuhkan suatu barang (Derived Demand).

13 PERKEMBANGAN transportasi/pengangkutan
Transportasi menciptakan dan meningkatkan tingkat aksesibilitas (degree of accessibility) dari potensi sumber alam dan luasnya pasar. Kemajuan transportasi akan membawa peningkatan mobilitas manusia, mobilitas faktor-faktor produksi dan mobilitas hasil olahan yang dipasarkan. Bahan baku dpt dipasarkan kedaerah lain/ ke industri lain. Hasil industri / barang barang dijual oleh produsen ketempat lain, dsb. Penyebaran penduduk ketempat lain dengan pola transportasi, dsb. Peluang pekerjaan dibidang transportasi.

14 PERKEMBANGAN transportasi/pengangkutan
suatu ukuran kenyamanan bagaimana lokasi tata guna lahan berinteraksi satu dengan yang lain dan bagaimana mudah dan susahnya lokasi tsb dicapai melalui sistem transportasi. Aksesibilitas suatu ukuran kemampuan seseorang untuk bergerak yang biasanya dinyatakan dengan kemampuan membayar biaya transportasi. Mobilitas

15 PeNGANTAR MANAJEMEN TRANSPORTASI LOGISTIK
P-2 (DEFINISI, HUBUNGAN MANAJEMEN TRASPORTASI DAN LOGISTIK, SEJARAH TRANSPORTASI) Anggi widya purnama, s.t.,m.t 2017

16 FUNGSI DAN MANFAAT transportasi/pengangkutan
Menurut Utamo, transportasi memiliki fungsi memiliki fungsi melancarkan arus barang dan manusia menunjang perkembangan pembangunan (the promoting sector).

17 FUNGSI DAN MANFAAT transportasi/pengangkutan
Menurut Utamo, transportasi memiliki fungsi memiliki manfaat Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah letak geografis barang dan orang sehingga akan menimbulkan adanya transaksi. Manfaat Ekonomi Transportasi menyediakan berbagai kemudahan, diantaranya a) pelayanan untuk perorangan atau kelompok, b) pertukaran atau penyampaian informasi, c) Perjalanan untuk bersantai, d) Memendekkan jarak, e) Memencarkan penduduk. Manfaat Sosial Transportasi menciptakan persatuan, pelayanan lebih luas, keamanan negara, mengatasi bencana, dll. Manfaat Politis Memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa, atau pedalaman Manfaat Kewilayahan

18 PERANAN transportasi/pengangkutan
Transportasi di butuhkan dalam kehidupan bermasyarakat sebagai sarana untuk saling berkunjung dan membutuhkan pertemuan Transportasi menekan biaya dan memperbesar kuantitas keanekaragaman barang sehingga terbuka  kemungkinan peningkatan perbaikan  perumahan, sandang, pangan dan rekreasi, terbukanya kemungkinan keragaman dalam gaya hidup, kebiasaan, dan bahasa Peranan kapal laut mendekatkan kontak personal antara penduduk pulau2 dan memperkecil isolasi antara satu pulau dengan pulau lainnya. Aspek sosial dan budaya Transportasi dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan,keandalan sistem dan sarana  berhubungan ikut memperkokoh stabilitas politik negara kesatuan. Transportasi merupakan alat mobilitas unsur pertahanan dan keamanan yang harus selalu  tersedia, mobilitas yang tinggi dari aparat keamanan dan masyarakat akan memberi  rasa aman dan tentram serta penegakan hukum. Aspek Politis dan Pertahanan

19 PERANAN transportasi/pengangkutan
Dalam sudut ekonomi makro pengangkutan merupakan salah satu prasarana yang menunjang pelaksanaan pembangunan nasional.Dari sudut pandang ekonomi mikro pada sisi perusahaan angkutan angkutan merupakan usaha memproduksi jasa yang di jual kepada user (pemakai jasa) untuk mendapatkan keuntungan Sedangkan dari sudut pihak pemakai jasa pengangkutan sebagai salah satu mata rantai pemasokan bahan baku produksi dan arus distribusi barang jadi yang di salurkan ke pasar dan kebutuhan pertukaran barang di pasar Fungsi Transportasi Pengangkutan berfungsi sebagai faktor penunjang dan perangsang pembangunan dan pemberi jasa bagi pembangunan ekonomi Untuk menunjang perkembangan ekonomi perlu di capai keseimbangan antara penyediaan dan permintaan jasa angkutan. Jika penyediaan jasa angkutan lebih kecil dari pada permintaan maka akan terjadi kemacetan arus barang yang menimbulkan kegoncangan harga pasar. Sebaliknya jika jasa angkutan yang di tawarkan lebih besar dari permintaan maka akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat dan menyebabkan perusahaan angkutan merugi serta menutup usahanya. Kelanjutannya akan berdampak pada penawaran jasa yang berkurang yang menyebabkan tidak lancarnya arus barang Aspek ekonomi

20 PERANAN transportasi/pengangkutan
Dalam sudut ekonomi makro pengangkutan merupakan salah satu prasarana yang menunjang pelaksanaan pembangunan nasional.Dari sudut pandang ekonomi mikro pada sisi perusahaan angkutan angkutan merupakan usaha memproduksi jasa yang di jual kepada user (pemakai jasa) untuk mendapatkan keuntungan Sedangkan dari sudut pihak pemakai jasa pengangkutan sebagai salah satu mata rantai pemasokan bahan baku produksi dan arus distribusi barang jadi yang di salurkan ke pasar dan kebutuhan pertukaran barang di pasar Fungsi Transportasi Pengangkutan berfungsi sebagai faktor penunjang dan perangsang pembangunan dan pemberi jasa bagi pembangunan ekonomi Untuk menunjang perkembangan ekonomi perlu di capai keseimbangan antara penyediaan dan permintaan jasa angkutan. Jika penyediaan jasa angkutan lebih kecil dari pada permintaan maka akan terjadi kemacetan arus barang yang menimbulkan kegoncangan harga pasar. Sebaliknya jika jasa angkutan yang di tawarkan lebih besar dari permintaan maka akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat dan menyebabkan perusahaan angkutan merugi serta menutup usahanya. Kelanjutannya akan berdampak pada penawaran jasa yang berkurang yang menyebabkan tidak lancarnya arus barang Aspek ekonomi

21 Fungsi transportasi/pengangkutan
Pengangkutan berfungsi sebagai faktor penunjang dan perangsang pembangunan (promoting sector) dan pemberi jasa (serving sector) bagi pembangunan ekonomi Untuk menunjang perkembangan ekonomi perlu di capai keseimbangan antara penyediaan dan permintaan jasa angkutan. Jika penyediaan jasa angkutan lebih kecil dari pada permintaan maka akan terjadi kemacetan arus barang yang menimbulkan kegoncangan harga pasar. Sebaliknya jika jasa angkutan yang di tawarkan lebih besar dari permintaan maka akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat dan menyebabkan perusahaan angkutan merugi serta menutup usahanya. Kelanjutannya akan berdampak pada penawaran jasa yang berkurang yang menyebabkan tidak lancarnya arus barang

22 JENIS-JENIS transportasi/pengangkutan
kendaraan bermotor, kereta api, gerobak yang ditarik oleh hewan (kuda, sapi,kerbau), atau manusia. Moda transportasi darat dipilih berdasarkan faktor-faktor seperti jenis dan spesifikasi kendaraan, jarak perjalanan, tujuan perjalanan, ketersediaan moda, ukuran kota dan kerapatan permukiman, faktor sosial-ekonomi Transportasi darat kapal,tongkang, perahu, rakit. Transportasi air (sungai, danau, laut) pesawat terbang. Transportasi udara dapat menjangkau tempat – tempat yang tidak dapat ditempuh dengan moda darat atau laut, di samping mampu bergerak lebih cepat dan mempunyai lintasan yang lurus, serta praktis bebas hambatan Transportasi udara

23 PeNGANTAR MANAJEMEN TRANSPORTASI LOGISTIK
P-3 dan 4 (TRANsPORTASI DAN DISTRIBUSI) (LOKASI INDUSTRI) Anggi widya purnama, s.t.,m.t 2017

24 INDUSTRI DAN TRANSPORTASI
Industri secara umum adalah kelompok bisnis tertentu yang memiliki teknik dan metode yang sama dalam menghasilkan laba. Industri dalam pengertian manufaktur adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa Dalam konteks transportasi maka industri dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu: 1) Industri Manufaktur Barang 2) Industri Jasa. Keduanya sama-sama mempunyai potensi bangkitan terhadap pergerakan transportasi baik pergerakan manusia, barang dan kendaraan. Masing-masing jenis industri tersebut memiliki karakteristik aktivitas yang berbeda yang memberikan dampak terhadap jenis pergerakan yang berbeda pula. Setiap jenis pergerakan yang terjadi tersebut akan memiliki dampak terhadap biaya transportasi yang dikeluarkan (bahan baku, produk jadi dan tenaga kerja), pemilihan rute perjalanan transportasi, dan pemilihan moda transportasi yang akan digunakan.

25 INDUSTRI DAN TRANSPORTASI
Dalam kaidah manufaktur atau industri terdapat 3 variabel biaya yang sering digunakan untuk memaksimalkan manfaat atau keuntungan perusahaan atau industri yaitu: Dalam konteks biaya produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka proses produksi barang atau jasa industri yang mencakup di dalamnya adalah harga bahan baku, upah tenaga kerja (UMR), biaya produksi (harga tarif listrik, harga tarif bahan bakar, tarif pajak). Kaidah dasar yang dipegang untuk memaksimalkan profit dengan menggunakan variabel ini sebagai peubahnya adalah dengan meminimalkan biaya produksi yang terjadi, misalnya dengan cara memilih lokasi industri atau perusahaan dengan harga bahan baku dan upah tenaga yang rendah, memilih lokasi industri yang tarif energinya rendah. Biaya Produksi Biaya transportasi adalah biaya yang dikeluarkan sebagai akibat aktivitas pergerakan suatu bahan baku, produk jadi/jasa dan tenaga kerja. Tidak berbeda dengan biaya produksi, biaya transportasi pun mempunyai prinsip yang sama dalam rangka maksimasi keuntungan atau profit suatu perusahaan yaitu dengan cara minimasi biaya transportasi. Minimasi biaya transportasi dapat dilakukan dengan cara: 1) mendekatkan perusahaan terhadap bahan baku, produk jadi atau tenaga kerja, 2) Mengelola rantai pasok dengan tepat (berpengaruh terhadap trip distribution), 3) Pemilihan alternatif rute transportasi yang terbaik (jika ada alternatif) dan 4) Pemilihan moda transportasi yang efesien. Biaya Transportasi Maksimasi profit adalah suatu kebijakan yang dilakukan untuk menentukan lokasi suatu pabrik atau industri dengan didasarkan pada nilai keuntungan yang dapat diperoleh. Secara konsep adalah termasuk menggunakan 2 item di atas namun, keputusan akhir pemilihan didasarkan pada nilai keuntangan yang dapat diperoleh dari suatu lokasi meskipun dalam analisis biaya transportasi bukan pilihan lokasi yang paling minimum. Maka tentu saja ada faktor lain yang berpengaruh yaitu: 1) Jumlah permintaan konsumen dan 2) Tingkat ekonomi masyarakat Maksimasi Profit

26 INDUSTRI DAN TRANSPORTASI
Industri juga dapat digolongkan berdasarkan pemilihan lokasi industri yaitu sebagai berikut: Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry) Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik. market oriented industry Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry) adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien. man power oriented industry Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry) Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar supply oriented industry

27 FAKTOR- FAKTOR PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI
Suatu kegiatan yang produktif akan memilih lokasi yang dapat memperoleh input secara efisien. Input tersebut tidak hanya berbentuk fisik, tetapi juga berbentuk jasa, seperti jasa prasarana dan sarana, institusi pendukung, maupun kualitas sumberdaya manusia (Maryunani, 2003). faktor-faktor yang diperhatikan dalam memilih lokasi industri menurut Weber dalam Tarigan (2005) adalah: Biaya transportasi bertambah secara proporsional dengan jarak sehingga titik terendah untuk biaya transportasi adalah titik yang menunjukkan biaya minimum untuk angkutan bahan baku dan distribusi hasil produksi. Konsep titik minimum tersebut dinyatakan sebagai segitiga lokasi. Biaya Transportasi Produsen cenderung mencari lokasi dengan tingkat upah tenaga kerja yang lebih rendah dalam melakukan aktivitas ekonomi sedangkan tenaga kerja cenderung mencari lokasi dengan konsentrasi upah yang lebih tinggi. Biaya Upah Konsentrasi spasial akan menciptakan keuntungan yang berupa penghematan lokalisasi dan penghematan urbanisasi. Penghematan lokalisasi terjadi apabila biaya produksi perusahaan pada suatu industri menurun ketika produksi total dari industri tersebut meningkat. Hal ini terjadi pada perusahaan/industri yang berlokasi secara berdekatan. Keuntungan dari Konsentrasi Industri Secara Spasial

28 FAKTOR- FAKTOR PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI
Menurut Djojodipuro (1992), faktor-faktor yang mempengaruhi lokasi industri, adalah: Faktor Endowment Pasar dan Harga Bahan Baku dan Energi Aglomerasi, Keterkaitan Antar Industri, dan Penghematan Ekstern Kebijakan Pemerintah

29 FAKTOR- FAKTOR PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI
Menurut Sigit (1987), faktor-faktor yang digunakan sebagai dasar pertimbangan penentuan lokasi industri, antara lain: Pasar Bahan Baku Tenaga Kerja Transportasi Pelayanan Bisnis Inducement Sifat Perusahaan Kemungkinan Lain

30 FAKTOR- FAKTOR PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI
Sedangkan menurut Greenhut, faktor-faktor penentu lokasi industri, antara lain: Biaya lokasi, meliputi biaya angkutan, tenaga, dan pengelolaan Faktor lokasi yang berhubungan dengan permintaan, yaitu ketergantungan lokasi dan usaha untuk menguasai pasar Faktor yang menurunkan biaya Faktor yang meningkatkan pendapatan Faktor pribadi yang berpengaruh terhadap penurunan biaya dan peningkatan pendapatan Pertimbangan pribadi

31 FAKTOR- FAKTOR PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI
Pertimbangan utama dalam menentukan alternatif lokasi industri yaitu ditekankan pada biaya transportasi yang rendah. Pada prinsipnya beberapa teori lokasi tersebut untuk memberikan masukan bagi penentuan lokasi optimum, yaitu lokasi yang terbaik dan menguntungkan secara ekonomi. Berikut ini merupakan teori-teori yang digunakanpenjelasan mengenai beberapa teori lokasi : Theory of industrial location (teori lokasi industri) dari Alfred Weber Teori lokasi industri optimal (Theory of optimal industrial location) dari Losch Teori susut dan ongkos transport (theory of weight loss and transport cost) Model gravitasi dan interaksi (model of gravitation and interaction) dari Issac Newton dan Ullman Teori tempat yang sentral (theory of cental place) dari Walter Christaller

32 Theory of industrial location (teori lokasi industri) dari Alfred Weber
Teori ini dimaksudkan untuk menentukan suatu lokasi industri dengan mempertimbangkan risiko biaya atau ongkos yang paling minimum, dengan asumsi sebagai berikut: Wilayah yang akan dijadikan lokasi industri memiliki: topografi, iklim dan penduduknya relatif homogen. Sumber daya atau bahan mentah yang dibutuhkan cukup memadai. Upah tenaga kerja didasarkan pada ketentuan tertentu, seperti Upah Minimum Regional (UMR). Hanya ada satu jenis alat transportasi. Biaya angkut ditentukan berdasarkan beban dan jarak angkut. Terdapat persaingan antarkegiatan industri. Manusia yang ada di daerah tersebut masih berpikir rasional. Persyaratan tersebut jika dipenuhi maka teori lokasi industri dari Alfred Weber dapat digunakan. Weber menggunakan tiga faktor (variabel penentu) dalam analisis teorinya, yaitu titik material, titik konsumsi, dan titik tenaga kerja. Ketiga titik (faktor) ini diukur dengan ekuivalensi ongkos transport.

33 Theory of industrial location (teori lokasi industri) dari Alfred Weber
(a) : apabila biaya angkut hanya didasarkan pada jarak. (b) : apabila biaya angkut bahan baku lebih mahal dari pada hasil industri. (c) : apabila biaya angkut bahan baku lebih murah dari pada hasil industri.

34 CONTOH KASUS TEORI PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI (Theory of industrial location (teori lokasi industri) dari Alfred Weber ) Lemon Water adalah suatu produk minuman ringan yang saat ini sangat digemari masyarakat. Untuk membuat 1 botol (1Liter) lemon water dibutuhkan 1 Liter Air & 0,25 Kg Buah Lemon Diketahui ada seorang investor yang akan membangun sebuah pabrik produk minuman ringan (Lemon Water), dan terdapat beberapa pilihan alternatif lokasi antara lain : di pusat kota Thirsty Town, Lemon Field, Mountain Spring, ataupun di pinggiran kota (titik x dan y). Rencana kapasitas produksi sebanyak botol/hari, dengan kebutuhan tenaga kerja 50 orang. Thirsty Town yaitu lokasi dimana market penjualan produk minuman (Lemon Water) berada. Adapun permintaan konsumen di Thirsty Town sebesar botol per-hari. Selain menjadi market penjualan produk minuman (Orange Water), Thirsty Town merupakan tempat pemukiman tenaga kerja. Lemon Field yaitu lokasi dimana tersedia buah lemon, yaitu bahan baku produk minuman (Lemon Water), disana tersedia persediaan bahan baku (buah lemon) yang melimpah karena merupakan ladang tanaman buah lemon. Mountain Spring yaitu lokasi dimana tersedia dengan sangat melimpah bahan baku air yang digunakan untuk membuat minuman (Lemon Water).

35 CONTOH KASUS TEORI PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI (Theory of industrial location (teori lokasi industri) dari Alfred Weber )

36 CONTOH KASUS TEORI PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI (Theory of industrial location (teori lokasi industri) dari Alfred Weber ) Kereta Api (Rel KA/Y) Truk (Jalan Raya/X) Buah Lemon Rp. 300 per Kg/Km Rp. 400 per Kg/Km Air Rp. 100 per L/Km Rp. 200 per L/km Produk (Orange Water) Rp. 350 per Botol/Km Rp. 450 per Botol/Km Tenaga Kerja Rp. 350 per Orang/ Km Rp. 450 per Orang/ Km

37 CONTOH KASUS TEORI PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI (Theory of industrial location (teori lokasi industri) dari Alfred Weber ) Moda transportasi yang dapat digunakan adalah Kereta api atau Truk ( dipilih salah satu ). Dengan biaya transportasi sebagai berikut : Kereta Api (Rel KA/Y) Truk (Jalan Raya/X) Buah Lemon Rp. 300 per Kg/Km Rp. 400 per Kg/Km Air Rp. 100 per L/Km Rp. 200 per L/km Produk (Orange Water) Rp. 350 per Botol/Km Rp. 450 per Botol/Km Tenaga Kerja Rp. 350 per Orang/ Km Rp. 450 per Orang/ Km *Biaya Transportasi tersebut sudah termasuk biaya bongkar muat Dimanakah sebaiknya lokasi pabrik harus dibangun dan berapa biaya transportasi yang harus dikeluarkan setiap hari, dengan mempertimbangan biaya transportasi terendah menggunakan teori weber “Least Cost Theory” ?

38 CONTOH KASUS TEORI PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI (Theory of industrial location (teori lokasi industri) dari Alfred Weber ) Perhitungan : Dalam 1 hari (Produksi 1000 Botol ), bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi adalah : Air = 1000 x 1 L = 1000 L Lemon = 1000 x 0,25 Kg = 250 Kg Biaya Transportasi yang dikeluarkan perusahaan per hari bila Lokasi Pabrik di Kota Z : Biaya Transportasi ( Z ) = (Kebutuhan Air/hari x Biaya transportasi air x Jarak dari kota Sumber Air ke kota Z ) + (Kebutuhan Lemon/hari x Biaya transportasi lemon x Jarak dari kota Sumber Lemon ke kota Z ) + (Kebutuhan Tenaga Kerja/hari x Biaya transportasi tenaga kerja x Jarak dari kota Sumber tenaga kerja ke kota Z ) + (Total Produk didistribusikan/hari x Biaya transportasi produk x Jarak dari kota Z ke kota tujuan distribusi)

39 CONTOH KASUS TEORI PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI (Theory of industrial location (teori lokasi industri) dari Alfred Weber ) Dengan menggunakan transportasi darat (truck) Biaya Transportasi yang dikeluarkan perusahaan per hari bila Lokasi Pabrik di Kota Thirsty Town : Biaya Transportasi (Thirsty Town ) = (1000 x Rp.200 x 5) + (250 x Rp.400 x 5) + (50 x Rp.450 x 0) + (1000 x Rp.450 x 0) = Rp Rp Rp.0 + Rp.0 = Rp Dengan menggunakan transportasi Kereta Api Biaya Transportasi (Thirsty Town ) = (1000 x Rp.100 x 6) + (250 x Rp.300 x 7) + (50 x Rp.350 x 0) + (1000 x Rp.350 x 0) = Rp Rp Rp.0 + Rp.0 = Rp

40 CONTOH KASUS TEORI PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI (Theory of industrial location (teori lokasi industri) dari Alfred Weber ) Dengan menggunakan transportasi Kereta Api Dengan menggunakan transportasi Darat (Truck) Lokasi Total Biaya Thirsty Town Rp Lemon Field Rp Mountai Spring Rp Y1 Rp Y2 Rp Y3 Rp Y4 Rp Y5 Rp Y6 Rp Y7 Rp Y8 Rp Lokasi Total Biaya Thirsty Town Rp Lemon Field Rp Mountai Spring Rp X1 Rp X2 Rp X3 Rp X4 Rp X5 Rp X6 Rp X7 Rp X8 Rp X9 Rp X10 Rp X11 Rp X12 Rp Sebaiknya lokasi pabrik dibangun di Thirsty Town, dengan menggunakan moda Kereta api sebagai sarana transportasi bahan baku, tenaga kerja dan produk. Dengan Biaya Transportasi per hari sebesar Rp

41 PeNGANTAR MANAJEMEN TRANSPORTASI LOGISTIK
(Transportasi makro) 2017

42 CONTOH PETA DESA

43 CONTOH PETA PABRIK

44 TRANSPORTASI/PERANGKUTAN
Proses Pemenuhan Kebutuhan Dari Satu Tempat Ke Tempat Lain Perlu Moda Transportasi Prasarana Transportasi Pergerakan Lalulintas Tidak Bergerak Pemenuhan kebutuhan jasa: Internet, delivery, tele-conference, dsb Bergerak “Terciptanya suatu sistem transportasi/pergerakan yang aman, efisien, efektif, nyaman, murah, dan sesuai lingkungan (termasuk safety)”

45 Sistem transportasi makro

46 Sistem transportasi makro
Sistem Kegiatan: Mengatur tata ruang/tata guna lahan disuatu wilayah (Nasional, Propinsi, Kabupaten/Kota). Sistem Pergerakan: Pergerakan akan timbul dengan adanya penataan ruang untuk kegiatan-kegiatan tertentu. Sistem Jaringan: Digunakan sebagai prasarana penghubung atau fasilitas pergerakan. Sistem Lembaga: Digunakan untuk mengelola semua keterkaitan antar sistem kegiatan, sistem pergerakan, dan sistem jaringan.

47 Sistem kelembagaan

48 CONTOH RTRW KOTA BANDUNG

49 Perencanaan transportasi
Suatu proses yang tujuannya mengembangkan sistem transportasi yang memungkinkan manusia dan barang bergerak atau berpindah tempat dengan aman dan murah (Pignataro,1973 dan Tamin, 2000).

50 Wilayah Perencanaan

51 aksesibilitas Kemudahan suatu tempat untuk dicapai
(Semakin tinggi aksesibilitas maka semakin mudah daerah itu dicapai)

52 Ekonomi & transportasi
Negara berkembang: produk akan terbebani biaya untuk transportasi sebesar 30–40%, dari harga barang. Negara maju: biaya transportasi berkisar antara 10%.

53 mobilitas Kemudahan seseorang untuk bergerak.
“Tidak ada gunanya Aksesibilitas yang terlalu tinggi apabila Mobilitas Rendah”

54 KEBUTUHAN transportasi (PERMINTAAN ATAS JASA TRANSPORTASI)
KARAKTERISTIK DASAR DARI DEMAND TRANSPORT A. BAHWA DEMAND TRANSPORTASI ADALAH DERIVED DEMAND ARTINYA: PERMINTAAN TERHADAP TRANSPORTASI ADALAH PERMINTAAN TURUNAN (TIDAK LANGSUNG); SEBELUM MUNCUL PERMINTAAN TERHADAP TRANSPORTASI HARUS ADA PERMINTAAN TERHADAP SESUATU YANG MENDAHULUINYA BAHWA JASA TRANSPORTASI TIDAK DAPAT DISIMPAN, ARTINYA ORANG MEMBELI JASA TRANSPORTASI PADA SAAT IA MEMBUTUHKANNYA, JIKA KEGIATAN PRODUKSI HARUS DILAKUKAN BERSAMAAN DENGAN AKTIVITAS KONSUMSINYA. C. DEMAND TRANSPORTASI KETIDAKPASTIAN SANGAT TINGGI.

55 KEBUTUHAN transportasi (MODEL PERMINTAAN)
Tidak hanya tergantung pada ongkos dan jenis alat angkutnya, tetapi sudah mempertimbangkan preferensi konsumen

56 KEBUTUHAN transportasi (MODEL PERJALANAN)
Ada 2: 1. Untuk perjalanan luar kota 2. Untuk perjalanan perkotaan

57 Jenis pergerakan

58 KEBUTUHAN transportasi (Model Kraft : SARC)
Oleh Gerald Kraft (Sistem Analisis Research Corp) Yi: untuk memperkirakan jumlah pejalan per tahun untuk setiap moda perjalanan. Model ini harus mencerminkan pertumbuhan penduduk, pekerjaan dan penghasilan. Variabel sosio ekonomi harus masuk.

59 KEBUTUHAN transportasi (Model Kraft : SARC)
Model kebutuhan berurutan

60 KEBUTUHAN transportasi (Model Kraft : SARC)
RAMALAN TATA GUNA LAHAN SECARA IDEAL PARA PERENCANA DAN INSINYUR TRANSPORTASI INGIN MEMBERIKAN PERKIRAAN TERHADAP POLA KEGIATAN MANUSIA DI DALAM DAERAH PERKOTAAN UNTUK MASA-MASA MENDATANG, TERUTAMA PADA TAHUN TERTENTU YANG HENDAK DIRAMALKAN INTENSITAS PENGEMBANGAN LAHAN AKAN BERKURANG APABILA MAKIN JAUH DARI PUSAT KOTA. KERAPATAN LAHAN YANG SUDAH TERPAKAI AKAN BERKURANG APABILA MAKIN JAUH DARI PUSAT KOTA. PROPORSI LAHAN YANG DISEDIAKAN UNTUK BERBAGAI PENGGUNAAN LAHAN AKAN SELALU STABIL. METODA INI MENGISYARATKAN BAHWA DATA POPULASI DI MASA MENDATANG DAN UKURAN-UKURAN LAIN MENGENAI KEGIATAN MENYELURUH DI DAERAH HARUS DIRAMALKAN.

61 KEBUTUHAN transportasi (Model Kraft : SARC)
MODEL PEMBANGKIT PERJALANAN (TRIPS GENERATION) MODEL INI DIGUNAKAN UNTUK MEMPERKIRAKAN JUMLAH PERJALANAN DARI SETIAP ZONA DALAM JUMLAH PERJALANAN YANG AKAN BERAKHIR DI SETIAP ZONA UNTUK SETIAP MAKSUD PERJALANAN. MODEL INI BERDASARKAN: KARAKTERISTIK TATA GUNA LAHAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI

62 KEBUTUHAN transportasi (Model Kraft : SARC)
MODEL PEMBANGKIT PERJALANAN (TRIPS GENERATION) TERDAPAT 2 MAKSUD PERJALANAN : PERJALANAN BERDASARKAN RUMAH (HOME BASE TRIP) DIMANA TEMPAT ASAL DAN TUJUAN PERJALANAN ADALAH DARI ATAU MENUJU RUMAH ZONA TARIKAN (ATTRACTION ZONA) ZONA PRODUCTION (PRODUCTION ZONA)

63 KEBUTUHAN transportasi (Model Kraft : SARC)
MODEL PEMBANGKIT PERJALANAN (TRIPS GENERATION) TERDAPAT 2 MAKSUD PERJALANAN : PERJALANAN BERDASARKAN RUMAH (HOME BASE TRIP) DIMANA TEMPAT ASAL DAN TUJUAN PERJALANAN ADALAH DARI ATAU MENUJU RUMAH ZONA TARIKAN (ATTRACTION ZONA) ZONA PRODUCTION (PRODUCTION ZONA)

64 KEBUTUHAN transportasi (Model Kraft : SARC)
METODE UTK MEMPERKIRAKAN PEMBANGKIT PERJALANAN ANALISIS KLASIFIKASI SILANG/ANALISIS KATEGORI ANALISIS REGRESI AD 1: ANALISIS KLASIFIKASI SILANG ADALAH UNTUK MEMPREDIKSI 2 TRIP RATE DENGAN MELIHAT KATEGORI. DASAR PENGKATEGORIAN ADALAH : KARAKTERISTIK POKOK YANG MEMPUNYAI RELEVANSI DENGAN JUMLAH TRIP YANG TERGENERATE. AD 2: ADALAH MENGKORELASIKAN VARIABEL DEPENDENT DAN INDEPENDENT Y = axi + bx2 + cx3 + dx4

65 KEBUTUHAN transportasi (Model Kraft : SARC)
MISAL: Y = 10,2+1,68HI + 2,09CI + 1,98DI DIMANA Y = JUMLAH PERJALANAN UNTUK MAKSUD TERTENTU YANG DIBANGKITKAN PADA ZONA I HI = JUMLAH RT DI ZONA I CI = JUMLAH MOBIL YANG DIPUNYAI SELURUH RT DI ZONA WI = JUMLAH PEKERJA YANG TINGGAL DI ZONA I

66 KEBUTUHAN transportasi (Model Kraft : SARC)
DISTRIBUSI PERJALANAN (TRAFFIC DISTRIBUTION) TUJUAN UTAMA DISTRIBUSI PERJALANAN ADALAH MENDISTRIBUSIKAN ATAU MENGALOKASIKAN JUMLAH PERJALANAN YANG BERASAL DARI SETIAP ZONA DAN DI ANTARA SELURUH ZONA TUJUAN YANG MEMUNGKINKAN. TAHAPAN PERAMALAN LL INI DIBENTUK LANGSUNG DARI HASIL PEMBANGKIT PERJALANAN MODEL YANG DIPAKAI UNTUK MERAMALKAN DISTRIBUSI PERJALANAN

67 KEBUTUHAN transportasi (Model Kraft : SARC)
PEMILIHAN MODA (MODA CHOICE) APABILA JUMLAH PERJALANAN TOTAL DARI MASING-MASING TEMPAT ASAL KE SETIAP TEMPAT TUJUAN TELAH DIPERKIRAKAN UNTUK SETIAP MAKSUD PERJALANAN, LANGKAH SELANJUTNYA ADALAH MEMPERKIRAKAN JUMLAH PENUMPANG YANG AKAN MENGGUNAKAN SETIAP MODA YANG TERSEDIA PEMILIHAN MODA DIHIPOTESISKAN AKAN TERGANTUNG DARI KARAKTERISTIK MODA YANG MENCERMINKAN BIAYA YANG DISAMARATAKAN DALAM MENGGUNAKAN MODA TERSEBUT.

68 KEBUTUHAN transportasi (Model Kraft : SARC)
DIAGRAM KEPUTUSAN PEMILIHAN MODA (MODA CHOICE)

69 KEBUTUHAN transportasi (Model Kraft : SARC)
PENENTUAN LALU LINTAS (TRAFFIC ASSIGNMENT) TAHAP TERAKHIR DARI ESTIMASI PERMINTAAN JUMLAH PERJALANAN ADALAH PENENTUAN PERJALANAN YANG AKAN DIBUAT DI ANTARA SETIAP PASANG ZONA, DENGAN MODA TERTENTU, PADA RUTE TERTENTU DI DALAM JARINGAN LALU LINTAS YANG ADA. INI TERUTAMA MERUPAKAN SUATU PERSOALAN PADA MODA UNTUK JALAN RAYA DI MANA BIASANYA TERDAPAT BANYAK RUTE YANG DAPAT DITEMPUH OLEH SESEORANG YANG MENGADAKAN PERJALANAN. PJ JARINGAN ANGKUTAN BIASANYA JUMLAH RUTE ALTERNATIF LEBIH SEDIKIT, BAHKAN PADA BANYAK KASUS HANYA TERDAPAT SATU JALUR GERAK SAJA YANG MENGHUBUNGKAN DUA ZONA

70 KEBUTUHAN transportasi (Model Kraft : SARC)
ASUMSI YANG BIASA DIAMBIL DALAM PENENTUAN PERJALANAN ADALAH BAHWA PERJALANAN AKAN MEMILIH JALUR GERAK DENGAN WAKTU TEMPUH YANG MINIMUM (T) PUNCAK KESIBUKAN LALU LINTAS PERKOTAAN SALAH SATU HAL PENTING PADA LALU LINTAS PERKOTAAN ADALAH TERDAPATNYA VARIASI VOLUME YANG BESAR, ENTAH KITA MELIHATNYA SEPANJANG SATU HARI ATAU HARI-HARI DALAM SATU MINGGU.


Download ppt "PeNGANTAR MANAJEMEN TRANSPORTASI LOGISTIK"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google