Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KEPERAWATAN
Richa Noprianty Program Studi S1 Keperawatan STIKes Dharma Husada Bandung
2
TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari ini, mahasiswa diharapkan mampu: Menjelaskan perbedaan antara bahan ajar dan buku teks Menjelaskan proses penyusunan bahan ajar Menjelaskan dasar penyusunan bahan ajar Menjelaskan komponen utama yg perlu ada dalam setiap bahan ajar
3
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
Masalah umum: Penentuan jenis materi Ruang lingkup Urutan penyajian Kedalaman/keluasan Perlakuan terhadap materi Sumber bahan Masalah guru: Materi terlalu luas atau sempit/sedikit Mendalam atau dangkal Belum tentu sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Urutan penyajian tidak tepat Buku pelajaran merupakan satu-satunya sumber
4
Bahan Ajar vs. Buku Teks Bahan ajar merupakan bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam KBM. Buku teks merupakan sumber informasi yang disusun dengan struktur dan urutan berdasar bidang ilmu tertentu.
5
Bahan ajar : Menimbulkan minat baca Ditulis dan dirancang untuk siswa
Menjelaskan tujuan instruksional Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai. Memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih Mengakomodasi kesulitan siswa Memberikan rangkuman Gaya penulisan komunikatif dan semi formal Kepadatan berdasar kebutuhan siswa Dikemas untuk proses instruksional Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar.
6
Buku teks : Mengasumsikan minat dari pembaca
Ditulis untuk pembaca (guru, dosen) Dirancang untuk dipasarkan secara luas Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional Disusun secara linear Stuktur berdasar logika bidang ilmu Belum tentu memberikan latihan Tidak mengantisipasi kesukaran belajar siswa Belum tentu memberikan rangkuman Gaya penulisan naratif tetapi tidak komunikatif Sangat padat Tidak memilki mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pembaca.
7
HAKIKAT BAHAN AJAR Bahan ajar (instructional materials): sesuatu yang dipelajari siswa untuk mencapai kompetensi yang menjadi tujuan pembelajaran Jadi, bahan ajar adalah sarana untuk mencapai kompetensi Bahan ajar terdiri atas: pengetahuan (knowledges) keterampilan (skills) sikap (attitudes), nilai-nilai (values)
8
Bentuk Bahan Ajar Bahan cetak seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, Audio Visual seperti: video/film,VCD Audio seperti: radio, kaset, CD audio, PH Visual: foto, gambar, model/maket. Multi Media: CD interaktif, computer Based, Internet
9
Cakupan Bahan Ajar Judul, MP, SK, KD, Indikator, Tempat
Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru) Tujuan yang akan dicapai Informasi pendukung Latihan-latihan Petunjuk kerja Penilaian
10
Cara Menyusun Bahan Ajar (Nursalam, 2009)
Pengemasan kembali informasi Kompilasi Menulis sendiri
11
Penyusunan Peta Bahan Ajar (Contoh Makul Nursing Education)
Materi Pembelajaran/Judul bahan Ajar 1. Obyek Biologi SK KD 2. Persoalan Biologi Siswa mampu memahami hakekat biologi Sebagai ilmu, menemukan obyek dan ragam persoalannya dari...... Mempelajari ruang lingkup biologi, manfaat dan bahayanya 3. Tingkat organisasi kehidupan 4. Permasalahan biologi 5. Manfaat biologi bagi manusia dan lingkungan
12
ALUR ANALISIS PENYUSUNAN BAHAN AJAR
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 1. Berkomunikasi lisan dan tertulis menggunakan ragam bahasa yang sesuai dengan lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan/atau monolog terutama berkenaan dengan wacana berbentuk naratif, prosedur, spoof/recount, report, dan news item. 1.1. Mendengarkan Memahami wacana transaksional dan interpersonal ringan dan/atau monolog lisan terutama berkenaan dengan wacana berbentuk report. Mengidentifikasi kelompok kata sifat …..Lainnya BAHAN AJAR Kegiatan Pembelajaran Materi Pembelajaran LKS Modul Kaset dll. Mendiskusikan teks report yang didengar. Mengidentifikasi adjective phrase. Teks berbentuk report. Adjective phrase.
13
Klasifikasi Bahan Ajar
Pengetahuan: Fakta: sesuatu yang ada dan terjadi (ada secara empirik); misal: objek, peristiwa sejarah, lambang, penamaan, waktu, dll. Konsep: pemahaman terhadap sesuatu seperti pengertian/definisi, klasifikasi, komponen, ciri khusus, dll. Prinsip: sebuah fakta pengetahuan yang terbangun atas prinsip lewat proses ontologi keilmuan atau hubungan tertentu, misalnya dalil, rumus, teorema, hubungan antarkonsep (jika…, maka…) Prosedur: materi yang berkenaan dengan langkah-langkah sistematis dalam melakukan sesuatu/tugas; misal: langkah membuat/mengerjakan sesuatu (mengembangkan bahan ajar, mengembangkan alat evaluasi, mengerjakan soal statistik, dll)
14
Prinsip Pemilihan Bahan Ajar
Relevansi: keterkaitan ; ada kaitan, hubungan, atau bahkan ada jaminan bahwa bahan ajar yg dipilih menunjang tercapainya kompetensi yg dibelajarkan (KD, SK) Konsistensi: keajegan, ada kesesuaian (jumlah/banyaknya) antara kompetensi dan bahan ajar; jika kompetensi dasar yang ingin dibelajarkan mencakup keempat keterampilan berbahasa, bahan yang dipilih/dikembangkan juga mencakup keempat hal itu Kecukupan: memadai keluasannya, ketercukupannya; bahan ajar yang dipilih/ dikembangkan ada jaminan memadai/ mencukupi untuk mencapai kompetensi yang dibelajarkan; tidak terlalu sedikit sehingga kurang menjamin tercapainya KD/SK
15
Langkah Pemilihan Bahan ajar
Identifikasi muatan aspek substansial yang tercakup dalam SK dan KD SK dan KD adalah tujuan yang harus dikuasai siswa Bahan pembelajaran apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai penguasaan itu Dalam SK dan KD tercermin muatan dan cakupan bahan pembelajaran yang terkait/relevan Bahan untuk tiap SK dan KD tidak sama, jadi menuntut bahan pembelajaran yang berbeda Kecermatan memahami substansi muatan SK dan KD dalam banyak hal akan menjamin ketepatan pemilihan/pengembangan bahan SK dan KD dikembangkan berdasarkan keempat kemampuan berbahasa, di dalamnya termuat berbagai aspek penguasaan kebahasaan sebagai prasyarat capaian kemampuan berbahasa SK dan KD kemampuan bersastra juga tersalur lewat keempat kemampuan berbahasa, tetapi di dalamnya termuat pengetahuan kesastraan sebagai prasyarat kemampuan bersastra
16
Identifikasi jenis bahan pembelajaran
Kognitif Fakta, konsep, prinsip, prosedur Materi kebahasaan (sistem bahasa: tata bunyi, tata bentukan, tata kalimat) Materi kesastraan (pengetahuan kesastraan: teori sastra, sejarah sastra) Afektif Sikap, minat, motivasi, kecenderungan thd nilai-nilai Motivasi berperilaku Kinerja Kinerja kebahasaan dan kesastraan Keempat kemampuan berbahasa Penggunaan bahasa dalam konteks sesungguhnya (ada pertimbangan faktor pragmatik) Berbagai bentuk kegiatan apresiasi sastra (lewat saluran keempat kemampuan berbahasa) Aspek kognitif tetap dominan
17
Pemilihan bahan untuk tiap SK dan KD
SK dan KD adalah acuan pertama dalam hal pemilihan dan pengembangan bahan ajar Atau sebaliknya, pengembangan/pemilihan bahan pembelajaran tidak lain adalah memilih/mengembangkan bahan yang sesuai dengan masing-masing SK dan KD Jadi, bahan yang dipilih/dikembangkan cocok dengan tuntutan SK dan KD, atau sebaliknya bahan ajar itu mempunyai jaminan dapat untuk mencapai SK dan KD Secara lebih konkret pemilihan/pengembangan bahan itu terlihat dalam indikator Bahkan tidak jarang indikator dikembangkan berdasarkan bahan ajar yang telah ditentukan sebelumnya Bahan ajar untuk tiap indikator, KD, dan SK tidak sama, tetapi mesti saling berkaitan dan saling mendukung Hal itu sesuai dengan prinsip pengembangan bahan: berkesinambungan, berkelanjutan, berkesuaian, dll yang secara bersama u/ mencapai tujuan umum tiap mata pelajaran di tiap SP
18
Cakupan Bahan Pembelajaran
Cakupan: masalah keluasan, kedalaman, kecukupan Keluasan: seberapa banyak bahan pembelajaran yang dipilih/dikembangkan dalam sebuah SK/KD Kedalaman: seberapa detil bahan pembelajaran tsb yang harus dibelajarkan kpd siswa Ada perbedaan masalah keluasan dan kedalaman pengembangan bahan berdasarkan: jenjang pendidikan (SD, SMP/MTs, SMA) jenis pendidikan (SMA, SMK; SMK: STM, SMEA, SMKK, dll) Kecukupan (adequacy): cukup, memadai; dengan bahan pembelajaran yang dipilih/dikembangkan itu mencukup atau memadai untuk menjamin capaian kompetensi (Sk, KD) yang dibelajarkan Kecukupan: bahan pembelajaran tidak terlalu sedikit atau luas Pemilihan dan pengembangan bahan pembelajaran harus juga memperhitungkan alokasi waktu yang tersedia (tidal kurang, tidak lebih)
19
Urutan Bahan Pembelajaran
Urutan penyajian (sequencing): bagaimana mengurutkan bahan ajar secara tepat agar dapat mempermudah siswa mempelajarinya Masalah urutan bahan ajar menjadi lebih relevan terhadap pokok-pokok bahasan yang memiliki prasyarat (prerequisite) Bahan ajar ajar yang menjadi prasyarat bahan yang lain harus ditempatkan lebih awal Misal: sebelum pembelajaran makna tersirat, harus terlenih dahulu makna tersurat (kalimat sederhana sebelum kalimat kompleks) Lazimnya, urutan bahan ajar mengikuti logika: dari yang mudah ke sulit, dekat ke jauh, sederhana ke kompleks, tunggal ke gabung, tersurat ke tersirat, actual meaning ke intentional meaning, yang sudah dikenal ke belum dikenal, dll yang sejenis
20
Pendekatan Urutan Bahan Ajar
Pendekatan prosedural: Urutan bahan ajar menggambarkan sebuah prosedur, langkah-langkah tertentu Misalnya, langkah memahami puisi, langkah mengkaji fiksi/puisi Pendekatan hierarkhis: Urutan bahan ajar menggambarkan sesuatu yang berjenjang Misalnya, bahan-bahan ajar (atau: mata kuliah) yang menjadi prasyarat harus disajikan terlebih dahulu daripada bahan ajar yang menuntut prasyarat itu Pemahaman sebuah wacana diawali dengan pemahaman tiap paragraf, dan pemahaman paragraf diawali dengan pemahaman tiap kalimat pendukungnya Kedua pendekatan itu tsb bukan dalam pengertian terpisah karena pada kenyataannya akan saling mendukung
21
Penentuan Sumber Bahan
Sumber bahan: tempat bahan pembelajaran diperoleh Sumber bahan: bukan hanya tempat guru mengambil bahan pembelajaran, tetapi juga tempat siswa dapat mengakses sendiri bahan yang harus dipelajari Sumber bahan tidak sekadar berupa buku teks, walau buku teks tetap penting, tetapi dapat berupa berbagai hal lain yang dapat membantu siswa belajar Siswa harus dibiasakan mencari dan mengakses sendiri berbagai sumber bahan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi Guru harus mampu mengembangkan bahan ajar sendiri dengan mengakses berbagai sumber yang relevan KTSP tidak menyajikan bahan ajar, maka guru dan siswa haruslah sama-sama aktif mencari dan mengakses bahan ajar itu
22
Sumber Bahan Ajar Buku Teks
Buku Literatur Terkait (Kebahasaan, Kesastraan, Teks-teks Kesastraan) Laporan Hasil Penelitian Jurnal Penelitian, Jurnal/Majalah Ilmiah dan jenis Majalah lain Penerbitan Berkala: Harian, Mingguan Internet Media Audiovisual (TV, Video, Kaset Audio) dan Media Audio (Radio, Rekaman) Narasumber (Pakar Bidang atau Tokoh Tertentu) Lingkungan (Alam, Sosial, Senibudaya, dll) Kantor tertentu (kantor lazimnya menyediakan daya-data tertentu yang dibutuhkan) Dll.
23
Bentuk Pengembangan Bahan Ajar
KTSP memberi kebebasan kreativitas kepada setiap SP, Kepsek, dan guru untuk mengembangkan sendiri kurikulum yang akan dilaksanakan di lingkungannya Hal itu merupakan kesempatan baik bagi semua komponen pendidikan terkait untuk merealisasikan idealismenya Misalnya, dengan memasukkan berbagai muatan tertentu yang dipandang penting ke dalam kurikulum (muatan lokal, nilai-nilai, bahan tertentu, dll), model pembelajaran, model penilaian, dll. Guru merupakan salah satu komponen penting sekaligus ujung tombak dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan lewat KBM yang diselenggarakan Mereka memiliki kebebasan untuk mengkreasikan KBM: mulai dari perumusan indikator, pengembangan bahan ajar, pemilihan strategi pembelajaran, strategi penilaian, dll. Setiap pengajar idealnya mampu mengembangkan bahan ajar sendiri
24
Rekaman audio, audiovisual, dll.
Lanjutan bentuk … Pengembangan bahan ajar oleh guru dapat ditampilkan dalam bentuk: Buku Teks, Diktat Sebaiknya guru tidak hanya menggantungkan buku teks yang sudah ada karena mesti belum mencakup semua idealismenya Guru yang baik mesti kreatif membuat buku teks sendiri (kalau perlu bersaing dengan penulis buku-buku yang sudah ada. Mengapa tidak!!!) Modul (misalnya untuk tiap SK, bahan ajar untuk bulanan/semesteran/tahunan) Modul kemudian dapat dikembangkan menjadi sebuah buku teks. Mengapa tidak!!! Handout, tulisan-tulisan lepas, teks-teks ragam tertentu (misal: sastra) Powerpoint Rekaman audio, audiovisual, dll.
25
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.