Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
IKLIM SMITDH FERGUSSON
KLASIFIKASI IKLIM IKLIM MATAHARI IKLIM KOPPEN IKLIM OLDMAN IKLIM JUNGHUHN IKLIM SMITDH FERGUSSON IKLIM DI INDONESIA
2
IKLIM MATAHARI Iklim yang didasarkan atas perbedaan panas matahari yang diterima permukaan bumi. Daerah-daerah yang berada pada lintang tinggi lebih sedikit memperoleh sinar matahari, sedangkan daerah yang terletak pada lintang rendah lebih banyak menerima sinar matahari, berdasarkan iklim matahari terbagi menjadi: iklim tropik; iklim sub tropik; iklim sedang dan iklim dingin.
3
Iklim Matahari
4
IKLIM KOPPEN Paling banyak dipergunakan orang
Pembagiannya berdasarkan curah hujan dan temperatur
5
Klasifikasi Iklim menurut Koppen
Iklim A iklim hujan tropis/iklim khatulistiwa, beraneka macam tumbuhan dapat tumbuh Iklim B iklim kering/gurun Iklim C iklim sedang/subtropis Iklim D iklim salju/kontinental Iklim E iklim kutub
6
IKLIM OLDMAN Didasarkan pada jumlah bulan kering dan bulan basah secara berurutan yang dikaitkan dengan bidang pertanian. Misalnya, jumlah curah hujan sebesar 200 mm tiap bulan dipandang cukup untuk membudidayakan padi sawah. Sedang untuk membudidayakan palawija, jumlah curah hujan minimal yang diperlukan adalah 100 mm tiap bulan.
7
Bulan basah, apabila curah hujannya > 200 mm.
Dalam metode ini, dasar penentuan bulan basah, bulan lembap, dan bulan kering sebagai berikut. Bulan basah, apabila curah hujannya > 200 mm. Bulan lembap, apabila curah hujannya 100–200 mm. Bulan kering, apabila curah hujannya < 100 mm.
8
Berdasarkan bulan basah, Oldeman menentukan lima klasifikasi iklim atau daerah agroklimat utama seperti tabel berikut ini.
9
Berikut ini adalah tipe-tipe iklim menurut Oldeman.
Iklim A : Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan. Iklim B : Jika terdapat 7–9 bulan basah berurutan. Iklim C : Jika terdapat 5–6 bulan basah berurutan. Iklim D : Jika terdapat 3–4 bulan basah berurutan. Iklim E : Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan.
10
IKLIM JUNGHUHN Junghuhn mengklasifikasikan iklim berdasarkan ketinggian tempat dan mengaitkan iklim dengan jenis tanaman yang tumbuh dan berproduksi optimal sesuai suhu di habitatnya. Junghuhn mengklasifikasikan iklim menjadi empat seperti yang ditunjukkan gambar berikut ini.
11
IKLIM JUNGHUHN
12
Pembagian daerah iklim tersebut adalah sebagai berikut.
Daerah Panas/Tropis Tinggi tempat : 0–600 m di atas permukaan laut. Suhu : 22° C–26,3° C. Tanaman : padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa. Daerah Sedang Tinggi tempat : 600 m–1500 m di atas permukaan laut. Suhu : 17,1° C–22° C Tanaman : padi, tembakau, teh, kopi, kina, sayur-sayuran. Daerah Sejuk Tinggi tempat : 1500–2500 m di atas permukaan laut. Suhu : 11,1° C–17,1° C Tanaman : kopi, teh, kina, sayur-sayuran. Daerah Dingin Tinggi tempat : lebih dari 2500 m di atas permukaan laut. Suhu : 6,2° C–11,1° C Tanaman : Tidak ada tanaman budidaya.
13
IKLIM SCHMIDTH FERGUSSON
Berdasarkan perbandingan curah hujan (sifat basah dan kering suatu bulan) RUMUS: = 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ
14
IKLIM SCHMIDTH FERGUSSON
Kriteria bulan kering dan bulan basah Bulan kering bulan dgn rata-rata curah hujan < 60 mm Bulan basah > 100 mm
15
IKLIM SCHMIDTH FERGUSSON
Tabel pembagian iklim SF
16
Contoh Soal Diketahui: Selama 30 tahun, jumlah rata-rata bulan kering = 2 dan jumlah ratarata bulan basah = 8. Berdasarkan tabel 7.3, daerah X dengan nilai Q = 0,25 termasuk beriklim B atau basah.
17
IKLIM DI INDONESIA Keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim: Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan. Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan. Iklim panas, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.