Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KONSEP SEHAT SAKIT DALAM KONTEKS PATOFISIOLOGI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KONSEP SEHAT SAKIT DALAM KONTEKS PATOFISIOLOGI"— Transcript presentasi:

1 KONSEP SEHAT SAKIT DALAM KONTEKS PATOFISIOLOGI
Presented by Bahrudin, S.Kep, MM.Kes

2 INTRODUKSI Apa yang dimaksud “normal” ? Apa yang dimaksud “penyakit” ?
Apa yang dimaksud Patofisiologi ? Bagaimana perbandingan Patofisiologi dengan Fisiologi dan Patologi? Apa yang dibahas dalam Patofisiologi? Bagaimana kedudukan Patofisiologi dalam Ilmu Keperawatan?

3 Apa yang dimaksud NORMAL?
…………………………………………..

4 Apa yang dimaksud NORMAL?
Secara kualitatif menggambarkan keadaan: Baik-baik saja, sehat. Rata-rata Sesuai harapan Sesuai standar Sesuai aturan Sesuai norma! Kata ”normal” adalah salah satu kata yang paling banyak digunakan dalam hidup sehari-hari dan semua orang tahu artinya Tetapi bila kata ini diterapkan untuk maksud menjelaskan status kesehatan, maka arti kata normal dan tidak normal akan jauh lebih kompleks

5 SEHAT-SAKIT SEHAT SAKIT
Sehat dan sakit merupakan suatu rentang dinamis yang menempatkan status sehat dan status sakit pada kedua ujung spektrum yang berlawanan. Dengan demikian, keadaan yang ”benar-benar sehat” dapat dengan mudah dibedakan secara tegas dari keadaan yang ”benar-benar sakit”. Tetapi di antara dua keadaan yang tegas ini terdapat area ”abu-abu” yang terbentang luas sehingga sulit ditunjukkan batas tegas di mana status sehat berakhir dan status sakit dimulai ataupun sebaliknya

6 RATA-RATA = NORMAL ??? Nilai rata-rata paling sering digunakan untuk menunjukkan suatu keadaan normal (TB, BB, TD, DN, Suhu Tubuh, pH, Hb, Kadar Gula Darah, dsb) atau perilaku normal manusia Nilai rata-rata (rerata) diperoleh setelah mengambil data dari sejumlah sampel representatif (mencerminkan keadaan populasi.

7 Normalitas BB & TB Berdasarkan Nilai Rata-Rata

8 VARIASI NORMAL Keunikan individu secara genetik.
Perbedaan pengalaman hidup dan interaksi individu dengan lingkungan Variasi parameter fisiologis dari waktu ke waktu Perbedaan tingkat kecermatan alat ukur dan orang yang membaca alat ukur. Penyimpangan nilai rata-rata tidak serta merta dapat ditetapkan sebagai keadaan yang tidak normal. Paling sedikit ada 4 argumen yang dapat diajukan sebagai keberatan terhadap penggunaan metode statistik rata-rata ini. Perbedaan genetis (faktor intrinsik) dan interaksi individu dengan lingkungan (faktor ekstrinsik) menjadikan individu unik. Penjelasan tentang bagaimana peran ke-2 faktor di atas dalam terjadinya penyakit akan dijelaskan lebih lanjut.

9 Variasi unik setiap individu turut mempengaruhi nilai-nilai normal.
Variasi Unik Individu

10 STANDAR NORMAL Biasanya bukan nilai tunggal
Rentang nilai normal (batas bawah-batas atas) Ditetapkan berdasarkan kesepakatan pakar !!! Pertimbangkan Kecermatan metode pengukuran Makna biologis hasil pengukuran Konteks budaya, dsb.

11 APA YANG DIMAKSUD PENYAKIT ?
Perubahan parameter kesehatan di luar batas-batas normal Gagal mempertahankan lingkungan internal yang homeostasis Struktur dan fungsi tubuh menyimpang dari normal (sampai keadaan homeostasis dirusak dan individu gagal memenuhi tantangan lingkungan) Secara subyektif, individu mempersepsikan penyakit sebagai ketidakmampuan melakukan kegiatan sehari-hari dengan nyaman Gangguan, kerusakan, kekurangan, kelebihan, kelemahan, disfungsi, maladaptif, penyimpangan, ketidakmampuan, kegagalan, abnormalitas, dsb. - Homeostasis dipertahankan oleh kerja yang harmonis semua sistem-organ-jaringan dan sel tubuh. - Semua sel dalam tubuh membutuhkan: Oksigen dan zat makanan tertentu bagi kelanjutan hidup - Lingkungan yang menghasilkan hal-hal seperti: Batas-batas suhu yang sempit Kandungan air Keasaman

12 SPEKTRUM NORMAL-ABNORMAL
Penyakit kebanyakan timbul karena kegagalan mekanisme adaptasi tubuh. Mekanisme pertahanan tubuh merupakan suatu pedang bermata dua Mekanisme pertahanan tubuh memungkinkan kita menjadi imun terhadap infeksi-infeksi tertentu tetapi mekanisme yang sama juga dapat menimbulkan reaksi-reaksi seperti alergi, asma dan keadaan hiprsensitif lainnya bagi beberapa orang jika dihadapkan pada agen lingkungan tertentu. Dengan cara serupa, mekanisme proliferasi sel memungkinkan kita memperbaiki dan secara tetap memperbaharui populasi sel dalam berbagai jaringan, tetapi mekanisme ini juga bisa tidak terkendali, dapat mengamuk dan akhirnya menimbulkan kanker. Normal dan abnormal menunjukkan segi-segi yang berbeda pada sebuah spektrum kontinum yang sama

13 PATOFISIOLOGI? Mempelajari perubahan fungsi tubuh dalam keadaan patologis (sakit) Menjelaskan perubahan fisiologis yang ditimbulkan oleh penyakit Menjelaskan berbagai tingkatan penyimpangan fungsi tubuh (sel-jaringan-organ-sistem) Jadi patofisiologi menjelaskan: mengapa dan bagaimana penyimpangan dapat terjadi Bagaimana konsekuensi klinis penyimpangan tersebut

14 PERBANDINGAN FISIOLOGI, PATOLOGI & PATOFISIOLOGI?
Fisiologi mempelajari fungsi tubuh dalam keadaan normal, menjelaskan bagaimana setiap organ-sistem tubuh bekerjasama secara harmonis mempertahankan keadaan lingkungan internal yang homeostasis Patologi, ilmu tentang penyakit, lebih berfokus pada upaya mengidentifikasi perubahan morfologis tubuh untuk kepentingan diagnosis penyakit. Patofisiologi lebih berfokus pada perubahan fungsi yang terjadi akibat penyakit. PERBANDINGAN FISIOLOGI, PATOLOGI & PATOFISIOLOGI?

15 OBYEK STUDI PATOFISIOLOGI
ETIOLOGI PATOGENESIS MANIFESTASI PENYAKIT

16 ETIOLOGI Penetapan penyebab atau alasan timbulnya fenomena, meliputi: agen infeksi, trauma mekanis, bahan kimia beracun, radiasi, suhu yang ekstrim, masalah gizi dan stres psikologik Mencakup faktor-faktor intrinsik dan ekstrinsik yang mempengaruhi terjadinya penyakit Contoh: Penyebab Tuberkulosis adalah M. tuberculosis Faktor2 terkait al. : umur, status gizi, pekerjaan, dsb. Penyebab timbulnya penyakit biasanya multifaktor, baik faktor ekstrinsik maupun faktro intrinsik. Kedua faktor harus dipertimbangkan bersama-sama. Faktor keturunan hampir selalu merupakan faktor yang turut berperan dalam setiap penyakit Bahkan pada penyakit infeksi yang jelas penyebabnya eksogen, faktor genetik dapat mempengaruhi kepekaan terhadap agen yang menular tersebut dan terhadap pola penyakit yang ditimbulkannya.

17 ETIOLOGI (2) INTERAKSI FAKTOR EKSTRINSIK-INTRINSIK
Kebanyakan penyakit timbul karena interaksi faktor eksrinsik dan faktor intrinsik E N D O G I K ENDOGENIK EKSOGENIK Penyakit yang murni disebabkan oleh agen-agen lingkungan (trauma mekanis) Penyakit yang murni disebabkan oleh kelainan genetik Dengan mengesampingkan sejumlah kecil penyakit yang secara dominan disebabkan oleh agen lingkungan atau kelainan genetik semata, kebanyakan penyakit berada di antara kedua ujung spektrum.

18 FAKTOR RISIKO FRAKTUR Usia: Postmenopause Lansia Testosteron (pria)
Kalsitonin  Genetik: Kaukasia/Asia Wanita Riwayat keluarga Nutrisi: Asupan kalsium  Asupan Vit.D  Asupan fosfat Kalori inadekuat Gaya Hidup: Konsumsi kafein Konsumsi alkohol Pajanan matahari  Merokok FAKTOR RISIKO FRAKTUR Latihan Fisik: Hipoaktif Beban fisik < Indeks TB-BB < 1.Genetik, faktor predisposisi rendahnya massa tulang 2.Proses menua -- hormon menurun -- kehilangan massa tulang 3.Nutrisi yang dibutuhkan untuk remodelling tulang 4.Beban -- kekuatan tulang tetap terpelihara 5.Obat2an/penyakit -- m'hambat absorpsi, m'gg met kalsium 6.Kafein dsb menghambat osteogenesis remodelling tulang Penyakit: Anoreksia nervosa Hipertiroidisme Sindrom malabsorpsi Gagal ginjal Medikasi: Kortikosteroid Heparin Hormon tiroid

19 PATOGENESIS Proses perkembangan atau evolusi penyakit.
Patogenesis suatu penyakit infeksi misalnya, mencakup penjelasan tentang: Bagaimana agen penyebab masuk ke dalam tubuh? Akibat apa yang ditimbulkannya? Bagaimana upaya tubuh melawan agen penyebab? Bagaimana proses penyembuhan terjadi Dsb. Patogenesis penyakit: Jelas | samar-samar | belum diketahui Awitan cepat | lambat Sembuh spontan | kronik | sembuh-kambuh berulang-ulang

20 Mekanisme Penularan Penyakit Gastroenteritis
Yang dewasa bisa tonji Sensored !!! Mekanisme Penularan Penyakit Gastroenteritis

21 Mekanisme Penularan Cacing Pita Babi
PROSES MASAK TIDAK SEMPURNA 2-3 BULAN 2-7 METER Gambar Scolex (diperbesar 20x) GRAVID PROGIOTIDS (dapat mengeluarkan telur) TELUR Mekanisme Penularan Cacing Pita Babi

22 MANIFESTASI PENYAKIT Perubahan biologis: Stadium:
Dirasakan oleh penderita (gejala, keluhan) Tampak oleh pemeriksa (tanda) Stadium: Subklinis (gejala belum dirasakan penderita, fungsi tubuh belum menunjukkan perubahan bermakna, biasanya terdeteksi pada pemeriksaan laboratorium) Klinis (penderita jelas merasakan gejala atau keluhan tertentu, tanda-tanda dapat ditemukan oleh pemeriksa) Resolusi (proses kesembuhan sebagai kerja pertahanan tubuh atau atas bantuan terapi)

23 MANIFESTASI KLINIS (2) Istilah2 lain: Ingat:
Lesi (perubahan struktur yang dapat diamati) Sekuel (akibat dari suatu penyakit, misalnya jaringan parut yang tersisa dari suatu luka) Komplikasi (proses baru yang timbul sekunder akibat dari suatu penyakit primer) Ingat: Manifestasi penyakit adalah proses dinamis, manifestasi berubah-ubah sejalan dengan perubahan proses biologis individu Dapat bervariasi antar individu

24 Hubungan Patofisiologi dan Proses Keperawatan
EVALUASI APAKAH KONDISI KLIEN SUDAH BERUBAH? APAKAH TUJUAN SUDAH TERCAPAI? PENGKAJIAN DATA APA YANG PERLU DIKUMPULKAN? BAGAIMANA MENGELOMPOKKAN DATA? PATOFISIOLOGI IMPLEMENTASI BAGAIMANA CARA TINDAKAN DILAKUKAN? RESPON APA YANG DIHARAPKAN? DIAGNOSIS BAGAIMANA HUB SATU DATA DENGAN LAINNYA? DX APA YANG PALING TEPAT? PERENCANAAN APA TUJUAN INTERVENSINYA? TINDAKAN KEP APA YANG PALING TEPAT? Hubungan Patofisiologi dan Proses Keperawatan

25 TERIMA KASIH any quistion, please???


Download ppt "KONSEP SEHAT SAKIT DALAM KONTEKS PATOFISIOLOGI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google