Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia Fairmont Hotel 25 April 2018

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia Fairmont Hotel 25 April 2018"— Transcript presentasi:

1 Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia Fairmont Hotel 25 April 2018
Indonesia Healthcare Forum 2018 Tantangan Pertumbuhan Industri Farmasi PERAN INDUSTRI KESEHATAN DALAM MENDUKUNG LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia Fairmont Hotel 25 April 2018

2 Masyarakat Indonesia : Sehat Sejahtera & PRODUKTIF
GPFI sebagai stakeholders penting untuk kepentingan kesehatan masyarakat melalui Kolaborasi antar stakeholders Pemerintah : Kemkes BPOM LKPP BPJS - K GPFI : Industri Distribusi Apotik Toko Obat DPR: Komisi IX Regulasi WIN - WIN WIN - WIN Pertimbangan : Availability Affordability Accessability Quality Safety Efficacy Mengubah anggapan antar stakeholders : Negatif thinking Menjadi Positif thinking Penyedia Kesehatan Faskes Pemerintah Faskes Swasta Kalangan Medis Penunjang Medis Masyarakat Indonesia : Sehat Sejahtera & PRODUKTIF GPFI mensupply 73% nilai obat di Indonesia

3 Status Industri Farmasi vs Industri Lainnya
Tantangan : Pasar farmasi lebih kecil dibandingkan pasar beberapa produk lain, bahkan bila dibandingkan hanya dengan satu perusahaan. Hal ini disebabkan karena healthcare spending kita yang masih relatif kecil dan lingkungan regulasi yang bisa dibuat pro-health Untuk perbaikan industri farmasi dibuatkan Inpres No 6 tahun 2016 * Data tahun 2016, Sumber : IMS ITMA & Publik listed companies annual report

4 Tantangan Pertumbuhan Industri Farmasi Indonesia
Fakta industry survey oleh IMS IQVIA menunjukan industri farmasi negative growth -2.1% selama tahun Tidak pernah sejak 20 tahun terakhir terjadi negative growth Industri Farmasi bahkan saat krisis moneter 1998 Industri farmasi masih positif. Hal ini bertentangan dengan keinginan pemerintah agar terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 6-7% dan juga bertentangan dengan Instruksi Presiden No 6 tahun 2016 tentang Pertumbuhan Industri Farmasi. Program BPJS awalnya diharapkan bisa terjadi peningkatan pertumbuhan industri farmasi. Namun kenyataan di 2017 era BPJS justru membuat industri farmasi menjadi minus growth. Beberapa KLDI sudah secara positif dan kolaboratif mengajak GPFI untuk membahas implementasi Inpres No 6 namun secara angka belum menunjukan hasil positif.

5 Tantangan Pertumbuhan Industri Farmasi Indonesia
Masyarakat farmasi di level apotik, toko obat, distributor dan industri mulai merasakan kesulitan berusaha dan meningkatkan penggunaan tenaga kerja, bahkan mulai melakukan pengurangan tenaga kerja.

6 Survey IQVIA Q4 2017 If we apply E-catalogue prices, Indonesian pharmaceutical market is declining by -2.1% Applying e-catalogue price COMBINED AUDIT* (BIO IDR) Grow th 42,225 -2.1% 41,366 Ethical resep dan OTC minus growth Penurunan merata semua jenis produk Growth (in %) COMBINED AUDIT* MAT 4Q17 vs MAT 4Q HNA PRICE TOTAL MNC DOMESTIC -2.1 -0.8 -2.7 ETHICAL -0.4 0.9 -1.1 ETHICAL BRANDED -2.8 1.3 -3.4 UNBRANDED GENERIC 9.8 16.8 9.6 FREE SALES -7.6 -11.7 -6.6

7 Survey IQVIA Q4 2017

8 Hospital still growing in MAT Q4 2017 by 4%, using HNA prices
Apakah semua sektor farmasi minus ? 11/9/2018 Hospital still growing in MAT Q by 4%, using HNA prices MAT 4Q17 VALUE SHARE (PHARMACY, HOSPITAL, AND DRUGSTORE) – HNA PRICE MNC DOMESTIC Pharmacy Hospital Drugstore Growth in % Source : Pharmacy, Hospital, and Drugstore 4Q17

9 Semua sektor farmasi sudah minus !!!
Applying e-catalogue price, the hospital sector growth drops from +4% to -5% in value MAT Growth MAT Growth +4.0% Growth di RS swasta dan pemerintah sudah minus - 5.0% +8.2% -2.2% +0.8% -7.6% Source : New Combined Audit Q4 2017

10 Potensi issue : Apotik minus double digit (in unit) ?
Semua berobat ke BPJS (puskesmas, RSUD, RS swasta) karena gratis. Demand apotik turun. Apotik Pharmacy VALUES (IDR.Mio) DOSAGE UNITS ("000") MAT QTR %S %G TOTAL MARKET 100,0% -6,8% -4,2% 100% -9,4% -18,5% ETHICAL 67,9% -7,1% 67,6% -5,3% 58% -15,3% 56% -28,6% FREE SALES 32,1% -6,1% 32,4% -1,8% 42% 0,2% 44% -0,1% DOMESTIC COMPANIES 67,7% -6,7% 68,2% 93% -9% -19,2% MULTINATIONAL COMPANIES 32,3% -6,9% 31,8% 7% -11% -8,5% Source : IQVIA New Combined Audit Q4 2017

11 Potensi issue : Rumah Sakit juga minus (in unit) ?
Pembatasan budget/kapitasi menyebabkan penggunaan obat menurun ? Jumlah peserta BPJS dan pasien BPJS bertambah tapi unit obat berkurang ? Kesehatan & kesejahteraan masyarakat jangka menengah / panjang ? RS (HNA value) VALUES (IDR.Mio) DOSAGE UNITS ("000") MAT QTR %S %G TOTAL MARKET 100,0% 4,0% -4,2% 100% -0,7% -5,7% ETHICAL 94,5% 4,8% -3,3% 85% 5,6% 83% 2,2% FREE SALES 5,5% -7,1% -17,3% 15% -26,3% 17% -32,1% DOMESTIC COMPANIES 65,7% 66,4% -4,3% 95% (1%) -4,9% MULTINATIONAL COMPANIES 34,3% 4,1% 33,6% -4,1% 5% -18,3%

12 Hal ini bertentangan dengan Inpres No 6 2016.
Pertentangan – Inpres No Pertumbuhan Industri Farmasi Perkiraan minus growth Industri Farmasi 2018 akan sama, atau lebih buruk versus 2017 karena tidak ada perubahan aturan dan lingkungan bisnis, bahkan tambahan aspek negatif : Tender BPJS menurunkan harga lagi di 2018, Penurunan nilai sales industri : RS Swasta akan melakukan pembelian produk BPJS yang lebih murah. Kapitasi di RS Swasta dan RS Pemerintah akan menurunkan volume obat resep. Pengetatan peredaran dan promosi obat OTC dan supplement karena aspek “perlindungan masyarakat”. Hal ini bertentangan dengan Inpres No

13 Harga Turun, Volume Turun ! Industry sales akan turun terus !
Puskesmas RS Swasta RS Pemerintah Apotik Jumlah Pasien Meningkat Aturan FKTP Melayani BPJS Menurun Pindah ke puskesmas dan RS Volume Unit obat Kapitasi Budget, CP Paket Harga Tender LKPP, wajib E-cat Budget dan CP beli obat murah Flat Lebih banyak faktor “nilai merah” versus “nilai biru”

14 Disrupsi untuk kesehatan ? Atau budget ?
Potensi issue : Pasien-centric -> Budget centric -> Sejahtera Produktif ? Diagnosa medis : Resep sesuai kebutuhan individu pasien : A B C D Pre BPJS Pasien Bayar obat Pasca BPJS Puskesmas / Klinik BPJS / Rumah Sakit Diagnosa medis : Paket sesuai Clinical Pathway - Budget: A B C D Pasien TIDAK Bayar obat Apa dampak kesejahteraan dan produktivitas masyarakat jangka pendek dan kesehatan jangka panjang ?

15 DAN PERTUMBUHAN INDUSTRI FARMASI
IMPLEMENTASI SWAMEDIKASI UNTUK JKN (Promotif Preventif) DAN PERTUMBUHAN INDUSTRI FARMASI Implementasi program Swamedikasi melalui penggunaan OTC dan supplement untuk perbaikan kesehatan masyarakat & pengendalian biaya obat BPJS Perluas produk yang menunjang swamedikasi untuk mempermudah masyarakat mendapatkan produk swamedikasi di outlet manapun untuk setiap jenis boleh dijual. Suplemen Makanan dan Obat Tradisional menjadi salah satu komponen produk penunjang swamedikasi yang harus didorong pengembangannya utk tingkatkan kes.masyarakat FUTURE versus Past-Present

16 DAN PERTUMBUHAN INDUSTRI FARMASI
IMPLEMENTASI SWAMEDIKASI UNTUK KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERTUMBUHAN INDUSTRI FARMASI Perluas ragam produk yang bisa ditawarkan sebagai produk swamedikasi termasuk pengembangan fitofarmaka, suplemen makanan untuk memberikan pilihan bagi masyarakat dan mengurangi beban BPJS. Aturan periklanan lebih direlaksasi untuk obat bebas , suplemen makanan dan obat tradisional sebagai upaya preventif sehingga lebih memberi informasi & edukasi kesehatan masyarakat. Memastikan adanya program rencana aksi pengembangan industri farmasi yang mengarah kepada promotif preventif dengan produk supplement dan mengurangi beban BPJS dengan produk OTC.

17 Pasien cepat sembuh dan produktif kembali
Kondisi ideal Kesehatan dan Produktivitas Bangsa Sehat & produktif Sakit ringan & kemudahan OTC Penggunaan supplement & pola hidup Hemat BPJS Preventif Edukatif Via mass Media Cari OTC ke warung/toko terdekat Bukan jalan jauh ke apotik Hemat BPJS Sakit parah & kronis Sakit ringan & akut Diagnosa medis : Obat sesuai paket kapitasi & Top-up pribadi: A B C Diagnosa medis : Obat sesuai Clinical Pathway – Budget & Top-up pribadi: E F G H Pasien cepat sembuh dan produktif kembali

18 Kesimpulan BPJS Kesehatan terbukti menjangkau banyak masyarakat untuk perbaikan kesehatannya, GPFI konsisten menunjang program JKN – BPJS K. Tantangan pertumbuhan industri farmasi untuk mencari bentuk baru saat peralihan sistem Pasien-centric menjadi Budget-centric. Pertumbuhan industri farmasi dan pertumbuhan ekonomi tergantung dari rakyat yang sehat dan produktif, sehingga perlu dicari cara yang efektif untuk pertumbuhan bersama.


Download ppt "Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia Fairmont Hotel 25 April 2018"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google