Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

HOSPITALISASI PADA ANAK PERTEMUAN III Ns. WIDIA SARI, S. Kep., M. Kep

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "HOSPITALISASI PADA ANAK PERTEMUAN III Ns. WIDIA SARI, S. Kep., M. Kep"— Transcript presentasi:

1 HOSPITALISASI PADA ANAK PERTEMUAN III Ns. WIDIA SARI, S. Kep., M. Kep
PRODI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

2 KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mahasiswa mampu memahami konsep hospitalisasi pada anak

3 DEFINISI HOSPITALISASI
proses yang karena suatu alasan yang berencana/keadaan darurat atau trauma anak sehingga harus tinggal dir rumah sakit dan mengakibatkan stress pada anak dan keluarga (Ball & Bindler, 2003) Masuknya individu ke RS sebagai seorang pasien karena berbagai alasan pemeriksaan diagnostik, prosedur tindakan, pembedahan, kegawatdaruratan, pemberian medikasi & stabilisasi (Costello, 2008)

4 HOSPITALISASI STRESS ANAK KELUARGA

5 STRESSOR HOSPITALISASI (Hockenberry & Wilson, 2009)
Perpisahan dengan orang tua Takut karena sesuatu yang tidak diketahui Kehilangan kontrol dan otonomi - Injuri pada tubuh, tidak nyaman, nyeri dan mulitasi - Takut akan kematian STRESSOR

6 Reaksi anak saat hospitalisasi dipengaruhi oleh:
1. Usia perkembangan anak 2. Pengalaman yang lalu tentang sakit, perpisahan dan hospitalisasi 3. Keterampilan koping 4. Diagnosis penyakit 5. Support system Hockberry & Wilson, 2009

7 Reaksi anak saat hospitalisasi
1. Masa bayi (0 sampai 1 tahun) Masalah utama adalah dampak dari perpisahan → gangguan pembentukan rasa percaya & kasih sayang Anak usia > 6 bulan: stranger anxiety (cemas bila berhadapan dengan orang yang tidak dikenalnya & cemas karena perpisahan) Reaksi yang muncul: menangis, marah & banyak melakukan gerak sebagai sikap stranger anxiety dan ekspresi wajah yang tidak menyenangkan

8 2. Masa Todller (2 sampai 3 tahun)
Bereaksi sesuai dengan sumber stress Sumber stress yang utama: perpisahan Respon Perilaku

9 Respon Perilaku Tahap protes
Perilaku: menangis kuat, menjerit memanggil orang tua atau menolak perhatian yang diberikan orang tua. Tahap despair (putus asa) Perilaku: tangisan kurang, anak tidak aktif, kurang menunjukkan minat untuk bermain dan makan, sedih serta apatis Tahap detachment Secara samar mulai menerima perpisahan, membina hubungan yang dangkal & anak mulai terlihat menyukai lingkungannya

10 Pembatasan gerak: Anak akan kehilangan kemampuannya untuk mengontrol diri & menjadi tergantung pada lingkungannya Anak akan kembali mundur pada kemampuan sebelumnya atau regresi

11 Perlukaan Anak mengalami nyeri karena tindakan invasif: seperti pemasangan infus, injeksi, pengambilan darah, anak akan menangis, menggigit bibir dan memukul. Anak dapat menunjukkan rasa nyeri & mengkomunikasikan rasa nyerinya

12 3. Masa Prasekolah (3 sampai 6 tahun)
Hospitalisasi memaksa anak untuk berpisah dari lingkungan yang dirasakan aman, penuh kasih sayang & menyenangkan yaitu: - Lingkungan rumah - Permainan - Teman sepermainan Reaksi terhadap perpisahan: menolak makan, sering bertanya, menangis walaupun secara perlahan & tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan Anak merasa kehilangan kontrol terhadap dirinya Anak merasa kehilangan kekuatan dirinya

13 Anak mempunyai persepsi sebagai hukuman sehingga anak merasa malu, bersalah atau takut
Takut terhadap tindakan & prosedur yang mengancam integritas tubuhnya Respon: reaksi agresif dengan marah & berontak, ekspresi verbal mengucapkan kata-kata marah, tidak mau bekerja sama dengan perawat & ketergantungan pada orang tua

14 4. Masa sekolah (6 sampai 12 tahun)
Anak cemas karena berpisah dengan keluarga & terutama kelompok sosialnya Adanya pembatasan aktivitas → anak merasa kehilangan kontrol Kehilangan kontrol berdampak: Pada perubahan peran dalam keluarga Kehilangan kelompok sosialnya Perasaan takut mati & adanya kelemahan fisik Reaksi terhadap perlukaan atau rasa nyeri: ditunjukkan dengan ekspresi baik secara verbal atau non verbal karena sudah dapat mengkomunikasikannya Anak dapat mengontrol perilakunya jika merasa nyeri dgn menggigit bibir atau memegang sesuatu dengan erat

15 5. Masa Remaja (12 sampai 18 tahun)
Hospitalisasi menimbulkan perasaan cemas karena berpisah dengan teman sebayanya Pembatasan aktivitas mengakibatkan anak remaja kehilangan kontrol & menjadi bergantung pada keluarga atau petugas kesehatan Reaksi yang muncul: menolak perawatan/tindakan yang dilakukan padanya, tidak kooperatif dengan petugas kesehatan atau menarik diri atau menolak kehadiran orang lain

16 Reaksi orang tua terhadap hospitalisasi anak
Perasaan cemas & takut Cemas dengan prosedur yang menyakitkan anak Takut akan kehilangan anak Perasaan berduka Informasi berduka Informasi buruk tentang diagnosis medik Pengalaman sebelumnya Reaksi orang tua: menangis karena tidak tega melihat prosedur invasif pada anaknya Cemas karena menunggu informasi tentang diagnosa penyakit

17 Perilaku yang muncul: Sering bertanya Bertanya dengan pertanyaan yang sama Gelisah Ekspresi wajah tegang Marah

18 2. Perasaan sedih Pada kondisi anak dengan penyakit terminal Saat menghadapi anaknya menjelang ajal Orang tua dituntut untuk berada disamping anak & memberi bimbingan spiritual anaknya tetapi disisi lain orang tua menghadapi ketidakberdayaan karena perasaan terpukul & sedih yang amat sangat Perilaku orang tua: isolasi, tidak mau didekati orang lain & tidak kooperatif dengan petugas kesehatan

19 3. Perasaan frustasi Muncul saat anak telah dirawat cukup lama & dirasakan tidak mengalami perubahan Tidak adekuatnya dukungan psikologis Putus asa Perilaku: tidak kooperatif, putus asa, menolak tindakan, pulang paksa

20 Reaksi saudara kandung terhadap perawatan anak dirumah sakit
Marah → karena rang tua dinilai tidak memperhatikannya Cemburu → orang tua lebih mementingkan saudara yang sakit Benci → pada saudaranya yang dirawat & situasi yang tidak menyenangkan Rasa bersalah → karena anak berpikir mungkin saudaranya sakit akibat kesalahannya Rasa takut & cemas → karena ketidaktahuan tentang kondisi saudaranya Rasa sepi → situasi dirumah tidak seperti biasanya ketika anggota keluarga lengkap berada dirumah

21 Prinsip askep pada hospitalisasi anak
Mencegah atau memperkecil perpisahan Memperkecil kehilangan kendali/kontrol Memperkecil cedera Pengkajian & manajemen nyeri Bermain untuk mengurangi stress Memperbesar keuntungan hospitalisasi Dukungan anggota keluarga

22 Keluarga /orang tua membutuhkan :
Support Informasi yang akurat, berulang-ulang, jelas sesuai permintaan Berpartisipasi dalam perawatan

23 Upaya meminimalkan stressor:
Mencegah atau mengurangi dampak perpisahan Mencegah perasaan kehilangan kontrol Mengurangi rasa takut terhadap perlukaan tubuh & rasa nyeri

24 1. Mencegah atau mengurangi dampak perpisahan
Melibatkan orang tua dalam perawatan anak dengan cara tinggal bersama (rooming in) Jika tidak mungkin rooming in beri kesempatan orang tua untuk melihat anaknya setiap saat Modifikasi ruang perawatan: seperti lingkungan rumah Mempertahankan kontak dengan kegiatan sekolah: teman sekolah & guru

25 2. Mencegah perasaan kehilangan kontrol
Hindarkan pembatasan fisik jika anak kooperatif Buat jadwal kegiatan untuk prosedur terapi, latihan, bermain & aktivitas dalam menghadapi perubahan kebiasaan Fokuskan intervensi keperawatan pada upaya untuk mengurangi ketergantungan dengan cara memberi kesempatan anak untuk mengambil keputusan

26 3. Mengurangi rasa takut terhadap perlukaan tubuh & nyeri
Mempersiapkan psikologis anak & ortu untuk tindakan/ prosedur yang menimbulkan rasa nyeri Lakukan permainan lebih dahulu Pertimbangkan untuk menghadirkan orang tua saat tindakan Tunjukkan sikap empati Untuk tindakan khusus, lakukan persiapan khusus

27 Memaksimalkan manfaat hospitalisasi:
Membantu perkembangan orang tua & anak dalam menjalankan tumbuh-kembang anak Media belajar untuk orangtua Meningkatkan kemampuan kontrol diri guna memberikan kesempatan mengambil keputusan Fasilitasi anak untuk tetap menjaga hubungan sosialnya sesama pasien & teman sekolah

28 Mempersiapkan anak untuk mendapat perawatan di rumah sakit
Siapkan ruang rawat sesuai dengan tahapan perkembangan anak Lakukan orientasi ke rumah sakit sebelum dirawat Kenalkan pada perawat Orientasikan anak & keluarga pada ruang rawat & fasilitas Kenalkan pada anak/pasien lainnya Berikan identitas pada anal Jelaskan aturan rumah sakit Laksanakan pengkajian perawatan Lakukan pemeriksaan fisik & pemeriksaan lain sesuai dengan program


Download ppt "HOSPITALISASI PADA ANAK PERTEMUAN III Ns. WIDIA SARI, S. Kep., M. Kep"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google