Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Departementalisasi Biaya Overhead Pabrik

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Departementalisasi Biaya Overhead Pabrik"— Transcript presentasi:

1 Departementalisasi Biaya Overhead Pabrik
Pertemuan 8 & 9 Departementalisasi Biaya Overhead Pabrik Akuntansi Biaya Surisman,SE, M.Ak

2 Pokok Bahasan Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik
Penyusunan Anggaran BOP Alokasi budget biaya BOP dan metode yang digunakan dalam pengalokasian BOP Departemen pembantu ke Departemen Produksi Pembebanan BOP terhadap produk dan pesanan pada Departemen Produksi Pengumpulan dan alokasi BOP rill Perhitungan, Analisis dan perlakuan selisih/variance BOP

3 Pengertian Departementalisasi adalah pembagian pabrik ke dalam bagian-bagian atau pusat biaya yg dibebani BOP. Departementalisasi biaya overhead pabrik adalah proses pengumpulan dan penentuan tarif biaya overhead pabrik per departemen Departementalisasi BOP bermanfaat untuk pengendalian biaya dan ketelitian penentuan harga pokok produk

4 Department Produksi dan Jasa
Pada umumnya perusahaan manufaktur memiliki dua jenis departemen: Departmen Produksi Departemen yang mengubah bentuk, sifat bahan baku atau merakit komponen-komponen menjadi finished goods. Departmen Jasa Departemen yang memberikan jasa pelayanan yang berkontribusi tidak langsung terhadap produksi tetapi tidak merubah bentuk, jenis, rakitan dari bahan baku.

5 Menentukan Tarif BOP per Departemen
Menyusun anggaran BOP per departemen. Menyiapkan Laporan survei Pabrik untuk pembagian BOP tidak langsung Menyusun anggaran BOP tidak langsung Alokasi BOP departemen pembantu ke departemen produksi. Perhitungan tarif pembebanan BOP per departemen.

6 Penyusunan Anggaran BOP per Departemen
Dalam penyusunan anggaran, BOP dapat dibedakan menjadi dua: BOP langsung departemen: BOP yang dapat diidentifikasikan secara langsung sebagai BOP departemen tertentu. Contoh biaya bahan penolong, gaji mandor, lembur karyawan dan biaya penyusutan suatu departemen. BOP tidak langsung departemen: BOP yang dinikmati secara bersama-sama oleh dua departemen atau lebih. Contoh gaji pengawas departemen, biaya penyusutan gedung pabrik, biaya perbaikan dan pemeliharaan gedung.

7 Penyusunan Anggaran BOP per Departemen
Penyusunan anggaran BOP per departemen dibagi menjadi 4 tahap utama yaitu : Penaksiran BOP langsung departemen atas dasar kapasitas yg direncanakan untuk tahun anggaran. Penaksiran BOP tak langsung departemen. Distribusi BOP tak langsung departemen ke departemen-departemen yg menikmatinya Menjumlah seluruh BOP per departemen untuk mendapatkan BOP per departemen.

8 Alokasi BOP Departemen Pembantu ke Departemen Produksi
Metode yang dapat digunakan dalam pengalokasian BOP: Metode Alokasi Langsung (Direct Allocation Method) Metode Alokasi Bertahap (Step Method) : Metode alokasi yg memperhitungkan transfer jasa timbal balik antar departemen pembantu : - Metode Alokasi Kontinyu - Metode Aljabar Metode Alokasi yg tidak memperhitungkan transfer jasa timbal balik antar departemen pembantu : - Metode Urutan Alokasi yg diatur

9 Metode Alokasi Langsung
Metode dalam mengalokasikan biaya secara langsung dari departemen jasa ke departemen produksi BOP Departemen Pembantu diasumsikan hanya dinikmati oleh Departemen Produksi saja. Dep Prod I Dept Prod II Dept Pembantu A Dept Pembantu B

10 Metode Alokasi Bertahap
Metode pengalokasian biaya dari departemen jasa ke departemen produksi secara bertahap Jasa pada Dept Pembantu akan dialokasikan ke Departemen Pembantu & Produksi tetapi jika alokasi ke Dept Pembantu tidak material akan diabaikan Dep Prod I Dept Prod II Dept Pembantu A Dept Pembantu B

11 Metode Alokasi Aljabar
Biaya Departemen Pembantu akan dialokasikan ke Departemen Pembantu yang lain dan ke Departemen Produksi. Dep Prod I Dept Prod II Dept Pembantu A Dept Pembantu B

12 Perhitungan Tarif Pembebanan BOP
Tarif pembebanan BOP dihitung dengan cara membagi total BOP departemen produksi setelah menerima alokasi BOP dari departemen pembantu, dengan dasar pembebanan yang digunakan.

13 Metode Alokasi Langsung
PT. KARIMATA mempunyai 2 Departemen Produksi yaitu Dept I & Dept II dan Dept Pemb A & B Anggaran BOP untuk periode waktu ttt adalah sbb : Taksiran Jasa Departemen Pembantu yang dinikmati oleh Dept Produksi : Ditanya : a. Hitung BOP Dept Produksi stlh mendapat alokasi dari Dept Pembantu b. Hitung Tarif BOP per Unit Jika Dasar Pembebanan yg dipakai Dept adalah Jam Mesin dengan jumlah yang dianggarkan jam mesin Dept 2 menggunakan dasar pembebanan Unit Produksi, jumlah yang dianggarkan unit. Dept Jml Anggaran BOP I 60.000,- II 80.000,- A 50.000,- B 40.000,- Dept Pembantu Dept I Dept II A 60% 40% B 75% 25%

14 Metode Alokasi Langsung
Keterangan D.Prod I D.Prod II D.Pemb A D.Pemb B BOP sblm Alokasi 60.000 80.000 50.000 40.000 Alokasi BOP Dept A 30.000 20.000 (50.000) - Alokasi BOP Dept B 10.000 (40.000) BOP Setelah Alokasi Tarif BOP = = 12/jm 5,5/unit

15 Metode Alokasi Bertahap
Dengan Kasus yang sama, Dept Dept A Dept I Dept II A - 60% 40% B 10% 65% 25%

16 Metode Alokasi Bertahap
Keterangan D.Prod I D.Prod II D.Pemb A D.Pemb B BOP sblm Alokasi 60.000 80.000 50.000 40.000 Alokasi BOP Dept B 26.000 10.000 4.000 (40.000) Alokasi BOP Dept A 32.400 21.600 (54.000) - BOP Setelah Alokasi Tarif BOP = = 11,84/jm ,58/unit

17 Metode Alokasi Kontinyu/Aljabar
Dengan Kasus sama, Taksiran Jasa Dept Pembantu ke Dept Lain Dept Dept A Dept B Dept I Dept II A - 20% 50% 30% B 10% 40%

18 Metode Alokasi Kontinyu
Dept A Dept B BOP Langsung dan Tidak Langsung 50.000 40.000 Alokasi BOP departemen A (50.000) 10.000 - Alokasi BOP departemen B 5.000 (5.000) 1.000 100 (1.000) (100) 20 2 (20) (2)

19 Metode Alokasi Kontinyu
Departemen Pembantu Dept A Dept B Dept 1 Dept 2 BOP Langsung dan Tidak Langsung 50.000 40.000 60.000 80.000 Alokasi BOP departemen A (55.102) 11.020 27.551 16.531 Alokasi BOP departemen B 5.102 (51.020) 25.510 20.408 - Tarif BOP = = 11,30/jm ,85/unit

20 Metode Alokasi Aljabar
Dalam metode ini, jumlah biaya tiap-tiap departemen pembantu dinyatakan dalam persamaan aljabar. Y = jumlah biaya departemen Y setelah menerima alokasi biaya dari departemen Z Z = jumlah biaya departemen Z setelah menerima alokasi biaya dari departemen Y

21 Metode Alokasi Aljabar
Dari contoh diatas, misalkan: A = ,10 B B = ,20 A  Dua persamaan tersebut dapat diselesaikan lebih lanjut sebagai berikut: A = ,10 B A = ,10 ( ,20 A) A = ,02 A A – 0,02 A = 0,98A =54.000 A = /0,98 = B = ,20 (55.102) = B =

22 Metode Alokasi Aljabar
Keterangan D.Prod I D.Prod II D.Pemb A D.Pemb B BOP sblm Alokasi 60.000 80.000 50.000 40.000 Alokasi BOP Dept A 27.551 16.530,6 (55.102) 11.020 Alokasi BOP Dept B 25.510 20.408 5.102 (51.020) BOP Setelah Alokasi ,6 Tarif BOP = = ???/jm ???/jm BOP Dept Pemb A stlh mendapat alokasi dari Dept Pemb B BOP Dept Pemb B stlh mendapat alokasi dari Dept Pemb A

23 Analisis Selisih BOP per Departemen
Langkah-langkah yg harus ditempuh dalam melakukan pembandingan antara BOP dibebankan dg BOP-S : Mengumpulkan jumlah tiap jenis BOP-S dalam masing-masing departemen selama tahun anggaran. Mengumpulkan data sesungguhnya yang berhubungan dengan dasar distribusi dan alokasi BOP. Mengalokasikan BOP-S departemen pembantu. Mencari selisih BOP. Menganalisis selisih BOP per departemen.

24

25 Dept A akan dioperasikan pada kapasitas normal 50
Dept A akan dioperasikan pada kapasitas normal jam tenaga kerja langsung Dept B pada kapasitas normal jam mesin Diminta: Hitunglah tarif BOP dept A dan B

26

27

28

29

30

31 Akuntansi BOP Akuntansi biaya overhead pabrik terdiri dari pencatatan:
Pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. Pengumpulan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi. Penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan ke rekening Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya. Penghitungan pembebanan lebih atau kurang biaya overhead pabrik

32 Akuntansi BOP ( Metode Full Costing )
Pembebanan BOP kepada produk atas dasar tarif yg ditentukan di muka BDP-BOP Dept. A xxxx BDP-BOP Dept. B xxxx BOP dibebankan Dept. A xxxx BOP dibebankan Dept. B xxxx

33 Pemindahan BOP-S ke Rek. BOP-S per Dept.
Pengumpulan BOP-S yang terjadi BOP-S xxxx Berbagai rekening dikredit xxxx Pemindahan BOP-S ke Rek. BOP-S per Dept. BOP-S Dept. A xxxx BOP-S Dept. B xxxx BOP-S Dept. X xxxx BOP-S xxxx

34 Penutupan Rek. BOP yg dibebankan ke Rek. BOP-S
Alokasi BOP Dept. Pembantu ke Dept. Produksi BOP-S Dept. A xxxx BOP-S Dept. B xxxx BOP-S Dept. X xxxx Penutupan Rek. BOP yg dibebankan ke Rek. BOP-S BOP dibebankan Dept. A xxxx BOP dibebankan Dept. B xxxx BOP-S Dept. A xxxx BOP-S Dept. B

35 Penentuan BOP yang kurang atau lebih dibebankan
Over/Under upplied BOP Dept. A xxxx Over/Under upplied BOP Dept. B xxxx BOP-S Dept. A xxxx BOP-S Dept. B xxxx

36 Akuntansi BOP ( Metode Variable Costing )
Pembebanan BOP kepada produk atas dasar tarif yg ditentukan di muka BDP-BOP-V Dept. A xxxx BDP-BOP-V Dept. B xxxx BOP-V dibebankan Dept. A xxxx BOP-V dibebankan Dept. B xxxx Schedule of Cost of Goods Manufactured Bartlett Corporation For the Year Ended December 31, 2002

37 Pemisahan BOP Pengumpulan BOP-S yang terjadi BOP-S Dept. A xxxx
BOP-S Dept. B xxxx BOP-S Dept. X xxxx Berbagai rekening dikredit xxxx Pemisahan BOP BOP-V sesungguhnya Dept. A xxxx BOP-T sesungguhnya Dept. A xxxx BOP-S Dept. A xxxx Dst…..

38 Alokasi BOP Dept. Pembantu ke Dept. Produksi
BOP-V sesungguhnya Dept. A xxxx BOP-V sesungguhnya Dept. B xxxx BOP-V sesungguhnya Dept. X xxxx BOP-T sesungguhnya Dept. A xxxx BOP-T sesungguhnya Dept. B xxxx BOP-T sesungguhnya Dept. X xxxx

39 Penutupan Rek. BOP-V dibebankan ke Rek. BOP- V sesungguhnya
BOP-V dibebankan Dept. A xxxx BOP-V dibebankan Dept. B xxxx BOP-V sesungguhnya Dept. A xxxx BOP-V sesungguhnya Dept. B xxxx Penutupan Rek. BOP-V dan BOP-T sesungguhnya ke Rek. Laba Rugi Laba-Rugi xxxx BOP-V/T sesungguhnya Dept. A xxxx BOP-V/T sesungguhnya Dept. B xxxx

40 Thank You

41 Metode Alokasi Aljabar
Biaya overhead pabrik langsung dan tidak langsung departemen-departemen pembantu dan produksi selama tahun anggaran 19X3 diperkirakan sebagai berikut: Departemen produksi Departemen A $ Departemen B $ Departemen pembantu Departemen Y $ Departemen Z $ Jasa yang dihasilkan departemen pembantu dibagikan menurut proporsi sebagai berikut: Dipakai di Departemen Pembantu Departemen Produksi Dept. Y Dept Z Dept. A Dept. B Jasa Departemen Y 20% 40% % Jasa Departemen Z 30% % %

42 Metode Alokasi Aljabar
Dari contoh diatas, misalkan: Oleh karena itu: Y = ,30 Z Z = ,20 Y  Dua persamaan tersebut dapat diselesaikan lebih lanjut sebagai berikut: Y = ,30 Z Y = ,30 ( ,20 Y) Y = ,06 Y Y – 0,06 x = 4,230 0,94Y = 4,230 Y = 4,230 /0,94 = 4,500 Z = ,20 (4,500) = Z = 2,900

43 Metode Alokasi Aljabar

44


Download ppt "Departementalisasi Biaya Overhead Pabrik"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google