Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Diklatpim tingkat iV AGENDA tim efektif Membangun tim efektif

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Diklatpim tingkat iV AGENDA tim efektif Membangun tim efektif"— Transcript presentasi:

1 Diklatpim tingkat iV AGENDA tim efektif Membangun tim efektif
DIKREASI OLEH SIGIT DARI BERBAGAI SUMBER

2 Lahir di Medan, Dengan Status K - 03 Jabatan Widyaiswara Madya,
BIO DATA Nama : Zul Pahmi, M.Pd Lahir di Medan, Dengan Status K - 03 Jabatan Widyaiswara Madya, Pada Instansi BANDIKLAT PROV SUMUT Golongan : Pembina/ IV a Tinggal Jl. Karya Baru II No.18 Helvetia Timur, Medan HP

3 Deskripsi Singkat Mata diklat ini membekali peserta dengan kemampuan membangun tim efektif untuk mengelola kegiatan instansinya melalui pembelajaran : 1. Identifikasi stakeholder 2. Pemetaan nilai dan interest stakeholder 3. Strategi berkomunikasi. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya membangun persepsi yang sama di antara para stakeholder untuk mewujudkan pengelolaan kegiatan instansinya.

4 HASIL BELAJAR Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu membangun tim yang efektif untuk mewujudkan pengelolaan kegiatan organisasi.

5 INDIKATOR HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat: Mengidentifikasi stakeholder dalam mengelola kegiatan Memetakan nilai dan kepentingan stakeholder Menyamakan persepsi stakeholder Mempengaruhi stakeholder Mengajak stakeholder membentuk tim

6 Interaksi Harmonis Way of thinking Way of feeling Way of motivation
Adanya suatu ikatan yang lebih harmonis dari proses interaksi yang dapat memacu terjadinya perubahan, pertumbuhan, dan perkembangan diri pribadi maupun organisasinya Kearah yang lebih baik lagi. Interaksi Harmonis Way of thinking Way of feeling Way of motivation Way of action

7 TAHAPAN MEMBANGUN TIM EFEKTIF
11/10/2018 TAHAPAN MEMBANGUN TIM EFEKTIF PERFORMING (PENCAPAIAN KINERJA) Sampai (Arrive) NORMING (NORMA/ETIKA) Mempercepat Gerakan (Thrive) STORMING (MENYERBU) Bergerak (Strive) FORMING (PEMBENTUKAN) Menetapkan Arah (Drive)

8 3.Procedures (Prosedur) 5.Leadership (Kepemimpinan)
MODEL EFEKTIVITAS TIM 5 KUNCI UTAMA 3.Procedures (Prosedur) 1.Goals (Tujuan) 2.Roles (Peran) 5.Leadership (Kepemimpinan) 4.Relationships (Hubungan) Tim efektif selalu Sadar (Awareness) dan Responsif (Responsive) terhadap lingkungan Internal dan Eksternal mereka. 

9 Stakeholders Bisa pula mereka yang memiliki kepentingan kuat terhadap upaya itu, baik alasan akademik, filosofis, ekonomis, atau politis, dsb. Siapa saja (orang, organisasi, komunitas) yang dipengaruhi oleh atau mempengaruhi suatu Upaya Perubahan organisasi.

10 Jenis Stakeholders Stakeholders Primer (Primary Stakeholders)
Stakeholder primer sebagai stakeholder utama merupakan stakeholder yang memiliki kaitan kepentingan secara langsung dipengaruhi dengan suatu kebijakan, program, atau proyek. Mereka harus ditempatkan sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan. (baik positip maupun negatif dalam beberapa kasus atau kedua sisinya) Contohnya : Masyarakat dan tokoh masyarakat, masyarakat yang terkait dengan proyek, yakni masyarakat yang di identifkasi akan memperoleh manfaat dan yang akan terkena dampak (kehilangan tanah dan kemungkinan kehilangan mata pencaharian) dari proyek ini. Sedangkan tokoh masyarakat adalah anggota masyarakat yang oleh masyarakat ditokohkan di wilayah itu sekaligus dianggap dapat mewakili aspirasi masyarakat. Di sisi lain, stakeholders utama adalah juga pihak manajer Publik yakni lembaga/badan publik yang bertanggung jawab dalam pengambilan dan implementasi suatu keputusan. DIKREASI OLEH SIGIT DARI BERBAGAI SUMBER

11 Jenis Stakeholders Stakeholders Sekunder (Secondary Stakeholders)
Stakeholder pendukung (sekunder) adalah stakeholder yang tidak memiliki kaitan kepentingan secara langsung terhadap suatu kebijakan, program, atau proyek, tetapi memiliki kepedulian (concern) dan keprihatinan sehingga mereka turut bersuara dan berpengaruh terhadap sikap dan keputusan. (baik positip maupun negatif dalam beberapa kasus atau kedua sisinya) Contohnya : Yang termasuk dalam stakeholders pendukung (sekunder) : 1.      Lembaga(Aparat) pemerintah dalam suatu wilayah tetapi tidak memiliki tanggung jawab langsung. 2.      Lembaga pemerintah yang terkait dengan issu tetapi tidak memiliki kewenangan secara langsung dalam pengambilan keputusan. 3.      Lembaga swadaya Masyarakat (LSM) setempat : LSM yang bergerak di bidang yang bersesuai dengan rencana, manfaat, dampak yang muncul yang memiliki concern (termasuk organisasi massa yang terkait). 4.      Perguruan Tinggi yakni kelompok akademisi ini memiliki pengaruh penting dalam pengambilan keputusan pemerintah serta Pengusaha (Badan usaha) yang terkait sehingga mereka juga masuk dalam kelompok stakeholder pendukung. 5.      Pengusaha (Badan usaha) yang terkait DIKREASI OLEH SIGIT DARI BERBAGAI SUMBER

12 Jenis Stakeholders Stakeholders Utama (key Stakeholders)
      Stakeholder kunci merupakan stakeholder yang memiliki kewenangan secara legal dalam hal pengambilan keputusan. Stakeholder kunci yang dimaksud adalah unsur eksekutif, legislatif, yudikatif, auditif, instansi sesuai level didaerah, provinsi, atau pusat. (baik positip maupun negatif dalam beberapa kasus atau kedua sisinya) Contohnya : Yang termasuk dalam stakeholder kunci yaitu : 1.      Pemerintah Kabupaten 2.      DPR Kabupaten 3.      Dinas yang membawahi langsung proyek yang bersangkutan.  DIKREASI OLEH SIGIT DARI BERBAGAI SUMBER

13 Kepentingan Stakeholders
Ekonomi Lingkun-gan Etnis Sosial Politik

14 Manfaat Identifikasi & Analisis Stakeholders (1)
Mendapatkan lebih banyak gagasan pengembangan dan implementasi perubahan Bisa memberi gambaran lebih jelas tentang konteks komunitas, potensi kesulitan, dan aset yang ada Sense of ownership terhadap upaya perubahan

15 Manfaat Identifikasi & Analisis Stakeholders (2)
Lebih Fair bagi semua Meminimalisir penolakan Memperkuat posisi kita jika ada oposisi Menjembatani modal sosial bagi komunitas Meningkatkan kredibilitas organisasi kita : fair, etis, transparan, dan membuat orang suka bekerja dengan kita Meningkatkan peluang keberhasilan Perubahan

16 Stakeholders Potensial
Pejabat Pemerintah & Pembuat Kebijakan Anggota DPR-DPRD (legislatif) Anggota badan Auditif Stakeholders Utama Pejabat Pemerintah & Pembuat Kebijakan adalah mereka yang merencanakan, mensahkan, dan menjalankan hukum dan peraturan yang bisa memenuhi tujuan Upaya atau langsung membatalkannya Anggota DPR-DPRD yang membuat dan mensahkan hu-kum serta mengontrol anggaran publik Gubernur, Walikota / Bupati  eksekutif yang menjalankan hukum, mengadministrasikan anggaran, dan laksanakan-nya bisa sangat berkontribusi bagi keberhasilan / kegagal-an Upaya SKPD Pemda Gubernur, Walikota / Bupati  eksekutif Stakeholders Utama DIKREASI OLEH SIGIT DARI BERBAGAI SUMBER

17 Stakeholders Potensial
Mereka yang punya kepentingan dengan hasil Upayanya Komunitas Bisnis Aktivis komunitas Advokat Masyarakat luas Stakeholders Utama (lanjutan) Mereka yang punya kepentingan dengan hasil Upaya Komunitas bisnis  bisa mendapatkan pekerja yang lebih baik, lebih mudah dan lebih banyak mendapat keuntungan Advokat  bergantung kepentingan mereka Aktivis komunitas yang memiliki kepentingan filosofis atau politis berkaitan dengan isu yang diangkat oleh Upaya Orang yang mempunyai kepentingan akademik / penelitian terhadap isu / populasi Target Penyandang Dana nyata / potensial  tanpa dukungan mereka Upaya tidak bisa terlaksana Masyarakat luas  diperlukan dukungannya Penyandang Dana nyata / potensial Orang yang mempunyai kepentingan akademik / penelitian Stakeholders Utama DIKREASI OLEH SIGIT DARI BERBAGAI SUMBER

18 Stakeholders Potensial
Mereka yang bisa mempengaruhi pihak lain Media massa Orang dengan posisi yang bisa menyebarkan pengaruh Pemimpin komunitas yang didengar orang Stakeholders Utama (lanjutan) Mereka yang bisa mempengaruhi pihak lain Media massa Orang dengan posisi yang bisa menyebarkan pengaruh  ulama, dokter, CEO, Rektor Pemimpin komunitas yang didengar orang  mungkin di-hormati karena posisi mereka dalam populasi itu, menjadi penduduk lama yang mendapat kepercayaan masyarakat Stakeholders Utama DIKREASI OLEH SIGIT DARI BERBAGAI SUMBER

19 NILAI DAN INTEREST STAKEHOLDERS

20 “Values (Tata Nilai)” Suatu prinsip tuntunan dan perilaku yang melekat di dalam cara organisasi dan para tenaga kerjanya beroperasi seperti yang diharapkan. Values mencerminkan dan memperkuat budaya yang diinginkan oleh organisasi, mendukung dan menuntun pengambilan keputusan setiap tenaga kerja, membantu organisasi dalam melaksanakan misinya dan mencapai visinya dengan cara yang memadai.   Contoh Values : integritas, sikap fair dalam seluruh interaksi, orientasi ekspektasi pelanggan, menghargai tenaga kerja dan keberagaman, memproteksi lingkungan, dan bertekad untuk  mencapai keunggulan kinerja setiap hari.  

21 Memahami Kepentingan Stakeholders
Sangat mendukung melihat peluang untuk perbaikan hidup bagi pribadi / organisasi Ambivalen bercabang dua yg saling bertentangan Menentang menganggap sebagai beban

22 Menganalisis Stakeholders (1)
Tentukan Stakeholders yang berpengaruh paling positif atau paling negatif terhadap upaya perubahan Tentukan Stakeholders yang paling dipengaruhi oleh Upaya Perubahan Bagaimana kita harus bekerja bersama Stakeholders dengan berbagai tingkat kepentingan dan pengaruh yang berbeda

23 Menganalisis Stakeholders (2) Empat Kelompok Stakeholders
High Influence, Low Interest (Latents) High Interest (Promoters) Low (Apathetics) (Defenders) Empat Kelompok Stakeholders

24 Menganalisis Stakeholders
Promoters memiliki kepentingan besar terhadap Upaya dan juga kekuatan untuk membantu membuatnya berhasil (atau menggelincirkannya) Defenders memiliki kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan dukungannya dalam komunitas, tetapi kekuat-annya kecil untuk mempengaruhi Upaya Latents tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam Upaya, tetapi memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi Upaya jika mereka menjadi tertarik Apathetics kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan, bahkan mungkin tidak mengetahui adanya Upaya Ciri-ciri keempat Kelompok Stakeholders

25 Menganalisis Stakeholders
Stakeholders Utama pada umumnya adalah Promoters Kuadran ini dapat membantu memutuskan bagaimana mengelola Stakeholders Agar Upaya berhasil, perlu mengembangkan Promoters agar memahami penuh dan menerima proses Upaya sepenuh hati Mereka bisa mengajak Stakeholders lain bergabung serta mendorong mereka berpartisipasi dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi Upaya Mereka bisa menjadi mentor atau mitra bagi Stakeholders lain

26 Mengelola Stakeholders
Promoters (High Influence / High Interest) Benar-benar bisa membuat Upaya berjalan Jika positif, maka perlu diperkuat dan dilibatkan dalam pekerjaan yang akan dinikmatinya Jika gagasannya tidak jalan, yakinkan bahwa mereka tahu mengapa, dan mengapa alternatifnya lebih baik Latents (High Influence / Low Interest) Bisa sangat membantu jika dapat diyakinkan akan pentingnya Upaya bagi kepentingan mereka sendiri atau untuk kebaikan yang lebih besar Perlu didekati dan diberi informasi, setiap kali perlu dilakukan kontak dengan mereka Tunjukkan bagaimana Upaya memiliki efek positif terhadap isu maupun populasi yang menjadi perhatiannya Defenders (Low Influence / High Interest) Bisa sangat membantu jika mereka tetap mendapat informasi dan kita tidak perlu khawatir tertang ke terlibatannya di masa datang Mereka sering memberikan waktu dan keterampilannya saat Upaya perlu bertahan hidup Apathetics (Low Influence / Low Interest) Tidak peduli terhadap Upaya Menjadi Stakeholders karena kebetulan menjadi anggota suatu kelompok atau karena posisinya di ko-munitas Sebaiknya tidak mengganggu mereka, walaupun bisa diberi informasi melalui newsletter

27 Mengelola Stakeholders (3) Menarik orang / organisasi ke dalam proses dan menggerakkan ke arah Promoters Memperlakukan mereka dengan respek Memberi informasi apapun training, mentoring, dan/atau dukungan yang diperlukan agar mereka tetap terlibat Menemukan tugas atau pekerjaan yang perlu dilakukan yang menarik minat dan menggunakan bakat mereka Menjaga semangat mereka dengan memuji, merayakan, apresiasi kecil, dan secara terus menerus mengingatkan pencapaian Upaya Melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan Mengajak mereka mengerjakan pembuatan konsep, perencanaan, implementasi, dan evaluasi Upaya dari sejak awal Apabila mengawali hanya dengan sedikit kekuasaan / pengaruh, mereka perlu dibantu belajar bagaimana : 1. memperoleh dan melatih pengaruhnya dengan bekerja bersama orang lain, dan 2. mengembangkan keterampilan pribadi, berpikir kritis, dan politis

28 Memetakan kompleksitas Pengaruh Stakeholder
Net Map

29 LANGKAH DALAM MENGGUNAKAN NET-MAP
Rumuskan PERTANYAAN Tempatkan stakeholders dalam map & buatlah kategori-nya Kaitkan hubungan formal & informal Petakan posisi stakeholders dengan memberikan simbol positif/negatif Tetapkan besarnya pengaruh tiap stakeholder (tower) Sepakati hasil peta dan kompromikan kemungkinan tindakan Bagaimana melakukan komunikasi kepada stakeholders yang stratejik

30 MANFAAT NET-MAP Membantu memahami :
Kompleksitas hubungan dengan perspektif yang berbeda Network terkait kewenangan formal & informal Bottlenecks (kemandeggan) serta penyebab keberhasilan & kegagalan Bagaimana memanfaatkan kompleksitas yang ada

31 PROSES ≥≤HASIL NET-MAP
Peta hubungan adalah rangka. Sedangkan diskusi justru sebagai substansinya Hasil akhir : peta hubungan menunjukkan kepada siapa kita dapat bekerja sama Proses yang maksimal akan melahirkan hasil yang maksimal (memberikan pandangan yang mendalam bagaimana mengeksekusinya)

32 “Siapa yang mempengaruhi……. ?”
Bagaimana Memulai ? Langkah 1 Pertimbangkan kasus yang telah didiskusikan dalam kelompok dan definisikan pertanyaan : “Siapa yang mempengaruhi……. ?”

33 Pertanyaan yang tepat dalam Net-Map Terkait dengan Perubahan
Defining THE QUESTION Pertanyaan yang tepat dalam Net-Map Spesifik Relevan Terkait dengan Perubahan “Hot”

34 MENGIDENTIFIKASI STAKEHOLDERS
Langkah 2 Pengelompokan Kategori stakeholder dalam net-map: Pemerintah Organisasi Masyarakat (NGO) Dunia Usaha Aktor Internasional dll

35 MENGAITKAN HUBUNGAN ANTAR STAKEHOLDERS
Langkah 3 Hubungan formal : hirarki, pelaporan, aliran dana, dsb Hubungan informal : kesetiakawanan, konflik, advokasi

36 MEMETAKAN POSISI DARI TIAP STAKEHOLDERS
Langkah 4 Jenis Posisi: Positif (+) = mendukung Negatif (-) = menentang Netral (+/-)

37 MENETAPKAN PENGARUH STAKEHOLDERS
Seberapa besar pengaruh dari setiap aktor terhadap pertanyaan yang diajukan (pada langkah 1) ? Langkah 5 Makin besar pengaruhnya maka makin tinggi tower-nya : Rendah : 1-2 Sedang : 3-5 Tinggi : 6-8 Sangat tinggi : 9 ≤ …..

38 OBSERVASI & KEMUNGKINAN TINDAKAN
Bagaimana peta besar yang dihasilkan? Apa/Siapakah motor utamanya ? Dimanakah kebuntuan terjadi ? KEMUNGKINAN TINDAKAN Apa yang dapat kita lakukan? Siapa dapat mengerjakan apa? Dapatkah kita mengharapkan mereka melakukannya? Langkah 6

39 STRATEGI KOMUNIKASI

40 STRATEGI ... adalah jalan-jalan utama yang terpilih untuk menjamin tercapainya tujuan secara efektif dan efisien (Santoso : 2005). ... adalah taktik, kiat, cara-cara yang baik dan menguntungkan dalam suatu tindakanDalam kamus induk istilah ilmiah (2003 :740) ... adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (KBBI : 1996 : 964).

41 KOMUNIKASI “proses interaktif antara dua atau lebih orang yang saling bertukar informasi yang bermanfaat melalui kata-kata atau pesan-pesan baik secara verbal ataupun tertulis” Ada dua pihak yang saling berhubungan : pemberi informasi (sender) dan yang menerima informasi (receiver).

42 PENGERTIAN STRATEGI KOMUNIKASI
Paduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi (communication manajement) untuk mencapai suatu tujuan (goal). Secara operasional pendekatan (approach) bisa berbeda-beda sewaktu-waktu, bergantung pada situasi dan kondisi.

43 STRATEGI KOMUNIKASI Terbuka
Kunci pertama untuk menciptakan Komunikasi yang efektif adalah transparansi, yaitu informatif dan jujur dalam berkomunikasi. 2. Terstruktur Komunikasi yang terstruktur dapat dipresentasikan dalam cara yang menarik agar mudah dimengerti oleh audiens. 3. Bersemangat Komunikasi harus dikemas dengan nuansa yang bersemangat untuk memastikan audiens segera bertindak setelah menerima pesan.

44 LANJUTAN……………. 4. Seimbang
Untuk menciptakan komunikasi yang efektif, Anda perlu mengatur frekuensi pesan. Komunikasi yang terlalu sedikit dapat menyebabkan kebingungan dan frustrasi. Di sisi lain, komunikasi yang terlalu sering akan menyebabkan sikap apatis. 5. Profesional Komunikasi harus dikemas secara profesional. Pesan yang dibuat dengan baik dan tanpa kepentingan pribadi akan lebih efektif dalam lingkungan kerja. 6. Wording Pemilihan kata yang tepat akan menjadikan komunikasi lebih efektif

45 TIPE ORANG YG TIDAK DISUKAI DLM BERBICARA
The Bore ( membosankan) The Wailer (pengeluh) The Sentence finisher (pemutus pembicaraan) The Contradictor ( pelawan arus) The Wandering Eye (tidak fokus) The Secret Teller ( tukang gosip) The Story taker ( pengambil cerita) The Non stop Talker (bawel) The Superior (penyombong)

46 “ Kemampuan Mendengar adalah suatu anugrah Tuhan yang tidak ternilai harganya “
Membantu sesama bila mendengarkan keluh kesah mereka. Abraham Schiit berkata mendengarkan dengan baik akan menyebabkan hubungan yang harmonis ( dapat memperbaiki hubungan kerja ). Kepemimpinan tidak akan terlaksana tanpa mau mendengarkan. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi.

47 5. Memperoleh banyak masukan dan pengetahuan jika senang mendengarkan dan menjadi orang bijaksana jika mau membuka telinga. 6. Seorang pendengar yang baik tidak hanya diterima dimana – mana, tetapi lebih dari itu dia belajar sesuatu. 7. Mendengarkan pendapat orang lain mungkin tidak selalu membawa manfaat bagi anda, tetapi bagi mereka sangat penting. 8. Menarik simpati pembicara. 9. Lebih efisien menyelesaikan tugas.

48 Menciptakan keluwesan dalam menyelesaikan pertentangan.
Dapat memberikan tanggapan yang akurat. Lebih cepat menanggapi kebutuhan orang lain. Memperkecil timbulnya kesalahan. Memahami masalah dengan baik dan objektif. Meningkatkan perhatian. Mendengarkan dan menyimak bawahan, berarti memperoleh masukan praktis untuk dikonsolidasikan dalam pengambilan keputusan.

49 Mengapa Perlu Dibangun Kemampuan Organisasi Belajar?
Pengertian Organisasi Belajar menurut Peter Senge (1990) : “Organisasi Belajar adalah organisasi di mana para anggotanya secara terus menerus memperluas kemampuan mereka untuk mendapatkan hasil yang sesungguhnya mereka harapkan, sebagai tempat dimana dikembangkannya pola-pola berpikir baru dan ekspansif/meluas, tempat dimana untuk mencurahkan aspirasi kolektif/kelompok secara bebas, dan tempat dimana para anggotanya belajar secara berkelanjutan melihat bersama-sama secara keseluruhan.”

50 Lima Prinsip / Pilar Organisasi Belajar

51 Learning Organization mencangkup kedalam hal-hal Sbb :
Learning Culture – terciptanya iklim organisasi yang menghasilkan suasana pembelajar yang kental dengan Karakteristik inovasi.  Processes – adanya proses yang mendorong interaksi organisasi seperti adanya infrastruktur, proses pengembangan, dan prosedur Tools and Techniques – metode-metode / teknik yang dapat digunakan bagi seorang individu dan kelompok, seperti kreativitas dan teknik pemecahan masalah. Skills and Motivation – adanya motivasi untuk terus belajar meningkatkan kompetensi.

52 Sumber Rabinowitz, P., “Identifying and Analyszing Stakeholders and Their Interests” In Holt, C. & M. Loewenstein (Eds.), “The Community Tool Box”, University of Kansas, 2013

53 Contoh KK Stakeholder produksi gabah di Kab Karawang
KETERANGAN Contoh KK Stakeholder produksi gabah di Kab Karawang PEMERINTAH NGO / LSM / MASYARAKAT DUNIA USAHA / SWASTA Diperhut Karawang Pemda Sub Dolog BRI Dinas Koperasi KUD PKKT PPL POKTAN INTERNASIONAL HUBUNGAN FORMAL HIRARKI / PERINTAH PELAPORAN ALIRAN DANA KOORDINASI HUBUNGAN NON FORMAL Garis koordinasi ADVOKASI KONFLIK KESETIAKAWANAN Garis perintah/petunjuk

54 Peran Keterkaitan Fungsi Masing-Masing Stakeholders
Poktan : wadah/ kumpulan petani gabah (target) PKKT : penyedia kebutuhan kel. tani KUD : penyalur kredit usaha tani, simpan pinjam, jual beli gabah, penyalur obat- obatan 4. SUB DOLOG : membeli gabah petani, menjaga stabilitas harga gabah BRI : Menyalurkn kredit petani Dinas Koperasi Kab Karawang : membina / memberikan rekomendasi badan hukum utk PKKT dan KUD. Dinas Pertanian dan Kehutanan kab karawang : Pembina teknis operasional budidaya dan teknologi pertanian pd kelompok tani di kab Karawang PPL : memberikan penyuluhan dan konsultasi Pemda : instansi pembina dan pengawas kegiatan pemb.ekonomi di kab Karawang

55 Koordinasi & Kolaborasi Stakeholder
KOORDINASI DAN KOLABORASI STAKEHOLDER SKPD : VISI : MISI : SASARAN : LOJUS KEGIATAN : Kondisi permasal ahan Sekarang Kondisi Ideal (harapan) Faktor Penduk ung Strategi Kegiatan Identifika si Stakehold ers Peran stakeholder Nilai interest stakeholder pengaruh +,-, +/- Jenis stakeholder Pola hubungan stakeholder Mileston Kegiatan Koordinasi & Kolaborasi Stakeholder

56 HARAPAN YANG INGIN DICAPAI
NAMA PESERTA DIKLAT : NO. ABSEN : INSTANSI : JABATAN BIDANG : LOKUS AREA PERUBAHAN : TUPOKSI / URAIAN KERJA : PERMASALAHAN (Kondisi Sekarang) HARAPAN YANG INGIN DICAPAI ( Kondisi Ideal ) FAKTOR PENDUKUNG STRATEGI KEGIATAN

57 Milestone Pentahapan kegiatan Koordinasi & Kolaborasi Stakeholder
IDENTIFIKASI STAKEHOLDER Identifikasi Stakholder Peran / Fungsi Stakeholder Nilai Interest Stakeholder Pengaruh Stakeholder (+) (-) (+/-) Jenis Stakeholder Pola Hubungan Kerja Stakeholder Milestone Pentahapan kegiatan Koordinasi & Kolaborasi Stakeholder

58 KOORDINASI KOLABORASI STAKEHOLDER
SKPD : VISI : MISI : SASARAN : LOJUS KEGIATAN : Perencanaan Perbaikan pasar tradisional. Kondisi Sekarang Kondisi Ideal (harapan) Faktor Pendukung Strategi Kegiatan Identifikasi Stakeholders Pasar tradisiona di desa kurang diminati masyarakat Terciptanya kondisi pasar tradisional yang menyenang-kan Tersedia-nya dana. Meningkat-nya daya beli masyarakt Dukungan pimpinan Merenovasi kondisi pasar sesuai dengan harapan masyarakat dan pedagang. 1. Inventarisasi dan analisis keinginan masyarakat dan keinginan pedagang 2. Membuat blueprint Pasar 3. Membangun pasar Persatuan Pedagang Dinas Pasar Pemborong / Kontraktor Keamanan Satpol PP Dinas Perhubungan Dinas Kebersihan & Pertamanan

59 Koordinasi & Kolaborasi Stakeholder :
Peran stakeholder Nilai interest stakeholder Pengaruh stakeholder +,-, +/- Jenis stakeholder Pola hubungan kerja Milestone Pentahapan kegiatan peran masing-masing stakeholder sangat penting (5) Penting (4) Cukup penting (3) Kurang penting (2) Tidak penting (1) Positip Negatip Netral Utama / potensial Internal Eksternal Formal Informal Vertikal Horizontal Diagonal Fungsional Direktif Informatif Konsultatif Koordinasi & Kolaborasi Stakeholder : 10/11/2018


Download ppt "Diklatpim tingkat iV AGENDA tim efektif Membangun tim efektif"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google