Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSusanti Budiman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PERTEMUAN KE 9 dan KE 10 Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Akuntansi Biaya I
2
Job Order Costing (sistem perhitungan biaya) merupakan sistem atau metode pengakumulasian atau pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan. Tujuan Penggunaan Job Order Costing adalah untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan, baik harga pokok produk secara keseluruhan tiap pesanan maupun per satuan.
3
Karakteristik Proses Produksi berdasar pesanan adalah sebagai berikut :
1. Sifat produksi : terputus-putus/intermitten 2. Tujuan produksi : untuk memenuhi pesanan 3. Bentuk produksi : sesuai dengan spesifikasi pesanan 4. Dasar produksi : atas dasar order Contoh perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan, yaitu: perusahaan mebel, perusahaan industri pesawat terbang, industri galangan kapal, dan lain-lain.
4
Karakteristik Pengumpulan Biaya Produksi Berdasar Job Order Costing
1. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dikumpulkan secara individual untuk tiap-tiap pesanan. 2. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan secara langsung terhadap pesanan yang bersangkutan. 3. Biaya overhead pabrik (BOP) dibebankan kepada tiap-tiap pesanan atas dasar tarif yang ditentukan di muka (predetermined rate). 4. Untuk mengumpulkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan BOP pada tiap-tiap pesanan digunakan kartu harga pokok pesanan 5. Harga pokok produk per satuan dihitung sebagai berikut : Jumlah harga pokok pesanan tertentu Harga pokok per satuan = Jumlah satuan produk pesanan ybs
5
Manfaat Perhitungan Biaya Pesanan adalah untuk penetapan harga jual dan pengendalian biaya.
Kartu Biaya Pesanan a. Sebagai dokumen dasar dalam perhitungan biaya pesanan dengan mengakumulasi biaya untuk setiap pesanan. Banyaknya kartu biaya pesanan dibuat sebanyak pesanan yang dikerjakan. b. Kartu biaya pesanan dibuat bernomor urut (prenumbered). c. Kartu biaya pesanan di samping dipergunakan untuk menghitung harga pokok suatu pesanan juga berfungsi sebagai rekening pembantu (subsidiary account) dari rekening control.
6
Contoh Kartu Biaya Pesanan
7
Jurnal Pencatatan Biaya Bahan
Jurnal-jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan bahan baku adalah sebagai berikut. a. Jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku Bahan baku ………………… …xxx Utang usaha (Kas)………………………………….. Xxx b. Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku Produk dalam proses………………………..xxx bahan baku……………………………… xxx Jika rekening barang dalam proses dipecah menurut elemen biaya produksi, maka jurnalnya adalah : pengendali Overhead Pabrik ………xxx bahan baku ………………………….……….xxx c. Jurnal untuk mencatat pembelian retur Utang usaha (Kas) ………………………..xxx bahan baku ……………………………………….xxx
8
Jurnal Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
a. Jurnal untuk mencatat kewajiban Gaji dan Upah yang terjadi Beban Gaji ………………………..xxx Utang gaji …………………………..xxx Atau : Beban Gaji ……………………… xxx Beban gaji yg masih harus dibayar ……………..xxx b. Jurnal untuk mencatat pembayaran Gaji Utang gaji ……………………xxx Kas ………………………………………………xxx c. Jurnal untuk mencatat alokasi Gaji Produk dalam proses ……….. xxx Beban gaji ………………………….xxx # Biaya administrasi (gaji bagian pemasaran)……….xxx Biaya administrasi (gaji bagian administrasi) ….....xxx Beban gaji……………………………………………………xxx **Unk beban tenaga kerja tidak langsung Pengendali overhead pabrik xxx beban gaji xxx
9
Jurnal Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
a. Jurnal untuk mencatat BOP sesungguhnya (aktual) pengendali overhead pabrik………………………………. xxx Berbagai macam rekening yang di kredit………………………xxx Atau cth : akumulasi penyusutan mesin ………………………xxx asuransi biaya dimuka ………………………xxx b. Jurnal untuk mencatat pembebanan BOP berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. Produk dalam proses ……………………………………….xxx overhead pabrik dibebankan…………………………………… xxx overhead pabrik dibebankan xxx pengendali overhead pabrik xxx
10
Jurnal Pencatatan Produk Selesai
Untuk mencatat barang jadi yang diserahkan dari produksi ke bagian : Persediaan produk jadi …………………xxx Produk dalam proses……………………... Xxx Jika rekening barang dalam proses dipecah menurut elemen biaya produksi : Persediaan produk jadi ……………..xxx Produk dalam proses BBB………………….. xxx Produk dalam proses BTK …………………..xxx Produk dalam proses BOP …………………..xxx
11
Jurnal Pencatatan Barang Dlm Proses Akhir
Untuk mencatat persediaan barang dalam proses akhir periode: Persediaan produk dalam proses……... xxx Produk dalam proses ………………………xxx Jika rekening barang dalam proses dipecah menurut elemen biaya produksi : Persediaan produk dalam proses.……..xxx Produk dalam proses BBB ………………… xxx Produk dalam proses BTK …………………xxx Produk dalam proses BOP ………………….xxx
12
Jurnal Pencatatan Barang Selesai kepada Pemesan
Jurnal untuk mencatat penyerahan langsung ke pemesanharga pokok penjualan Piutang usaha xxx Penjualan xxx Harga pokok penjualan…………..xxx Produk dalam proses………………xxx Jurnal untuk mencatat mengisi persediaan produk jadi Produk selesai …………….xxx Produk selesai………………… xxx
13
Kerugian dalam Proses Produksi
Kerugian dalam proses produksi berdasarkan pesanan tidak dapat dihindari, kerugian ini disa diakibatkan oleh : Adanya sisa bahan Produk cacat Produk rusak
14
1. Sisa Bahan Dalam proses pabrikasi sisa bahan dapat berasal dari: Pengolahan kurang baik Suku cadang rusak atau cacat yang tidak bisa diretur Stock bahan terlalu lama Penghentian proyek-proyek percobaan Mesin-mesin pengolahan sudah tua Apabila sisa bahan selalu terjadi dan sisa bahan tersebut laku dijual maka perlakuan hasil penjualan sisa bahan ini dapat : Ditutup ke ikhtisar L/R Pengurangan harga pokok penjualan Dikreditkan ke pengendali overhead pabrik
15
Ilustrasi : CV Empat Sekawan berusaha dibidang furniture dan selalu mengumpulkan serpihan kayu(sisa bahan) dan menjualnya seharga Rp ,- Solusi ?
16
Jurnal : Ditutup ke ikhtisar laba-rugi Kas/Piutang dagang Rp 600.000
Pendapatan lain-lain Rp Pengurangan harga pokok penjualan Harga pokok penjualan Rp Dikreditkan ke pengendali biaya overhead pabrik Pengendali overhead pabrikRp Rp Apabila ditelusuri langsung ke masing-masing pesanan Produk dalam proses Rp
17
2. Produk Cacat Faktor penyebab terjadinya produk cacat : a. Bersifat normal : Produk cacat yang tidak bisa dihindari, maka untuk memperbaiki produk tersebut membutuhkan biaya tertentu. Perlakuan tambahan biaya ini, akan dibebankan pada pengendali overhead pabrik. b. Karena kesalahan/kegagalan internal : Karyawan telah melakukan kelalaian, kecerobohan atau sebab-sebab internal lainnya yang mengakibatkan kecacatan pada produk. Kerugian dari produk cacat yang tidak dapat ditutup dari hasil penjualan dibebankan sebagai penambah pengendalian overhead pabrik.
18
1). Bersifat normal, contoh :
P.T sigli adalah perusahaan yang menghasilkana komponen televisi. Pada bulan September 2015 perusahaan menerima pesanan unit komponen. Harga pokok produksi untuk satu unit komponen ini sebesar Rp 1.250,-, yang terdiri dari bahan baku langsung Rp 500,- TKL Rp Rp 400,- dan BOP dibebankan Rp 350 karena proses produksi ini lebih rumit terjadi kerusakan sebanya 40 unit ini dianggap kerusakan normal. Untuk itu produk ini perlu diperbaiki dengan biaya bahan baku langsung Rp 5.000,- biaya TKL Rp 3.000,- dan BOP Rp 2.500,- . Jurnal : Pengendali overhead pabrik Rp Persediaan bahan baku Rp Beban gaji Rp macam-macam kedit Rp 2.500
19
2). Karena kesalahan, contoh :
P.T sigli adalah perusahaan yang menghasilkana komponen televisi. Pada bulan September 2015 perusahaan menerima pesanan unit komponen. Harga pokok produksi untuk satu unit komponen ini sebesar Rp 1.250,-, yang terdiri dari bahan baku langsung Rp 500,- TKL Rp Rp 400,- dan BOP dibebankan Rp 350 karena proses produksi ini lebih rumit terjadi kerusakan sebanya 40 unit ini dianggap kerusakan karena kesalahan. Untuk itu produk ini perlu diperbaiki dengan biaya bahan baku langsung Rp 8.000,- biaya TKL Rp 4.000,- dan BOP Rp 2.500,- . Jurnal : Rugi produk cacat Rp Persediaan bahan baku Rp Beban gaji Rp 4000 macam-macam kedit Rp 2.500
20
3. Produk Rusak Faktor penyebab produk rusak : Bersifat normal
Karena kesalahan kurangnya perencanaan, kurangnya pengawasan terhadap tenaga kerja, dll
21
Perlakuan harga pokok produksi a. Produk rusak laku dijual
Produk rusak laku dijual : bersifat normal (diperlakukan sebagai pengurang pengendali biaya overhead pabrik) Contoh : Pesanan No.707 mengenai pembuatan mainan anak- anak. Harga pokok produk untuk satu unit Rp karena kerumitannya terjadi kerusakan 50 mainan. Namun meskipun demikian kursi cacat tersebut masih dapat dijual dengan harga Rp ,- per unit. Sehingga dengan adanya kejadian tersebut maka perusahaan terpaksa harus memproduksi mainan anak-anak sebanyak unit ( mainan yang sesuai dengan pelanggan ditambah 50 mainan yang rusak). Harga pokok : • Bahan Baku Langsung....Rp 900,0 • Tenaga Kerja Langsung. Rp 600,- • Overhead Parik Rp 500,- • Jumlah keseluruhan Rp2.000,-
22
Jawaban : Harga pokok produk selesai :
HP. Produk selesai(baik):2.000unit x Rp2.000=Rp HP. Produk rusak : 50 kursi x Rp2.000=Rp HP. Produk selesai, produk baik : = Rp Jurnal penjualan produk rusak : Kas Rp pengendali overhead pabrik Rp produk dalam proses (PDP)-bahan Rp PDP - Tenaga Kerja Rp PDP – BOP Rp
23
Produk rusak laku dijual : karena kesalahan
Harga pokok produk rusak : Rp Penjualan produk rusak : Rp Rugi produk rusak Rp Jurnal : Kas Rp Rugi produk rusak Rp Produk dalam proses (PDP)-bahan Rp PDP - Tenaga Kerja Rp PDP – BOP Rp
24
Perlakuan harga pokok produksi b. Produk rusak tidak laku dijual
Produk rusak tidak laku dijual : bersifat normal Pesanan No.707 mengenai pembuatan mainan anak- anak. Harga pokok produk untuk satu unit Rp karena kerumitannya terjadi kerusakan 50 mainan bersifat normal namun tidak laku dijual. Sehingga dengan adanya kejadian tersebut maka perusahaan terpaksa harus memproduksi mainan anak-anak sebanyak unit ( mainan yang sesuai dengan pelanggan ditambah 50 mainan yang rusak). Harga pokok : • Bahan Baku Langsung....Rp 900,- • Tenaga Kerja Langsung. Rp 600,- • Overhead Parik Rp 500,- • Jumlah keseluruhan Rp2.000,
25
Pengendali overhead pabrik Rp 100.000
produk dalam proses (PDP)-bahan Rp PDP - Tenaga Kerja Rp PDP – BOP Rp Produk rusak tidak laku dijual : karena kesalahan Rugi produk rusak Rp Produk dalam proses (PDP)-bahan Rp PDP - Tenaga Kerja Rp PDP – BOP Rp
26
Contoh : Transaksi berikut merupkan traansaksi yang dilakukan P.T XYZ pada bulan Januari 2015: Pembelian bahan baku yang dilakukan secara kredit sebesar Rp dan secara tunai Rp ,- Bukti permintaan bahan baku langsung sebesar Rp ,- dan bahan baku tidak langsung Rp ,- Biaya gaji untuk pabrik sebesar Rp ,- terdiri atas Rp ,- TKL dan sisanya tenaga kerja tidak langsung Penyusutan mesin-mesin pabrik senilai Rp ,- dicatat, dan biaya asuransi pabrik yang sudah jatuh tempo bulan tersebut Rp ,-
27
Suatu pesanan diselesaikan dengan serapan biaya TKL Rp 726
Suatu pesanan diselesaikan dengan serapan biaya TKL Rp ,- bahan baku telah dibebankan sebelumnya ke pesanan tersebut sebesar Rp ,- BOP dibebankan dengan tarif 75% dari biaya TKL BOP aktual lain-lain Rp ,-, terutang Pesanan yang dimaksud dalam point 5 dikirimkan ke pemesan dengan nilai tagihan sebesar Rp ,- Buatlah ayat jurnal yang berkaitan dengan transaksi tersebut :
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.