Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Ginekology System pada Reproduksi Manusia

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Ginekology System pada Reproduksi Manusia"— Transcript presentasi:

1 Ginekology System pada Reproduksi Manusia
Oleh : Faik Agiwahyuanto, S.Kep., M.Kes

2 Proses Pembuahan pada Manusia

3 The Developing of Human

4 Type of Hymen

5 Macam alat Kontrasepsi (Kondom)

6 IUD dan Susuk (Kontrasepsi)

7 PIL KB Pertama kali minum adalah hari pertama haid, kemudian terus berlanjut mengikuti panah di belakang bungkus pil KB. Kalau habis, maka dilanjutkan pil kemasan berikutnya dan disesuaikan setelah habisnya hari apa. Sebaiknya dikonsumsi tiap hari, di jam sama untuk hindari lupa minum. Jumlah tablet ada 28 hari

8 Fisiologi Kehamilan Sperm + ovum jadi zigot
Menempel di dinding rahim sampai sekitar 38 minggu sejak pembuahan Zigot membelah : morula (16 sel)  blastokista (32-64 sel) Jadi trofoblas (lapisan terluar), embrioblas (sel bag. Dalam), blastosol (rongga berisi cairan) Fase blastula jd fase gastrula. Benih akan tumbuh sel & terbagi jadi lapisan sel yg berlainan sifat (ektoderm, mesoderm, endoderm) Endoderm jd saluran cerna, napas, kemih. Mesoderm jd sistem pembuluh, kemih, kelamin, limpa. Ektoderm jd SSP, Saraf tepi, epitel, indra sistm, gigi.

9 Embrio tumbuh didukung adanya membran : kantong kuning telur, amnion, korion, & alantois
Kantong kuning telur : menyediakan nutrisi utama embrio Membran amnion : pelindung tebal berisi cairan amnion lindungi embrio Lapisan korion : menjadi bagianutama plasenta yg melingkupi amnion & kantong kuning telur Peristiwa kehamilan  plasenta akan terbentuk pada bulan ketiga (trimester 1 akhir). Fungsi plasenta : pertukaran oksigen & CO2, suplai makanan dari ibu kejanin, Mencegah mikroorganisme masuk ke janin Menghasilkan hormon yg dibutuhkan untuk pelihara kehamilan

10 Tahapan Fertilisasi Beberapa jam setelah terjadinya fertilasasi, zygote membelah scr mitosis jadi 2n (2, 4, 8. 16, 32 sel dst) Pada hari ke-3/ke-4 trbntuk klpk sel = morula. Morula berkembang jd blastula. Hari ke-6 setelah fertilisasi, throphoblast akan menempel pd dinding uterus  keluarkan hormon HCG (fungsinyamelindungi kehamilan dgn stimulasi produksi hormon progesteron & estrogen agar kagak hamil Hari ke-12 setelah fertilisasi  embrio telah kuat menempel pada dinding uterus Lanjut fase gastrula (hari ke-21) plasenta terus berkembang dari throphoblast  berkembang sampe minggu

11 Hormon yg Berperan dalam Kehamilan
Progesteron & Estrogen Hormon berperan usia kehamilan 3-4 bln pertama hamil  setelah itu diambil alih oleh plasenta. Fungsi progesteron = menghambat kontraksi uterus. Fungsi estrogen = merangsang kontraksi uterus Prolaktin Hormon disekresikan oleh plasenta untuk mamacu glandula mamae  produksi ASI. Selain itu untuk mengatur metabolisme tubuh ibu agar fetus ttp dpt nutrisi HCG (Hormone Chorionic Gonadotrophin) Hormon pendeteksi kehamilan (bekerja pada hari ke-8 hingga minggu ke-8 usia kehamilan), ditemukan di urine Oksitosin Merupakan hormon berperan dlm kontraksi uterus menjelang persalinan

12 Hormon yg berperan dlm kelahiran/persalinan
Relaksin Hormon yg mempengaruhi peregangan otot simfisis pubis Estrogen Hormon yg mempengaruhi hormon progesteron yg menghambat kontraksi uterus Oksitosin Hormon yg mempengarui kontraksi dinding uterus

13 Pengaturan Kelahiran Pengaturan kehamilan menggunakan prinsip kontrasepsi reproduksi. Tujuannya dalam kontrasepsi adalah mencegah bertemunya sel sperma & sel ovum  tidak terjadi fertilisasi. Macam cara dlm kontrasepsi : Sistem kalender Memperhatikan masa subur wanita Sistem hormonal Menghambat/menghentikan proses ovulasi Kimiawi Menggunakan zat2 kimia (Spermasida  pria, Vaginal douche  wanita) Mekanik Alat kontrasepsi Sterilisasi Membuat steril organ2 reproduksi bag dalam (vasektomi & tubektomi)

14 Reson Seksual Wanita Respon seks melibatkan respon fisik & psikis.
Ketika melakukan hubungan seks ada respon dari cewek yaitu excitement : manipulasi fisik & khayalan seks yg mengaktifkan saraf parasimpatis daerah terkait. Bagian untuk merangsang adalah “KLITORIS”  krn sangat peka. Pengaktifan parasimpatis Dilatasi pembuluh darah Pembengkakan jaringan erektil di vagina & klitoris Sel vagina mengeluarkan mukus Lubrikasi keluar, RR, HR naik krn pengaktifan saraf parasimpatis

15 Respon Seksual Wanita (lanjutan)  Orgasmus
Sewaktu eksitasi seks capai puncak Otot vagina & perineum berkontraksi ritmis Jg otot polos uterus & tuba falopi mengalami gelombang kontraksi disertai rasa nikmat yg intens Kontraksi vagina & uterus membantu mendorong sperma ke arah tuba falopi

16 Respon Seksual Wanita (Resolusi)
Resolusi terjadi setelah orgasmus Ditandai dgn penurunan aliran darah genitalia Kembalinya denyut jantung & respirasi ke normal

17 Gejala menopause timbul akibat :
Definisi Menopouse trjd sewaktu ovarium tidak lagi berespon trhdp LH & FSH untuk membentuk estrogen & progesteron Usia terjadinya Terjadi umumnya usia th Berlangsung 8-10 th Selama ini terjadi perubahan2 pd daur haid sampai akhirnya berhenti Gejala menopause timbul akibat : Tidak ada estrogen Akhirnya timbul kemerahan kulit (hot flushes), sensasi dyspnea, kelelahan, kadang iritabilitas meningkat/emosional

18 Obat-Obatan pada Kehamilan dipengaruhi oleh :
Kemampuan obat menmbus sawar uri (lapisan otak) Saat paparan obat Jumlah obat Penyakit yg diderita Kerentanan genetik

19 Penggunaan obat pada Bumil
Hindari obat selama trimester I (ketika janin paling rentan trhdp teratogen) Jgn gunakan kombinasi obat Gunakan dosis terendah yg masih memungkinkan, dlm waktu sependek mungkin Gunakan terapi topikal bila ada Gunakan obat hanya apabila manfaatnya lebih besar daripada risikonya

20 Kategori Obat pada Ibu Hamil (FDA)
Kategori A Obat yg banyak digunakan wanita hamil tanpa disertai kenaikan frekuensi malformasi janin/pengaruh buruk lainnya. Ex : PCT, Penisilin, Eritromisin,Glikosida jantung, Isoniazid, bahan hemopoetik (Fe, asam folat) Kategori B Meliputi obat2 yg pengalaman pemakainya pd bumil masih terbatas, tp tidak terbukti meningkatkan frekuensi malformasi/pengaruh buruk lainnya pd janin B1 : pd penelitian hewan tidak terbukti meningkatnya kerusakan janin. (Ex : simetidin, dipiridamol, spektinomisin) B2 : pd penelitian hewan blm memadai, tp ada petunjuk tidak meningkatnya kejadian kerusakan janin. (Ex: ikarsilin, dopamin, asetilkilin, alkaloid belladona B3 : pd penelitian hewan menunjukkan peningkatan kejadian kerusakan janin, tp blm tentu bermakna pd manusia. (Ex: karbamazepin, pirimetamin, griseofulvin, trimetoprim, mebendazol.

21 Lanjutan Kategori C Kategori D Kategori X
Obat2 yg dpt memberi pengaruh buruk pd janin tnp disertai malformasi anatomik, krn efek farmakologik, umumnya bersifat reversibel. (Ex: analgetik-narkotik, fenotiazin, aspirin, rifampisin, aintiinflamasi non-steroid, diuretika Kategori D Obat yg terbukti menyebabkan meningkatnya kejadian malformasi janin pd manusia/menyebabkan kerusakan janin bersifat ireversibel, jg punya efek farmakologik yg merugikan janin (Ex: androgen, fenitoin, klonazepam, steroid anabolik, antikoagulan, valproat, kinin Kategori X Obat yg punya resiko tinggi terjadi pengaruh buruk menetap pada janin ketika diminum saat hamil, punya kontaindikasi mutlak selama hamil. (Ex: isotretionin, dietilstilbestrol


Download ppt "Ginekology System pada Reproduksi Manusia"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google