Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Dr. ASHAR HASAIRIN, M.Si Ahmad Syafwan Pulungan, S.Pd., M.Si

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Dr. ASHAR HASAIRIN, M.Si Ahmad Syafwan Pulungan, S.Pd., M.Si"— Transcript presentasi:

1 Dr. ASHAR HASAIRIN, M.Si Ahmad Syafwan Pulungan, S.Pd., M.Si
Klasifikasi Mahluk Hidup Dr. ASHAR HASAIRIN, M.Si Ahmad Syafwan Pulungan, S.Pd., M.Si

2 Klasifikasi Mahluk Hidup
- - Peta Konsep - - Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup Pengelompokan Mahluk Hidup Klasifikasi Mahluk Hidup Dasar-dasar Klasifikasi Mahluk Hidup Sumber Bukti Taksonomi dan Hubungan Taksonomi dengan Ilmu lain Jenis-jenis dan Pembagian Klasifikasi Mahluk Hidup

3 Definisi dan Tujuan Klasifikasi?
Definisi Klasifikasi Definisi dan Tujuan Klasifikasi? Tujuan Klasifikasi Klasifikasi adalah pengelompokan jenis makhluk hidup ke dalam kelompok tertentu. Pengelompokan ini disusun secara runtut sesuai dengan tingkatannya mulai dari yang lebih kecil hingga ke tingkatan yang lebih besar. Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan cirinya. Mendeskripsikan ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakan dengan makhluk hidup lain. Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.

4 Jenis-jenis dan Pembagian Klasifikasi Makhluk Hidup
I. Jenis-Jenis Klasifikasi Dasar dan cara yang digunakan bergantung pada motif yang dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu klasifikasi empirik dan klasifikasi rasional. Klasifikasi empirik adalah penggolongan tumbuhan yang tidak didasarkan pada sifat yang dimiliki oleh tumbuhan yang diklasifikasi. Klasifikasi menurut abjad adalah contoh klasifikasi empirik dengan pedoman utama huruf awal namanya. Klasifikasi ini merupakan buatan manusia belaka. Golongan kedua adalah klasifikasi rasional yang merupakan suatu klasifikasi mempunyai hubungan langsung dengan makhluk hidup yang digolongkan. Klasifikasi rasional terdiri atas : Klasifikasi praktis, klasifikasi buatan, klasifikasi fenetik, klasifikasi filogeni.

5 Beberapa ahli menggolongkan sistem klasifikasi atas tiga golongan/kelompok Besar

6 Jenis-jenis dan Pembagian Klasifikasi Makhluk Hidup
II. Pembagian Klasifikasi Makhluk Hidup R.H Whittaker (1969) mengelompokkan makhluk hidup menjadi 5 (lima) kingdom / kerajaan, yaitu :  Monera (bakteri dan ganggang biru)  Protista (ganggang dan protozoa). Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai hewan (Protozoa) dan Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), dan Protista menyerupai jamur. Fungi (jamur) Fungi memiliki sel eukariotik. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycpta). Plantae (tumbuhan) Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Kelompok ini terdiri dari tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan berbiji terbuka, dan tumbuhan berbiji tertutup. Animalia (hewan)  Hewan memiliki sel eukariotik. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).

7 R.H Whittaker (1969) mengelompokkan makhluk hidup menjadi 5 (lima) kingdom

8 Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
No Dasar Klasifikasi Contoh Kasus 1 Persamaan Ayam dan Elang 2 Perbedaan 3 Ciri Morfologi dan Ciri Anatomi Hiu dan Paus 4 Ciri Biokimia Kambing dan 5 Manfaat Ayam

9 Sumber Bukti Taksonomi dan Hubungan Taksonomi dengan Ilmu lain
Pendekatan Anatomi Pendekatan Morfologi Pendekatan Embriologis dan fase kehidupan Pendekatan Ethologi Sitologi Ekologi Pendekatan Embriologis dan fase kehidupan Biokimia

10 Tingkatan Takson Pada ICBN dan ICZN

11 Dasar-dasar Klasifikasi
2. Identifikasi 3. Determinasi 4.Penggolongan & Pengelompokan 5. Kekerabatan 6. Nomenklatur (Hasairin, A. 2010)

12 Klasifikasi Klasifikasi dilakukan pada level populasi. Dalam aktivitas klasifikasi, sebenarnya dilakukan beberapa aktivitas. Aktivitas dalam klasifikasi adalah sebagai berikut : Grouping adalah mengelompokkan beberapa organisme atas dasar persamaan dan perbedaan menjadi beberapa takson. Ranking adalah menyusun organisme hasil pengelompokkan dalam level-level kelompoknya, sehingga ada kelompok yang besar dengan ciri yang sangat umum dan ada pula kelompok kecil yang memiliki ciri-ciri lebih spesifik. Placing adalah menempatkan hasil pengelompokkan ke dalam kelompok yang tepat sesuai dengan ciri ciri yang dimiliki.

13 Identifikasi Identifikasi mencakup dua kegiatan, yaitu klasifikasi dan tatanama. Jadi, identifikasi adalah menentukan persamaan dan perbedaan antara dua makhluk hidup, kemudian menentukan apakah keduanya sama atau tidak, baru kemudian memberi nama. Oleh pelaku identifikasi specimen yang belum dikenal itu, melalui studi yang seksama kemudian dibuatkan candera atau deskripsinya di samping gambar-gambar terinci mengenai bagian-bagian makhluk hidup yang memuat ciri-ciri diagnosisnya.berikutnya adalah menetapkan specimen itu merupakan anggota populasi jenis apa, dan di masukkan kategori mana (Marga, Suku, Bangsa dan Kelas serta Divisinya).

14 Determinasi Determinasi adalah penentuan, pemastian apakah suatu makhluk hidup dapat dimasukkan ke dalam golongan makhluk hidup yang sudah diketahui identitasnya melalui identifikasi. Tujuan dan hasil akhir dari suatu pendeterminasian adalah untuk mendapatkan suatu nama spesies yang dideterminasi. Adapun langkah-langkah pendeterminasian tumbuhan menurut Hasairin (2010) sebagai berikut; Mempelajari tumbuhan itu sebaik-baiknya, menyangkut sifat morfologi (seperti posisi, bentuk, ukuran dan jumlah bagian-bagian daun, bunga, buah dan lainnya) perlu dianalisis, sehingga ciri-ciri tumbuhan yang akan dideterminasi dapat dikuasai sepenuhnya. Mencoba membandingkan atau mempersamakan ciri-ciri tumbuhan tersebut dengan tumbuhan yang sudah dikenal identitasnya dengan cara ingatan, bantuan orang, spesimen acuan, pustaka dan program komputer.

15 Penggolongan Penggolongan tidak hanya menyangkut soal penamaan dan pencirian saja, akan tetapi juga berkaitan dengan masalah pencarian dan penentuan hubungan kekerabatan atau kekeluargaan antara spesies satu dengan lainnya. Beberapa jenis dengan persamaan sifat-sifat tertentu membentuk suatu takson yang menurut hirarki diberi kedudukan dan jenjang yang lebih tinggi yang disebut dengan istilah marga (genus). Setiap marga diberi nama seperti halnya setiap jenis. Demikian selanjutnya berturut-turut sejumlah marga dijadikan satu suku (familia), yang masing-masing diberi nama yang berbeda-beda pula. Beberapa suku dijadikan satu bangsa (ordo), beberapa bangsa menjadi kelas (classis) dan divisi (divisio).

16 Kekerabatan KLASIFIKASI FENETIK FILOGENETIK HORIZONTAL VERTIKAL Hubungan kekerabatan dapat dijumlah melalui sifat dan ciri pada makhluk hidup yang dikelompokkan ke dalam jenis klasifikasi fenetik dan klasifikasi filogenetik semua bagian organisme pada semua stadia perkembangannya dapat menghasilkan bukti berharga dalam penetapan hubungan kekerabatan HUBUNGAN KEKERABATAN PADA ZONA TERTUA HUBUNGAN KEKERABATAN DENGAN NENEK MOYANG KESAMAAN KESELURUHAN TANPA MEMEANDANG FILOGENI (TANPA EVOLUSI) ASAL USUL MEMANDANG EVOLUSI CLUSTER ANALYSIS (ANALISIS) CLADIOGRAM (KLADISTIK) Skema Perbandingan Klasifikasi Fenetik dan Filogenetik (Hasairin, 2010)

17 Nomenklatur Nomenklatur merupakan salah satu bagian dari sistematika yang mengkaji masalah penamaan. Masalah penamaan ini diperoleh dari hasil akhir pendeterminasian. Dalam sistematika nama yang dimaksud bukan nama daerah atau nama sehari-hari yang biasa diberikan orang, akan tetapi nama ilmiah dari suatu makhluk hidup. Pada penamaan hewan, sudah diatur dalam satu badan internasional dituangkan dalam sebuah aturan yang diberi nama International Code of Zoological Nomenclature (ICZN). Pada penamaan tumbuhan, sudah diatur dalam satu badan internasional dikenal dengan “Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan “ (KITT) atau International Code of Botanic Nomenclature (ICBN) khusus untuk tumbuhan liar. “Kode Internasional Tata Nama Tanaman Budidaya” (KITTB) atau International Code Nomenclature of Cultivated Plant (ICNCP) mengatur pemberian nama tanaman yang sudah dibudidayakan atau hasil persilangan

18 Tatanama Takson Tumbuhan Menurut Tingkatannya
Kategori akhiran Contoh Divisio phyta Spermatophyta Sub-divisio phytina Angiospermae Classis opsida Dicotyledoneae Sub-classis idea Ordo ales Rosales Sub-ordo ineae Familia aceae Fabaceae Sub-familia oideae Mimosoideae Tribus eae Sub-tribus inae Genus Acacia Species Acacia mangium

19 Giat adalah kunci kesuseksesan, giatlah belajar raihlah prestasimu
Terima kasih


Download ppt "Dr. ASHAR HASAIRIN, M.Si Ahmad Syafwan Pulungan, S.Pd., M.Si"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google