Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBenny Rachman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
EPISTEMOLOGI Setelah mengkaji Ontologi, maka sampailah pada hakekat cara (teori) memperoleh pengetahuan (dan ilmu) atau pada Epistemologi. Bagaimana agar sesuatu yang ada (atau yang terjadi) di “alam raya” ini menjadi pengetahuan dan ilmu? Apa sumber-sumbernya? Apa sebenarnya pengetahuan dan ilmu itu? 13/11/ :34:56
2
Melalui telaah terhadap material, idea dan dual beserta aliran-alirannya: Materialisme, Idealisme dan Dualisme dengan berbagai kajian kritis tentang kelemahan dan keunggulannya berdasarkan acuan tertentu, dapat diketahui tentang kehakikian sumber-sumber pengetahuan dan ilmu. Bahkan dari ontologi pengertian dari pengetahuan dan atau ilmu itu dapat dirumuskan. 13/11/ :34:56
3
Bersifat Khusus (Spesifik) Bersifat Umum (Universal/General)
PENGETAHUAN Bersifat Konkrit Bersifat Khusus (Spesifik) Bersifat Umum (Universal/General) Bersifat Abstrak Ilmu bersumber dari pengetahuan yang bersifat umum (general) yang disusun dalam sistematika kausalitas hakiki dan universal. 13/11/ :34:56
4
Sistematika kausalitas hakiki dan universal ini adalah logika atau kerangka pikiran logis (Logical Construct). Dengan demikian ilmu adalah hasil pengembangan dari pengetahuan yang bersifat umum dan khusus (spesifik). Epistemologi Filsafat Ilmu ingin menjawab Bagaimana cara menemukan bentukan pemikiran asosiatif, baik yang memahami kausalitas hakiki dan universal (ilmu) maupun yang tidak (baik pengetahuan yang bersifat khusus maupun yang umum). 13/11/ :34:56
5
Jadi Epistemologi sebagai dimensi filsafat yang mempelajari asal mula, sumber, struktur, metode, dan sahihnya pengetahuan atau bagamana cara mempelajari, mengembangkan dan memanfaatkan ilmu bagi kemaslahatan manusia. Fungsi Epistemologi: Memberi kerangka acuan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan untuk diakui sebagai disiplin ilmu (keabsahan disiplin ilmu tertentu) 13/11/ :34:56
6
Hakekat Ilmu, yang dikembangkan dari dasar epistemologi dapat dikembangkan menjadi:
1. Apa Esensi Ilmu 2. Metode Verifikasi 3. Metode Justifikasi 1. Esensi Ilmu Pengetahuan manusia ada yang disebut ilmu dan ada yang disebut seni dan filsafat. Ketiga hal tersebut mempunyai perbedaan yang esensial. Ilmu mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dengan pengetahuan yaitu dari metodenya, tujuannya, dan kegunaannya bagi manusia. 13/11/ :34:56
7
Dua tahap dalam proses keilmuan : 1. Hipotesis 2. Pengujian Hipotesis
Masalah yang terkandung dalam ilmu harus selalu merupakan problema yang telah diketahuinya atau ingin diketahui, kemudian ditelaah secara sistematis dan rasional, diperoleh kejelasan tentang kebenaran yang bersifat empiris sesungguhnya. Dua tahap dalam proses keilmuan : 1. Hipotesis 2. Pengujian Hipotesis 13/11/ :34:56
8
2. Metode Verifikasi Pengujian kebenaran pengetahuan menurut Idealisme menggunakan kerangka pemikiran, berdasarkan premis-premis yang telah diketahui. Oleh karena itu ilmu bersifat konsisten dan kumulatif. Ilmu bersifat konsisten: Karena kerangka penjelasannya berbentuk hipotesis disusun atas premis-premis secara konsisten. 13/11/ :34:56
9
Ilmu bersifat komulatif:
Karena suatu kesimpulan baru yang diperoleh premis-premis yang mendukung akan berfungsi sebagai premis baru bagi kegiatan penalaran baru lainnya. Hipotesis digunakan sebagai kerangka beripikir yang bersifat sementara. Dalam penalaran deduktif, kita dapat memilih premis mana saja yang tersedia dalam khasanah pengetahuan ilmiah untuk mendukung hipotesis. 13/11/ :34:56
10
3. JUSTIFIKASI Aliran Idealisme penggunaan alat berpikir deduktif adalah ampuh utk pembenaran Anggapan bahwa yang nampak sering mengelabui alat indera kita. Dengan alat evidensi, asumsi dan hipotesis yang mengandung kebenaran rasional dan deduktif, maka manusia akan mengenali, memahami, dan membenarkan pengetahuan yang diperoleh studinya. Menurut Idealisme pola berpikir deduktif mempunyai kebenaran ilmiah. 13/11/ :34:56
11
PENALARAN DEDUKTIF, didasarkan atas prinsip, hukum, teori atau putusan atas berlaku umum untuk suatu hal atau gejala. Berdasarkan atas prinsip umum tersebut ditarik simpulan tentang sesuatu yang khusus yang merupakan bagian dari hal/gejala (bergerak dari yang umum ke khusus). PENALARAN INDUKTIF, proses penalaran untuk sampai kepada keputusan, prinsip atau sikap yang umum maupun khusus berdasarkan pengamatan khusus. 13/11/ :34:56
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.