Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGETAHUAN SUPRIYANTO

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGETAHUAN SUPRIYANTO"— Transcript presentasi:

1 PENGETAHUAN SUPRIYANTO
Binatang memiliki pengetahuan, tetapi terbatas untuk mempertahankan jenisnya. Manusia mampu menalar (berpikir logis dan analitis ), mengembangkan pengetahuannya sehinga disebut homo sapien. SUPRIYANTO “Ubahlah pikiranmu maka hidupmu akan berubah “ (Plato)

2 MINDSET POLA PIKIR RELEARN UNLEARN LEARN REKONSTRUKSI DEKONSTRUKSI
PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

3 Mindset Ada yang membagi Fixed dan Growth Mindset

4 UNIVERSITAS AIRLANGGA
S. SUPRIYANTO DEP. ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA FILSAFAT ILMU

5 Gb. Penyadaran, Pembelajaran dan Pembiasaan
Transformasi: Knowledge, Skill PEMBELAJARAN PENYADARAN PEMBIASAAN Ranah Pathos: Afektif, Attitude Konasi Ranah Logos, Kinestetik: More Competence Passion Gb. Penyadaran, Pembelajaran dan Pembiasaan

6 PEMBELAJARAN PEMBIASAAN PENYADARANN Gb. LEARNING MINDSET SADAR
TAK KOMPETEN SADAR KOMPETEN PEMBIASAAN PENYADARANN TAK SADAR TAK KOMPETEN TAK SADAR KOMPETEN Gb. LEARNING MINDSET

7 SIKLUS PENGEMBANGAN POLA PIKIR MANUSIA
ZONA TANTANGAN ZONA HARAPAN ZONA NYAMAN ZONA KOMITMEN SIKLUS PENGEMBANGAN POLA PIKIR MANUSIA

8 PENGETAHUAN ONTOLOGI Mediskripsikan tentang “ WHAT
EPISTEMOLOGI Menjawab WHY and HOW tentang WHAT AKSIOLOGIMenjawab “What For”Aplikasi WHAT, WHY dan HOW untuk kepentingan MANUSIA Mindset : To cure seldom To relief often To comfort always

9 PENGETAHUAN Salah satu ciri khas manusia adalah sifatnya yang selalu ingin tahu tentang peristiwa‑peristiwa yang terjadi di alam sekelilingnya. Keinginan tadi dapat bersifat sederhana, yaitu ingin tahu tentang "Apa" (Ontologi), baik namanya, kelompoknya maupun sifat‑sifatnya. Tetapi keinginan tahuan tadi dapat juga bersifat kompleks, yaitu bila ingin tahu itu mengenai "Bagaimana" peristiwa tersebut dapat terjadi, dan “mengapa” itu terjadi (Epistemologi); selanjutnya "Untuk apa" (Aksiologi) pengetahuan tersebut kita pelajari. Pengetahuan adalah semua apa yang kita ketahui tentang suatu objek yang meliputi aspek ontology (what…), epistemologi (How and why … it happen) dan aksiologi (what for ….)

10 Fungsi pengetahuan (axiology) sebagai berikut:
Fakta atau Realita Metodologi Tujuan/Nilai guna Ontologi Apa : Wahana sifat Epistemologi Bagaimana Bentuk Hubungan wahana sifat? Axiologi Untuk apa hasil ontology dan epistemilogi? Bagan 1. Landasan berpikir untuk menghasilkan pengetahuan Fungsi pengetahuan (axiology) sebagai berikut: menerangkan gejala alam (Explanasi), understanding, insight) meramalkan kejadian (Prediction) mengontrol keadaan alam (controlling) Kebenaran Pengetahuan (Truth)

11 PERKEMBANGAN PENGETAHUAN
Zaman Purba (Masa Pra-sejarah dan Masa Sejarah). Receptive mind, Common sense, rasionalisme Zaman Penyelidikan  INGUIRY MIND Zaman Pertengahan  TRANSISI EMPIRISME Zaman Modern  RASIONALISME & EMPIRIS Zaman Kontemporer/Modern (abad 20 dan seterusnya)

12 Pra sejarah(15.000 – 600 tahun sebelum Masehi)
Zaman ini ditandai dengan Pengetahuan apa dan bagaimana (Know how), yang diperoleh manusia melalui ; Kemampuan mengamati Kemampuan membeda-bedakan Kemampuan memilih Kemampuan melakukan percobaan berdasarkan prinsip trial and error

13 Ciri ciri Zaman Sejarah ini adalah
Knowhow (Teknologi) dalam kehidupan sehari hari didasarkan pengalaman Pengetahuan yang diperoleh diterima sebagai fakta dengan sikap menerima apa adanya “receptive mind”. Penjelasannya masih dihubungkan dengan kekuatan magis Kemampuan mengembangkan huruf abjad, dan sistem bilangan, memungkinkan saat itu kemampuan abstraksi Hasil abstraksi ini kemudian dikembangan dalam kegiatan menulis, berhitung, menyusun kalender, yang merupakan kemampuan sin- tesis dari hasil abstraksi Kemampuan melakukan ramalan atas dasar peristiwa sebelumnya (Ramalan gerhana bulan)

14 Ciri ciri zaman Penalaran. 600 SM dan 200 M (Yunani)
Orang memiliki kebebasan untuk mengukapkan ide/pendapat MMasyarakat tidak lagi mempercayai mitos, yang dianggap sebagai sesuatu bentuk pseudo-rasional Masyarakat tidak dapat menerima pada sikap receptive attitude (sikap menerima begitu saja), melainkan menumbuhkan sikap an inquiry attitude (sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis). Aliran Rasionalism makin kuat

15 Zaman Pertengahan (Middle Age)
Tampilnya Theolog di lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwan pada masa ini hampir terkait dengan aktivitas keagamaan. Karena itu muncul semboyan “Ancilla Theologia” artinya kegiatan ilmiah diarahkan untuk mendukung kebenaran agama. Di Asia muncul sarjana Islam yang melakukan penerjemahan besar-besaran terhadap karya-karya filosoh Yunani dan berbagai temuan di lapangan ilmiah lainnya.

16 Zaman Renaissance (14-17 M)
Zaman ini ditandai sebagai era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama. Renaissance ialah zaman peralihan ketika kebudayaan abad Tengah mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern. Manusia kembali merindukan pemikiran yang bebas seperti zaman Yunani kuno. Manusia saat itu disebut sebagai animal rationale, karena pada masa tersebut pemikiran manusia mulai bebas dan berkembang. Manusia ingin mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas campur tangan ilahi. Muncul Aliran empirisme Tokoh ilmu pengetahuan saat itu antara lain: Copernicus, Kepler, F Bacon, Galileo Galilei.

17 Zaman Modern (17-19 M) Tokoh yang dikenal sebagai bapak filsafat modern adalah Rene Descartes ( ) dan Isaac Newton ( ). Rene Decartes telah mewariskan suatu metode berpikir reflektif yang menjadi landasan berpikir dalam ilmu pengetahuan modern. Langkah berpikir yang dianjurkan adalah: Tidak menerima apapun sebagai hal yang benar, kecuali kalau diyakini sendiri bahwa itu memang benar (Pragmatis) Memilah-milah masalah menjadi bagian-bagian terkecil untuk mempermudah pemahaman danpenyelesaian (Analisis) Berpikir runtut dengan mulai dari hal yang , sedikit demi sedikit untuk sampai ke hal yang paling rumit (Sintesis) Perincian yang lengkap dan pemeriksaan menyeluruh yang berulang ulang dan memantul (reflektif) diperlukan supaya tidak ada yang terlupakan.

18 ZAMAN KOMTEMPORER Albert Einstein. (teori kuantum, relativitas dan kekekalan energi). Teori Hublle menyatakan alam tidak statis. Teori FALSIFIKASI Pada zaman ini ilmu berkembang cepat dan makin sempit serta mendalam. Ilmu kedokteran semakin berkembang menuju spesialis dan superspesialis. Namun juga muncul sintesis dari berbagai ilmu seperti Bioteknologi, Psiko-linguistik, Bio-farmako-neurologi. Para pengikut relativisme, menyatakan bahwa teori dikatakan baik harus dinilai relatif dari segi standar yang diterima oleh masyarakat, sedangkan standar itu secara tipikal akan berlainan sesuai dengan kultur dan historis masyarakat masing masing. Einstein adalah tokoh relativisme. Jadi pada zaman kontemporer pengembangan pengetahuan tidak hanya ditentukan oleh ilmu fisika,biologi, matematika, teori alam semesta, tetapi juga ditentukan perkembangan teknologi dari segala bidang Berkembangnya: Relativisme, pragmatisme, kritisme, positivisme

19 Abad 5 SM Abad 15 Abad 16 Abad 18 Abad 19 Abad 20
Idealisme - Rasionalisme Rasionalisme – Induktivisme (Renaissance) Induktivisme (Empirisme) – verifiable Kritisime Immanuel Kant Positivisme verifikasi Filsafat Ilmu Falsifikasi


Download ppt "PENGETAHUAN SUPRIYANTO"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google