Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Manajemen Proyek.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Manajemen Proyek."— Transcript presentasi:

1 Manajemen Proyek

2 TEKNIK PERENCANAAN 1. Teknik-teknik perencanaan proyek.
1.    Teknik-teknik perencanaan proyek. 2.    Metoda penggambaran network proyek. 3.    Menentukan waktu penyelesaian aktivitas dan waktu penyelesaian tercepat. 4.    Penjadwalan proyek dan pengalokasian sumber. 5. Penetapan lintasan kritis.

3 Teknik-teknik perencanaan proyek
Teknik-teknik perencanaan proyek Sistem perencanaan yang sering dan popular digunakan adala Gantt Chart yang didesain berasal dari suatu metoda yang dikenal dengan Bar Chart. Terminologi Bar Chart kini secara universal digunakan dalam perencanaan proyek dimana bentuk sederhana dari Bar Chart merupakan suatu rencana total waktu pelaksanaan dari semua kegiatan yang terdapat dalam Scope of Work proyek. Kegiatan tersebut harus mencerminkan suatu proses manajemen, dan harus mampu menjawab pertanyaan : How Who does what and When Disamping itu harus pula dapat menjelaskan level kinerja dan kualitas yang diharapkan serta dapat mengetahui biaya yang diperlukan.

4 Perencanaan harus selalu diikuti oleh timetable bagi semua kegiatan yang harus dilakukan, bentuknya bisa berupa Bar Chart atau network planning Teknik perencanaan proyek dibuat agar kita dapat mengetahui completion atau penyelesaian suatu proyek. Proyek apapun yang akan dikerjakan haruslah dibuat dahulu perencanaannya. Seperti diutarakan diatas teknik yang biasa digunakan adalah dengan sistim yang disebut Gantt Chart yang merupakan istilah yang sama dengan Bar Chart setelah dikembangkan oleh Henry Gantt Definisi Bar Chart atau Gantt Chart adalah gambar dimana setiap aktivitas ditampilkan dengan sebuah garis horisontal yang berbentuk rectangular (rectangular bar), panjang bar menunjukkan durasi waktu kegiatan itu aka diselesaikan, dan posisi setiap bar menginformasikan kepada pembaca kapan pekerjaan tersebut dijadwalkan. Dalam Bar Chart atau Gantt chart semua kegiatan yang terdapat dalam proyek diuraikan pada satu gambar.

5 Bart Chart M A J S O N D F Tahun 2004 2005 Item Brief Design
Item M A J S O N D F Brief Design Bill of quantity Await return of Bids Examine Bids Demolition Construction ExternaL works Move in

6 Project Network Techniques (PNT)
Project Network Techniques atau PNT digunakan untuk memudahkan dan memberi solusi dalam menghadapi permasalahan apabila kita menggunakan Bar Chart, misalnya ketergantungan kegiatan satu dengan yang lain atau kapan kegiatan akan bisa dimulai dan bagaimana pengaturannya. Misalnya contoh keterkaitan antara kegiatan yang satu dengan yang lain sbb:  A harus selesai sebelum B mulai. C baru mulai setelah A dan B selesai D bebas kapan bisa mulai Apakah susunan kegiatan pada gambar dibawah ini benar ? A B 1 3 4 6 C 2 5

7 Untuk menggambarkan kondisi seperti tersebut diatas, dimana terdapat keterkaitan antara kegiatan satu dengan lainnya, maka dalam penyelrsaiannya,metode ini PNT menggunakan Bulatan (node) dan garis panah (arrow) yang menggambarkan kegiatan, dengan ditandai kapan mulai/titik awal dan kapan berakhir . Terdapat 2 (dua) metoda yang selama ini digunakan yaitu : 1. Activity on Arrow (AoA) Activity on Node 1 2 a). 1 2 2 b). 1

8 1 2 Elemen dalam Diagram AoA 1. Activitas
1.     Activitas Adalah kegiatan yang harus dilakukan dan diselesaikan sesuai jadwal. 2.   Event. Adalah kegiatan yang diawali oleh satu permulaan dan diakhiri oleh selesainya pelaksanaan. (start and finish of an activity). Konvensi yang dipakai dalam AoA Urutan waktu mengalir/berjalan dari kiri ke kanan (sesuai tanda panah) Head node (preceding node) selalu mempunyai penomoran yang lebih kecil dari tail node (succeeding node) Activity Membuat saluran 1 2 7 hari kerja succeeding node preceding node Duration

9 Cara menggambarkan EVENT dan Activity dalam AoA
Menggali Parit 1 2 Angka 1 dan 2 adalah EVENT Menggali parit disebut dengan ACTIVITY atau aktivitas Dari event 1 ke event 2 terdapat kegiatan “ Menggali Parit” Cara penggambaran lain bisa juga berbentuk belok seperti dibawah ini . Menggali Parit 2 A). Menggali Parit C). 1 1 2 1 B). Menggali Parit 2

10 Dasar-dasar umum penggambaran EVENT dan ACTIVITY
A harus selesai sebelum B mulai. C baru mulai setelah A selesai D bebas kapan bisa mulai E mulai setelah A,B,C dan D selesai A B 1 3 4 C E D 5 6 2 A 1 A 1 B K 2 7 8 B G 2 7 C 3 C 3 Merger Mode K D H 4 8 10 11 A 3 E 5 K 1 2 B 4 J 9 F 6 C 5 Model Dasar bentuk AoA Burst Mode

11 Kekeliruan Lojik Yang Sering Terjadi
Model Dasar bentuk AoA A Ketentuan dasar dimulainya suatu EVENT Suatu EVENT tidak dapat direalisir atau bisa dicapai /terjadi sebelum kegiatan /aktivitas yang mendahuluinya selesai dikerjakan. Contoh : EVENT 10 hanya dapat terjadi bila kegiatan 7-10, dan selesai. Tidak satupun kegiatan dapat dimulai bila TAIL EVENT belum selesai dikerjakan. Contoh : Aktivitas tidak dapat dimulai bila EVENT 10 belum selesai 1 B G 2 7 C 3 K D H 4 8 10 11 E 5 J 9 6 F Kekeliruan Lojik Yang Sering Terjadi Looping Yang benar Dangling (tidak ada titik akhir penyelesaian) Yang benar

12 Aktivitas Dummy Terdapat kegiatan yang memerlukan DUMMY yaitu aktivitas yang tidak susungguhnya ada, namun dibutuhkan karena untuk keperluan kemudahan perhitungan pada komputer dalam PNT. Jemis Dummy yang umum : a. Identity dummy b. Logic dummy Dummy Load c. Transit time dummy A 2 2 1 2 3 Yang benar B 1 3 4 1 3 4 1 4 1 3 5 3 Yang benar 2 5 2 4 6 The direction of dummy Is depend on the situation and the user so par. 1 2 4 1 2 4 3 3

13 Overlapping Activities
Gambar a P S 1 2 3 P1 Gambar b P2 1 2 3 S1 S2 4 4 Gambar c P1 P2 1 2 Q1 Q1/2 Q2 Kegiatan dimana pekerjaan yang satu belum selesai, namun pekerjaan lainnya harus sudah dimulai 4 5 S2 S1 6 7

14 P1 P2 1 2 3 Q1 Q2 4 4 S2 S1 5 6 P1 P2 1 2 Q1 Q1/2 Q2 4 5 S1 S2 6 7

15 Activity Duration Start P Finish P Continue r Start S Finish S 2 15 1
4 Continue R Finish R Start R 3 5 6 8 Continue S Finish S Start S 7 9 10 Activity Duration Start P Finish P Continue r Start S Finish S 2 15 1 Continue P Start R Finish R Continue S 10 3 5

16 B 15 A 10 -t =-5 1 2 3 4 A 1 2 B 3 4

17 Menggambar Network Dalam menggambarkan menurut AoA, perlu dicatat bahwa yang penting harus dipenuhi aturan sebagai berikut : Kegiatan yang berbeda bisa dilukiskan dengan satu anak panah yang berbeda pula. Satu anak panah biasanya merupakan tanggung jawab individu. Network yang lebih detail umumnya lebih mudah dalam menentukan keputusan Disamping itu perlu pula dfahami agar kelancaran dan tujuan proyek terjamin, makadperlukan kesiapan semua potensi yang dipoerlukan : Apa yang harus disiapkan sebelum pekerjaan dimulai? Apa yang dapat dikerjakan setelah satu kegiatan selesai dikerjakan? Item Developm Gbr Jadi Model Final ST Desain menara Persiapan gambar Material Pengawasan Konstruksi Finishing Serah terima Resposibility Squence

18 Analysing the Activity–on-Arrow Network
The Total Project Time (TPT) : Untuk menghitung TPT ( Total Project Time) dapat dilakukan dengan menjumlahkan seluruh waktu durasi dari seluruh kegiatan dalam network yang terpendek dalam mana proyek dimyatakan selesai yang ditentukan sesuai sekuensi Squence yang telah dibuat. Waktu tersebut dikenal dengan sebutan Critical Path Activity and Event time : Earliest Finishing Time = Earliest Starting time + duration Latest Starting Time = Latest Fimishing Time – Duration Forward pass EET (Earliest Event time)= the earliest time that the event must be realized Backward pass LET (Latest Event time) = the latest time by which EET Node Label LET

19 Dasar-dasar umum penggambaran EVENT dan ACTIVITY
10 K 16 EET determine emerging EST 01 20 L 17 48 A 05 15 30 M 18 Aktivitas K, durasi 16 Mg, tail node 01, EET 10 mg, 10 Aktivitas L, durasi 17 Mg, tail node 02, EET 20 mg, Aktivitas M, durasi 18 Mg, tail node 03, EET 30 mg, Maka : Aktivitas K mempunyai EST 10 minggu, maka EFTnya = minggu = 26 minggu Aktivitas L mempunyai EST 20 minggu, maka EFTnya = minggu = 37 minggu Aktivitas M mempunyai EST 30 minggu, maka EFTnya = minggu = 48 minggu

20 Dasar-dasar umum penggambaran EVENT dan ACTIVITY
W 19 LET determine emerging EFT 20 85 P X 20 12 25 60 Y 21 Aktivitas W, durasi 19 Mg, tail node 20, LET 85 mg, 30 Aktivitas Y, durasi 20 Mg, tail node 25, LET 60 mg, 72 Aktivitas Y, durasi 21 Mg, tail node 30, LET 72 mg, Maka : Aktivitas W mempunyai EST 85 minggu, maka EFTnya = minggu = 66 minggu Aktivitas X mempunyai EST 60 minggu, maka EFTnya = minggu = 40 minggu Aktivitas Y mempunyai EST 72 minggu, maka EFTnya = minggu = 51 minggu

21 Dasar-dasar umum penggambaran EVENT dan ACTIVITY
J 28 A 16 2 E 35 1 B 20 D 15 7 G 3 8 K 12 3 11 H 10 C 30

22 Dasar-dasar umum penggambaran EVENT dan ACTIVITY
16 J 15 A 16 2 E 10 31 30 50 B 20 20 35 1 D 15 7 G 3 38 38 K 12 51 8 3 11 35 39 51 35 51 35 30 H 16 C 30

23 Dasar-dasar umum penggambaran EVENT dan ACTIVITY
16 J 15 A 16 2 24 E 10 1 B 20 20 D 15 5 35 G 3 38 6 K 12 51 4 7 20 39 51 H 16 C 30

24 Dasar-dasar umum penggambaran EVENT dan ACTIVITY
Lintasan Kritis (The Critical Path) EST LET 3 20 D 15 35 51 7 1 11 20 Aktivitas D LFT = 35 mg EST = 20 mg Time available = 15 mg Time required = 15 mg Spare time = 0 mg C 20 Aktivitas C LFT = 51 mg EST = 0 mg Time available = 51 mg Time required = 30 mg Spare time = 21 mg Aktivitas D : Critical The rules : It start at first node It is continous It ends at the last node It has no float, float is the only means of identifyng the critical path Aktivitas C : Not Critical

25 Menghitung waktu penyelesaian Proyek
EST EFT 31 16 J 15 2 8 39 24 LFT LST EST adalah waktu kemungkinan paling cepat ( ealiest possible time) dimana sebuah aktivitas dapat dimula idapat dimulai dan ditunjukan oleh earliest time pada tail node. Untuk aktivitas 2-8 waktu ini ditunjukkan pada akhir minggu ke-16 EFT dari satu aktivitas adalah watu paling cepat suatu aktivitas dapat diselesaikan, dihitung dengan menambahkan durasi waktu terhadap EST, Untuk aktivitas 2-8 adalah = 31, jadi untuk aktivitas 2-8 paling cepat dapat selesai pada akhir minggu 31. 3. LFT dhitung berdasarkan besarnya LET pada head node, selanjutnya untuk aktivitas 2-8 yaitu LFT untuk node 8, aktivitas ini mempunyai LET pada akhir minggu 39. LST adalah waktu paling lambat suatu aktivitas dapat dimulai, waktu ini dihitung berdasarkan LFT dikurangi durasi waktu pekerjaan itu harus selesai. Sebagai contoh untuk kegiatan2-8 LST = LFT-Duration = = 24. Jadi aktivitas dapat dimulai paling lambat pada minggu ke 24. Suumary : Deskripsi Start time Finish time Nomor Aktivitas Durasi Earliest Latest Ealiest Latest 2 – J

26 Catatan : Jangan dibingungkan antara Event Time dengan Activities Times EST dari suatu aktivitas bersamaan waktu(coinside) dengan Earliest time suatu tail node. LFT dari suatu aktivitas ersamaan waktu (coinside) dengan latest time dari head node-nya Namun LST dari suatu aktivitas tidak perlu bersamaan waktu(coinside) dengan latest time suatu tail event. Demikian pula EFT dari suatu aktivitas tidak perlu bersamaan waktu (coinside) dengan earliest time dari head event-nya Jadi LST dan EFT harus dihitung berdasarkan LFT dan EST. Untuk memudahkan Event time “E’ atau Earliest harus dilihat secara maju kedepan ( look forward) dan Event time ‘L’ atau Latest harus dilihat secara mundur (look backwards) 8. Contoh : lihat gambar berikut !

27 Dasar-dasar umum penggambaran EVENT dan ACTIVITY
16 J 15 A 16 2 24 E 10 5 35 G 3 38 8 39 E – look forward L – look backwards E = 16 look forwards untukmemberikan batasan bagi kegiatan J E = 38 look forwards untuk memberikan batasan bagi kegiatan yang akan dikerjakan setelah node 8 Hal yang sama L = 39 look backwards batasan untuk kegiatan J L= 24 Look backwards untuk kegiatan yang dilaksanakan sebelum node 2

28 Dasar-dasar umum penggambaran EVENT dan ACTIVITY
16 J 15 A 16 2 24 E 10 B 20 20 D 15 35 G 3 38 K 12 51 1 3 7 8 11 20 39 51 H 16 C 30

29 Activity Descrip Duration weeks Start time Finish time Earliest Latest
Tabel rekapitulasi waktu pelaksanaan kegiatan Number Activity Descrip Duration weeks Start time Finish time Earliest Latest 1-2 A 16 8 24 1-3 B 20 1-11 C 30 21 51 2-8 J 35 31 39 3-7 D 15 3-8 E 10 29 7-8 G 3 36 38 7-11 H 8-11 K 12 50

30 FLOAT OR SLACK 16 J 15 2 Three type of Float : Total Float Free Float
Independent Float 24 Total Float Activity J Maksimum avaailable time = = 23 weeks Necessary time = 15 weeks Activity can delay = = 8 weeks  Total Float hal Inin disebabkan apabila ada perpanjangan lebih dari 8 weeks akan mengakibatkan critical path terganggu dan menambah waktu pelaksanaan proyek. 38 K 12 51 8 11 39 51 20 30 35 39 16 25 8 weeks Activity J Duration 15 weeks Total Float

31 Free Float Dengan cara yang sama untuk aktivitas K kita dapat menghitung Free Float sebagai berikut : Maksimum waktu yang tersedia = = 13 minggu Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan = 12 minggu Maka, Floatnya = 1 minggu ========== Aapanila aktivita J mengambil float seluruhnya maka diperoleh waktu Yang digunakan = = 39 minggu, ini berarti K sudah tidak punya lagi float, karena dia harus mulai tepat setelah minggu ke – 39 Waktu yang ersedia = = 12 minggu Kebutuhan waktu K = 12 minggu Maka, floatnya = 0 minggu Free Float : toatal waktu dalam mana suatu aktivitas dapat diextend atau ditunda tersebut (float) tanpa mempengaruhi awal dimulainya kegiatan lain yang berikutnya

32 Negative float : Float yang terjadi bilamana target penyelesaian pekerjaan lebih kecil dibanding dengan TPT ( Total Project Time), float semacam ini disebut negative float. 16 J 15 2 24 Slack Perbedaan antara EET dan LET disebut Slack Contoh gambar disamping Untuk event 2, EET = 16 minggu LET = 24 minggu, maka slack = 8 minggu. Untuk event 8 maka slacknya = 1minggu. Catatan :Slack tidak sama denga float Slack terhadap event, event 2 dan event 8 Float terhadap activity, aktivitas J 38 8 39

33 Aturan dasar perhitungan Float
8 43 16 X 24 25 17 55 EET for head node = 55 minggu LET for tail node = 8 minggu Perbedaan = 47 minggu Durasi = 24 minggu Total Float = 23 minggu Latest start date = 55-24 = 11 mg Ealiest start date = 8 mg Total Float = 23 mg ATAU 8 43 16 X 24 25 17 55 EET for head node = 43 minggu EET for tail node = 8 minggu Perbedaan = 35 minggu Durasi = 24 minggu Free Float = 11 minggu

34 i j Aturan umum untuk Analisis EETi EETj LETi LETj
EETi = Earliest event time for node I LETi = Latest event time for node I EETj = Earliest evet time for node j LETj = Latest event time for node J Then for activity I-j : Earliesty Star Time EST = ESTi Latest Star Time LST = LSTj – D Earliest Finish Time EFT= LETj+ D Latest Finish Time LFT = LETj Total Float TF = LETj-LETi-Duration Free Float = EETj-EETi-Duration Event Slack for n = EETn-EETn

35 Dasar-dasar umum penggambaran EVENT dan ACTIVITY
16 J 15 A 16 2 24 E 10 B 20 20 D 15 35 G 3 38 K 12 51 1 3 7 8 11 20 39 51 H 16 C 30

36 Tabel rekapitulasi waktu pelaksanaan kegiatan
Nbr Activity Descrip Duration weeks Start time Finish time Earliest Latest 1-2 A 16 8 24 1-3 B 20 1-11 C 30 21 51 2-8 J 35 31 39 3-7 D 15 3-8 E 10 29 7-8 G 3 36 38 7-11 H 8-11 K 12 50 Float Total Free 8 21 7 9 1

37 Selamat Belajar


Download ppt "Manajemen Proyek."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google