Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSuharto Budiaman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
TINJAUAN ATAS PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA PT
TINJAUAN ATAS PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA PT. VILOUR PROMO INDONESIA BANDUNG Review Of Internal Control Inventories Of Merchandise at PT. Vilour Promo Indonesia Bandung TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Nama : Sri Mulyati Nim : PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOM UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2012
2
BAB I Latar Belakang Pada umumnya dapat dikatakan bahwa hampir pada semua perusahaan dagang maupun industri memiliki elemen persedian, persediaan merupakan harta milik perusahaan yang cukup besar atau bahkan terbesar jika dibandingkan dengan harta lancar lainnya. Selama ini, permasalahan yang kerap terjadi menurut Manajer operasional PT Vilour Promo Indonesia Bandung ialah dalam lini usaha pembuatan aneka macam pakaian olahraga yaitu kurangnya persediaan bahan baku yang sesuai dengan keinginan konsumen terutama bahan warna pencelupan untuk pakaian sehingga proses pencelupan memakan waktu lebih lama. Jika terjadi kesalahan dalam pencelupan maka akan terjadi beberapa masalah yang bertentangan, yakni di satu sisi persedian akan bahan yang tidak sesuai pesanan konsumen akan menumpuk sedangan disisi lain akan terjadi kekurangan stok bahan yang sesuai pesanan konsumen. Akibatnya, hal tersebut mempengaruhi aktivitas penjualan seperti omset yang menurun dan PT Vilour Promo Indonesia Bandung beresiko merugi. Selain itu, permasalah yang kerap timbul ialah kerusakan persediaan barang dagangan, seperti barang yang robek karena rapuh akibat terlalu lama disimpan di gudang dan kehilangan stok barang dagangan yang terjadi mungkin dikarenakan adanya penyelewengan/ pencurian oleh pihak pegawai maupun pihak lain. Diindikasikan bahwa pokok permasalahan dari semua ini ialah pengawasan yang dibutuhkan tidak berjalan secara lancar atau dapat dikatakan bahwa kurangnya pengawasan manajemen terhadap pengendalian intern persediaan barang dagangan (hasil wawancara pendahuluan dengan pihak perusahaan: Manajer Operasional PT.Vilour Promo Indonesia). Maka dengan adanya pengendalian intern, hal-hal yang menyangkut kesalahan maupun kecurangan yang mungkin terjadi dalam setiap kegiatan akan dapat diketahui dengan segera. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “TINJAUAN ATAS PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA PT. VILOUR PROMO INDONESIA BANDUNG”.
3
Identifikasi Masalah Kurangnya persediaan bahan baku yang sesuai dengan keinginan konsumen terutama bahan warna pencelupan untuk pakaian sehingga proses pencelupan memakan waktu lebih lama. Kerusakan persediaan barang dagangan, seperti barang yang robek karena rapuh akibat terlalu lama disimpan di gudang. Kehilangan stok barang dagangan yang terjadi diindikasikan adanya penyelewengan/ pencurian oleh pihak pegawai maupun pihak lain. Pengawasan yang dibutuhkan tidak berjalan secara lancar atau dapat dikatakan bahwa kurangnya pengawasan manajemen terhadap persediaan barang dagangan. Rumusan Masalah Bagaimana pelaksanaan pengendalian intern persediaan barang dagangan pada PT. Vilour Promo Indonesia Bandung. Hambatan-hambatan apa saja yang timbul dalam pelaksanaan pengendalian intern persediaan barang dagangan pada PT. Vilour Promo Indonesia Bandung. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam menghadapi permasalah pengendalian intern persediaan barang dagangan pada PT. Vilour Promo Indonesia Bandung.
4
BAB II Kajian Pustaka Pengendalian Menurut William K. Carter dan Mitton F.Usry (2009:6) yang diterjemahkan oleh Krista menyatakan bahwa : “Pengendalian adalah usaha sistematis manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Aktivitas-aktivitas dimonitor terus menerus untuk memastikan bahwa hasilnya berada pada batasan yang diinginkan.” Pengendalian Intern Menurut Siti Kurnia Rahayu dan Eli Suhayati (2009:221) menyatakan bahwa : “Pengendalian intern adalah suatu proses, yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai guna mencapai tujuan. Tujuan berikut ini: (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) menjaga kekayaan dan catatan organisasi, (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, (d) efektivitas dan efisien operasi.” Persediaan Menurut Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2008:79) mengungkapkan bahwa : “Persediaan merupakan aktiva lancar yang ada dalam suatu perusahaan,apabila perusahaan tersebut perusahaan dagang maka persediaan diartikan sebagai barang dagangan yang disimpan untuk dijual dalam operasi normal perusahaan. Sedangkan apabila perusahaan merupakan perusahaan manufaktur maka persediaan diartikan sebagai bahan baku yang terdapat dalam proses produksi / yang disimpan untuk tujuan tersebut (proses produksi).” Prosedur Pengendalian Persediaan berikut ini prosedur yang dinyatakan oleh Mulyadi (2007:535) mengenai prosedur pengendalian persediaan adalah sebagai berikut : “ 1. Sistem Pencatatan Persediaan 2. Metode Penilaian Persediaan 3. Prosedur Penerimaan 4. Prosedur Pengeluaran Barang 5. Pemeriksaan Fisik”
5
Pengendalian Internal Atas Persediaan
Menurut Horngren Horison yang diterjemahkan oleh Maudy Warouw (2005:142) mengungkapkan bahwa elemen yang harus ada untuk mendukung pengendalian internal yang baik atas persediaan adalah : “1. Perhitungan persediaan secara fisik 2. Membuat prosedur-prosedur 3. Menyimpan persediaan dengan baik 4. Membatasi akses persediaan dengan baik 5. Menggunakan sistem perpetual 6. Membeli persediaan dalam jumlah yang ekonomis 7. Menyimpan persediaan yang cukup banyak 8. Tidak menyimpan persediaan terlalu banyak” Kendala Pengendalian Persediaan Menurut Zullian Yamit (2005:7) menyatakan bahwa masalah persediaan dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara yaitu : “1. Pengulangan 2. Sumber Supplies 3. Permintaan 4. Tenggang Waktu 5. Sistem Persediaan” Upaya Pengendalian Persediaan Menurut Zulian Yamit (2005:235) menyatakan bahwa ada beberapa metode dalam upaya pengendalian persediaan adalah sebagai berikut : “ 1. Menstandarkan Item Perusahaan 2. Mengurangi Waktu Tunggu 3. Mengurangi Waktu Siklus 4. Menggunakan Beberapa Pemasok 5. Memberitahukan Perkiraan Permintaan pada Pemasok
6
Bagan Kerangka Pemikiran
Menurut Krismiadji (2005:218) mengungkapkan bahwa pengendalian intern merupakan: “Pengendalian Intern (Internal Control) adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya memperbaiki efisiensi, dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen.” Menurut Freddy Rangkuti (2007:5) mengungkapkan bahwa persediaan adalah: “Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara kontinyu diperoleh, diubah kemudian dijual kembali.” Bagan Kerangka Pemikiran Tujuan Perusahaan Tinjauan Atas Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan pada PT. Vilour Promo Indonesia Bandung Persediaan Barang Dagangan Perusahaan Aktivitas Perusahaan Pengendalian Intern
7
BAB III Operasionalisasi Variabel
Konsep Variabel Indikator Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan “Pengendalian intern adalah suatu proses, yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai guna mencapai tujuan. (Siti Kurnia Rahayu dan Eli Suhayati, 2009:221) “Persediaan merupakan aktiva lancar yang ada dalam suatu perusahaan,apabila perusahaan tersebut perusahaan dagang maka persediaan diartikan sebagai barang dagangan yang disimpan untuk dijual dalam operasi normal perusahaan. Sedangkan apabila perusahaan merupakan perusahaan manufaktur maka persediaan diartikan sebagai bahan baku yang terdapat dalam proses produksi / yang disimpan untuk tujuan tersebut (proses produksi).” (Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini, 2008:79) Pengendalian persediaan barang dagangan : “ 1. Sistem Pencatatan Persediaan 2. Metode Penilaian Persediaan 3. Prosedur Penerimaan 4. Prosedur Pengeluaran Barang 5. Pemeriksaan Fisik” (Mulyadi, 2007:535)
8
Metode Analisis Pengertian rancangan analisis menurut Jonathan Sarwono (2006:18) adalah : “Metode analisis adalah menggambarkan kegiatan yang dilakukan perusahaan berdasarkan fakta yang ada untuk dianalisis berdasarkan literatur-literatur kemudian dapat diartikan menjadi sebuah kesimpulan” Adapun analisis data yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Melakukan tinjauan terhadap pengendalian intern persediaan barang dagangan pada PT. Vilour Promo Indonesia Bandung. 2. Melakukan tinjauan terhadap hambatan yang terjadi dalam pengendalian intern persediaan barang dagang pada PT. Vilour Promo Indonesia Bandung. 3. Melakukan tinjauan terhadap upaya yang dilakukan dalam pengendalian intern persediaan barang dagangan pada PT. Vilour Promo Indonesia bandung.
9
BAB IV Pelaksanaan Pengendalian Internal Pada PT. Vilour Promo Indonesia Bandung Pengendalian dari Sistem Pencatatan Persediaan Pengendalian persediaan di PT. Vilour Promo Indonesia dilaksanakan berdasarkan sistem pencatatan periodik dan perfektual. 2. Pengendalian dari Metode Penilaian Persediaan Pengendalian persediaan di PT. Vilour Promo Indonesia dilaksanakan berdasarkan metode FIFO (First In First Out). 3. Pengendalian dari Prosedur Penerimaan Terjadinya pencatatan persediaan barang dagangan yaitu saat adanya transaksi baik saat melakukan pembelian bahan baku maupun penjualan barang dagangan. 4. Pengendalian dari Prosedur Pengeluaran Barang Apabila bahan baku tersebut telah masuk ke gudang tempat produksi, dilakukan pemeriksaan dan pencatatan jumlah bahan baku yang masuk. Kemudian dilakukan produksi terhadap bahan baku tersebut, yakni produksi untuk barang pesanan dan non pesanan. 5. Pengendalian dari Pemeriksaan Fisik Pengeluaran dan penerimaan barang dagangan dicatat di buku dan di komputer. Untuk memastikan kesesuaian jumlah stock barang dengan perhitungan maka dilakukan pemeriksaan fisik (stock opname) setiap sebulan sekali. Hambatan-hambatan yang Terjadi Dalam Pengendalian Intern pada PT. VilourPromo Indonesia Bandung Pencelupan/ pewarnaan bahan yang tidak sesuai dengan keinginan konsumen Kerusakan persediaan barang dagangan Hilangnya stok barang dagangan Kurangnya pengawasan dalam manajemen persediaan
10
Upaya yang Dilakukan dalam Menghadapi Permasalahan Pengendalian Internal pada PT. Vilour Promo Indonesia . Solusi yang efektif untuk hal ini adalah ditingkatkannya lagi kinerja para pegawai, khususnya pada bagian persediaan, selalu memastikan apa yang diinginkan konsumen baik itu dari segi warna bahan baku, maupun model pakaian yang diinginkannya, serta mengurangi waktu tunggu untuk pelanggan yang yang pesanannya berasal dari daerah lokal, serta menambah staf dalam manajemen persediaan serta harus selalu dilakukan pengecekan kembali (cross check) terhadap data yang telah di-input. Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan pada PT. Vilour Promo Indonesia Bandung Dari hasil peninjauan penulis di PT. Vilour Promo Indonesia Bandung, pelaksanaan keluar masuknya persediaan barang dagangan telah memenuhi ketentuan-ketentuan prosedur persediaan sesuai teori yang dijelaskan, dimana hal tersebut terlihat dari adanya 5 proses pengendalian persediaan yang telah dilakukan oleh pihak perusahaan yakni : Sistem Pencatatan Persediaan, Metode Penilaian Persediaan, adanya Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Barang, serta adanya Pemeriksaan Fisik. Hal itu telah sesuai dengan penjelasan dari Mulyadi (2007:535) dimana dengan memperhatikan kelima elemen tersebut maka suatu perusahaan akan dapat dikendalikan dengan baik. Analisis Hambatan-hambatan dalam Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan pada PT. Vilour Promo Indonesia Kurangnya persediaan bahan baku yang sesuai dengan keinginan konsumen terutama pada bahan warna pencelupan untuk pakaian sehingga proses pencelupan memakan waktu yang lebih lama, karena harus diulangnya pencelupan pada bahan yang sesuai dengan keinginan konsumen dan secara tidak langsung hal tersebut dapat menghambat aktivitas operasional perusahaan, seperti omset perusahaan yang menurun, dan hal tersebut dapat berakibat buruk pada perusahaan, sehingga perusahaan dapat beresiko merugi. Kerusakan yang kerap terjadi pada persediaan barang dagangan karena terlalu lamanya disimpan digudang, sehingga bahan baku atau barang dagangan mengalami pelapukan yang akhirnya mengakibatkan robeknya bahan atau barang tersebut, juga terjadinya kehilang stok barang dagangan yang mungkin diakibatkan karena adanya penyelewengan/pencurian yang dilakukan oleh pihak dalam maupun luar perusahaan, Hal tersebut sering terjadi, sehingga tentunya dapat menghambat kelancaran kegiatan operasional perusahaan yang apabila tidak segera diatasi akan berakibat buruk pada perusahaan itu sendiri.
11
Analisis Upaya Yang Dilakukan dalam Menghadapi Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan pada PT. Vilour Promo Indonesia Upaya yang dilakukan adalah menerapkan manajemen pengelolaan perusahaan yang baik dengan menambah staf dibagian manajemen persediaan serta harus selalu dilakukan pengecekan kembali (cross check) terhadap data yang telah di-input, agar kebenarannya dapat dinyataka akurat. Manajemen persediaan harus selalu memeriksa serta mengawasi aktifitas digudang produksi dan gudang persediaan barang dagangan, selalu memastikan apa yang diinginkan konsumen baik itu dari segi warna bahan baku, maupun model pakaian yang diinginkannya. Upaya-upaya tersebut telah dilakukan oleh pihak perusahaan sesuai dengan teori dimana dengan selalu dilakukannya pemeriksaan fisik setiap akhir bulan serta dengan mengurangi waktu tunggu pelanggan yang pesanannya dari daerah lokal, hal tersebut telah cukup sesuai dengan penjelasan dari Zulia Yamit (2005:235) maka hal-hal tersebut akan dapat menangani permasalahan-permasalahan yang ada.
12
BAB V Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan pada PT. Vilour Promo Indonesia Bandung” maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : Pelaksanaan pengendalian intern persediaan barang dagangan pada PT. Vilour Promo Indonesia Bandung sudah cukup sesuai dengan prosedur yang sudahn umum, dimana kegiatan pengendalian persediaan dilaksanakan dengan beberapa tahap yaitu pengendalian dari sistem pencatatan persediaan, pengendalian dari metode penilaian persediaan, pengendalian dari prosedur penerimaan, pengendalian dari prosedur pengeluaran barang, dan pengendalian dari pemeriksaan fisik. Dimana dalam kegiatan perusahaan menggunakan sistem periodik dan perfektual, serta menggunakan metode FIFO (First In First Out) . Secara garis besar, hambatan-hambatan yang terjadi dalam pengendalian intern persediaan barang dagangan pada PT. Vilour Promo Indonesia Bandung adalah pada pencelupan/ pewarnaan bahan yang tidak sesuai dengan keinginan konsumen, kerusakan persediaan barang dagangan, hilangnya stok barang dagangan, kurangnya pengawasan dalam manajemen persediaan. Hambatan-hambatan tersebut secara langsung maupun tidak langsung menghambat kelancaran dalam pelaksanaan penjualan kredit pada PT. Vilour Promo Indonesia Bandung. Upaya pengendalian intern persediaan barang dagangan yang dilakukan oleh PT. Vilour Promo Indonesia Bandung sesuai dengan teori yang dijelaskan pada bab sebelumnya dimana terdapat beberapa upaya/ solusi yang dilakukan oleh pihak perusahan, mulai dari peningkatan pengawasan terhadap persediaan barang dagangan dengan dilakukannya pencatatan aktifitas barang yang keluar masuk perusahaan sampai dengan selalu dilaksanakannya pemeriksaan fisik (stock opname) yang dilakukan rutin setiap akhir bulan, hal tersebut tentunya akan menghindarkan kemungkinan kerugian yang akan diderita perusahaan. Saran Adapun saran yang dsampaikan penulis adalah sebagai berikut : Sebaiknya PT. Vilour Promo Indonesia Bandung lebih meningkatkan pengawasan terhadap aktifitas perusahaan, terutama pada berlangsungnya kegiatan persediaan barang dagangan. Juga manajemen persediaan harus selalu memeriksa serta mengawasi aktifitas didalam gudang, tentunya dalam gudang produksi dan gudang persediaan barang dagangan. Sebaiknya PT. Vilour Promo Indonesia menambah sumber daya manusia khususnya dibagian persediaan, agar tidak terjadi lagi kewalahan dalam menangani pesanan pelanggan sehingga dalam pelaksanaan pengendalian intern terutama dalam persediaan barang dagangan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan yang berarti. Sebaiknya dilakukan peningkatan terhadap kinerja para pegawai terutama pada bagian manajemen persediaan, oleh karena itu sebaiknya manajemen persediaan harus selalu mengawasi karyawan-karyawan dibagian gudang, terutama selalu mengawasi kegiatan keluar masuk bahan baku serta barang dagangan digudang perusahaan.
13
TERIMAKASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.