Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Ensefalopati Hepatik
2
Hati merupakan salah satu organ yang berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh, yaitu pada proses anabolisme atau sintesis bahan-bahan yang penting seperti sintesis protein, pembentukan glukosa serta proses katabolismeyaitu dengan melakukan detoksikasi bahan-bahan seperti aonia, berbagai jenishormon, obat-obat-an dan sebagainya.
3
Ensefalopati Hepatik Definisi Patogenesis
Yaitu sindroma neuropsikiatris pada penderita dengan gagal hati (dan hipertensi portal) Patogenesis Karena kegagalan faal hati untuk melakukan detoksikasi zat toksik (amonia,neurotransmiter palsu) dan kegagalan hati dalam metabolisme asam amino, dimana terjadi deplesi asam amino rantai cabang dan akumulasi asam amino aromatik. Adanya shunt portosistemik sehingga zat toksik masuk ke-otak Kejadiannya bisa primer(tanpa pencetus) sebagai akibat kerusakan hati yang berat atau sekunder (ada pencetus) seperti perdarahan saluran cerna,infeksi,gangguan keseimbangan elektrolit,diit tinggi protein
4
Patogenesis Ensefalopati hepatik
7
Gradasi ensefalopati Hepatik
8
Ensefalopati Hepatik Terapi Terapi Umum Mengatasi Pencetus
Dirawat,Diit rendah protein,Lavement untuk mengurangi populasi bakteri pembentuk amonia dan eliminasi sumber toksin dari kolon Mengatasi Pencetus Terapi Khusus Laktulosa untuk mengasamkan kolon sehingga populasi bakteri pembentuk amonia berkurang Antibiotik untuk membunuh kuman pembentuk amonia. Diberikan golongan aminoglikosida agar tidak diserap usus Asam amino rantai cabang perinfus
9
Kolesistitis Kolesistitis Akut Faktor yang mempengaruhi
- Stasis cairan empedu - Infeksi kuman - Iskemia dinding kandung empedu
10
Penyebab : 90 % batu kandung empedu
Patogenesis : ? Gejala klinis - Kolik perut sebelah kanan atas/epigastrium - Nyeri tekan, suhu meningkat - Sakit menjalar kepundak atau skapula kanan
11
Teraba masa, nyeri tekan, tanda-tanda peritonitis lokal (tanda murphy).
Ikterus Labor : lekositosis, meningkatnya transaminase dan alkali fosfatase
12
Diagnosis : Pemeriksaan USG
Skintigrafi saluran empedu CTscan Abdomen Terapi : Istirahat total Nutrisi Parenteral Analgetik Antispasmodik Antibiotik Kolesistektomi
13
Kolesisititis Kronik - Sering dijumpai Erat hubungan dengan litiasis
Timbul perlahan-lahan Gejala Klinis Minimal : Dispesia, rasa penuh, mual setelah makan lemak tinggi. Ikterus dan kolik berulang, tanda murphy positif
14
Diagnosis Kolesistografi USG Kolangiografi ERCP
15
BATU EMPEDU Tipe Batu - Batu Kolesterol - Batu Kalsium Bilirubinat
- Batu Pigmen hitam Patogenesis - Batu Kolesterol : Supersaturasi kolesterol Hipomotilitas kandung empedu Nukleasi cepat.
16
- Batu Kalsium Billirubinat (Pigmen coklat) :
Faktostasis; disfungsi spingter oddi, striktur, operasi bilier dan parasit. Faktor infeksi saluran empedu ; E coli Batu Pigmen Hitam Yang banyak ditemukan pada pasien dengan hemolisis kronik atau sirosis hati.
17
Gejala Klinis - Kolik bilier - Kolesistitis akut - Kolesistitis kronik - Koledokolitiasis dan kolangitis
18
Pemeriksaan Radiologi
- Foto polos abdomen - USG - Kolesistografi - Penatahan hati dengan HIDA - CTscan - PTC dan ERCP
19
Terapi - Koleksistektomi - Litolisis sistemik : Kombinasi CDCA dan UDCA - Litolisis Lokal : Methyl ter-butyl Ether ( MTBE) - ESWL
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.