Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehMuhammad Azidar Telah diubah "6 tahun yang lalu
2
STRATEGI PELAKSANAAN ADVOKASI DI BIDANG KESEHATAN YUSRIZAL,SKM.M.KES PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DINAS KESEHATAN ACEH
4
PENGERTIAN ADVOKASI Advokasi adalah program komunikasi untuk mendekatkan problem publik kepada pembuatan kebijakan (Proceeding IFPPD, 2002) Advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam-macam bentuk komunikasi persuasif (JHU, 1999)
5
PENGERTIAN ADVOKASI Advokasi pada dasarnya merupakan suatu perangkat kegiatan yang dilakukan secara terencana dan terorganisir, ditujukan pada para pengambil keputusan agar memberikan dukungan kebijakan untuk mengatasi masalah spesifik.
6
PENGERTIAN ADVOKASI Advokasi adalah suatu usaha untuk mendapatkan atau menciptakan perhatian para pembuat keputusan terhadap sesuatu permasalahan / issue yang penting dan mengarahkan agar mau memberikan dukungannya untuk memecahkan permasalahan tersebut.
8
Adanya Komitmen dan dukungan : Kebijakan, Sumber daya, Kemudahan, Keikutsertaan Dll Adanya ketertarikan utk mengatasi masalah Adanya pemahaman/ kesadaran thd masalah Adanya Tindak lanjut kegiatan Adanya kemauan/ kepedulian alternatif solusi Adanya tindakan nyata : solusi masalah TUJUAN ADVOKASI
9
Program kes mendapat prioritas tinggi Dapat dukungan kebijakan yang kuat untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat. Dapat dukungan sumberdaya. Pembangunan kesehatan menjadi tugas dan tanggung jawab semua pihak. Program kes dapat dirancang dengan baik Komitmen politis (political commitment) Dukungan kebijakan (policy support) Penerimaan social (social acceptance) Dukungan system (system support)
10
Persyaratan mengembangkan tujuan advokasi S- Specific= spesifik M- Measurable= terukur A- Achievable= dapat dicapai R- Realistic= realistik,wajar T- Time bound= rentang waktu
11
JENIS ADVOKASI ADVOKASI REAKTIF : SUDAH MERASAKAN ADANYA MASALAH ADVOKASI PRO-AKTIF : BELUM ADA KEPEDULIAN ADANYA MASALAH
13
SASARAN ADVOKASI PELAKU : Pakar, pejabat yang berwenang, Perg. Tinggi, Media massa Swasta, Org. profesi Org. masy/agama, LSM Tokoh publik, Dll DENGAN SYARAT : Peduli kesehatan, Paham masalah Berkemampuan Dipercaya / Dihormati Tidak tercela, dll SASARAN: Pengambil keputusan, Pembuat kebijakan, Pembuat opini, Penyusun draft, Dll SEPERTI : Unsur Pemerint., DPR/DPRD Pengusaha, Penyandang Dana Media massa Org.profesi, Org.masy/agama, LSM Tokoh publik, Klp. Potensial Penentang/lawan, Dll.
15
BEBERAPA TEKNIK ADVOKASI Lobi / lobi politik Negosiasi Debat Dialog Petisi / Resolusi Seminar atau presentasi dg testimoni Mobilisasi Pengembangan kelompok peduli Penggunaan media massa
16
Tatanan formal : rapat, seminar, konferensi, semiloka, telekonferensi. Tatanan informal : pertemuan umum dan khusus, festifal, event olah raga, di rumah, reuni, arisan, pertemuan keluarga dll. Secara langsung: komunikasi langsung dalam rapat, surat, email, telepon, fax, dll Secara tdk langsung: komunikasi melalui kolega, teman, keluarga, sekutu/kelompok Tatanan formal : rapat, seminar, konferensi, semiloka, telekonferensi. Tatanan informal : pertemuan umum dan khusus, festifal, event olah raga, di rumah, reuni, arisan, pertemuan keluarga dll. Secara langsung: komunikasi langsung dalam rapat, surat, email, telepon, fax, dll Secara tdk langsung: komunikasi melalui kolega, teman, keluarga, sekutu/kelompok TEKNIK ADVOKASI
17
Teknik Advokasi 3.KERJA GARIS DEPAN:~ bertujuan mendesakkan usulan draft Perda kepada para pengambil keputusan melalui lobi dan negosiasi Advokasi memerlukan cara kerja terpadu, terdiri 3 gugus kerja 1.KERJA BASIS:~ bertujuan penguatan partisipasi masyarakat dalam proses politik menyusun dan menggolkan Perda, melalui kegiatan pendidikan dan pengorganisasian 2.KERJA PENDUKUNG:~ bertujuan merumuskan finalisasi draft Perda melalui kegiatan analisis data primer dan dokumen Kebijakan daerah
19
LANGKAH-LANGKAH ADVOKASI (“A” Frame) 1 Ana- lisis 2 Stra- tegi 3 Mobi- lisasi 4 Tindak- an/Aksi 5 Evaluasi 6 Kesinam- bungan
20
1 Analisis Analisis Masalah Analisis Khalayak/Sasaran Analisis Program
21
2 Strategi Penetapan Tujuan Pemilihan bentuk Aksi Perumusan Isi Pesan Pemilihan Media Pengaturan Daya
22
3 Mobilisasi Penggunaan media massa Peningkatan peran jejaring Pengangkatan issu (memblow up)
23
4 Tindakan/ Aksi Makin banyak yang “terlibat”, makin baik Tindakan “bersama” Dilakukan terus menerus dan konsisten
24
5 Evaluasi Aspek yang dievaluasi: Penetapan Sasaran Perumusan Tujuan Perumusan Isi Pesan Pemilihan Saluran Peran jejaring Pencapaian hasil
25
6 Kesinambungan Perubahan perilaku perlu waktu panjang Advokasi bukan “komunikasi tunggal” Isi pesan perlu diperluas dan diperdalam Tujuan semakin dirinci dan diperjelas
27
Pernyataan singkat, padat dan bersifat membujuk. Pernyataan merupakan intisari dari ide Berhubungan dengan tujuan advokasi Ada bukti akurat yang mendukung pernyataan Ada contoh manusiawi yang dapat membangkitkan, menyentuh perasaan. Mengarahkan sasaran untuk melakukan aksi.
29
BISSWTS B= Bahasa I= Ide / isi pesan S= Subyek / sasaran S= Sumber pesan yang dipercaya sasaran adv W= waktu penyampaian pesan advokasi T= tempat melakukan advokasi S= saluran komunikasi pesan
30
SEEA S : STATEMENT / pernyataan sederhana E: EVIDENCE / bukti /fakta-faktanya E: EKXAMPLE / contoh dg cerita /analogi A: ACTION / tindakan aksi
31
Beri kalimat pesan advokasi...
32
InputProses Output Adanya : Bahan infor- masi tepat Pelaku yang mampu dan terpercaya Adanya : Kepercayaan /ketertarikan Kerjasama/ keterlibatan Aksi Adanya : Dukungan kebijakan Dukungan sumberdaya, Outcome Adanya : Target program tercapai
33
BENTUK LINGKAR INTI PERUBAHAN KEBIJAKAN ~ Isi/Naskah ~ Tata Laksana ~ Budaya PILIH ISU STRATEGIS GALANG JEJARING PENDUKUNG KEMAS ISU MENARIK LAKUKAN TEKANAN PENGARUHI PENDAPAT PUBLIK AJUKAN KONSEP TANDING LAKUKAN PEMBELAAN PENGARUHI PEMBUAT KEBIJAKAN - Legal Drafting - Counter Draft - Judicial Review - Class Action - Legal Standing - Litigasi - Lobby - Negosiasi - Mediasi - Kampanye - Siaran Pers - Jajak Pendapat - Unjuk Rasa - Boikot - Aksi Massa lainnya ANALISIS DATA INFO KUMPUL DATA INFO BANGUN BASIS GERAKAN Diskusi, Seminar, dll Monitoring BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU Evaluasi Perencanaan Strategis Pengorganisasian Rakyat Pendidikan Politik Penyiapan Satuan Pendukung (Dana, Logistik, Informasi, Akses) Pelatihan Teknis Kajian Kebijakan
34
Tembakau Rokok Zat-zat kimia beracun Bahaya bagi kesehatan
35
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013, menunjukkan bahwa prevalensi perokok diIndonesia mencapai 36,5%, Fakta ini menempatkan Indonesia diperingkat ke-3 perokok tertinggi di dunia
36
35 Prevalensi Merokok R emaja (15 - 19 tahun) Sumber: SUSENAS 1995, SKRT 2001, SUSENAS 2004, RISKESDAS 2007*, 2010 Anak dan Balita P erokok Aldi dari banyu Asin Sandi Adisusanto dari Malang
37
Jumlah perokok No.1 di ASEAN 70% perokok mulai merokok sebelum usia 19 tahun dan 12,77 % sudah merokok sejak SD
38
Paparan Terhadap Asap Rokok Lain 51.3% orang dewasa terpapar AROL di tempat kerja 78.4% orang dewasa terpapar AROL di rumah 85.4% orang dewasa terpapar AROL didirestoranrestoran 68.8% remaja (13-15 tahun) orang terpapar AROL di rumah 78.1% remaja (13-15 tahun) orang terpapar AROL di luar rumah Sumber: GATS, 2011; GYTS, 2009
39
Generasi muda yang terpapar Iklan, Promosi dan SponsorRokok 89,3 % remaja (13-15 thn) melihat iklan rokok melalui billboards 76,6 % remaja (13-15 thn) melihat iklan rokok melalui majalah/koran 11,3 % 7,7 % remaja (13-15 thn) pernah menerima rokok gratis remaja (13-15 thn) memiliki barang dengan logo industri rokok Sumber: GYTS, 2009
40
TERBAGI 2 : 1. Perokok Aktif 2. Perokok Pasif perokok aktif adalah orang yang merokok secara langsung menghisapnya rokok, sedangkan perokok pasif adalah orang yang tidak secara langsung menghisap rokok, tetapi menghisap asap rokok yang dikeluarkan dari mulut orang yang sedang merokok.
41
Resiko yang sangat tinggi ada pada perokok pasif, mengapa demikian? zat yg terkandung dalam asap perokok pasif : - 2 kali lebih banyak nikotin - 5 kali lebih banyak karbon monoksida - 3 kali lebih banyak tar - 50 kali lebih zak kimia yang berbahaya bagi kesehatan
42
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Kawasan Tanpa Rokok adalah tempat atau ruangan yang dinyatakan dilarang untuk merokok, mmproduksi, menjual, mengiklankan dan/atau mempromosikan rokok.
43
Tujuan Penerapan KTR : secara umum menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat rokok, secara khusus dapat membantu terwujudnya lingkungan yang bersih, sehat, aman dan nyaman; memberikan perlindungan bagi masyarakat bukan perokok; menurunkan angka perokok; mencegah perokok pemula dan melindungi generasi muda dari penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA).
44
BAGAIMANA DENGAN INI ??? PENTINGKAH MASALAH INI DI ADVOKASI??
45
Kasus 2017 : 109 Kasus 2018 : 41
46
POLA PENYAKIT (Riskesdas 2013)
47
Kurang asupan gizi akut Fluktuatif Reversible Pola makan RT Kurang asupan gizi khronis Pola asuh anak Diare/ISPA sanitasi, akses air bersih Ireversible Loss generation “Bonus demografi” hilang sia-sia Balita : 559.473 Stunting: 199.372
48
DETERMINAN (Riskesdas 2013) AKSES AIR BERSIH 32.16% AKSES SANITASI51.85% MEROKOK29.27%
49
Secara nasional jumlah kasus positif malaria sebanyak 261.617, dengan API 0,9 per 1000 Annual Parasite incidenc e (API) Jumlah kasus positif API DAN KASUS POSITIF MALARIA PER PROVINSI TAHUN 2017
50
MASALAH KESEHATAN JIWA
51
THANK YOU ANUN G untuk KONAS PROM KES KE 7 2017 50 SEHAT DIMULAI DARI SAYA BERSAMA KITA BISA
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.