Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRatna Setiabudi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Pertemuan ke-5 BIAYA OVERHEAD PABRIK : DEPARTEMENTALISASI
AKUNTANSI BIAYA I
2
DEFINISI Adalah membagi pabrik ke dalam segmen- segmen yang disebut departemen, yang menjadi tujuan pembebanan biaya overhead dengan tujuan untuk menghasilkan perhitungan biaya produksi yang lebih baik dan meningkatkan pengendalian yang bertanggung jawab atas biaya overhead.
3
Pembagian Departemen :
Departemen Produksi (producing departement) merupakan departemen yang menghasilkan produk dengan mengubah bentuk atau sifat dari bahan baku menjadi barang jadi atau dengan merakit komponen Departemen Jasa (service departement) merupakan departemen yang memberikan pelayanan yang berkontribusi secara tidak langsung terhadap produksi produk tetapi tidak mengubah bentuk, rakitan maupun sifat dari bahan baku.
4
1. Departemen Produksi Contoh :
Pemotongan, penyerutan, perakitan, pelapisan kain, penyelesaian penyempurnaan, pemasakan, pembuatan, penggilingan, pelapisan, perajutan, pencampuran, pemurnian, pembotolan, dll Cara pemilihan departemen produksi : Kesamaan operasi, proses, dan mesin-mesin pada setiap departemen Lokasi operasi, proses dan mesin-mesin Tanggungjawab atas produksi dan biaya Hubungan antara arus operasi dengan arus produk Banyaknya departemen atau pusat biaya
5
2. Departemen Jasa Contoh : Pemeriksaan, prasarana, pemeliharaan, adm dan umum, dapur, cetak, pembelian, pengendalian produksi, pengobatan, pengiriman, pengamanan, penanganan bahan, penyimpanan, dll Cara pemilihan departemen jasa : Tergantung pada jumlah karyawan, biaya, pelayanan dan tanggungjawab penyelia masing-masing departemen jasa yang diinginkan sebagai penunjang daripada departemen produksi.
6
Klasifikasi Biaya Departemen
Biaya langsung departemen Biaya tidak langsung departemen
7
1. Biaya langsung departemen
merupakan elemen biaya overhead pabrik yang terjadi atau manfaatnya dapat langsung ditelusuri pada departemen produksi atau departemen jasa tertentu Contoh : Biaya bahan penolong, penyelia, perlengkapan pabrik, supplies pabrik, reparasi dan pemeliharaan, kesejahteraan karyawan, penyusutan mesin dan peralatan, kerja lembur, pekerja tidak langsung
8
2. Biaya tidak langsung departemen
merupakan elemen biaya overhead pabrik yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat langsung ditelusuri pada departemen produksi atau departemen jasa tertentu` atau elemen biaya yang manfaatnya dapat dinikmati bersama oleh beberapa departemen di dalam pabrik. Contoh : Penyusutan bangunan, biaya reparasi dan pemeliharaan bangunan, asuransi bangunan, sumber tenaga dan penerangan, sewa pabrik, pajak kekayaan, telepon dan telegraf.
9
Penetapan Tarif Biaya Overhead Pabrik/Departemental
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan : Estimasikan total overhead departemental dari departemen produksi dan departemen jasa pada tingkat aktivitas yang diperkirakan (membuat anggaran BOP) kemudian dipisah menjadi biaya variabel dan biaya tetap Melakukan survei (penelitian pabrik) pada awal periode Mendistribusikan setiap elemen biaya overhead pabrik yang dianggarkan ke setiap departemen menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsungepartemen Alokasikan biaya overhead pabrik yang dianggarkan dari departemen jasa ke departemen produksi Hitung tarif overhead departemental untuk setiap departemen
10
Langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead pabrik departemen adalah :
Penentuan besarnya tarif setiap departemen produksi Pembebanan BOP pada produk atau pesanan Pengumpulan BOP pabrik sesungguhnya Perhitungan analisis dengan memperlakukan varians biaya overhead pabik setiap departemen
11
Metode Alokasi Biaya Overhead Pabrik Departemen Jasa ke Departemen Produksi
Metode langsung (direct method) Metode bertahap tidak bertimbal balik (non reciprocal method)/metode bertingkat (step method) Metode Aljabar (Algebra Method) atau metode simultan
12
Metode Langsung Adalah suatu metode dalam mengalokasikan biaya secara langsung dari departemen jasa ke departemen produksi. Dasar alokasi yang digunakan berdasarkan kebijakan yang diambil oleh perusahaan. Contoh : Departemen gudang dasar alokasi digunakan luas lantai Departemen listrik dasar alokasi yang digunakan kilowatt Departemen adm dan umum dasar alokasi yang digunakan jumlah karyawan
13
Gambar. Proses alokasi BOP dept.jasa dari dept.jasa ke dept.produksi
14
Contoh : PT. Sejahtera memproduksi suatu produk menggunakan empat departemen terdiri dari dua departemen produksi yaitu departemen produksi I dan departemen produksi II, sedangkan departemen jasa yaitu departemen jasa X dan departemen jasa Y. Perusahaan menghitung tarif biaya overhead pabrik departemen produksi 1 berdasarkan jam mesin, departemen II berdasarkan jam kerja langsung. Berikut data yang berhubungan dengan alokasi BOP dari dept.jasa ke dept. Produksi :
15
Anggaran BOP sebelum alokasi (dalam ribuan rupiah)
2. Penelitian Pabrik awal periode Departemen BOP Tetap BOP Variabel Total Produksi I Produksi II Jasa X Jasa Y Departemen Jumlah karyawan Luas Lantai Jam mesin Jam Kerja Langsung Produksi I 90 600 80.000 25.000 Produksi II 1.000 40.000 50.000 Jasa X 40 200 - Jasa Y 20
16
3. Proporsi BOP Dept. Produksi I : Dept. Produksi II : BOP tetap 60% - BOP tetap 50% BOP variabel 40% - BOP variabel 50% 4. Dasar Alokasi Dept. Jasa Dept. Jasa X = Luas Lantai Dept. Jasa Y = Jumlah Karyawan Diminta : Buatlah tabel alokasi BOP dept. Jasa ke dept. Produksi Hitunglah tarif BOP variabel dan tetap masing-masing dept. produksi
17
2. Metode bertahap/Metode bertingkat
Adalah suatu metode dalam mengalokasikan biaya dari dept. Jasa ke dept. Produksi dengan anggapan bahwa biaya dari dept. Jasa dialokasikan secara bertahap. Dept yang dialokasikan tidak akan menerima alokasi kembali dari dept jasa yang lain. Sifat alokasinya adalah hanya bisa memberi tetapi tidak bisa menerima
18
Gambar. Proses alokasi BOP dept.jasa dari dept.jasa ke dept.produksi
19
Contoh : PT. Sejahtera memproduksi melalui empat departemen terdiri dari dua dept. Produksi yaitu dept. Pencampuran dan dept. Penyelesaian dan dua dept. Pembantu yaitu dept. Gudang dan dept. Adm dan umum. Dasar alokasinya adalah dept. Pencampuran berdasarkan jam mesin, dept. Penyelesaian berdasarkan jam kerja langsung, dept. Gudang berdasarkan luas lantai, dept. adm&umum berdasarkan jumlah karyawan.
20
Penelitian pabrik awal
Anggaran BOP Penelitian pabrik awal Departemen Total Pencampuran Rp Penyelesaian Gudang Adm&umum Departemen Jumlah karyawan Luas Lantai Jam mesin Jam Kerja Langsung Pencampuran 90 600 80.000 25.000 Penyelesaian 1.000 40.000 50.000 Gudang 40 200 - Adm & umum 20
21
3. Proporsi BOP varaiabel dan tetap
Diminta : Buatlah tabel alokasi BOP dept. pembantu ke dept. Produksi Hitunglah tarif BOP variabel dan tetap masing-masing dept. produksi Departemen Variabel Tetap Pencampuran 40% 60% Penyelesaian 35% 65%
22
3. Metode Aljabar/Simultan
Adalah metode yang mengalokasikan biaya dari dept. Jasa ke dept. Produksi yang didasarkan kepada suatu prinsip penggunaan fasilitas dept. Jasa. Sifat alokasinya adalah bisa memberi tetapi juga bisa menerima dimana Dept. Jasa yang telah dialokasikan akan menerima alokasi dari dept. Jasa lain. Dalam mengalokasikannya menggunakan persamaan linier.
23
Gambar. Proses alokasi BOP dept.jasa dari dept.jasa ke dept.produksi
24
Contoh : PT. Sejahtera dalam melakukan proses produksi melalui empat dept. Yang terdiri dari dua dept. Produksi dan dua dept. Jasa. Anggaran BOP masing-masing departemen adalah : Dept. Produksi XA sebesar Rp , dept. Produksi XB sebesar Rp , dept.jasa XX sebesar Rp , dept.jasa YY sebesar Penelitian awal tahun 2006 untuk mendistribusikan biaya tidak langsung dept, alokasi dan perhitungan tarif BOP sbb :
25
Dept.jasa XX = jumlah karyawan Dept.jasa YY = jam tenaga listrik
Departemen Luas Lantai Jumlah Karyawan Jam Tenaga Listrik JKL JM Produksi XA 2.800 90 3.000 4.000 Produksi XB 2.000 80 1.800 2.500 5.000 Jasa XX 1.600 20 1.200 - Jasa YY 30 1.000 BOP dibebankan berdasarkan tarif ditentukan dimuka. Tarif BOP dept.XA berdasarkan jam kerja langsung, sedangkan Dept.XB berdasarkan jam mesin. Urutan alokasi : Dept.jasa XX = jumlah karyawan Dept.jasa YY = jam tenaga listrik Diminta: Buatlah tabel alokasi BOP dept. pembantu ke dept. Produksi Hitunglah tarif BOP variabel dan tetap masing-masing dept. produksi
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.